Anda di halaman 1dari 29

PARASIT DAN

PENYAKIT
IKAN
Diphylobothrium sp, Simulium sp, dan
Cardicola sp

M. Rifki Suryana 230110160002

Kelompok Kelvindes P. Manik


Amelia H. Rahayu
230110160024
230110160027

9 Dita Rosani
Rachmat Romadhon
230110160047
230110160056
Wina Fajriatin 230110160065
Shahela Yosina 230110160073

1. Diphylobothrium sp
Klasifikasi
Kingdom: Animalia
Phylum : Platyhelminthes
Class : Cestoda
Ordo : Pseudophyllidea
Family : Diphyllobothriidae
Genus : Diphyllobothrium
Species : Diphyllobotrium latum
Morfologi
🐟 ditemukan pada usus halus manusia, anjing, kucing, babi,
beruang, mamalia pemakan ikan
🐟 memiliki ukuran 2-12 m warna abu-abu kekuningan dengan
bagian tengah berwarna gelap (berisi uterus dan telur)
🐟 Testis dan gld. Vitellaria terletak di lateral, ovarium di tengah
berlobus 2
🐟 Uterus berbentuk bunga di tengah dan membuka di ventral
🐟 Porus uterus terletak disebelah porus genitalis
🐟 Cacing dewasa memiliki beribu-ribu proglotid (bagian yang
mengandung telur) dan panjangnya sampai 450-900 cm.
Siklus Hidup
Gejala Klinis Penanggulangan
🐟 Diberikan niklosamida atau prazikuantel
per oral ( melalui mulut)
Pada ikan yang terinfeksi akan dijumpai
adanya obstruksi usus dan gangguan 🐟 Memasakkan ikan air tawar sampai
pencernaan. benar- benar matang atau
membekukannya sampai -10 ºC selama 12-
24 jam

🐟 Mencegah telur mencapai air dengan


menyediakan jamban

🐟 Memberikan penyeluhan kepada


masyarat

2. Simulium sp
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Diptera
Family : Simuliidae
Genus : Simullium
Spesies : Simullium sp
Morfologi
🐟 Bentuk tubuh larva memanjang (kelapa, thorax dan abdomen
🐟 Berukuran 1,4 – 4mm
🐟 Berwarna hitam
🐟 Memiliki proleg pada segmen pertama abdomen
🐟 Bagian posterior abdomen memiliki duri
🐟 Bagian kepala terdapat bintik mata & rambut-rambut mulut
untuk mengerakkan air sehingga memperoleh makanan dari air
🐟 Thorax terlihat seperti berpunuk
🐟 Aktif pada pagi dan sore hari
Use charts to explain your ideas

A. B. C.
Kepala Toraks Abdomen
a. Kepala “
Pada betina ommatidia berukuran kecil (10-15 mikron) dan
terpisah dengan baik di atas antena (dikhoptik). Pada jantan lebih
besar (25-40 mikron) dan bersentuhan satu sama lain (holoptik).
Antenanya kokoh seperti tanduk, beruas-ruas, umumnya 11 ruas.
Punya 5 ruas palpi, lebih panjang dari pada proboscis. Jantan
berbeda dari yang betina oleh besarnya punuk pada toraks, merah
dan besarnya mata, langsingnya abdomen dan adanya sepasang
klasper yang terlihat pada ujung abdomen.

b. Toraks
Sayapnya pendek (1.5-6.0 mm), lebar, tidak berwarna
dan transparan, dengan lobus anal yang besar.
c. Abdomen

Perutnya terdiri atas 8 ruas, tiga ruas terakhir terdapat alat
kelamin (genitalia) dan tidak terlihat. Ujung abdomen jantan
lebih kompak dan relatif tidak tampak. Betina mempunya satu
spermateka yang bentuknya subsperikal ( agak membulat).
Siklus Hidup
Telur
o Umumnya diletakkan berkelompok berjumlah 200-300 butir, dengan
kisara 30-800 butir
o Kumpulan telur bisa dibuat oleh beberapa betina yang bertelur di
sekitar tempat yang berdekatan.
o Lalat betina dari beberapa spesies berkerumun pada ketinggian 15 cm
dari permukaan air untuk meletakkan telurnya pada benda-benda
yang terendam air
o Telur berukuran pannjang 100 - 400 μm dan bentuknya segitiga ovoid.
Permukaannya halus dan tertutup oleh lapisan gelatin.
o Telur diletakkan dalam gelendong seperti rangkaian manik-manik, atau
dalam kelompok tidak teratur.
o Telur yang baru diletakkan berwarna krem keputihan, berubah menjadi
coklat gelap atau hitam dalam waktu 24 jam.
o Telur lalat ini sangat sesitif terhadap kekeringan.
Larva
o Kepala yang keras dan jelas, sepasang mata sederhana, bentuk tubuh yang silinder dengan
toraks dan bagian posterior abdomen lebih lebar dari pada ruas abdomen anterior. memiliki satu
proleg anterior (tangan palsu) yang dikelilingi kait-kait sirklet, dan ujung abdomen dikelilingi
sirklet posterior
o Larvanya memintal benang sutra pada substrat, yang diteruskan menjadi benang sutra, sebagai
alat yang digunakan ketika mempertahankan diri dari aliran air deras atau saat ada gangguan
o Larva dapat berpindah tempat dengan menghanyutkan tubuhnya ke dalam aliran air dengan
bantuan benang sutra, atau dengan melangkahkan tubuhnya dari permukaan substrat dengan
sirklet posterior dan kait anterior proleg untuk mempertahankan cairan sutra
o Larva umumnya bertahan di dekat permukaan air, dan biasanya ditemukan pada kedalaman
kurang dari 300mm
o Larva famili Simuliidae menelan makanan seperti bakteri, diatom, algae dan endapan lumpur
berukuran sampai 350 μm, tetapi umunya menelan partikel berukuran 10-100 μm.
Pupa
o Pupa Simuliidae memintal kokon. Bentuk kokon bervariasi ada yang sandal (slipper-
shaped) dan sepatu (shoe-shaped) Kokon ujungnya yang tertutup mengarah ke hulu
(upstream) dan yang terbuka mengarah ke hilir (down stream)
o Pembentukan kokon memerlukan waktu sekitar satu jam dan kemudian kulit larva
dilepas.
o Pada pupa, kepala dan torak tergabung menjadi sefalotoraks, dan terdapat ruas-ruas
abdomen. Ujungnya memiliki spina dan kait-kait yang mengikat benang-benang
kokon dan menempelkan pupa pada substrat. Sefalotoraks memiliki sepasang insang
pupa (pupal gills) yang jumlah, panjang, dan cabang berbed setiap spesies
o Pupal gill ini serupa dengan corong pernafasan pada Culicidae dan Ceratopogonidae,
tetapi tidak mempunyai spirakel terbuka.
Dewasa

o Lalat dewasa biasanya muncul pada siang


hari tergantung cahaya dan suhu.
o S. damnosum 60-90% muncul menjadi
lalat dewasa di siang tengah hari dan
tidak ada yang muncul pada malam hari.
Gejala Klinis Penanggulangan
🐟 Pemberian 2% temefos dalam
bentuk granul dapat menekan jumlah
🐟 Larva merupakan perantara dari larva dan lalat hitam dewasa.
cacing Onchorcera volvulus yang
merupakan parasite bagi ikan. 🐟 Dengan agen biologik, misalnya
Bacillus thuringiensis varietas
🐟 Menyerang ikan air tawar israelenis. Metode pengendalian
tersebut biasanya dilakukan setiap
minggu pada daerah yang menjadi
tempat perkembangbiakan lalat hitam.

3. Cardicola sp.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Subkingdom : Bilateria
Phylum : Platyhelminthes
Subphylum : Neodermata
Class : Trematoda
Subclass : Digenea
Ordo : Strigeidida
Subordo : Strigeata
Family : Sanguinicolidae
Genus : Cardicola
Spesies : Cardicola sp.
Morfologi
🐟 Terdiri dari satu kolom duri marjinal lateral yang berat.
🐟 Vitellaria luas, esofagus panjang dan usus berbentuk X dengan lima lobed caeca.
🐟 Ada 9-10 pasang testis; median; posting caeca usus dan ovarium berbentuk kupu-kupu
tunggal.
🐟 Jantan dan betina pori-pori genital berdekatan satu sama lain, di dekat ke ujung
posterior.
🐟 Rahim pendek, pasca ovarium dan hanya berisi satu studi telur.
🐟 Terdapat duri tumpul di bagian posterior dari belalai dan kecil duri marginal posterior
diarahkan pada bagian belakang yang tidak terlihat di bawah cahaya biasa.
🐟 Terdapat banyak tegumental lipatan dengan pegunungan dan puncak, struktur silia-
seperti dan sensor papillae yang mungkin berhubungan dengan mereka nutrisi, sensorik,
ekskresi, sekresi, osmoregulatory dan fungsi imunologi.
🐟 Penonjolan pori-pori genital dilihat di bawah SEM membantu untuk memahami fakta
bahwa fertilisasi silang sebagai aturan dalam reproduksi trematoda.
Bagian Tubuh Cardicola

Ac : Sekum anterior Og : Kelenjar oesofagus


As : Sucker (pengisap) Oo : Ootype
Dc : Dorsalateral commisure saraf Pc : Sekum posterior
Dpc : Dextral Posterior sekum Spc : Sinistral posterior sekum
Fp : Pori-pori kelamin betina T : Testis
Mp : Pori-pori kelamin jantan Tsr : Barisan tulang melintang
O : Ovarium Ut : Rahim
Oe : Oesofagus V : Vitellin folikel
Vc : Ventrolateral commisure saraf Vt : Saluran vitelin utama
Ve : Vasa efferensia
Siklus Hidup
Gejala Klinis
menginfeksi sistem pembuluh
darah ikan-ikan bertulang di laut
dan eurihaline

Penyakit yang ditimbulkan oleh


Cardicola ini adalah penyakit darah
(blood fluke diseases) dengan bagian
yang terinfeksi adalah pembuluh
branchial, jantung, sistem sirkulasi.

Ikan yang terinfeksi akan


berenang ke permukaan untuk
mendapatkan oksigen,
pembelahan lamella insang dan
hyperlasi.
Penanggulangan

 Peneliti merekomendasikan bahwa hanya dengan memindahkan


mereka ke perairan yang lebih dalam, tuna akan terinfeksi oleh
cacing darah jauh lebih sedikit
 Pengendalian parasit ini dapat dilakukan dengan memindahkan
poton tuna jarak yang tepat untuk menghindari pertemuan dengan
arus tersebar serkaria, atau dengan meningkatkan pemisahan jaring
dari dasar laut, baik dengan menaikkan jaring atau pindah ke air
yang lebih dalam
Kesimpulan
 Diphylobothrium ditemukan pada usus halus manusia, anjing, kucing, babi, beruang,
mamalia pemakan ikan. Cacing memiliki ukuran 2-12 m warna abu-abu kekuningan dengan
bagian tengah berwarna gelap (berisi uterusdan telur). Jika terkena parasit Diphylobothrium
sp biasanya tidak menimbulkan gejala, meskipun beberapa mengalami gangguan usus yang
ringan, salah satu cara penanggulangannya yaitu diberikan niklosamida atau prazikuantel
per oral ( melalui mulut)

 Simulium merupakan sejenis lalat kecil yang berukuran 3 mm-8 mm, dan merupakan
penghisap darah seperti nyamuk yang termasuk ke dalam Ordo Diptera. Parasit Simulium
sp selain dapat menularkan penyakit adalah peranan sebagai penghisap darah yang sangat
mengganggu hewan dan manusia

 Cardicola sp. merupakan spesies parasit sejenis cacing isap yang ditemukan pada insang
ikan tuna. Jika terkena parasit Cardicola sp tidak ada gejala visual yang jelas, namun ikan
yang terinfeksi akan berenang terus-menerus ke permukaan untuk mendapatkan oksigen,
dan terjadi pembelahan lamella insang, dan hyperlasia, pengendalian parasit ini dapat
dilakukan dengan memindahkan poton tuna jarak yang tepat untuk menghindari pertemuan
dengan arus tersebar serkaria, atau dengan meningkatkan pemisahan jaring dari dasar laut,
baik dengan menaikkan jaring atau pindah ke air yang lebih dalam.
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai