Anda di halaman 1dari 12

PROSEDUR PENILAIAN RISIKO, ESTIMASI

AKUNTANSI, PIHAK –PIHAK YANG


BERKEPENTINGAN.

KELOMPOK 3
ERY DILO PASKABONI
FAJAR MAULANA
PROSEDUR PENILAIAN AUDIT
• TUJUAN PROSEDUR PENILAIAN AUDIT
Tujuan dari prosedur penilaian risiko adalah
mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji
yang material dalam laporan keuangan.
• PROSEDUR PENILAIAN AUDIT
1. Prosedur menanyakan kepada manajemen
dan pihak lain (inquiries of management
and others)
2. Pengamatan dan inspeksi (observation and
inspection)
3. Prosedur Analitical (analytical procedures)
ESTIMASI AKUNTANSI
• Audit atas estimasi akuntansi tersebar di
ketiga tahap dalam proses audit.
1. Tahap Risk Assessment (Penilaian Resiko)
2. Tahap Risk Response (menanggapi risiko)
3. Tahap Reporting (pelaporan)
Tahap Risk Assessment (Penilaian Resiko)

Perhatian Auditor dalam Tahap Penilaian Risiko :


• Bagaimana mengidentifikasi kebutuhan entitas
melakukan estimasi
• Proses manajeman membuat estimasi
• Hasil akhir/realisasi/outcome dari estimasi yang
dibuat tahun lalu
• Seberapa luasnya ketidakpastian estimasi dalam
proses estimasi ini?
• Pentingnya estimasi
TAHAP RISK RESPONSE ( MENANGGAPI
RESIKO)
Oleh karena itu, tanggapan auditor atas risiko
yang dinilai bersifat substantive, dimana auditor
melaksanakan satu atau lebih tanggapan sebagai
Berikut:
• Apakah estimasi dibuat dengan benar?
• Berapa andalnya bukti pendukung?
• Kemungkinan adanya management bias?
Tahap Reporting (pelaporan)
• Dalam entitas yang lebih kecil, sangat boleh
jadi manajeman aktif terlibat dalam proses
pelaporan, termasuk membuat estimasi
akuntansi. Akibatnya, pengendalian atas
proses estimasi tidak ada,atau jika ada,
mungkin akan beroperasi secara informal
PIHAK-PIHAK YANG BERELASI
• Prosedur audit untuk bertransaksi pihak-pihak
yang berelasi tersebar diketiga tahap proses
audit. Dalam setiap tahap dari ketiga tahap
dalam proses audit, yaitu:
• Risk Assessment (Penilaian Risiko)
• Risk Response (Menaggapi Risiko),dan
• Reporting (Pelaporan)
Tahap Menilai Risiko

• Identifikasi siapa pihak-pihak yang berelasi, apakah ada


perubahan mengenai siapa pihak-pihak yang berelasi
sejak audit yang lalu.
• Pahami sifat, luasnya, dan tujuan transaksi dan
hubungan diantara pihak-pihak yang berelasi
• Lihat potensi terjadinya kecurangan, misalnya karena
adanya tekanan atau dominasi pihak-pihak yang
berelasi.
• Senantiasa waspada terhadap kemungkinan adanya
transaksi dan hubungan diantara pihak-pihak yang
berelasi, selama audit berlangsung.
• Lihat ada atau terjadinya risiko signifikan.
Risk Response (Menaggapi Risiko)
• Apakah situasi berisiko yang diidentifikasi auditor, member
petunjuk keterlibatan pihak-pihak yang berelasi?
• Dapatkan bukti untuk mendukung atau menyanggah asersi
manajemen tentang sifat, luas, dan tujuan transaksi hubungan
pihak berelasi atau hubungan di antara pihak-pihak yang berelasi.
• Jika berada diluar jalur bisnis normalnya entitas, lihat pentingnya
transaksi hubungan pihak berelasi ini dalam konteks seluruh bisnis,
misalnya % transaksi hubungan pihak berelasi dari total penjualan.
• Perhatikan cara pengukuran/penilaian (misalnya adanya transfer
pricing) dan pengakuan transaksi hubungan pihak berelasi.
• Lihat kemungkinan ada atau terjadinya kecurangan untuk
merancang dan mengimplementasikan prosedur audit yang tepat.
Tahap Pelaporan

• Apakah bukti audit yang cukup dan tepat sudah


diperoleh?
• Apakah terjadi salah saji yang material karena
adanya transaksi hubungan pihak berelasi?
• Apakah pengungkapan dalam laporan keuangan,
benar dan cukup?
• Dapatkan representasi/pernyataan manajemen.
• Laporkan temuan audit tentang pihak-pihak yang
berelasi.
• THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai