Anda di halaman 1dari 16

Pertumbuhan Bakteri

■ Pertumbuhan didefinesikan sebagai pertambahan jumlah


atau volume serta ukuran sel dan juga sebagai
pertambahan jumlah sel.
■ Dalam petumbuhan bakteri semua substansi esensial harus
tersedia untuk sintesis dan pemeliharaan protoplasma
dengan sumber energi dan kondisi lingkungan yang sesuai.
Fase Pertumbuhan Bakteri

■ Fase pertumbuhan bakteri dibagi menjadi 4 fase utama yaitu :


1. Fase lag (fase lamban atau lag phase)
2. Fase pertumbuhan eksponensial (fase pertumbuhan cepat atau log phase)
3. Fase stasioner (fase statis atau stationary phase)
4. Fase penurunan populasi (fase pematian)
Fase-fase ini mencerminkan keaadaan bakteri dalam biakan pada waktu tertentu
Fase lag

■ Fase lag merupakan suatu periode penyesuaian yang sangat penting


utuk penambahan metabolit pada kelompok sel,menuju tingkat yang
setaraf dengan sintesis sel maksimum.Fase ini ditandai dengan
peningkatan komponen makromolekul,aktivitas metabolik,dan
kerentanan terhadap zat kimia dan faktor fisik. Lama waktu fase ini
tergantung pada macam bakteri, umur biakan, dan nutrien yang
terdapat dalam medium yang disediakan.
Fase Log /Pertumbuhan Eksponensial

■ Pada fase ini sel berada dalam pertumbuhan yang seimbang.selama fase ini masa
dan volume sel meningkat oleh faktor yang sama.kecepatan peningkatan dapat
diekspresikan dengan fungsi eksponensial alami.sel membelah pada kecepatan
konstan ini ditentukan oleh sifat intrinsik bakteri dan lingkungan.dalam hal ini
terdapat keragaman kecepatan pertumbuhan berbagai mikroorganisme.seperti
waktu lipat dua untuk E.COLI dalam kultur kaldu pada suhu 37°C dalam waktu dua
menit,sedangkan waktu lipat dua minimal sel mamalia sekitar 10 jam pada
temperatur yang sama
Fase Stasioner

■ Selama fase ini jumlah sel hidup tetap konstan untuk periode yang
berbeda,tergantung pada bakteri,tetapi akhirnya menuju periode penurunan
populasi.dalam beberapa kasus sel yang terdapat dalam suatu biakan yang
populasi selnya tidak tumbuh dapat memanjang,membengkak secara
abnormal,atau mengalami penyimpangan suatu manifestasi pertumbuhan yang
tidak seimbang.
■ Kurva Pertumbuhan Bakteri

Fase Penurunan Populasi

• Pada fase ini saat medium kehabisan


nutrien maka populasi bakteri akan
menurun jumlahny,pada saat ini
jumlah sel yang mati lebih bnayak
dari sel yang hidup.
Pertumbuhan jamur

■ Dalam bidang mikrobiologi mendifinisikan pertumbuhan adalah pertambahan volume


sel, karena adanya pertambahan protoplasma dan senyama asam nukleat yang
melibatkan sintesis DNA dan pembelahan metosis.
■ Umumnya suatu miselium digunakan sebagai sebagai kreteria terjadinya pertumbuhan
karena massa sel-sel tersebut berada dari suatu sel, sesuatu yang semula tidak terlihat
yaitu suatu spora atau konidia fungi atau spora fungi akan menjadi miselium atau yang
dapat dilhat
■ Bila suatu konidia atau spora fungi ditanam diatas agar dalam cawan petri, maka
setelah satu atau dua hari baru terlihat suatu permukaan agar yang dapat berupa
tetesan kental apabila suatu berupa benang-benang bentuk tersebeut berupa kapang
(gandjar et all, 2006)
MEDIUM PERTUMBUHAN FUNGI

■ Nutrien atau makanan merupakan substansi dengan berat molekul rendah dan
mudah larut dalam air
■ Nutrien ini berasal dari degradasi nutrien dengan molekul komplek
■ Dan suatu larutan mengandung nutrien disebut medium culture. Medium ini
merupakan substrat yang berfungsi menyediakan nutrisi yang diperlukan spora
untuk berkecambah
■ Fungi dapat mengambil nutrien dari lingkungannya dalam bentuk larutan, sehingga
fungi sering disebut jasad osmotrof (istiaati, 2000)
Fase Perkembangan Virus

■ Fase perkembangan virus dibagi menjadi 2 siklus yaitu siklus litik dan lisogenik
■ Siklus litik adalah replikasi virus yang disertai dengan matinya sel inang setelah
terbentuk anakan virus yang baru.
■ Siklus lisogenik adalh replikasi virus dimana materi genetik virus diproduksi di
dalam sel bakteri tanpa menghancurkan inangnya.
■ Siklus litik dibagi menjadi 5 fase, yaitu fase adsorbsi, fase penetrasi sel inang, fase
eklifase, fase replikasi, dan fase pemecahan sel inang.
■ Pada siklus lisogenik, tahap yang dilalui lebih banyak daripada siklus litik.antara
lain:Fase absorbsi,Fase injeksi,Fase penggabungan,Fase pembelahan,Fase sintesis,
Fase perakitan,Fase litik
■ Pembuatan culture murni jamur merupakan menggunakan media PDA (potato dextrosa agar)
■ PDA tersebut dari kentang , dextrosa dan agar diaman setiap semua komponen mengandung
suatu zat tertentu yang mampu meninjang pertumbuhan jamur antaranya
1. kentang (potato)
2. dixtrosa
Siklus Litik
■ Fase adsorbsi merupakan fase awal dimana ujung ekor Bakteriofag
menempel atau melekat pada bagian tertentu dari dinding sel bakteri yang
masih dalam keadaan normal. Daerah itu disebut daerah reseptor (receptor site
atau receptor spot). Virus yang menempel kemudian mengeluarkan enzim
lisosim/lisozim yang berfungsi merusak atau melubangi dinding sel bakteri.
■ Fase penetrasi, ujung ekor virus T dan dinding sel bakteri E. coli yang telah
menyatu tersebut larut hingga terbentuk saluran dari tubuh virus T dengan
sitoplasma sel bakteri. Melalui saluran ini DNA virus masuk ke dalam sitoplasma
bakteri.
■ Fase eklifase DNA virus mengambil alih kendali DNA bakteri. Pengendalian ini
terjadi di dalam proses penyusunan atau sintesis protein di dalam sitoplasma
bakteri. Seterusnya DNA virus mengendalikan sintesis protein kapsid virus.,
pada proses ini juga terjadi replikasi DNA virus sehingga jumlah DNA dari virus T
bertambah sangat banyak seiiring terjadinya sintesis protein.
■ Fase perakitan pada siklus litik merupakan fase dimana bagian-bagian
protein dan DNA yang terbentuk dari proses sintesis protein dan replikasi
DNA terjadi sehingga dihasilkan virus-virus baru yang seutuhnya.
■ Fase lisis merupakan fase rusaknya sel bakteri karena aktifitas enzimatis
dari virus T serta jumlah virus T yang sudah tidak muat ditampung oleh sel
bakteri tersebut sehingga dinding sel bakteri menjadi pecah. Selanjutnya
sejumlah virus T yang baru tersebut akan keluar dan siap untuk
menyerang sel bakteri lainnya
Daur lisogenic

■ 1. fase adsorbsi ( fase penempelan )


■ Pada fase ini di tandai dengan melekatnya ekor virus pada virus sel bakteri. Stelah menempel virus mengeluarkan
enzim lisoenzim (enzin penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri pembusukan asam inti.
■ 2. fase injeksi
■ setelah yterbnetuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan asam inti yang berupa DNA ke dalam tubuh
sel bakteri. Jadi kapsit virus tetap berada diluar sel bakteri dan berfungsi lagi
■ 3. fase penggabungan
■ Dalam menyisip ke DNA bakteri, DNA virus harus memutus DNA bakteri kemudian DNA virus menyisip diantara benang
DNA bakteri yang terputus tersebut. Dengan kata lain, di dalam DNA bakteri terkandung materi genetik virus
■ 4. fase pembelahan
■ Setelah menyisip DNA virus yang tidak aktif disebut profag kemudian DNA bakteri mereplikasi untuk melakukan
refleksi.

Anda mungkin juga menyukai