Anda di halaman 1dari 42

JENIS PADUAN BAJA

DAN
APLIKASINYA
Proses pengerjaan
mempengaruhi:Pengontrolan
dan pembentukan mikrostruktur
(hot rolling, quenching)

Untuk menseleksi material


diperlukan pengetahuan:
- Komposisi kimia
-Sifat mekanis
-Sifat fisik

Pemilihan Bahan:
- Faktor lingkungan (korosifitas,
Hubungan diantara temperatur tinggi)
komposisi, proses
pengerjaan , - Fabrikasi (Pengelasan,
pembautan)
mikrostruktur dan sifat
Seleksi Material
Beam Steel
Beam Steel untuk jembatan rel
kereta HSLA Steel:
-Kekuatan untuk menahan -Ferrite-Pearlite Microstructure
beban
-Micro alloying for strengthening
-Ketahanan menahan (Vanadium / niobium)
pertumbuhan dan propagasi
crack
-Dapat dilas (digabung) tanpa
kehilangan kekuatan dan
ketangguhan Micro alloying:

-Tahan korosi (pengecatan Proses penambahan sejumlah


atau Cu/Cr alloying) kecil dari elemen pembentuk
carbonitride, seperti Ti, V dan
Nb, untuk memperkuat baja
dengan mekanisme grain
refinement dan precipitation
High strength low alloy (HSLA) steel hardening
Mikrostruktur dari baja HSLA , 2 % nital, 4% picral, 200 x
Seleksi Material
Rail Steel

Rail steel microstructure:


Fully pearlitic microstructure dengan
Rail Steel jarak antara lamel-lamel pearlite
-Kekuatan tinggi yang halus

-Tahan gesekan Pearlite


Unik, merupakan lamel-lamel komposit yang
terdiri dari 88% ferrite (lunak dan ulet) dan
12 % cementite (keras dan getas). Pelat-
pelat cementite yang keras didalam ferrite
yang lunak menyebabkan ketahanan aus
yang tinggi
Fully pearlitic rail steel

Memiliki kekuatan tinggi dan


sangat kuat untuk menahan
beban berat (beban tekan) dari
lokomotif dan gerbong
tetapi, ketangguhan rendah dan
tidak dapat menahan impak
Mikrostruktur dari fully pearlitic rail steel, yang memperlihatkan jarak diantara lamel-lamel perlite yang halus,
2 % nital, 4% picral, 500 x
Seleksi Material
Dudukan Mesin Bubut
Dudukan mesin
bubut
-Kekuatan tinggi dan Flake graphite cast iron:
rigid
Mikro struktur dengan graphite flake
-Memiliki kapasitas di dalam ferrite-pearlite matrix
peredaman dari
vibrasi
Grafit adalah unsur bukan logam di
-Dapat mudah dicor dalam besi tuang, yang
dan murah menyebakan perambatan getaran
dikurangi dan diserap

Flake Graphite Cast Iron


(Besi Tuang Kelabu)
Mikrostruktur dari besi tuang kelabu yang memiliki matrik ferrite-pearlite
4% picral, 320x
Seleksi Material
Jaw Crusher
Jaw Crusher
-Tahan aus tinggi
White cast iron:
-Kekerasan tinggi
Memiliki mikrostruktur martensite (bebas graphite) di dalam
-Produk cor untuk matriks cementite
meminimalkan
permesinan
Martensite dan cementite adalah
sangat keras dan diaplikasikan
untuk ketahanan aus

White cast iron (Besi tuang putih)


Struktur mikro dari paduan besi tuang putih. Unsur yang putih adalah
cementite, dan yang abu-abu adalah martensit dengan beberapa austenite sisa
Peran Mikrostruktur

• Baja dan besi tuang dapat memiliki mikrostruktur : ferrite,


pearlite, bainite, martensite, cementite dan austenite
• Perbedaan mikrostruktur dapat menyebabkan perbedaan sifat
mekanis, sebagai contoh baja struktural (ferrite dan pearlite),
rel baja (full pearlite), rumah mesin bubut (graphite flake
didalam matriks ferrite-pearlite), jaw crusher (martensite dan
cementite)
• Pengetahuan tentang mikrostruktur sangat penting untuk
mendisain komponen dan pengembangan material
FERRITE

• Hampir semua baja dan besi tuang dipengaruhi sifat ferrite,


tetapi hanya sebagian baja komersil saja yang seluruhnya
memiliki struktur mikro seluruhnya ferrite, sebagai contoh
ultralow carbon steel
• Ferite secara esensial adalah larutan padat besi yang
mengandung karbon atau satu/lebih unsur pemadu lain (Si,
Cr, Mn, Ni)
• Ada 2 jenis larutan padat:
- interstitial solid solution (elemen dengan diameter atom
yang lebih kecil secara interstisi mengisi kisi kristal besi ,
BCC)
- substitutional solid solution (Elemen dengan diameter
atomic hampir serupa, menggantikan posisi Fe di dalam kisi
kristal BCC)
Mikrostruktur fully ferritic , ultra low carbon steel
marshal+HF 300x
Diagram fasa besi-karbon yang memperlihatkan daerah fasa austenite (γ-Fe) dan ferrite (α-Fe),
serta komposisi dan temperatur eutectoid. Garis putus-putus adalah kondisi kesetimbangan
besi graphite, dan garis penuh adalah kondisi kesetimbangan besi cementite. Hanya garis penuh
yang penting untuk baja.
Diagram fasa besi-karbon yang memperlihatkan daerah eutectoid dan eutectic . Garis putus-putus
adalah kondisi kesetimbangan besi-graphite, dan garis penuh adalah kondisi kesetimbangan besi-
cementite. Garis penuh pada eutectic adalah penting untuk besi tuang putih, dan garis putus-putus
adalah penting untuk besi tuang kelabu.
Meskipun kelarutan karbon
sangat rendah di dalam larutan
padat besi , kelarutan karbon
akan meningkatkan kekuatan
yield hingga menjadi 5 kali lipat
pada temperatur ruang

Peningkatan kekuatan yield besi pada temperatur kamar


dengan sejumlah kecil penambahan karbon
Bila kadar karbon
melebihi batas
0.022% maka akan
membentuk fasa lain
yang disebut
cementite

Struktur mikro dari lembaran baja karbon rendah


yang dianil , dengan cementite pada batas butir
2%nital+4%picral, 1000x
Cementite dapat juga
merupakan bagian
dari pearlite

Struktur mikro dari pearlite didalam


lembaran baja karbon rendah
2%nital+4%picral, 1000x
Efek karbon dan nitrogen sangat jelas
pada kekuatan yield (interstitial
elements)
Phosphor juga sebagai penguat ferrite
(rephosphorized steel : tipe 1211-1215
series)
Elemen larutan padat substitusi (Si,
Cu,Mn,Mo,Ni,Al,Cr) memiliki pengaruh
lebih kecil dibandingkan elemen
Pengaruh dari elemen larutan padat interstisi
pada perubahan tegangan yield dari
baja feritik karbon rendah
Hall-Petch Relationship

σy = σ0 + kyd-1/2

σy adalah kekuatan yield (Mpa)

σ0 adalah konstan

ky adalah konstan

d adalah diameter butir (mm) ,


adalah ukuran dari butir-butir ferrite
di dalam mikrostruktur
Hubungan Hall-Petch pada
low carbon-ferritic steel
Menstabilkan Ferrite
 Memperluas daerah ferrite
di dalam diagram fasa besi-
karbon: menambahkan
elemen penstabil ferrite (Si,
Cr, Mo)
 Elemen penstabil ferrite
akan menstabilkan ferrite
dengan membentuk -loop
(mengurangi area larutan
padat )
 Penambahan Cr diatas 12% Diagram fasa besi-krom
menstabilkan ferrite hingga
melting point
Iron-Chromium Ferritic Stainless Steel

• Fully ferritic steel yang penting adalah iron-chromium ferritic stainless


steel, yang tahan korosi dan diklasifikasikan sebagai stainless steel tipe
405, 409, 429, 430, 434, 436, 439, 442, 444, dan 446
• Iron-chromium steel memiliki kadar Cr dari 11 hingga 30%
• Penambahan Mo, Si,Nb,Al,Ti , akan menghasilkan sifat yang spesifik
• Ferritic stainless steel memiliki keuletan yang baik (total elongasi hingga
30% dan pengurangan area hingga 60%)serta memiliki mampu bentuk
yang baik, tetapi pada temperatur tinggi kekuatannya akan menurun
(lebih rendah dibanding austenitic stainless steel)
• Pada temperatur ruang iron chromium ferritic stainless steel memiliki
yield strength berkisar dari 170 hingga 440 MPa(25-64 ksi), dan tensile
strength berkisar dari 380 hingga 550 MPa (55-80 ksi)
• Tipe stainless steel 409 digunakan untuk automotive exhaust system
Silicon Ferritic Stainless Steel

• Silicon ferritic stainless steel mengandung hingga 6.5% Si


• Memiliki permeability magnet dan low core loss yang bagus
• High efficiency motors dan transformers dihasilkan dari iron-silicon
electrical steel (alumunium dapat menggantikan posisi silicon)
Very-Low-Carbon Fully Ferritic Sheet Steel/ IF Steel
• Memiliki sifat mampu bentuk yang luar biasa
• Disebut juga sebagai interstitial free (IF) Steel, karena karbon dan
nitrogen diturunkan ke level yang sangat rendah di dalam proses
pembuatan baja, dengan cara mengikat interstitial carbon/nitrogen sisa
dengan sejumlah kecil elemen pemadu (Ti atau Nb) untuk membentuk
carbide dan nitride
• Baja ini memiliki kekuatan yang sangat rendah tetapi dapat dibentuk
dengan sangat mudah, dibandingkan baja lain
• Saat ini dipakai untuk komponen otomotif dengan kadar karbon sangat
rendah (0.001%C) dengan menggunakan hardening selama proses
pengeringan cat
• Dikenal juga sebagai bake-hardening steel, dengan proses pengerasan
melalui mekanisme kombinasi dari karbon dan nitrogen dengan Ti/Nb
selama proses pemanggangan (1750C selama 30 menit)
• Proses pengerasan ini disebut aging, dan kekuatan diperoleh dari
pengendapan Ti/Nb carbonitride pada temperatur tinggi
Decarburized (Carbon Free) Ferritic Steel/ Motor Lamination steel

• Carbon dihilangkan dengan proses decarburizatin


• Dercarburized ferritic steel mempunyai sifat permeabilitas magnet low
core loss yang baik, walaupun tidak sebaik iron-silicon stainless steel
• Digunakan untuk electric motor lamination, yaitu tumpukan lapisan
baja pada rotor dan stator motor
FULLY FERRITIC STEEL
RESUME

• Iron-silicon steel: Electrical properties yang baik sekali


• Iron chromium steel: Ketahanan korosi yang baik
• Intestitial-free steel: Mampu bentuk yang baik sekali
• Bake hardening steel: Diperkuat selama proses
pengeringan cat
• Lamination steel: Sifat listrik yang baik
PEARLITE
• Selagi kadar karbon melebihi batas kelarutannya (0.02%C),
pearlite akan terbentuk.
• Pearlite dibentuk dari pendinginan baja yang melewati
eutectoid temperatur (7270C) melalui reaksi

Austenite Cementite + ferrite


• Cementite dan ferrite membentuk plat-plat yang paralel
• Pearlite merupakan mikrostruktur komposit yang terdiri dari
fasa carbide/cementite yang sangat keras dan fasa ferrite
yang sangat lunak dan ulet
• Mikrostruktur fully pearlite dihasilkan pada komposisi
eutectoid (0.78%C). Dimana pearlite akan membentuk koloni-
koloni, yang setiap koloni memiliki lamel-lamel dengan
orientasi yang sama
SEM micrograph dari pearlite yang
memperihatkan lamel-lamel ferrite dan cementite
4% picral, 10.000x
Hubungan Antara Jarak Lamel-Lamel ferrite-Cementite (Interlamellar Spacing)
Dengan Yield Strength

σy = -85.9 + 8.3 (λ-1/2)

•σy adalah kekuatan


yield (Mpa)
•λ adalah interlamellar
spacing (mm)

Hubungan diantara pearlite interlamellar


spacing dan kekuatan yield untuk baja eutectoid
Hubungan Antara Kekuatan Dengan Interlamellar Spacing,
Ukuran Pearlite Koloni , dan Ukuran Butir Austenite Awal

YS = 52.3 + 2.18(λ-1/2)-0.4(dc-1/2) – 2.88(d-1/2)

•YS adalah kekuatan yield


(Mpa)
•dc adalah ukuran koloni
pearlite (mm)
•d adalah ukurun butir
austenite terdahul (mm)
Fully Pearlitic steel

• Ketebalan lamel-lamel cementite dapat mempengaruhi sifat pearlite. Lamel-


lamel cementite yang halus akan lebih mudah diderformasi dibandingkan
lamel-lamel yang kasar, yang akan mudah crack selama deformasi
• Walaupun fully pearlitic steel mempunyai ketahanan aus dan kekuatan yang
tinggi, baja ini memiliki keuletan dan ketangguhan yang rendah
• Sebagai perbandingan sifat mekanis dengan low carbon fully ferritic steel
dapat memiliki elongasi lebih dari 50 %, sedangkan fully pearlitic steel (tipe
1080) memiliki elongasi sekitar 10%. Low carbon fully ferritic steel pada
temperatur kamar memiliki kekuatan impak sekitar 200 joule, fully pearlitic
steel hanya di bawah 10 joule
• Karena ketangguhan dan keuletan rendah, baja ini hanya sedikit diaplikasikan,
termasuk diantaranya rel (aplikasi terbesar) dan roda kereta api, serta kawat
kekuatan tinggi
• Ketahanan aus dari fully pearlitic rail steel timbul dari morfologi unik lamel-
lamel komposit ferrite-cementite, dimana bagian yang keras tertanam di
dalam bagian yang lunak dan ulet (plat yang keras tidak mudah terkikis,
berbeda bila cementite berbentuk partikel bulat)
Ketahanan aus dari baja rel secara
proporsional berhubungan dengan kekerasan

Hubungan diantara kekerasan dan dan


ketahanan aus (weight loss) untuk baja rel
Ketahanan aus dari baja rel akan
menurun dengan semakin besarnya
pearlite spacing
Mikrostruktur sangat penting untuk
mengontrol kekerasan dan ketahanan
aus
Interlamelar spacing mudah
dikontrol dan semata-mata tergantung
pada transformation temperatur

Hubungan diantara pearlite


interlamellar spacing dan ketahanan
aus (weight loss) untuk baja rel
Tabel Komposisi Kimia Baja
Dan
Sifat Mekanis

Anda mungkin juga menyukai