Anda di halaman 1dari 61

Instalasi penyalur petir yang tidak memenuhi

syarat dapat mengundang bahaya


Ref
1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No Per
02/Men/1989
tentang Instalasi Penyalur Petir
Berlaku untuk sistem proteksi eksternal / proteksi
bahaya sambaran langsung

2. SNI 04- 0225 2000 (PUIL 2000)


Sebagai rujukan untuk sistem proteksi
internal/proteksi bahaya sambaran tidak langsung
AWAN KE AWAN

Arus : 5.000 ~ 200.000 A


Panas : 30.000 oC

AWAN KE BUMI
KERUSAKAN
• THERMIS,
• ELEKTRIS, Sasaran
• MEKANIS, OBYEK YANG TERTINGGI
Terpa Petir
• t1 berharga 1 s/d 10 det.
• t2 berharga 10 s/d 100 det.
kV

0,9
• Statistik petir :
0,5
– 24% dibawah 10 kA
0,3 – 86% dibawah 40 kA
t1
t2
t
– 11% antara 40 s/d 100 kA
– 2% antara 100 s/d 140 kA
– 0,4% lebih besar 140 kA
SAMBARAN
LANGSUNG

SAMBARAN TIDAK
LANGSUNG

KERUSAKAN
PADA ALAT ELEKTRONIK
Katagori
Proteksi External
• adalah instalasi dan alat-alat di luar sebuah struktur
untuk meredam dan menghantar arus petir ke sistem
pembumian atau berfungsi sebagai ujung tombak
penangkap muatan listrik/arus petir di tempat
tertinggi
Proteksi Internal
• Upaya menghindari terjadinya beda potensial pada
semua titik di instalasi atau peralatan yang diproteksi
di dalam bangunan.
 PERLINDUNGAN SAMBARAN LANGSUNG
Dengan memasang instalasi penyalur petir pada
bangunan
Jenis instalasi :
- Sistem Franklin
- Sistem Sangkar Faraday
- Sistem Elektro statik

 PERLINDUNGAN SAMBARAN TIDAK LANGSUNG


Dengan melengkapi peralatan penyama tegangan
pada jaringan instalasi listrik (Arrester)
SISTEM FRANKLIN
 PENERIMA (AIR TERMINAL)
Sudut perlindungan
112 o
 HANTARAN PENURUNAN
(DOWN CONDUCTOR)
 HANTARAN PEMBUMIAN
(GROUNDING)

Resistan pembumian
Mak. 5 ohm
BAGIAN-BAGIAN PENTING
SISTEM FRANKLIN

 PENERIMA (AIR TERMINAL)


HANTARAN PENURUNAN
 (DOWN CONDUCTOR)
Sudut perlindungan 112 o
HANTARAN PEMBUMIAN
 (GROUNDING)

Resistan pembumian
Mak. 5 ohm
 PENERIMA (AIR TERMINAL)
HANTARAN PENURUNAN
 (DOWN CONDUCTOR)

 HANTARAN PEMBUMIAN
(GROUNDING)


MIN 2 TITIK GROUNDING
NILAI RESISTANS SEBARAN
ELEKTRODA PEMBUMIAN
MAK. 5 Ohm

BAHAYA STEP VOLTAGE

PEMBUMIAN TIDAK SEMPURNA


ialah suatu bagian
tegangan pada
permukaan tanah
sehingga menebabkan
adanya beda potensial
langkah antara kaki
manusia atau binatang
Instalasi penyalur petir yang tidak memenuhi
syarat dapat mengundang bahaya

Grounding tidak sempurna, berbahaya !!


++++++++++++++++++++
++++++++++++++++++
--------------------------------
-------------------------------

MENYAMBAR JARINGAN LISTRIK


RSTN RSTN

ARRESTER

GROUNDING

Semua bagian konduktif dibonding


Semua fasa jaringan RSTNG dipasang Arrester
Bila terjadi sambaran petir pada jaringan instalasi listrik semua kawat RSTN tegangannya
sama tidak ada beda potensial
SNI 225 - 1987
PUIL-1987 (820 - B.16 dan - C.4)

Ruangan berpotensi bahaya


ledakan gas/uap/debu/serat
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
(PER 02/MEN/1989)
A : Peruntukan bangunan ( -10 0 1 2 3 5 15 )
B : Struktur konstruksi ( 0 1 2 3)
C : Tinggi bangunan ( 0 2 3 4 5 ….. 10 )
D : Lokasi bangunan ( 0 1 2)
E : Hari guruh ( 0 1 2 3 4 …… 7 )

R =A+B+C+D+E

< 11 ABAIKAN : tidak perlu pengaman


= 11 KECIL : tidak perlu
= 12 SEDANG : agak dianjurkan
= 13 AGAK BESAR : dianjurkan
= 14 BESAR : sangat dianjurkan
> 14 SANGAT BESAR : sangat perlu
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
A: Peruntukan bangunan
Bangunan biasa tidak perlu pengamanan : - 10
Bangunan jarang digunakan : 0
Rumah tinggal : 1
Bangunan umum : 2
Banyak orang : 3
Instalasi gas,minyak, rumah sakit : 5
Gudang handak : 15

B: Struktur konstruksi
Steel structure : 0
Beton bertulang, kerangka baja atap logam : 1
Beton bertulang, atap bukan logam : 2
Kerangka kayu atap bukan logam : 3

C: Tinggi bangunan
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR

C: Tinggi bangunan
s/d 6m : 0
12 m : 2
17 m : 3
25 m : 4
35 m : 5
50 m : 6
70 m : 7
100 m : 8
140 m : 9
200 m : 10
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR

D: Lokasi bangunan
Tanah datar : 0
Lereng bukit : 1
Puncak bukit : 2

E: Hari guruh per tahun


2 : 0
4 : 1
8 : 2
Hari Guruh adalah
16 : 3
banyaknya hari dimana
32 : 4
terdengar guruh paling
64 : 5
sedikit satu kali dalam jarak
128 : 6
kira-kira 15 km dari stasiun
156 : 7
pengamatan. (ref.W.M.O)
Pembebanan lebih
Sambungan tidak sempurna
Perlengkapan tidak standar
Pembatas arus tidak sesuai
Kebocoran isolasi
Listrik statik
Sambaran petir
-------------
++++++++ -----------
----------------- +++++++ +++++++ ++++++++++++++
-------- +++++ +++++++ ++++++
DARI AWAN KE AWAN -------------
- - - - - -----------
DARI AWAN KE BUMI

MENYAMBAR
JARINGAN LISTRIK
Bangunan terpencil & lebih tinggi dari
bangunan lainnya : menara, cerobong,
antene permanen
Bangunan untuk menyimpan bahan mudah
meledak/terbakar
Bangunan untuk kepentingan umum :
sekolah, mesjid
Bangunan untuk menyimpan barang yang
sulit diganti : museum, perpustakaan
Daerah terbuka : stadion, padang golf.

* Ketentuan tersebut sesuai angka index


PENERIMA

Dipasang pada tempat yang diperkirakan


disambar petir
Menjamin perlindungan bangunan
Penerima mendatar 15cm lebih tinggi
Sebagai penerima dapat digunakan :
- logam bulat panjang dari tembaga
- hiasan logam dari atap
- atap logam
- tiang beton yang menonjol diatas atap
Memiliki sudut perlindungan 112º.
Air Termination/Penerima
• Penerima harus dipasang di
tempat atau bagian yang
diperkirakan dapat tersambar
petir
• Jika bangunan yang terdiri dari
bagian-bagian seperti
bangunan yang mempunyai
menara, antena, papan
reklame atau suatu blok
bangunan harus dipandang
sebagai suatu kesatuan;
Finial penyalur petir (Air
Termination/Penerima)
• Dimensi minimum air terminal :
– Cu : 35 mm2
– Fe : 50 mm2
– Al : 70 mm2
Finial penyalur petir (Air
Termination/Penerima)
• Ketinggian Air
Termination minimum 10
in ((IEC)61024-1-1)
• Berdasarkan Permen 02,
minimum 15 cm
Finial penyalur petir (Air
Termination/Penerima)
• Untuk air Termination yg
tingginya lebih dari 600
cm, harus diberi
penyangga yang tidak
boleh kurang dari
setengah tinggi total
Finial penyalur petir (Air
Termination/Penerima)
• Jumlah dan jarak antara masing-masing
penerima harus diatur sedemikian rupa
sehingga dapat menjamin bangunan itu
masuk dalam daerah perlindungan
Cone of Protection
• Lightning rod protects areas within its cone
– 60 degree cone is 99% effective
– 45 degree cone is 99.9% effective

• Less current flow from sharp pointed tip


 More current flow from blunt or ball tip MElec-Ch6 - 37
Down Conductor / Penghantar penurunan
• penghantar yang menghubungkan penerima dengan elektroda
bumi;
• harus dipasang sepanjang bubungan (nok) dan atau sudut-sudut
bangunan ke tanah
• Dari suatu bangunan paling sedikit harus mempunyai 2 (dua) buah
penghantar penurunan;
• Penghantar penurunan harus dipasang dengan jarak tidak kurang
15 cm dari atap yang dapat terbakar kecuali atap dari logam,
genteng atau batu;
Down Conductor / Penghantar
penurunan
• Sebagai penghantar penurunan petir dapat digunakan
bagian-bagian dari atap, pilarpilar, dinding-dinding,
atau tulang-tulang baja yang mempunyai massa logam
yang baik;
• Khusus tulang-tulang baja dari kolom beton harus
memenuhi syarat, kecuali:
– sudah direncanakan sebagai penghantar
penurunan dengan memperhatikan syarat-syarat
sambungan yang baik dan syarat-syarat lainnya;
– ujung-ujung tulang baja mencapai garis
permukaan air di bawah tanah sepanjang waktu.
– Kolom beton yang bertulang baja yang dipakai
sebagai penghantar penurunan harus digunakan
kolom beton bagian luar
Down Conductor / Penghantar
penurunan
• Dimensi minimum menurut bahan (IEC 62305)
:
– Cu : 16 mm2
– Fe : 50 mm2
– Al : 25 mm2
• recommend that the Down-Conductor be at
least 50 mm2 or AWG 0 in all cases
Down Conductor / Penghantar penurunan

• penghantar yang menghubungkan penerima


dengan elektroda bumi;
• harus dipasang sepanjang bubungan (nok)
dan atau sudut-sudut bangunan ke tanah
• Dari suatu bangunan paling sedikit harus
mempunyai 2 (dua) buah penghantar
penurunan;
Down Conductor / Penghantar penurunan
(permenaker : 02/1989)
• Bahan penghantar penurunan yang dipasang khusus
harus digunakan kawat tembaga atau bahan yang
sederajat dengan ketentuan :
– penampang sekurang-kurangnya 50 mm’.;
– setiap bentuk penampang dapat dipakai dengan tebal
serendah-rendahnya 2 mm.
• Jarak antara alat-alat pemegang penghantar
penurunan satu dengan yang lainnya tidak boleh
lebih dari 1,5 meter
Down Conductor / Penghantar penurunan

• Jarak minimum antara penghantar penurunan yang


satu dengan yang lain diukur sebagai berikut;
• Pada bangunan yang tingginya kurang dari 25 meter
maximum 20 meter;
• Pada bangunan yang tingginya antara 25 - 50 meter
maka jaraknya {30 - (0,4 xtinggi bangunan) }
• Pada bangunan yang tingginya lebih dari 50 meter
maximum 10 meter.
Sambungan-sambungan
• harus merupakan suatu sambungan elektris,
tidak ada kemungkinan terbuka dan dapat
menahan kekuatan tarik sama dengan sepuluh
kali berat penghantar yang menggantung pada
sambungan itu.
• Penyambungan dilakukan dengan cara:
– dilas.
– diklem (plat klem, bus kontak klem) dengan panjang
sekurang-kurangnya 5 cm;
– disolder dengan panjang sekurang-kurangnya 10 cm
3. PEMBUMIAN (Grounding)

Elektroda pembumian dipasang dengan syarat tahanan


pembumian sekecil mungkin
Dapat digunakan :
- tulang baja lantai dan tiang pancang
- pipa logam diameter 25mm, tebal 3,25mm
- pelat baja tebal 3mm dan lebar 25mm
Untuk daerah korosif elektroda bumi harus disipuh dengan
zn atau tembaga
Untuk beberapa penghantar penurunan dapat dipasang
elektroda kelompok, ditanam 50cm dibawah tanah
Tahanan pembumian setinggi-tingginya 50hm

• Panjang suatu elektroda bumi yang


dipasang tegak dalam bumi tidak boleh
kurang dari 4 meter, kecuali jika
sebagian dari elektroda bumi itu
sekurang-kurangnya 2 meter dibawah
batas minimum permukaan air dalam
bumi;
Bila tidak mencapai 50hm atau karena
kondisi alam dapat :
- dipasang elektroda lingkar
- dengan bahan tertentu
Pembumian instalasi listrik dilarang
digunakan sebagai pembumian penyalur
petir
Dipasang sambungan ukur.
Bonding
• Mencegah terjadinya
loncatan yang
ditimbulkan adanya
perbedaan potensial
tegangan antara satu
system pentanahan
dengan yang lainnya.
4. PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN

Pemeriksaan dan pengujian dilakukan :


- sebelum serah terima instalasi
- setelah ada perubahan atau perbaikan
- berkala 2 tahun sekali
- setelah ada kerusakan akibat sambaran
petir
Dalam pemeriksaan berkala diperhatikan :
- elektroda bumi
- kerusakan pada penerima atau penghantar
penurunan
- sambungan-sambungan
- tahanan pembumian (pada musim
kemarau)
- dicatat dalam akte pangawasan.
PERENCANAAN (Ps. 56)

Dilengkapi dengan gambar rencana


Disahkan oleh Menteri atau pejabat yang
ditempat
Skema Alur Proses Pengesahan Gambar Rencana Instalasi/Sistem Penyalur Petir

PEMOHON PABRIKASI

atau
Surat permohonan
PEMASANGAN
Pengesahan gambar rencana

Berkas perencanaan

KANTOR UNIT PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN

TIDAK
Berkas

LENGKAP

YA

Analisis Teknis

Ref : Perat. & Standar

TIDAK

MEMENUHI
SYARAT

YA

PENGESAHAN
Rekomenda
si
Catatan koreksi
Syarat2

SETUJU UNTUK DILAKSANAKAN


Isi berkas pengesahan gambar rencana
- halaman depan pengawasan
- daftar isi
- lembar pengesahan ditanda tangani pejabat
berwenang
- laporan hasil evaluasi gambar rencana yang
ditanda tangani peg. Pengawas spesialis
- lembar syarat perbaikan oleh pengawas
spesialis
Gambar rencana memuat :
- peta lokasi
- gambar instalasi (penerima, penghantar
penurunan, pembumian)
- area perlindungan
- tabel bahan
- spesifikasi teknis
SERTIFIKASI (Ps. 57)

Pemasangan sesuai gambar rencana


Pemeriksaan / pengujian dengan hasil
memenuhi
Terbitkan pengesahan
Mekanisme Pemeriksaan Pemasangan Instalasi Penyalur Petir :

Berkas permohonan pengesahan gambar rencana

Tidak
Doc.Lengkap

Ya

Analisis :

Evaluasi gambar dan sertifikat

Checking perhitungan kekuatan konstruksi

Memenuhi syarat

IJIN K3

Pengesahan/Perijinan Pemasangan
Lampiran 1
Bentuk IP1

SURAT PERMOHONAN
PENGESAHAN GAMBAR RENCANA PEMASANGAN INSTALASI PENYALUR PETIR DI TEMPAT KERJA
No………………………………….

……………… ,……………..

Kepada Yth. :
Kepala Dinas Ketenagakerjaan
Di –
.......................
Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang No. 1 Tahun 1970 pasal 3 ayat (1) sub q Jo Permenaker No Per 02/Men/1989, tentang pengawasan instansi
penyalur petir, kami bertandatangan di bawah ini :
Nama Direktur / Pengurus :
Nama Perusahaan :
Alamat Perusahaan :
Mohon diberi pengesahan Gabar Rencana Pemasangan instalasi Penyalur Petir di :
Nama Perusahaan :
Alamat Perusahaan :
Sebagai pertimbangan dilampirkan data-data sebagai berikut :
a. Peta lokasi
b. Gambar instalasi
- penerima
- hantaran penurunan
- pembumian
c. Gambar area perlindungan
d. Tabel bahan
e. Ukuran teknis
- Sepesifikasi & cara pasang
- Cara menguji

Pemohon,
Materai
Lampiran 2
Bentuk IP2

LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PENILAIAN PERMOHONAN PENGESAHAN INSTALASI PENYALUR PETIR

No. Lap. :………………………………….


Tanggal :…………………………………
KLUI No. :…………………………………

Yang Memeriksa :
Nama :
NIP. :
Jabatan :
No. Lap. :………………………………….
Tanggal :…………………………………
KLUI No. :…………………………………
Dasar : 1. Surat Permohonan (Bentuk IL1)
No. :………………………………, tanggal …………………………….
Yang Memeriksa :
Nama :
NIP. :
Jabatan :

HASIL PENELITIAN DAN PENILAIAN


DATA TEKNIK
No Uraian Spesifikasi
1. PENERIMA
2. HANTARAN PENURUNAN
3. PEMBUMIAN

Status Hasil pemeriksaan


No Item Pemeriksaan
Ya Tdk Sesuai Tidak sesuai Keterangan

A. PEMERIKSAAN DOKUMEN
1 Perencana memiliki ijin/ penunjukan
/pengesahan
2 Peta Lokasi

3 Spesifikasi teknik peralatan


4 Perhitungan teknis instalasi.
5 Jadwal pelaksanaan

B. EVALUASI :
C. SYARAT-SYARAT :
Demikian laporan hasil penelitian dan penilaian gambar rencana pemasangan instalasi penyalur petir dibuat dengan sebenar-benarnya,
untuk dapat diproses lebih lanjut.

Tanggal ………………………………

Yang melakukan pemerikaan


Nama :
NIP :
Jabatan:
Tanda tangan
EVALUASI KETIDAK SESUAIAN
GAMBAR RENCANA PEMASANGAN/PERUBAHAN INSTALASI PENYALUR PETIR

Lampiran 3
Bentuk IP3

KOP DEPNAKER SETEMPAT

PENGESAHAN
GAMBAR RENCANA PEMASANGAN INSTALASI PENYALUR PETIR
NO.

Membaca : Surat permohonan PT……………, tanggal………… perihal Rencana Pemasangan Instalasi Penyalur Petir.

Mengingat : 1. Undang-undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;


2. Permenaker No Per 02/Men/1989, tentang pengawasan instansi penyalur petir.
3. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Kep. 75/Men/2002 tentang Berlakunya Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-0225-2000
mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik Indonesia 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja.

Memperhatikan : 1. Data-data Teknis, Spesifikasi peralatan dan spesikasi perlengkapan penyalur petir.
2. Laporan hasil penelitian dan penilaian gambar instalasi Penyalur petir No…………………., tanggal……..………………

Mengesahkan : Gambar Rencana Pemasangan Instalasi Penyalur Petir untuk :

Nama Perusahaan :
Nama Pengurus :
Alamat Perusahaan:

Dengan ketentuan sebagai berikut :


Dalam Pemasangan Instalasi penyalur petir harus sesuai dengan Gambar Rencana Pemasangan Instalasi penyalur petir ini dan wajib melaksanakan Permenaker No Per 02/Men/1989, tentang
pengawasan instansi penyalur petir.

DIKELUARKAN DI :
PADA TANGGAL :

KANTOR DINAS KETENGAKAERJAAN


SETEMPAT

Ttd.

Nama Terang
NIP.
Lampiran 4
Bentuk IP4

KOP DINAS SETEMPAT

SURAT PERMOHONAN
PENGESAHAN PENGGUNAAN/PEMAKAIAN INSTALASI PENYALUR PETIR
DI TEMPAT KERJA
No. ………………………
……………… ,……………..

Kepada Yth. :
Kepala Dinas Ketenagakerjaan
Di –
.......................
Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang No. 1 Tahun 1970 pasal 3 ayat (1) sub q Jo Permenaker No Per 02/Men/1989, tentang pengawasan
instansi penyalur petir, kami bertandatangan di bawah ini :
Nama Direktur / Pengurus :
Nama Perusahaan :
Alamat Perusahaan :
Mohon diberi pengesahan instalasi Penyalur Petir di :
Nama Perusahaan :
Alamat Perusahaan :
Sebagai pertimbangan dilampirkan data-data sebagai berikut :
a. Pengesahan gambar rencana
b. Peta lokasi
c. Gambar instalasi
- penerima
- hantaran penurunan
- pembumian
d. Gambar area perlindungan
e. Tabel bahan
f. Ukuran teknis
- Sepesifikasi & cara pasang
- Cara menguji
Laporan hasil pemeriksaan dan pengujian Instalasi penyalur petir terlampir.

Pemohon,

materai
Lampiran 5
Bentuk IP5
KOP KANTOR DEPNAKER SETEMPAT
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN INSTALASI PENYALUR PETIR No. Lap. :………………………………….
Nama Perusahaan: ………………………………………….. Tanggal :…………………………………
Alamat………………………………… KLUI No. :…………………………………

Dasar : 1. Surat Permohonan


No. :………………………………, tanggal …………………………….
1) Surat Perintah Tugas melakukan Pemeriksaan & Pengujian
Dari Kantor Dinas ……………………………………………………..
No. ……………………………….., tanggal …………………………….
Pelaksanaan : Mulai tanggal …………… sampai dengan tanggal ……………………
Yang Memeriksa :
Nama :
NIP. :
Jabatan :
HASIL PEMERIKSAAN & PENGUJIAN
A. Pemeriksaan Administrasi
Perencana :
Alamat :
Surat Penunjukan Perencana :
No. ……………………. tanggal ……………………..
2. Instalatir (Pemasang) :……………………………………………………
Alamat :…………………………………………………...
Surat Penunjukan Instalatir:
No.…………………….tanggal ……………………..
Pengesahan Gambar Rencana Pemasangan Instalasi penyalur petir No……………………..tanggal ………………………

B. Pemeriksaan Visual / Penyesuaian :


Temuan penggunaan komponen yang tidak sesuai dengan kondisi setempat :
…………………………………………………………………………………………………………..
Temuan tanda pengenal dan papan peringatan yang belum terpasang sebagaimana mestinya :
……………………………………………………………………………………………………………
Temuan cara pemasangan peralatan dan perlengkapan penyalur petir yang tidak sesuai dengan persyatan :
……………………………………………………………………………………………………………
Temuan pelaksanaan pemasangan instalasi penyalur petir yang tidak sesuai dengan gambar yng telah disahkan :
..………………………………………………………………………………………………………….
Cacat – cacat yang ditemukan : ……………………………………………………………………………………………………………
C. PENGUJIAN NILAI RESISTANSI PEMBUMIAN
Alat ukur digunakan Hasil pengukuran Keterangan

Waktu pengujian Hasil Pengujian


D. Kesimpulan Hasil Pemeriksaan dan Pengujian
E. Syarat-syarat :
Demikian laporan hasil pemeriksaan dan pengujian instalasi penyalur petir dibuat dengan sebenar-benrnya, untuk dapat diproses lebih lanjut.
Tanggal ………………………………
Yang melakukan pemerikaan
Nama : Tanda tangan
NIP :
Jabatan:
Lampiran 6
Bentuk IP6

KOP DEPNAKER SETEMPAT

PENGESAHAN
PENGGUNAAN INSTALASI PENYALUR PETIR DITEMPAT KERJA
NO. B. /BW/KK/2000

Membaca : Surat permohonan PT……………, tanggal………… perihal Izin Pengesahan Penggunaan Instalasi penyalur petir Di Tempat Kerja.

Mengingat :1. Undang-undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;


2. Permenaker No Per 02/Men/1989, tentang pengawasan instansi penyalur petir.
3. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Kep. 75/Men/2002 tentang Berlakunya Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI
04-0225-2000 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik Indonesia 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja.

Memperhatikan :1. Surat Permohonan dari PT……., tanggal……………………


2. Pengesahan Gambar Rencana Pemasangan Instalasi penyalur petir No……………., tanggal………………………………
3. Laporan hasil pemeriksaan dan pengujian instalasi penyalur petir No………………….,tanggal……..…………………………………

Mengesahkan : Penggunaan Instalasi listrik yang dipasang di :


Nama Perusahaan :
Nama Pengurus :
Alamat Perusahaan :
Dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Dalam rangka mengoperasikan instalasi penyalur petir, pengurus wajib melaksanakan ketentuan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.
02/MEN/1989Tentang Persyaratan Instalasi Penyalur Petir.
2. Semua bagian instalasi penyalur petir harus diperiksa dan dirawat secara berkala dan teratur, perubahan /perluasan instalasi harus dilaporkan ke
Kandepnaker setempat untuk mendapat pengesahannya.

DIKELUARKAN DI :
PADA TANGGAL :
KANTOR DINAS KETENGAKAERJAAN SETEMPAT
Ttd.
Nama Terang
NIP.
Terimakasih …..

Anda mungkin juga menyukai