Anda di halaman 1dari 9

Bladder Capacity, Voided Volume,

and Emptying Efficiency


Bayi (Holmdahl et al, 1996):
Bladder capacity (mL)=38+ 2.5 × Age (mo)
Anak2 Koff's formula (Koff, 1983 ):
 Bladder capacity (mL)=[Age (yr)+ 2] × 30
Or similarly, Hjalmas' formula (1988):
 Bladder capacity (mL)=30+ [Age (yr) × 30]
Bladder Training
Timed Voiding
scheduled voiding

prompted voiding or toileting


 Bladder training dimulai dengan waktu yang ditentukan
untuk pengosongan, kemudian ditingkatkan bertahap
sesuai respons

 Bladder training harus selalu dikombinasikan dengan


tehnik untuk menghambat kenginan miksi dan sering
dikombinasikan dengan obat2 anticholinergik terutama
untuk kasus yang berat dan neurogenik bladder.
Kebalikan dengan “timed voiding” yang mengatur pasien
mengosongkan dengan waktu yang menetap biasanya tiap
2-3 jam ditujukan untuk menormalkan frekwensi miksi
pada pasien dengan sensasi bladder yang berkurang.
Tehnik ini dapat digunakan pada pasien2 dgn SUI dengan
ide bahwa kebocoran akan berkurang bila kandung kemih
kurang penuh saat tekanan terjadi. Juga bisa digunakan
pada bbrp pasien dgn UUI yang mempuynyai kapasitas
kandung kemih yg baik
Bladder Training

 BT menharuskan pasien untuk menahan sensasi


urgency untuk menunda pengosongan dan untuk
miksi secara teratur tanpa respons urge.
Mekanisme kerja belum dimengerti secara jelas,
tapi dirasakan bahwa retraining memperbaiki
kontrol korteks atas kontraksi detrusor,
memperbaiki kontrol korteks pada sphinkter
urethra pada saat pengisian, memperkuat otot
dasar pelvis, dan memperbaiki kontinensi
The goals of a BT program are to:
 Improve bladder overactivity by controlling urgency
and decreasing frequency
 Increase bladder capacity
 Reduce urge incontinence episodes
BT :
 Stress, urge, or mixed incontinence
 Komunikatif, berpendidikan (bisa membaca dan
mengikuti instruksi)
 Masih mempunyai kemampuan untuk merasakan
keinginan miksi (urge sensation)
 Punya Motivasi yang kuat

Anda mungkin juga menyukai