Anda di halaman 1dari 38

ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM URINARIA

Kel. 9
•Fildza Adelina Rainuha

•Ian Dimas P.U.

DIV-A Kesehatan Lingkungan


SISTEM URINARIA

 Sistem urinaria adalah suatu sistem yang di dalamnya


terjadi proses penyaringan darah sehingga darah
bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh
tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan
oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh
akan larut dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air
kemih). Dan zat yang diperlukan tubuh akan beredar
kembali kedalam tubuh melalui pembuluh kapiler darah
ginjal, masuk ke pembuluh darah dan selanjutnya
beredar ke seluruh tubuh.
Sistem urinaria merupakan
suatu rangkaian organ yang
terdiri dari:
 Ginjal, yang mengeluarkan
sekret urine.
 Ureter, yang menyalurkan
urine dari ginjal ke kandung
kemih.
 Kandung kemih (vesika
urinaria), yang bekerja
sebagai penampung.
 Uretra, yang menyalurkan
urine dari kandung kemih.
A. Ginjal
Ginjal adalah organ
yang berbentuk seperti
kacang berwarna merah
tua, panjangnya sekitar
12,5 cm dan tebalnya
2,5 cm (kurang lebih
sebesar kepalan
tangan). Setiap ginjal
memiliki berat antara
125-175 g pada laki-
laki dan 115-155 g
pada perempuan.
Lokasi ginjal:
 Ginjal terletak pada dinding abdomen posterior yang
berdekatan dengan dua pasang iga terakhir. Organ ini
merupakan organ retroperitoneal dan terletak di antara
otot-otot punggung dan peritoneum rongga abdomen atas.
Tiap-tiap ginjal memiliki sebuah kelenjar adrenal di
atasnya.
 Ginjal kanan terletak agak di bawah dibandingkan ginjal
kiri karena ada hati pada sisi kanan.
Jaringan ikat pembungkus. Setiap ginjal diselubungi tiga
lapisan jaringan ikat:
 Fasia renal adalah pembungkus terluar. Pembungkus ini
melabuhkan ginjal pada struktur di sekitarnya dan
mempertahankan posisi organ.
 Lemak perirenal adalah jaringan adiposa yang terbungkus
fasia ginjal. Jaringan ini membantali ginjal dan membantu
organ tetap pada posisinya.
 Kapsul fibrosa (ginjal) adalah membran halus transparan
yang langsung membungkus ginjal dan dapat dengan
mudah dilepas.
Struktur Internal Ginjal
 Calyces adalah suatu penampung berbentuk cangkir dimana urin
terkumpul sebelum mencapai kandung kemih melalui ureter.
 Korteks di dalamnya terdapat jutaan nefron yang terdiri dari badan
malphigi. Badan malphigi tersusun atas glomerulus yang diselubungi
kapsula Bowman dan tubulus(saluran) yang terdiri dari tubulus
kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus.
 Medula terdiri atas beberapa badan berbentuk kerucut (piramida). Di
sini terdapat lengkung henle yang menghubungkan tubulus kontortus
proksimal dan tubulus kontortus distal.
 Pelvis adalah tempat bermuaranya tubulus yaitu tempat penampungan
urin sementara yang akan dialirkan menuju kandung kemih melalui
ureter dan dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
 Ureter adalah suatu saluran muskuler berbentuk silinder yang
menghantarkan urin dari ginjal menuju kandung kemih.
 Vena ginjal adalah pembuluh balik yang berfungsi untuk membawa
darah keluar dari ginjal menuju vena cava inferior kemudian kembali ke
jantung.
 Arteri ginjal adalah pembuluh nadi yang berfungsi untuk membawa
darah ke dalam ginjal untuk disaring di glomerulus.
Struktur Nefron

 Nefron adalah unit fungsional terkecil dari ginjal yang


terdiri atas tubulus kontortus proximal, tubulus kontortus
distal dan duktus koligentes. Nefron merupakan bagian
terpenting ginjal karena disinilah tempat penyaringan
darah terjadi dan merupakan bagian dari sistem
ekskresi pada manusia karena mengeluarkan urin.
Nefron terletak di dalam korteks. Manusia memiliki
sekitar 1 juta nefron di masing-masing ginjalnya. Tubuh
tidak dapat memproduksi nefron baru. Maka dari itu,
jumlah nefron akan terus berkurang sekitar 1% setiap
tahunnya.
 Glomerulus: Fungsi glomerulus adalah
sebagai tempat penyaringan darah yang
akan menyaring air, garam, asam amino,
glukosa, dan urea. Menghasilkan urin
primer.
 Kapsula bowman: Adalah semacam
kantong/kapsul yang membungkus
glomerulus. Berfungsi untuk
mengumpulkan cairan hasil penyaringan
glomerulus.
 Tubulus kontortus proksimal: Adalah
tempat berlangsungnya reabsorpsi.
Fungsi tubulus kontortus proksimal
adalah untuk menghasilkan urin
sekunder.
 Lengkung henle: berfungsi supaya urine
tidak kembali ke tubulus kontortus
proksimal.
 Tubulus kontortus distal: Tempat
berlangsungnya proses augmentasi.
Berfungsi untuk menghasilkan urin
sesungguhnya.
 Tubulus kolektivus: Adalah tabung
sempit panjang dalam ginjal yang
menampung urin dari nefron, untuk
disalurkan ke pelvis menuju kandung
kemih
Fungsi Ginjal
1. Menyaring Darah
2. Mempertahankan keseimbangan Kadar Asam dan Basa
3. Mengekskresikan zat-zat yang merugikan bagi tubuh
4. Memproses Ulang Zat
5. Mengatur Volume Cairan dalam Darah
6. Mengatur Keseimbangan Kandungan Kimia dalam Darah
7. Mengendalikan Kadar Gula dalam Darah
8. Penghasil Zat dan Hormon
9. Menjaga Tekanan Osmosis
10. Menjaga kadar pH Darah
Proses Pembentukan Urine
1) Filtrasi (penyaringan)
Filtrasi darah terjadi di glomerulus, yaitu kapiler
darah yang bergelung-gelung di dalam kapsul
Bowman. Pada glomerulus terdapat sel-sel
endotelium sehingga memudahkan proses
penyaringan. Selain itu, di glomerulus juga terjadi
pengikatan sel-sel darah, keping darah, dan
sebagian besar protein plasma agar tidak ikut
dikeluarkan. Hasil proses infiltrasi ini berupa urine
primer (filtrate glomerulus) yang komposisinya
mirip dengan darah, tetapi tidak mengandung
protein. Di dalam urine primer dapat ditemukan
asam amino, glukosa, natrium, kalium, ion-ion, dan
garam-garam lainnya.
2) Reabsorpsi (penyerapan kembali)
Proses reabsorpsi terjadi di dalam pembuluh (tubulus)
proksimal. Proses ini terjadi setelah urine primer hasil
proses infiltrasi mengalir dalam pembuluh (tubulus)
proksimal. Bahan-bahan yang diserap dalam proses
reabsorpsi ini adalah bahan-bahan yang masih berguna,
antara lain glukosa, asam amino, dan sejumlah besar ion-
ion anorganik. Selain itu, air yang terdapat dalam urine
primer juga mengalami reabsorpsi melalui proses osmosis,
sedangkan reabsorpsi bahan-bahan lainnya berlangsung
secara transpor aktif. Proses penyerapan air juga terjadi di
dalam tubulus distal. Kemudian, bahan-bahan yang telah
diserap kembali oleh tubulus proksimal dikembalikan ke
dalam darah melalui pembuluh kapiler yang ada di
sekeliling tubulus. Proses reabsorpsi ini juga terjadi di
lengkung Henle, khususnya ion natrium. Hasil proses
reabsorpsi adalah urine sekunder yang memiliki komposisi
zat-zat penyusun yang sangat berbeda dengan urine
primer. Dalam urine sekunder tidak ditemukan zat-zat yang
masih dibutuhkan tubuh dan kadar urine meningkat
dibandingkan di dalam urine primer.
3) Augmentasi (Penambahan)
Urine sekunder selanjutnya masuk ke tubulus
kontortus distal dan saluran pengumpul. Di
dalam saluran ini terjadi proses penambahan
zat-zat sisa yang tidak bermanfaat bagi tubuh.
Kemudian, urine yang sesungguhnya masuk ke
kandung kemih (vesika urinaria) melalui ureter.
Selanjutnya, urine tersebut akan dikeluarkan dari
tubuh melalui uretra. Urine mengandung urea,
asam urine, amonia, dan sisa-sisa
pembongkaran protein. Selain itu, mengandung
zat-zat yang berlebihan dalam darah, seperti
vitamin C, obat-obatan, dan hormon serta
garam-garam.
Karakteristik dan Komposisi Urine
 Karakteristik Urine
Urine normal mempunyai karakteristik:
 Volume, pada orang dewasa rata-rata urine yang dikeluarkan setiap
berkemih berkisar 250-400 ml, tergantung dari intake cairan dan
kehilangan cairan. Jika pengeluaran urine kurang dari 30 ml/jam
kemungkinan tidak adekuatnya fungsi ginjal.
 Warna, urine normal warnanya kekuning-kuningan jernih, warna ini
terjadi akibat adanya urobilin. Warna lain seperti kuning gelap, kuning
coklat dapat terjadi pada dehidrasi. Obat-obatan juga dapat
merubah warna urin seperti warna merah, orang gelap.
 Bau, urine memiliki bau yang khas dan bervariasi tergantung komposisi,
bau urine mengeluarkan aroma yang menyengat, karena mengandung
ammonia.
 pH, pH urine bervariasi antara 4.8 – 7.5 dan rata-rata sekitar 6.0,
namun demikian pH dipengaruhi oleh intake makanan misalnya pada
vegetarian urinenya menjadi sedikit alkali.
 Berat jenis urine, berkisar antara 1.003 – 1.030, bergantung pada
konsentrasi urine
 Komposisi air, 93 – 97 %
 Komposisi urine
Urine mempunyai komposisi diantaranya:
 Zat buangan nitrogen seperti urea yang merupakan
hasil deaminasi asam amino oleh hati dan ginjal,
kreatinin yang merupakan pemecahan keratin fosfat
dalam otot rangka, ammonia yang merupakan
pemecahan deaminasi oleh hati dan ginjal, asam urik
merupakan pemecahan dari purin, urobilin, bilirubin
merupakan pemecahan hemoglobin.
 Hasil nutrient dan metabolisme, seperti karbohidrat,
keton, lemak, asam amino.
 Elektrolit meliputi ion-ion seperti natrium, klor, kalium,
sodium, klorida, ammonium, potassium, sulfat, fosfat,
kalsium dan magnesium.
B. Ureter
Ureter terdiri dari 2 saluran pipa,
masing–masing bersambung dari
ginjal ke kandung kemih (vesika
urinaria), panjangnya ± 25-30 cm,
dengan penampang ± 0,5 cm.
Ureter sebagian terletak dalam
rongga abdomen dan sebagian
terletak dalam rongga pelvis.
Lapisan dinding abdomen terdiri dari:
 Dinding luar jaringan ikat (jaringan
fibrosa)
 Lapisan tengah lapisan otot polos
(muscular)
 Lapisan sebelah dalam lapisan
mukosa
C. Kandung Kemih (Vesika Urinaria)
Vesika urinaria bekerja sebagai penampung urin. Organ ini
berbentuk seperti buah pir (kendi). Vesika urinaria (kandung
kemih) dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet,
terletak di belakang simfisis pubis di dalam rongga panggul. Bentuk
kandung kemih seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat,
berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis medius.
Bagian vesika urinaria terdiri dari:
 Fundus yaitu, bagian yang menghadap ke arah belakang dan bawah,
bagian ini terpisah dari rektum oleh spatium rectovesikale yang
terisi oleh jaringan ikat duktus deferen, vesika seminalis dan
prostat.
 Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.
 Verteks, bagian yang mancung ke arah muka dan berhubungan
dengan ligamentum vesika umbilikalis.
Dinding kandung kemih terdiri dari lapisan sebelah luar
(peritonium), tunika muskularis (lapisan otot), tunika submukosa,
dan lapisan mukosa (lapisan bagian dalam). Pembuluh limfe vesika
urinaria mengalirkan cairan limfe ke dalam nadi limfatik iliaka
interna dan eksterna.
D. Uretra
Sturktur internal uretra pada laki-laki :
• Sphincter urethrae interna : otot melingkar
seperti katup di bagian dalam disaluran kemih
• Glandula prostatica (kelenjar prostat) :
berfungsi untuk mensekresikan cairan
berwarna putih yang akan keluar bersama
sperma saat ejakulasi.
• Pars prostatica urethrae : bagian uretra yang
dilingkupi oleh kelenjar prostat,
• Sphincter urethrae externa : otot melingkar
seperti katup di bagian luar saluran kemih.
Letaknya di urogenital diafragma
• Diaphragma urogenitale : dibentuk oleh
m.transversus perinei profundus dan
m.sphincter urethrae
• Glandula bulbourethralis : kelenjar buah zakar
• Bulbus penis : pelebaran penis
• Pars spongiosa urethrae masculinae : batang
zakar seperti spons
• Corpus cavernosum : jaringan penggerak buah
zakar
• Orificium urethrae : mulut saluran kemih
Struktur internal uretra pada perempuan :
• Internal urethral sphincter : otot melingkar seperti katup di
bagian dalam disaluran kemih
• External urehral sphincter : otot melingkar seperti katup di
bagian luar saluran kemih. Letaknya di urogenital diafragma
• Diaphragma urogenitale : dibentuk oleh m.transversus
perinei profundus dan m.sphincter urethrae
• Vestibular bulb : jaringan yang ada didalam klitoris
• Bulbospongiosus muscle : otot bagian atas perineum yang
melapisi vestibular bulb
• Labium majus : terdiri dari 2 buah lipatan kulit memanjang
dari mons pubis kearah postero-inferior dan menyatu
dibagian posterior membentuk commisura posterior.
• Labium minus : Berupa dua buah lipatan kulit yang berjalan
dari klitoris dan menyatu dibagian posterior untuk
membentuk frenulum labia minora atau fourchette.
• Orificium urethra : mulut saluran kemih
 Gagal Ginjal
Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi
organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak
lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan
pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan
dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam
darah atau produksi urine. Penyakit gagal ginjal ini dapat
menyerang siapa saja yang menderita penyakit serius atau
terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu
sendiri. Penyakit gagal ginjal lebih sering dialami mereka
yang berusia dewasa, terlebih pada kaum lanjut usia.
 Pencegahan gagal ginjal : Mengontrol tekanan darah,
hindari meminum alkohol dan merokok, mengurangi asupan
garam, minum banyak air putih, jangan menahan buang air
kecil dan olahraga rutin.
Kanker Prostat
 Jumlah penderita kanker prostat
sudah menduduki peringkat tinggi.
Hal ini dipengaruhi oleh
perubahan gaya hidup
masyarakat. Penyakit ini ditandai
dengan hal-hal sebagai berikut:
a. Sering atau Sulit kencing
b. Urine berdarah dan nyeri saat
berkemih
c. Nyeri saat ejakulasi dan
sperma bercampur darah
d. Gangguan ereksi dan nyeri
pinggul atau punggung
 Pencegahan kanker ini dapat
dilakukan dengan mengonsumsi
makanan yang rendah kadar
lemaknya dan tinggi kadar
seratnya, misalnya brokoli, ikan
salmon, tuna, dll.
Sistisis (pada kandung kemih)

 Sistitis merupakan penyakit radang kandung kemih


atau saluran kencing, mungkin kita lebih mengenalnya
sebagai anyang-anyangan. Sistitis lebih banyak dialami
oleh wanita daripada pria. Ini disebabkan oleh adanya
perbedaan pada bentuk kelamin antara wanita dan
pria. Pada wanita, uretra atau saluran kencing bagian
bawah yang berfungsi untuk menyalurkan air kencing,
lebih pendek dibandingkan pada pria. Hal ini
menyebabkan kuman dan bakteri lebih mudah
memasuki kandung kemih. Oleh karena itu, uretra pada
wanita biasanya mengandung kuman seperti E. Coli,
streptokokus, stolilokokus, atau basilus. Padahal
seharusnya kandung kemih ini terbebas dari kuman.
Uretritis (pada uretra)
 Urethritis ialah inflamasi pada urethra atau saluran
kencing disebabkan karena infeksi. Urethritis
merupakan peradangan pada saluran kencing atau
urethra, yang terjadi pada lapisan kulit urethra,
disebabkan oleh bakteri-bakteri yang menyerang
saluran kemih seperti Chlamydia trachomatis, neisseria
gonorrhoae, tricomonal vaginalis dan lain-lain.
Pielonefritis (pada Ginjal)
 Pielonefritis adalah radang pelvis ginjal. Penyebab
paling sering penyakit ini adalah kuman yang
berasal dari kandung kemih yang menjalar naik ke
pelvis ginjal.
 Kerusakan glomerulus akibat bakteri Streptococcus sp.
 Nefritis menyebabkan seseorang mengalami uremia yaitu
masuknya kembali asam urin dan urea ke pembuluh darah dan
oedema yaitu penimbunan air di kaki karena reabsorpsi air
terganggu.
 Cara mencegah nefritis dapat dengan cara mengatur pola
hidup sehat, mengurangi mengkonsumsi kopi, alkohol dan rokok
serta memperbanyak minum air putih.
Batu ginjal terjadi dikarenakan adanya pengendapan garam kalsium
pada rongga ginjal, saluran ginjal, atau kandung kemih.
Batu ginjal disebabkan oleh penggumpalan kristal mineral dan garam
di dalam ginjal atau saluran kencing
• Minumlah air yang cukup
• Pilih makanan yang kaya vitamin A
• Kurangi garam dalam makanan
• Jangan berlebihan mengkonsumsi susu dan produk susu
• Jangan berlebihan mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium oksalat tinggi
seperti cokelat, kacang, bayam, anggur, dll
• Jangan berlebihan mengkonsumsi vitamin C dan D karena dapat mempermudah
pengkristalan kalsium oksalat
• Perbanyak mengkonsumsi makanan yang mengandung magnesium dan vitamin B6
• Kembangkan pola hidup aktif.
• Kurangi peredaran asam urat.
Albuminuria yaitu terdapatnya senyawa albumin pada urin dan
merupakan ciri adanya kerusakan pada membran kapsul endotelium.
Pencegahan dengan cara membiasakan diri minum 8 gelas sehari,
walaupun sebetulnya tidak merasa haus. Selain itu pencegahannya
juga dapat dilakukan dengan tidak mengonsumsi hanya salah satu zat
gizi saja secara berlebihan (misalnya hanya protein atau kalsium
saja). Artinya makanan yang kita makan juga haru seimbang, baik
dari segi jumlah maupun kadar gizinya.
Glikosuria merupakan ditemukannya senyawa glukosa
pada urin, menunjukan adanya kerusakan pada
tabung ginjal.

Pencegahan
Cara mengatasi penyakit glukosuria dengan mengatur
kadar glukosa dalam darah baik dengan melalui obat,
diet dan olah raga, secara langsung telah mengurangi
gejala glukosuria.
Hematuria yaitu ditemukannya sel darah merah pada
urin disebabkan adanya peradangan pada organ
urinaria atau iritasi akibat batu ginjal.

Pengobatan tergantung pada penyebabnya:


• Infeksi saluran kemih, biasanya diatasi dengan antibiotik.
• Batu ginjal, dengan banyak minum. Jika batu tetap tidak keluar, dapat
dilakukan ESWL atau pembedahan.
• Pembesaran prostat, diatasi dengan obat-obatan atau pembedahan.
• Kanker, dilakukan pembedahan, untuk mengangkat jaringan kanker,
atau kemoterapi.
Yaitu penyakit yang disebabkan akibat pankreas
tidak dapat atau sedikit menghasilkan insulin.
Diabetes mellitus adalah penyakit yang ditandai
dengan kadar gula darah yang tinggi yang
disebabkan oleh gangguan pada sekresi insulin atau
gangguan kerja insulin atau keduanya
 Lakukan lebih banyak aktivitas fisik
 Dapatkan banyak serat dalam makanan
 Makanlah kacang-kacangan dan biji-bijian
 Turunkan berat badan
 Perbanyak minum produk susu rendah lemak
 Kurangi lemak hewani
 Kurangi konsumsi gula
 Berhenti merokok
 Hindari lemak trans
 Dapatkan dukungan
Yaitu penyakit yang disebabkan kekurangan hormon
ADH sehingga penderita mengeluarkan urin terlalu
banyak.

Pencegahan
• Olahraga teratur
• Tidur yang cukup dan hindari stress
• Kurangi makanan manis
• Pola makan sehat (utamakan sayur) dan minum air yang cukup.
• Kurangi makanan mengandung garam-garaman
• Hindari obesitas
Pertanyaan
 Ike : terjadi dalam urin apabila ada protein dan bagian ginjal
apa yg terkena
 Atika : pengaruh makanan terhadap sistem urinaria
 Dea . R : batu ginjal lebih sering menimpah laki-laki
 Hanifah : konsumsi diabetes menyebabkan banyak buang air
 Geby : keturunan diabetes, menjaga gaya hidup apa dapat
terkena juga
 Anita : penyakit saluran kandung kemih berpengaruh dengan
proses menstruasi

Anda mungkin juga menyukai