Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Si
Colon in Loop adalah suatu teknik
pemeriksaan secara radiografi pada daerah
colon dengan menggunakan media kontras
secara retrograde
Untuk mendapatkan gambaran anatomis
kolon dalam membantu menegakkan
diagnosa suatu penyakit/kelainan-kelainan
pada kolon
Tumor
adalah massa jaringan yang abnormal, tumbuh ganda dan tidak
terkoordinasi dan keberadaannya merupakan beban dan penyakit
yang mengkhawatirkan bagi tubuh.
Hemoroid interna
Hemoroid interna adalah iritasi atau infeksi jaringan disekitar
rectum, yang disebabkan oleh pembesaran pembuluh darah atau
pembengkakkan jaringan.
Ileus
Ileus adalah obstruksi usus, dapat terjadi secara mekanis atau
fungsional (paralitis) yang menimbulkan mulas yang hebat dan
muntah-muntah tanpa disertai rasa nyeri.
Colitis
Colitis adalah suatu penyakit peradangan pada rectum dan colon
yang terutama mengenai lapisan mukosa colon dan menyebar
secara kontinyu keseluruh daerah yang terkena.
Divertikel
Divertikel adalah kantung-kantung yang menonjol pada dinding
colon, terdiri atas lapisan mukosa dan muskularis mukosa.
Perforasi
terjadinya kebocoran pada saluran gastrointestinal
Obstruksi
tersumbatnya saluran gastrointestinal
Refleks fagal
◦ Apendiks vermiformis
◦ Sekum
◦ Colon ascendens
◦ Colon transversum
◦ Colon descendens
◦ Colon sigmoid
◦ Rectum/Anus
Usus besar atau colon panjangnya ±1 ½ m adalah sambungan dari usus
halus dan mulai dikutub iliokolik atau iliosekal yaitu tempat sisa
makanan lewat.
Reflek gastrokolik terjadi ketika makanan masuk ke lambung dan
menimbulkan peristaltik di dalam usus besar. Reflek ini menyebabkan
defekasi atau pembuangan air besar.
Colon mulai sebagai kantong yang pekat dan padanya terdapat
appendiks vermiformis atau umbai cacing, appendix terdiri dari empat
lapisan dinding yang sama seperti usus lainnya, hanya lapisan
submukosa berisi sejumlah besar jaringan limfe yang dianggap
mempunyai fungsi serupa dengan tonsil, sebagian terletak dibawah
caecum dan sebagian dibelakang caecum.
Dalam apendektomi, caecum terletak di daerah iliaca kanan dan
menempel pada otot iliopsoas. Dari sisi colon naik melalui daerah
sebelah kanan lumbal dan disebut fleksura hepatica lalu berjalan
melalui tepi daerah epigastrik dan umbilikalis sebagai colon
transversum.
Dibawah limpa ia membelok sebagai fleksura sisnistra atau fleksura
lienalis dan kemudian berjalan melalui daerah kanan lumbal sebagai
colon desendens.
Didaerah kanan iliaca terdapat belokan yang disebut fleksura sigmoid
dan dibentuk colon sigmoid atau colon pelvis kemudian masuk pelvis
besar, dimulai dari colon sigmoideus dan terakhir pada saluran anus.
Peristaltik dalam colon sangat lamban, diperlukan waktu 16 - 20 jam
bagi isinya untuk mencapai flexura sigmoid. Fungsi colon sebagai
absorbsi air, garam dan glukosa, sekresi musin oleh kelenjar dalam
lapisan dalam.
1. Informed Consent
2. Persiapan Pemeriksaan
Persiapan Pasien
◦ 48 jam sebelum pemeriksaan pasien makan makanan lunak
rendah serat
◦ 18 jam sebelum pemeriksaan ( jam 3 sore ) minum tablet
dulcolax
◦ 4 jam sebelum pemeriksaan ( jam 5 pagi ) pasien diberi
dulkolax kapsul per anus selanjutnya dilavement
◦ Seterusnya puasa sampai pemeriksaan dimulai
◦ 30 menit sebelum pemeriksaan pasien diberi sulfas atrofin
0,25 – 1 mg / oral untuk mengurangi pembentukan
lendir 15 menit sebelum pemeriksaan pasien diberi
suntikan buscopan untuk mengurangi peristaltic usus
◦ Pesawat sinar – x yang dilengkapi fluoroscopy
◦ Kaset dan film sesuai kebutuhan
◦ Marker
◦ Standart irigator dan irigator set lengkap dengan
kanula dan rectal tube
◦ Handskun
◦ Penjepit atau klem
◦ Spuit
◦ Kain pembersih
◦ Apron
◦ Tempat mengaduk media kontras
◦ Kantong barium disposible
◦ Media kontras BaSO4 = 70 – 80 % W/V ( Weight /
Volume ), banyaknya sesuai panjang pendeknya
kolon kurang lebih 600 – 800 ml dengan
perbandingan 1: 8
◦ Air hangat
◦ Vaselin atau jelly
Metode Kontras Tunggal
◦ Pemeriksaan hanya menggunakan BaSO4 sebagai
media kontras.
◦ Kontras dimasukkan ke kolon sigmoid, desenden,
transversum, ascenden sampai daerah seikum.
◦ Dilakukan pemotretan full fillng
◦ Evakuasi, dibuat foto post evakuasi
Metode Kontras Ganda
◦ Kontras Ganda Satu Tingkat
Kolon diisi BaSO4 sebagian selanjutnya ditiupkan udara
untuk mendorong barium melapisi kolon
Selanjutnya dibuat foto full filling
◦ Kontras Ganda Dua Tingkat
Tahap pengisian
Kolon diisi BaSO4 sampai kira 2 fleksura lienalis atau
pertengahan kolon transversum
Pasien disuruh merubah posisi agar barium masuk ke seluruh
kolon
Tahap pelapisan
Menunggu 1 – 2 menit supaya barium melapisi mukosa kolon
Tahap pengosongan
Pasien disuruh BAB
Tahap pengembangan
Dipompakan udara ke dalam kolon = 1800 – 2000 ml, tidak
boleh berlebihan karena akan timbul komplikasi : reflex fagal (
wajah pucat, bradikardi, keringat dingin dan pusing )
Tahap pemotretan
Pemotretan dilakukan apabila yakin
seluruh kolon mengembang semua
Posisi pemotretan tergantung dari
bentuk dan kelainan serta lokasinya.
Proyeksi PA, PA oblig & lateral (
rectum )
Proyeksi AP, AP oblig ( kolon
transversum termasuk fleksura)
Proyeksi PA, PA oblig pasien berdiri (
fleksura lienalis dan hepatica)
Radiographic Positioning
PA / AP
RAO
LAO
LPO / RPO
LATERAL RECTUM
RLD
LLD
PA POST EVACUATION
AP AXIAL / AP AXIAL OBLIQUE ( LPO ) (BUTTERFLY)
PA AXIAL / PA AXIAL OBLIQUE ( RAO ) (BUTTERFLY)
Angka berapakah yang paling istimewa....?
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, atau 10 ?
Apa alasannya?
10 Posisi Menurut "Miller"