Anda di halaman 1dari 24

AKUNTANSI PAJAK

PERTAMBAHAN NILAI
(PPN)
Macam Faktur pajak
( Pasal 13 UU PPN)

- Faktur pajak Standar


- Faktur pajak Gabungan
- Faktur pajak Sederhana
- Dokumen-dokumen tertentu yg
ditetapkan sebagai Faktur pajak
Standar oleh Dirjen pajak.
FAKTUR PAJAK STANDAR
Ps. 13 ayat (5)

HARUS DICANTUMKAN PALING SEDIKIT :

NAMA, ALAMAT, NPW YANG MENYERAHKAN BKP/JKP

NAMA, ALAMAT, NPWP PEMBELI BKP / PENERIMA JKP


JENIS BARANG/JASA, JUMLAH HARGA JUAL
ATAU PENGGANTIAN & POTONGAN HARGA
PPN YG DIPUNGUT

PPn BM YG DIPUNGUT

KODE, NO. SERI & TGL. PEMBUATAN FAKTUR PAJAK


NAMA, JABATAN & TANDA TANGAN YG BERHAK
MENANDATANGANI FAKTUR PAJAK

FAKTUR PAJAK HARUS DIISI DENGAN LENGKAP, JELAS, DAN BENAR BAIK
FORMAL MAUPUN MATERIIL & DITANDATANGANI OLEH PEJABAT YANG
DITUNJUK
OLEH PKP UNTUK MENANDATANGANINYA
Faktur Penjualan dapat sebagai Faktur
Pajak Standar
Faktur Penjualan yg memuat keterangan & yg
pengisiannya sesuai dg ketentuan dapat dipersamakan
dg Faktur Pajak Standar.
SAAT PEMBUATAN FAKTUR PAJAK
STANDAR
Saat Pembuatan FP Standar Paling Lambat :
1. akhir bln berikutnya setelah bln pnyrhn dlm hal
pmbyrn diterima setelah akhir bln berikutnya setelah
bulan pnyrhn
2. saat penerimaan pmbyrn dlm hal pmbyrn terjadi
sebelum akhir bln berikutnya setelah bln pnyrhn;
3. saat penerimaan pmbyrn dlm hal penerimaan pmbyrn
terjadi sebelum pnyrhn;
4. pada saat penerimaan pmbyrn termin dlm hal pnyrhn
sebagian tahap pekerjaan; atau
5. pada saat PKP rekanan menyampaikan tagihan
kepada Bendaharawan Pemerintah sebagai
Pemungut PPN
Contoh faktur standar
Faktur pajak Gabungan
- Faktur pajak Standar yg memuat lebih dari satu transaksi
- Dalam satu bulan takwim
- Utk pembeli BKP/penerima JKP yg sama

Dalam hal ini, PKP diperkenankan utk membuat satu Faktur


pajak yg meliputi semua penyerahan BKP/JKP yg terjadi selama
satu bulan takwim kpd pembeli BKP/penerima JKP yg sama
SAAT PEMBUATAN FAKTUR PAJAK GABUNGAN

Saat Pembuatan FP Gabungan :

1. pada akhir bulan berikutnya setelah bulan


penyerahan, dalam hal pembayaran baik sebagian
atau seluruhnya terjadi setelah berakhirnya bulan
penyerahan; atau
2. pada akhir bulan penyerahan, dalam hal pembayaran
baik sebagian atau seluruhnya terjadi sebelum
berakhirnya bulan penyerahan
Faktur pajak Sederhana
psl 13 UU PPN

- Dibuat dalam hal penyerahan BKP/JKP kpd konsumen akhir atau


kpd pembeli BKP/penerima JKP yg identitasnya tidak lengkap.
- Bisa berupa, faktur penjualan, cash register, karcis,
kuitansi, atau tanda bukti penyerahan atau pembayaran lainnya.
- PPN yg tercantum dalam Faktur pajak Sederhana tidak dapat
dikreditkan oleh Pembeli BKP/ Penerima JKP.
- Harus dibuat selambat-lambatnya pd saat penyerahan BKP/JKP
atau pd saat pembayaran apabila pembayaran diterima sebelum
penyerahan BKP/JKP.
FAKTUR PAJAK SEDERHANA

PKP YG MELAKUKAN
PENYERAHAN
KEPADA

• KONSUMEN AKHIR
• PEMBELI BKP/PENERIMA JKP
TIDAK DIKETAHUI IDENTITASNYA

DAPAT MEMBUAT FAKTUR PAJAK SEDERHANA

FP SEDERHANA PALING SEDIKIT HARUS MEMUAT :

NAMA, ALAMAT DAN NPW YANG MENYERAHKAN


BKP ATAU JKP

JENIS & KUANTUM BKP/JKP YG DISERAHKAN


JUMLAH HARGA JUAL ATAU PENGGANTIAN
YG SUDAH TERMASUK PPN ATAU BESARNYA PPN
DICANTUMKAN SECARA TERPISAH
TANGGAL PEMBUATAN
FAKTUR PAJAK SEDERHANA
FAKTUR PAJAK SEDERHANA
(Bentuk, Saat Pembuatan & Kegunaan)

FAKTUR PAJAK SEDERHANA DAPAT BERUPA :


-FAKTUR PENJUALAN, YANG DIPAKAI
- CASH REGISTER, SEBAGAI TANDA
-KARCIS, KUITANSI
BUKTI
PENYERAHAN/PEMB
-TANDA BUKTI PENYERAHAN DAN PEMBAYARAN LAIN
YANG SEJENIS AYARAN BKP/JKP
OLEH PKP YBS.

FAKTUR PAJAK STANDAR YANG DIISI TIDAK LENGKAP BUKAN


MERUPAKAN FAKTUR PAJAK SEDERHANA

FAKTUR PAJAK SEDERHANA DIBUAT PADA SAAT PENYERAHAN


BKP/JKP ATAU PADA SAAT PEMBAYARAN APABILA PEMBAYARAN
DITERIMA SEBELUM PENYERAHAN BKP/JKP

FAKTUR PAJAK SEDERHANA TIDAK DAPAT DIGUNAKAN OLEH


PEMBELI BKP / PENERIMA JKP SEBATGAI DASAR UNTUK
PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN
Nota Retur ( Pasal 5A UUNomor 18 Th 2000)
Nota Retur dibuat dalam hal terjadi pengembalian BKP dari
pembeli kpd penjualan kecuali jika diganti dg BKP yg
jenisnya, typenya, jumlnya, & harganya sama.
Retur hanya mungkin terjadi dalam transaksi penyerahan
Barang, & tidak dapat terjadi dalam penyerahan jasa.

Nota Retur minimal harus memuat :


- Nomor Urut Nota Retur.
- Nomor Seri & tgl Faktur pajak atas BKP yg dikembalikan
- Nama, Alamat, & NPWP pembeli BKP yg dikembalikan.
- Nama, alamat, NPWP penjual yg menerbitkan Faktur pajak.
- Jenis & harga jual BKP yg dikembalikan.
- PPN/PPn BM yg dikembalikan
- Tgl pembuatan Nota Retur
- Tandatangan Pembeli.
Prinsip Prengkreditan PM
Pasal 9 UU PPN Jo PP 143/2000
• PM dlm suatu masa pajak dikreditkan dg PK yg dipungut dalam masa pajak yg
sama
• Apabila tidak dapat dikreditkan pd masa pajak yg sama (misalnya Faktur pajak-nya
diterima terlambat), PM tsb masih bisa dikreditkan pd masa pajak berikutnya,
selambat-lambatnya tiga bulan setelah berakhirnya masa pajak yg bersangkutan,
sepanjang
• Belum dibebankan sebagai biaya
• Belum dilakukan pemeriksaan oleh fiskus
• Dalam hal pd suatu masa pajak belum terdapat PK (misalnya ; belum ada
produksi/penjualan), PM tetap dapat dikreditkan
• Jika PK lebih besar dari pd PM, maka selisihnya harus disetor ke kas negara
selambat-lambatnya tgl 15 bulan berikutnya
• Jika PM lebih besar dari pd PK, maka kelebihan tsb dapat dikompensasikan ke
masa pajak berikutnya atau diminta kembali (direstitusi).
• PM yg dapat dikreditkan, adalah PM atas perolehan BKP/JKP yg berhubungan
langsung dg kegiatan usaha (produksi, manajemen, distribusi, & pemasaran) dari
BKP/JKP yg diserahkan/yg dijual
PM yg Tidak Dapat Dikreditkan
( Pasal 9 & Pasal 16B UU PPN )
• PM yg dibayar sebelum Pengusaha dikukuhkan sebagai PKP
• PM atas perolehan BKP atau Jasa Kena pajak yg tidak
berhubungan langsung dg kegiatan usaha.
• PM yg tercantum dalam Faktur pajak Sederhana.
• PM yg tecantum dalam Faktur pajak Standar yg tidak
memenuhi ketentuan
• PM yg dibayar setelah ditagih dg penerbitan ketetapan pajak.
• PM yg belum dikreditkan dalam SPT, yg diketemukan dalam
pemeriksaan.
• PM atas perolehan BKP/JKP utk menghasilkan penyerahan
BKP/JKP yg mendapat fasilitas dibebaskan dari pengenaan
PPN
Jurnal Standar
Penjualan Tunai / Kredit dg FP Standar / FP Sederhana

Kas 110.000
Penjualan 100.000
PPN (PK) 10.000
Jurnal Standar
Retur Penjualan - Diterima Nota Retur
Piutang Dagang 110.000
Penjualan 100.000
PPN (PK) 10.000

Retur Penjualan 20.000


PPN (Retur PK) 2000
Piutang Dagang 22.000
Jurnal Standar
Pembelian dg FP Standar Dapat Dikreditkan
Pembelian 100.000
PPN (PM ) 10.000
Kas 110.000
Jurnal Standar
Pembelian dg FP Standar / FP Sederhana Tidak Dapat Dikreditkan
Diperlakukan sebagai biaya / expense
Pembelian 100.000
PPN (PM ) 10.000
Kas 110.000

Diperlakukan sebagai cost / dikapitalisasi


Pembelian 110.000
Kas 110.000
Jurnal Standar
Pembelian dg FP Standar Belum Diterima
Pembelian 100.000
PPN (PM – BDF) 10.000
Kas 110.000

PPN (PM ) 10.000


PPN (PM – BDF) 10.000
Jurnal Standar
Retur Pembelian dg Diterbitkan Nota Retur
Pembelian 100.000
PPN (PM ) 10.000
Hutang Dagang 110.000

Hutang Dagang 22.000


Retur Pembelian 20.000
PPN (Retur PM) 2.000
Jurnal Standar
Penyetoran PPN Kurang Bayar ke Kas Negara
Pembelian 100.000
PPN (PM ) 10.000
Piutang Dagang 110.000

Hutang Dagang 165.000


Penjualan 150.000
PPN (PK) 15.000

PPN (PK) 15.000


PPN (PM ) 10.000
Kas 5.000
Transaksi-Transaksi pada bulan Mei 2012:
• PT.A (PKP) beli barang (BKP) kepada PT.B (PKP)
sebesar Rp.100.000.000, dibayar tunai.
• PT.A (PKP) mengembalikan barang tersebut kepada PT.B
(PKP) sebesar Rp.10.000.000.
• PT.A jual barang dagang ke PT.C (PKP) sebesar
Rp.120.000.000, dibayar kredit.
• PT.A terima pelunasan dari PT.C
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai