Anda di halaman 1dari 16

DIAGNOSIS DAN

PENATALAKSAAN
KONJUNTIVITIS BAKTERIAL
FRIDOLYN EDGAR 102014063
AGUNG SETIAWAN 102015103
A-5
SKENARIO 1

Seorang Laki-laki usia 25 tahun, datang ke poli umum,dengan


keluhan utama kedua mata gatal dan berair sejak 2 hari yang lalu.
Keluhan disertai mata merah dan keluar sekret keruh dan berwarna
kuning kehijauan. Teman 1 kerja menderita yang sama kurang lebih 1
hari sebelum pasien menderita keluhan yang sama
RUMUSAN MASALAH

• Laki-laki 25 tahun dengan keluhan utama mata gatal dan berair. Disertai mata
merah dan keluar sekret keruh, kuning kehijauan. Teman 1 kerja mengalami
keluhan yang sama sebelumnya

HIPOTESIS

• Laki-laki tersebut diduga mengalami konjungtivitis bakterial


MIND MAP

Fisik
Anamnesis Penunjang
Pemeriksaan
Diagnosis Kerja
Diagnosis
Diagnosis
Etiologi Banding
Epidemiolgi
Rumusan
Masalah Manifestasi Klinik
Patofisiologi
Penatalaksanaan
Komplikasi
Prognosis
Pemeriksaan fisik
Anamnesis

Identitas: Laki-laki 25 tahun Visus: OD: 6/8 OS: 6/8 • Tonometri per palpasi: Normo
KU: mata gatal dan berair Segmen Anterior ODS: Tonus
RPS: Mata merah dan keluar sekret • Palpebra: edema Ringan • Segmen Posterior ODS: reflek
keruh, kuning kehijauan • Konjungtiva Tarsalis: reaksi fundus +
R.Sosial: teman sekantor menderita folikular dan papilari • KGB leher dan telinga sedikit
hal sama sebelumnya • Konjungtiva bulbi: injeksi siliar membesar
• Komosis
Reaksi
• Sekret Purulent
folikular dan
• Lensa dan kornea jernih
papilari
• COA: dalam tanpa sel-sel Pinhole, Tonometri, Optalmoskop
belum dapat dilakukan

Sekret
Pemeriksaan
purulent mikroskopik
kerokan
Injeksi konjungtiva
Siliar yang dipulas
dengan
pulasan gram
atau giemsa
Anatomi
Working Diagnosis

Gejala Klinis

Konjungtivitis atau peradangan pada konjungtiva


Konjungtivitis Akut Hiperemis Konjungtiva Bulbi
atau selaput lendir yang menutupi belakang
Bakterial (injeksi kongtiva)
kelopak mata.
Lakrimasi
Mata gatal
Eksudat purulent
Pseudoptosis
Kemosis
Benda asing dimata
Adenopapti preauricular
Diferensial Diagnosis
Etiologi

Faktor predisposisi

Iklim lembab
Higenitas
Sanitasi buruk
Kontak langsung/ tidak
langsung
Patofisiologi
Penatalaksanaan

• Terapi spesifik terhadap konjungtivitis bakteri tergantung pada


agen mikrobiologinya
• Konjungtivitis bakteri akut atau subakut biasanya sembuh
spontan, sembuh sendiri dalam 8 hari

Terapi yang dianjurkan adalah


 Tetes mata antibiotik spektrum luas: neomisin, polimiksin, ciprofloxasin,
ofloxasin, atau levofloxasin selama kurang lebih 4-5 hari.
 Vitamin C 500 mg 1 x sehari.
 Antiinflamasi 2x1 sehari bila disertai dengan edema palpebra.
 Tidak perlu antibiotika sistemik dan analgesik.
Indikasi Rujuk

Reds Flags seperti adanya nyeri hebat pada mata atau sakit kepala, fotofobia, penurunan
visus, atau penggunaan lensa kontak menunjukkan pasien dalam kondisi yang mengancam
penglihatan sehingga merupakan indikasi rujukan segera ke dokter spesialis mata.

Pasien dengan konjungtivitis bakteri hiperakut harus juga dirujuk untuk menilai apakah
terjadi kerusakan pada kornea.

Pada pasien konjungtivitis bakteri yang tidak membaik dalam 24 jam setelah pemberian
antibiotik dipertimbangkan juga untuk di rujuk ke dokter spesialis mata
Komplikasi

• Keratitis punctata superfisialis dan Dakriosistitis akut.


• Blefaritis marginal menahun sering menyertai konjungtivitis stafilokokus
kecuali pada pasien sangat muda yang bukan sasaran blefaritis.
• Parut konjungtiva dapat terjadi pada konjungtivitis pseudomembranosa
dan membranosa dan pada kasus tertentu yang dikuti ulserasi kornea dan
perforasi sampai endoftalmos.
• Ulserasi kornea marginal dapat terjadi pada infeksi N gonorrhoeae, N
kochii, N meningitidis, H aegyptius, S aureus, dan M catarrhalis. Ulkus kornea dan
Perforasi pada
• Jika produk toksik dari N gonorrhoeae berdifusi melalui kornea masuk
Konjungtivitis Hiperakut
camera anterior, dapat timbul iritis toksik oleh karena N.
Gonorhoeae
Prognosis

• Prognosis konjungtivitis bakterial akut umumnya baik dan hampir selalu


sembuh sendiri.

• Tanpa diobati, infeksi dapat berlangsung selama 10 - 14 hari

• Jika diobati dengan memadai sembuh dalam 1-3 hari, kecuali


konjungtivitis bakteri karena stafilokokus (yang dapat berlanjut menjadi
blefarokonjungtivitis dan memasuki tahap menahun) dan konjungtivitis
bakteri hiperakut (yang bila tidak dapat diobati dapat berakibat
perforasi kornea dan endoftalmitis).

• Karena konjungtiva  gerbang masuk bagi meningokokus ke dalam


darah dan meninges, hasil akhir konjungtivitis meningokokus 
septikemia dan meningitis
Prognosis

• Hipotesis diterima
• Konjungtivitis merupakan peradangan pada konjungtiva,
bermanifestasi dengan mata merah dan mata gatal dan
bersekret
• Dapat disebabkan oleh bakteri dan virus
• Biasanya sembuh sendiri, namun lebih baik jika diobati segera

Anda mungkin juga menyukai