Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MERUJUK KASUS
GAWAT DARURAT
OBSTETRI
PRINSIP UMUM DALAM MERUJUK KASUS
GAWAT DARURAT OBSTETRI
Stabilitas penderita
Prinsip umum dalam pemberian obat
Obat pengurang rasa nyeri
Toksoid tetanus
Diuretika
Stabilisasi penderita
Stabilisasi penderita
Stabilisasi penderita
Pemberian oksigen
Pemberian cairan infus intravena dan
transfusi darah dan
Pemberian obat-obatan(antibiotika,analgetika
dan toksoid tetanus)
Unsur-unsur dalam merujuk kasus
gawat darurat obstetri
Penanganan pernapasan dan pembebasan
jalan napas
Kontrol perdarahan
Pemberian cairan infus intravena
Kontrol nyeri (mengurangi atau
menghilangkan rasa nyeri)
Prinsip umum dalam merujuk kasus
Pasien harus didampingi oleh tenaga yang
terampil
Atau pendamping yang diberi petunjuk oleh
tenaga yang terampil
Transportasi
Ringkasan Kasus
Ringkasan kasus
Riwayat penyakit
Penilaian kondisi pasien yang dibuat pada saat kasus
diterima perujuk
Tindakan atau pengobatan yang telah diberikan
,misalnya pasien telah mendapat antibiotika penisilin
pada jam 16:00
Keterangan lain yang perlu dan yang ditemukan
berkaitan dengan kondisi pasien pada saat pasien
masih dalam penanganan perujuk
Prinsip umum dalam pemberian obat
Keamanan pasien apabila mendapat obat itu:
pastikan tidak ada riwayat alergi obat
Kebutuhan
Cara pemberian obat
Jenis obat
Intravena: bila syok, persiapan operasi, pada
kasus sepsis / syok sepsis
Intramuskular: bila IV tidak mungkin atau
memang obat tsb harus diberikan hanya
secara IM
Per oral: hanya pada kasus yang kondisinya
stabil dan mampu menelan obat per oral
Obat pengurang rasa nyeri
Nilai kondisi pasien sebelum memberi analgetik
Hindari sedsi berlebihan karena akan
menghilangkan / menyamarkan gejala yang kita
perlukan untuk menegakan diagnosa kebidanan
Obat Analgetika yang direkomendasikan ialah
Morphine 10-15 mg IM atau 1-5 mg IV
Pathidine 50-100 mg IM
Paracetamol 500 mg per oral
Paracetamol dan codeine 30 mg per oral
Lanjutan
Tetanus toxoid : setiap trauma genital yang
disertai perlukaan, kemungkinan
terkontaminasi kuman tetanus, diberikan
vaksin tetanus / anti toksin tetanus bila tidak
dapat dipastikan status imunitasnya
Diuretika : bila ada gagal jantung / edema
paru, bila fungsi ginjal baik boleh diberikan
Prinsip umum dalam merujuk kasus
bayi baru lahir
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan
pelaksanaan rujukan
Tanggung jawab petugas dalam pelaksanan
rujukan
Indikasi rujukan pada neonatus
Prosedur pelaksana rujukan
Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
rujukan
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan
pelaksana rujukan
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelaksana:
Berfungsi mekanisme rujukan dari tingkat masyarakat
dan puskesmas hingga rumah sakit tempat rujukan
Adanya komunikasi 2 arah antara merujuk dan
tempat rujukan
Tersedianya tenaga kes yang mampu dan terampil
selama 24 jam
Tersedianya alat kes dan obat-obatan sesuai
kebutuhan di tempat merujuk dan tmpat merujuk
Tersedianya angkutan selama 24 jam
Bagi keluarga tidak mampu tersedia dukungan dana
u/ transport,perawatan dan pengobatan di RS
Tersedianya dana insentif bg petugas kes yg siaga 24
jam
Tanggung jawab petugas dalam
pelaksanaan rujukan
Bagi petugas yang mengirim berupa:
Persiapan rujukan yg memadai
Stabilitas keadaan vital janin/bayi baru lahir selama
Bagi petugas yang menerima rujukan berupa penanganan kasus
rujukan
Pembinaan kemampuan dan ketrampilan teknis petugas puskesmas
oleh dokter spesialis kebidanan dan anak dlm penatalaksanaan
kasus rujukan neonatus sakit,min 1x sebulan
bentuk keg berupa
Telaah (review) kasus rujukan
Audit maternal perinatal/neonatal
Konsultasi ahli serta kunjungan ahli
Penerapan protokol/prosedur tetap pelayanan essensial dan tata
laksana penyakit pada neonatus di setiap tingkat pelayanan
Indikasi Rujukan pada neonatus
Ibu hamil < 34 minggu dengan tanda-tanda persalinan
Partus lama
Bayi berat lahir rendah≤ 2000 gram
Tidak mau minum asi
Tangan dan kaki bayi teraba dingin
Gangguan/kesulitan bernapas
Perdarahan atau tersangka perdarahan
Kejang-kejang
Gejala ikhterus yang meningkat
Gangguan saluran pencernaan disertai muntah-muntah
,diare atau tidak buang air besar sama sekali dengan
perut membuncit
Tanda infeksi berat seperti meningitis atau sepsis
Kelainan bawaan
Prosedur Pelaksanaan rujukan
Stabilitas kasus rujukan (kondisi bayi) pada
saat transportasi
Hubungan kerja sama antara petugas yang
merujuk danpetugas di tempat
Umpan balik rujukan dan tindak lanjut kasus
pasca rujukan
Stabilitas kasus rujukan (kondisi bayi) pada saat transportasi,beberapa
penatalaksanaan stabilisasi sebelum pengiriman sebagai berikut