Anda di halaman 1dari 15

Standar kompetensi

Menjelaskan sifat lam kehidupan


dan sistem koloid serta
penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari
Kompetensi Dasar
Memahami perbedaan
larutan sejati, koloid
dan suspensi
Produk
Mendeskripsikan perbedaan larutan, koloid dan suspensi.
Mendiskripsikan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersi

Proses
Melaksanakan kegiatan eksperimen membedakan larutan, koloid dan suspensi.
Mengklasifikasi suatu koloid berdasarkan fase pendispersi dan medium pendispersi

Psikomotor
Mengelompokkan koloid sesuai dengan fase pendispersi dan medium pendispersi

Afektif
Karakter: tanggung jawab, teliti
Keterampilan sosial: komunikatif, berfikir mandiri Indikator
Kognitif
Produk
Siswa dapat menjelaskan pengertian koloid, larutan sejati, dan suspensi LP 1: Produk
Siswa dapat menjelaskan fase terdispersi dan medium pendispersi LP 1: produk.
Siswa dapat menyebutkan 3 cotoh koloid LP 1: produk.
Siswa dapat mendeskripsikan dengan benar jenis koloid berdasarkan fase pendispersi dan medium pendispersi LP 1:
Produk.
Siswa dapat mendeskripsikan perbedaan larutan, koloid, dan suspensi LP 1: Produk.
Diberiukan tabel,siswa dapat membentuk nama sistem koloid, fase terdispersi, medium pendispersi, dan contohnya LP
1. Produk.

Proses
Diberikan alat dan bahan dan LKS SMA siswa dapat melaksanakan eksperimen untuk menguji perbedaan larutan,
koloid dan suspensi LP 2: Proses (melaksanakan pengamatan, mengisi tabel pengamatan, analisis, kesimpulan)
(catatan: demonstrasi guru)
Mengklasifikasi jenis koloid berdasarkan fase pendispersi dan medium pendispersi.

Psikomotor
Siswa mampu mengukur kekeruhan/kejernihan suatu larutan sejati, koloid dan suspensi .
Siswa mampu menyaring dengan kertas saring suatu larutan sejati, koloid, dan suspensi.
Siswa mampu menghamburkan cahaya dengan senter pada larutan sejati, koloid dan suspensi.
Afektif
Bekerja sama, komunikatif, membantu teman yang mebutuhkan
KOLOID
•Koloid merupakan bagian dari sistem
disperse, dimana suatu zat terdispersi (fasa
disperse) dalam zat yang lain (medium
dispersi)

•Ada 3 sistem dispersi, yaitu larutan, koloid,


dan suspensi
•Koloid dibedakan dari sistem disperse yang
lain karena perbedaan beberapa sifat, seperti
ditunjukkan
Tabel-1. Perbedaan larutan,
koloid, dan suspensi
Larutan Koloid Suspensi
1nm < dpartikel<100nm
dpartikel<1nm (1mµ) (100mµ) dpartikel>100 nm

jernih keruh keruh

homogen (1 fasa) heterogen (2 fasa) heterogen (2 fasa)


dapat disaring dg dapat disaring dg kertas
tak dapat disaring ultrafiltrasi saring

Tidak ada efek Tyndall Ada efek Tyndall Ada efek Tyndall
Tidakmemisah jika Tidak memisah jika Dapat memisah bila
didiamkan didiamkan didiamkan
Jenis-jenis koloid
Fasa Medium Jenis
terdispersi Pendispersi koloid Contoh

Padat Gas Aerosol padat Asap, debu

Padat Cair Sol Sol emas, sol belerang, tinta, cat

Padat Padat Sol padat Kaca berwarna, batu permata

Cair Gas Aerosol cair Kabut, awan, hair sprey

Cair Cair Emulsi Susu, santan, minyak ikan

Cair Padat Gel Jelly, mutiara, keju, mentega

Gas Cair Busa (foam) Buih sabun, krim kocok

Gas Padat Busa padat Batu apung, karet busa


Cara pembuatan koloid

•Ada dua cara pembuatan koloid, yaitu cara


kondensasi dan cara dispersi
•Cara kondensasi : parikel larutan (ukuran kecil)
dikondensasi menjadi partikel koloid (ukuran
koloid)
•Cara dispersi : partikel-partikel kasar (suspensi)
didispersi (dihaluskan) menjadi partikel-partikel
koloid
Cara kondensasi
1. Reaksi redoks
Pembuatan sol belerang : 2H2S (aq) + SO2 (g) → 2 H2O (l) + 3 S (sol)
Pembuatan sol emas : 2AuCl3 (aq) + 3 HCHO (aq) + 3 H2O (l) →
6 HCl (aq) + 3 HCOOH (aq) + 2 Au (sol)
2. Reaksi hidrolisis
Pembuatan sol Fe(OH)3 : FeCl3 (aq) + 3 H2O → 3 HCl (aq) + Fe(OH)3 (sol)
3. Reaksi dekomposisi rangkap
Pembuatan sol As2S3 : 2H3AsO3 (aq) + 3H2S →6H2O (l) + As2S3 (sol)
Pembuatan sol AgCl : AgNO3 (aq) + NaCl (aq) → NaNO3 (aq) + AgCl (sol)
4. Reaksi pertukaran pelarut
Pembuatan sol belerang : larutan S dalam alkohol + air → sol S dalam air
Cara dispersi
1. Cara mekanik : dengan penggilingan dan pengocokan dalam
pelarut
Contoh : pembuatan sol belerang dalam air
2. Cara peptisasi : dengan menggunakan zat kimia untuk
memecah partikel-partikel kasar sehingga menjadi partikel-
partikel koloid.
Contoh : pembuatan sol Al(OH)3 dalam air dengan pemecah
AlCl3
Pembuatan sol makanan dalam sistem pencernaan
dengan enzim pemecah
3. Cara Busur Bredig : untuk pembuatan sol logam, dengan
menggunakan arus listrik tegangan tinggi. Llogam untuk bahan
sol dihubungkan dengan elektroda positif dan negatif yang
diberi arus listrik tegangan tinggi.
Sifat-sifat koloid
Berdasarkan sifat interaksi antara fasa dispersi dan medium pendispersi,
koloid dibagi dua jenis, yaitu koloid liofil (suka pelarut) dan koloid liofob (tak
suka pelarut). Perbedaan sifat koloid liofil dan liofob dapat dilihat pada tabel-3

Koloid liofil Koloid liofob


Efek Tyndall lemah Efek Tyndall kuat

Mengadsorp medium Tidak menadsorp medium

Viskositas > medium Viskositas ≈ medium

Reversibel Tidak reversibel

Tak mudah koagulasi dg elektrolit mudah koagulasi dg elektrolit

Stabil kurang stabil

Terdiri dari zat organik Terdiri zat anorganik


Sifat-sifat umum koloid
 Efek Tyndall
 Gerak Brownian
 Bermuatan listrik
 Liofilik atau liofob
Dialisis

 Cara untuk memurnikan koloid dari


kelebihan ion-ion yang terserap, sebagai
produk samping pembuatan koloid
Elektroforesis

 Cara untuk mengetahui jenis muatan


listrik koloid, koloid positif atau koloid
negatif
Koagulasi koloid

 Pengadukan (ultrasentrifugasi)
 Pemanasan (Pendidihan)
 Pendinginan (Pembekuan)
 Penambahan elektrolit
 Penambahan koloid dengan muatan
listrik berlawanan

Anda mungkin juga menyukai