Anda di halaman 1dari 21

Separation of isopropyl alcohol–

toluene mixtures
by pervaporation using poly(vinyl
alcohol) membrane

Z.V.P. Murthy , Mrigash Kumar Shah

Department of Chemical Engineering, Sardar


Vallabhbhai National Institute of Technology, India
MEMBRAN
Inhalan adalah zat yang mudah menguap, dihisap untuk
menghasilkan efek psikoaktif
Pervaporasi
Pemisahan suatu campuran dengan metode
penguapan atau perubahan fase dari zat cair
menjadi gas
Keuntungan pervaporasi :
1. low cost
2. low energy
3. energy saving method
4. eco-friendly
5. ease-operation
Pemisahan secara pervaporasi:
1. proses dehidrasi campuran senyawa organik
2. pemisahan senyawa volatil dari campuran
organik
3. pemisahan campuran-campuran organik

Hal yang berpengaruh pada pervaporasi:


1. struktur membran
2. kemampuan difusi umpan
3. selektifitas
Skema pervaporasi
Membran

Membran yang digunakan dalam pemisahan


toluena:
1. PVA (poly vinil alcohol)
2. PDMS (poly dimethylsiloxane)
PVA ditemukan oleh Gesellschaft fur
Trenntechnik of Germany tahun 1982

PVA merupakan membran yang non-toxic, larut


dalam air, biodegradable, terdiri dari polimer
yang sangat hidrofilik.

PVA yang hidrofilik akan mengadsorbsi


campuran. Komponen yang hidrofobik akan
melewati membran menjadi retentat, sedangkan
komponen yang hidrofobik akan melewati
membran menjadi permeat
ISOPROPANOL : TOLUENA :
semipolar, Non-polar,
hidrofilik, larut hidrofobik, tak larut
dalam air, retentat dalam air, permeat
TUJUAN
 Memisahkan senyawa toluena dari campuran
isopropanol-toluena menggunakan metode
pervaporasi dengan membran Poli(vinil) alkohol
dalam berbagai keadaan konsentrasi umpan, suhu
dan tekanan.
 Menguji pengaruh konsentrasi umpan, suhu dan
tekanan terhadap flux dan selektifitas membran.
METODOLOGI
ALAT
1. Rangkaian alat pervaporasi
▫ Tangki umpan
▫ Pompa sirkulasi
▫ Pengatur suhu
▫ Kondensor
▫ Wadah penampung permeat

2. Rangkain alat distilasi


▫ Buret
▫ Klem
▫ Statif
▫ Labu erlenmeyer

3. Scanning electron microscopy (SEM)


4. Fourier transform infrared (FTIR) spectroscopy
Bahan :
• Isopropanol-toluena
• Fenolftalein
• Kalium Hidroksida
• Membran Poli(vinil) alkohol
Prosedur
Campuran isopropanol-toluena

-masukkan dalam tangki variasi konsentrasi 10-40%w.t


-diamkan 30 menit agar membran mengalami kesetimbangan
-panaskan umpan berdasarkan variasi suhu 35oC, 40oC, 45oC dan 50oC
-Beri tekanan dengan variasi 4-12 psi
-dipompa melalui pompa sirkulasi melewati membran PVA

permeat Retentat

-kondensasi melalui kondensor


-kembalikan ke tangki umpan
-tampung dalam wadah
secara cross-flow
penampung

Toluena Umpan
Toluena

-tambah fenolftalein
-titrasi dengan KOH

Konsentrasi diketahui
Hasil dan Pembahasan
Analisis FTIR
Pada rentang 3600-3200 cm-1 terjadi garis yang besar, itu merupakan garis
vibrasi dari ikatan intermolekuler hidrogen dan ikatan O-H. Pada rentang
3000-2850 cm-1 terjadi garis yang asimetris, yang merupakan garis vibrasi
ikatan C-H. Sedangkan pada rentang 1260-1000 merupakan garis ikatan C-
O
Analisis SEM
Efek variasi tekanan
Efek variasi suhu
Efek variasi konsentrasi umpan
(pada T=40 C dan P=12 psi)

Fluks akan meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi


toluena dalam umpan. Hal ini dikarenakan semakin besar
konsentrasi toluene dalam umpan maka akan terjadi kontak yang
lebih banyak dari umpan dengan lapisan selektif pada membran.
Kesimpulan
• Senyawa toluena dapat dipisahkan dari campuran
isopropanol-toluena menggunakan metode pervaporasi
dengan membran Poli(vinil) alkohol dalam berbagai keadaan
konsentrasi umpan, suhu dan tekanan
• Pengaruh konsentrasi umpan, suhu dan tekanan terhadap
flux dan selektifitas membran teruji, yaitu semakin besar
konsentrasi umpan maka flux semakin menurun dan
selektifitas meningkat. Konsentrasi optimal yang didapat
yaitu 10%. Suhu optimal yaitu pada 40 oC dan tekanan
optimal yaitu pada 12 psi. Keadaan tersebut akan
menghasilkan permeat paling banyak yaitu 78.16% toluena.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai