Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Ekky Imanjaya
Redaktur Rumahfilm.org, kolumnis Detikhot,
Dosen Film&Komunikasi Binus Internasional
Ekky Imanjaya
S1 Sastra Arab FSUI
S2 Filsafat FIB-UI
S2 Film Studies, Universiteit van Amsterdam
Wartawan sejak 1999:
Dosen writing skills dan komunikasi
Penulis lepas di berbagai media nasional
Pengantar
5W +1H?
- Hard news?
- Soft news?
- Feature?
- Angle?
- Newspeg?
- Verifikasi, verifikasi, verifikasi
Diskusi
Apa saja syarat sebuah peristiwa atau momen LAYAK untuk
menjadi berita?
Apa syarat sebuah hal mempunyai NILAI BERITA?
Siapa yang berhak menentukan kelayakan berita dan nilai
berita? kebijakan redaksi (editorial policy)
menentukan angle
diskusi
Kelayakan Berita ditentukan Nilai Berita berlaku universal
kebijakan redaksi (editorial policy) menentukan angle
Contoh?
Nilai berita
Magnitude (Pengaruh)
Seberapa luas pengaruh suatu berita terhadap khalayak.
Significance (Arti)
Seberapa penting arti suatu kejadian atau peristiwa
Contoh:
Actuality (Aktualitas)
Berdasarkan tingkat aktualitas suatu peristiwa
Contoh:.
Proximity (Kedekatan)
Berita lokal lebih pas diberitakan di daerah bersangkutan.
Nilai Berita
Prominence (Keakraban)
Akrabnya suatu peristiwa terhadap khalayak
Kejutan (Surprise)
Clarity (Kejelasan) kejadian atau peristiwa
Dampak (Impact)
Konfik
Human Interest
Kemampuan suatu peristiwa menyentuh perasaan
kemanusiaan khalayak
Penting. Suatu peristiwa diliput jika dianggap punya arti
penting bagi mayoritas khalayak pembaca, pendengar, atau
pemirsa. Tentu saja, media tidak akan rela memberikan space
atau durasinya untuk materi liputan yang remeh. Kenaikan
harga bahan bakar minyak, pemberlakuan undang-undang
perpajakan yang baru, kenaikan harga bahan bakar minyak
(BBM), dan sebagainya, jelas penting karena punya dampak
langsung pada kehidupan khalayak.
Aktual. Suatu peristiwa dianggap layak diliput jika baru terjadi.
Maka, ada ungkapan tentang berita “hangat,” artinya belum lama
terjadi dan masih jadi bahan pembicaraan di masyarakat. Kalau
peristiwa itu sudah lama terjadi, tentu tak bisa disebut berita
“hangat,” tetapi lebih pas disebut berita “basi.” Namun, pengertian
“baru terjadi” di sini bisa berbeda, tergantung jenis medianya.
Untuk majalah mingguan, peristiwa yang terjadi minggu lalu masih
bisa dikemas dan dimuat. Untuk suratkabar harian, istilah “baru”
berarti peristiwa kemarin. Untuk media radio dan televisi, berkat
kemajuan teknologi telekomunikasi, makna “baru” adalah beberapa
jam sebelumnya atau “seketika” (real time). Contohnya, siaran
langsung pertandingan sepakbola Piala Dunia.
Unik. Suatu peristiwa diliput karena punya unsur keunikan,
kekhasan, atau tidak biasa. Orang digigit anjing, itu biasa.
Tetapi, orang mengigit anjing, itu unik dan luar biasa. Contoh
lain: Seorang mahasiswa yang berangkat kuliah setiap hari, itu
kejadian rutin dan biasa. Tetapi, jika seorang mahasiswa
menembak dosennya, karena bertahun-tahun tidak pernah
diluluskan, itu unik dan luar biasa. Di sekitar kita, selalu ada
peristiwa yang unik dan tidak biasa.
Asas Kedekatan (proximity). Suatu peristiwa yang terjadi
dekat dengan kita (khalayak media), lebih layak diliput
ketimbang peristiwa yang terjadi jauh dari kita. Kebakaran
yang menimpa sebuah pasar swalayan di Jakarta tentu lebih
perlu diberitakan ketimbang peristiwa yang sama tetapi
terjadi di Ghana, Afrika. Perlu dijelaskan di sini bahwa
“kedekatan” itu tidak harus berarti kedekatan fisik atau
kedekatan geografis. Ada juga kedekatan yang bersifat
emosional. Agresi Israel terhadap warga Palestina di Tepi
Barat dan Jalur Gaza, misalnya, secara geografis jauh dari kita,
tetapi secara emosional tampaknya cukup dekat bagi khalayak
media di Indonesia
Asas Keterkenalan (prominence). Nama terkenal bisa
menjadikan berita. Sejumlah media pada Juni-Juli 2006 ini
ramai memberitakan kasus perceraian artis Tamara Bleszynski
dan suaminya Teuku Rafli Pasha, serta perebutan hak asuh atas
anak antara keduanya. Padahal di Indonesia ada ratusan atau
bahkan ribuan pasangan lain, yang bercerai dan terlibat
sengketa rumah tangga. Namun, mengapa mereka tidak
diliput? Ya, karena sebagai bintang sinetron dan bintang iklan
sabun Lux, Tamara adalah figur selebritas terkenal.
Magnitude. Mendengar istilah magnitude, mungkin mengingatkan
Anda pada gempa bumi. Benar. Magnitude ini berarti “kekuatan”
dari suatu peristiwa. Gempa berkekuatan 6,9 skala Richter pasti
jauh lebih besar dampak kerusakannya, dibandingkan gempa
berkekuatan 3,1 skala Richter. Dalam konteks peristiwa untuk
diliput, sebuah aksi demonstrasi yang dilakukan 10.000 buruh,
tentu lebih besar magnitude-nya ketimbang demonstrasi yang cuma
diikuti 100 buruh. Kecelakaan kereta api yang menewaskan 200
orang pasti lebih besar magnitude-nya daripada serempetan antara
becak dan angkot, yang hanya membuat penumpang becak
menderita lecet-lecet. Semakin besar magnitude-nya, semakin layak
peristiwa itu diliput.
Human Interest. Suatu peristiwa yang menyangkut
manusia, selalu menarik diliput. Mungkin sudah menjadi
bawaan kita untuk selalu ingin tahu tentang orang lain.
Apalagi yang melibatkan drama, seperti: penderitaan,
kesedihan, kebahagiaan, harapan, perjuangan, dan lain-lain.
Topik-topik kemanusiaan semacam ini biasanya disajikan
dalam bentuk feature
Unsur konflik. Konflik, seperti juga berbagai hal lain yang
menyangkut hubungan antar-manusia, juga menarik untuk
diliput. Ketika ppahlawan sepakbola Perancis, Zinedine
Zidane, “menanduk” pemain Italia, Marco Materrazzi, dalam
pertandingan final Piala Dunia, Juli 2006 lalu, ini menarik
diliput. Mengapa? Ya, karena sangat menonjol unsur konflik
dan kontroversinya. Bahkan, kontroversi kasus Zidane ini
lebih menarik daripada pertandingan antara kesebelasan
Perancis dan Italia itu sendiri.
Trend. Sesuatu yang sedang menjadi trend atau menggejala
di kalangan masyarakat, patut mendapat perhatian untuk
diliput media. Pengertian trend adalah sesuatu yang diikuti
oleh orang banyak, bukan satu-dua orang saja. Misalnya, suatu
gaya mode tertentu yang unik, perilaku kekerasan antar
warga masyarakat yang sering terjadi, tawuran antarpelajar,
dan sebagainya.
Kriteria khusus
Kebijaksanaan redaksional / misi media bersangkutan. Apa yang menjadi berita di
Harian Republika mungkin tidak menjadi berita di Harian Kompas, karena
perbedaan dalam kebijaksanaan redaksional dan misi media bersangkutan.
Pendekatan keamanan (ancaman pembreidelan, dan sebagainya). Berita yang
mengritik keras korupsi dan kolusi antara penguasa dan pengusaha bisa berujung
pada pembreidelan atau teguran terhadap media bersangkutan. Atau memakan
korban wartawan media itu sendiri, seperti kasus yang menyebabkan
terbunuhnya wartawan Bernas, Fuad Muhammad Syafruddin.
Kepekaan masyarakat pembaca dan kemungkinan dampak negatif berita terhadap
pembaca. Misalnya, untuk isu-isu yang menyangkut SARA (Suku, Agama, Ras
dan Antar-golongan). Atau bisa menyinggung perasaan atau martabat pembaca.
Seperti: pemuatan foto korban perkosaan, atau penjelasan yang terlalu rinci
tentang peristiwa perkosaan yang bisa mempermalukan keluarga korban dan
merusak masa depan korban.
Kelayakan berita daya tarik untuk dibaca
Kebijakan Redaksi sudut andang/perspektif media
Managing
Editor
Associate
Web Editor
Editor
Language
Editor Librarian
Editor
ORGANIZATION STRUCTURE
ARTISTIK
FOTO
REDAKSI
DenganYasmin Ahmad:
http://old.rumahfilm.org/wawancara/wawancara_yasmin.htm
Dengan Joko Anwar:
http://books.google.co.id/books?id=hj9J1XDLG5MC&pg=PA5
8&lpg=PA58&dq=ekky+imanjaya+joko+anwar+janji+joni&sour
ce=bl&ots=t7NgNdDZwA&sig=Sg_vi_94LagZC7-
MKAsKF8X7VH0&hl=id&ei=GAm6TuGPGsbZrQez-
sy_Bg&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CBc
Q6AEwAA#v=onepage&q=ekky%20imanjaya%20joko%20anwa
r%20janji%20joni&f=false
Tugas 2
1. Wawancara teman sebelahmu.
2. Gali sesuatu yang sesuai dengan news peg dan nilai berita
cari yang eksklusif
3. waktu @ 10 menit (total 20 menit).