Anda di halaman 1dari 33

KEPEMIMPINAN ROHANI

DALAM KUASA ROH KUDUS


Oleh: Verol Fernando Taole
MENGAPA “INGIN” JADI PEMIMPIN?
 APA KATA DUNIA ?
• Untuk mendapatkan kekuasaan;
• Untuk memegang kendali (menjadi yang berwenang);
• Untuk menjadi yang dilayani (mendapat pengakuan, rasa hormat, gengsi,
kekayaan, dsb.).

 GEREJA ?

 KTM ?
APA KATA DUNIA?
• Untuk mendapatkan kekuasaan
APA KATA DUNIA?
• Untuk memegang kendali
APA KATA DUNIA?
• Untuk menjadi yang dilayani (mendapat pengakuan, rasa hormat, gengsi,
kekayaan, dsb.)
APA KATA BUNDA GEREJA?
APA KATA KTM?
I. KEPEMIMPINAN YANG
BERBELAS KASIH

• Perjumpaan Nabi Elia dengan ALLAH di


Gunung Horeb (1Raja19:9-14)
• Siapakah yang boleh naik ke gunung
TUHAN?
• Siapakah yang boleh berdiri di tempat-
Nya yang kudus?
• Orang yang bersih tangannya dan
murni hatinya akan mendaki gunung
TUHAN (bdk. Mzm.24:3-4).
• Vivit Dominus in cuius conspectus sto.
I. KEPEMIMPINAN YANG
BERBELAS KASIH
• Dalam angin sepoi-sepoi basah – ALLAH hadir.
• Ia hadir dengan kuasa-Nya, namun sekaligus
dalam kelemah-lembutan.
• “Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan
mendekat kepadamu” ~ Yak.4:8.
• Sadar akan hadirat ALLAH, Elia menyelubungi
mukanya dengan jubahnya.
• Hidup yang ditandai komitmen menyukakan
Hati ALLAH, sebagaimana secara tersamar
Nampak pertanyaannya kepada Elia, “Apakah
kerjamu disini, hai Elia?” ~ 1Raja19:13
• Zelo zelatus sum pro Domino Deo exercituum.
I. KEPEMIMPINAN YANG
BERBELAS KASIH
• Apakah ALLAH sudah sungguh menjadi KEKASIH-mu?
• Apakah IA sudah merajai seluruh ruang dan relung hatimu?
• Seorang Pelayan yang rindu untuk memimpin dengan belas
kasih, haruslah juga merindukan relasi cinta yang mesra
dengan ALLAH.
• Maka, seorang pemimpin yang melayani mutlak perlu
memiliki “Hidup Doa”. (bdk. Statuta KTM)
• Kekudusan tanpa Doa? Pelayanan Doa tanpa Doa?
• Nabi, Raja, Rasul, dan TUHAN pun berdoa? Kamu?
• Pelayan berdoa, anggota pun harus berdoa.
• Doamu harus KATOLIK. Bukan sekadar Tanda Salib lahiriah.
• Bukan soal meminta, melainkan mencinta.
• 4 Tahap Hidup Doa.
I. KEPEMIMPINAN YANG
BERBELAS KASIH
• Doa dan perbuatan baik menurut St.
Agustinus, Uskup Hippo.
• Doa memberimu kekuatan untuk
mencintai sampai terluka, dan
mengampuni?
• Bukan cinta kalau tidak mau terluka.
• Bukan pula cinta kalau berhenti ketika
terluka.
• Sebelum menuntut anggota-anggota
Komunitas, seorang Pelayan haruslah
terlebih dahulu siap untuk terluka dan
mengampuni.
• Sampai berapa kali? Pandang Salib.
• Pelayan beroleh tugas luhur untuk
membasuh kaki.
• Abba – Bapa (Doa Bapa Kami)
I. KEPEMIMPINAN YANG
BERBELAS KASIH
• Mercy VS Compassion
• Mercy (belas kasih) VS Compassion (kasihan, iba, rasa haru).
• “Cintailah para pendosa, tetapi tolaklah pekerjaan mereka.” ~ St. Isaac dari Syria
• Seorang Pelayan harus pula memiliki pemahaman yang benar dan tepat akan
belas kasih itu sendiri.
• Kasih sejati juga nampak dalam teguran atau koreksi.
• “Lebih baik teguran yang nyata-nyata daripada kasih yang tersembunyi.” ~ Amsal
27:5
• Sebelum menegur, lakukan discernment dan mohonkanlah pertimbangan yang
baik, adil dan tepat.
• Anda tidak dapat menyenangkan hati semua orang.
I. KEPEMIMPINAN YANG
BERBELAS KASIH
• Bolehkah seorang Pelayan marah? Marah Besar?
• Hendaknya kemarahanmu adalah “rasa marah yang suci”, yang didasari
kasih akan Allah dan sesama (bdk. Tuhan Yesus di Bait Allah)
• Kemarahan yang suci memperbaiki/mengoreksi apa yang salah/keliru, serta
dengan penuh belas kasih membalut luka dan menyembuhkan cacat
rohani mereka.
• Seorang Pelayan harus waspada, jangan sampai amarahnya
membinasakan jiwa, serta menghancurkan kasih persaudaraan dalam iri
hati dan dendam.
• Seorang Pelayan harus juga waspada, jangan sampai bersembunyi dalam
topeng belas kasih yang palsu, dan gagal mengoreksi/memperbaiki apa
yang salah dan tidak benar yang terjadi dalam Komunitas.
I. KEPEMIMPINAN YANG
BERBELAS KASIH
• Bukan berarti kita yang marah tidak akan pernah jatuh dalam
kesalahan/kekeliruan atau dosa yang sama, melainkan semata-mata karena
kita ambil bagian dalam karya Allah untuk menggembalakan dan memimpin
domba-bomba. Semua harus tiba di padang rumput yang hijau, tidak boleh ada
yang ketinggalan, apalagi hilang.
• Mazmur 23 mengungkapkan dengan indah akan belas kasih ALLAH.
I. KEPEMIMPINAN YANG
BERBELAS KASIH
• Jangan pula kecewa, manakala sebagai
seorang Pelayan kamu dicaci-maki, tidak
dimengerti, tidak dihargai, difitnah, dan
menerima perlakuan tidak baik dari
mereka yang kamu layani.
• Kasih dan Terima Kasih.
• “Kalau demikian apakah upahku? Upahku
ialah…bahwa aku boleh memberitakan Injil
tanpa upah…aku menjadikan diriku
hamba (pelayan) dari semua orang,
supaya aku boleh memenangkan
sebanyak mungkin orang.” ~ 1 Korintus 9:
18-19
• Banyak pelayanan yang hancur dan tidak
berbuah karena gagal paham akan hal ini.
II. KEPEMIMPINAN YANG
BERBELAS KASIH

• Sakramen Ekaristi
• Sakramen Pengakuan Dosa.
I. KEPEMIMPINAN YANG
BERBELAS KASIH
• Dengan demikian, seorang Pelayan sebenarnya dipilih ALLAh secara
istimewa untuk menjadi yang pertama/pemimpin dalam kehilangan segala,
demi Kristus Sang Segala.
• Dengan kekuatan sendiri, kita pasti tidak sanggup. Kita senantiasa
memerlukan bantuan rahmat Allah.
• St. Charles de Foucauld.
• “Jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah”
~ Filipi 1:22.
• “Pada senja hidup kita akan diadili menurut Cinta” ~ St. Yohanes dari Salib
• Tanyakanlah pada diri kita masing-masing, “Sudahkah saya menjadi
seorang Pelayan yang berbelas kasih?”
I. KEPEMIMPINAN YANG
BERBELAS KASIH
 AKU LAPAR…AKU HAUS…
• “Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus,
kamu tidak memberi Aku minum…” ~ Matius 25:42
• Belas kasih seorang Pelayan nampak pada kesiap-sediannya untuk
memberi makan jiwa-jiwa yang dipercayakan Tuhan kepadanya.
• “Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan.” ~ Matius
14:16
• Ini menuntut komitmen yang seutuhnya, kerendahan hati.
• “Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya
atas orang-orangnya untuk memberi mereka makanan pada waktunya?” ~
Matius 24:45 (bdk. Lukas 12:42)
• BAGIAN II
II. KEPEMIMPINAN YANG HEROIK

• YOHANES 3:16. Sama seperti Allah yang karena


kasih mengaruniakan Anak-Nya. Demikian
pula kamu, para pelayan-Nya
• Burung Pelikan, lambang pemberian hidup
seutuhnya.
• Para Pelayan yang sungguh merangkul Salib
dan menemukan kemanisan Salib, adalah
insan-insan Allah yang siap kehilangan hidup
demi memberi hidup.
II. KEPEMIMPINAN YANG HEROIK

• Heroik = Bersifat Kepahlawanan, berani


membela keadilan dan kebenaran.
• Seorang Pelayan harus berjiwa heroik dalam
Iman.
• Seorang Pelayan harus berjiwa heroik dalam
Pengharapan
• Seorang Pelayan harus berjiwa heroik dalam
Kasih
• Tidak ada keteladanan kepemimpinan heroik
yang lebih besar dari TUHAN YESUS KRISTUS.
II. KEPEMIMPINAN YANG HEROIK
 GAYA KEPEMIMPINAN TUHAN YESUS
Menyembuhkan orang kusta: Ia sungguh peduli dan tanggap terhadap orang
yang membutuhkan.
Mengusir para pedagang dan membersihkan Bait Allah: Ia tidak bisa tinggal diam
melihat kemunduran beriman dan penyesatan berkedok agama.
Bercakap-cakap dengan wanita di dekat sumur: Ia menghancurkan segala
penghalang cintakasih.
Berkunjung ke rumah Zakheus: Ia membuka pintu belas kasih, dan duluan
menghampiri orang yang dikecam masyarakat.
Membela wanita yang akan dirajam oleh khalayak: Ia mengingatkan kita akan
bahaya kesombongan rohani dan pentingnya pemeriksaan batin.
Membasuh kaki para murid: Ia memberikan keteladanan.
Tergantung di kayu Salib: Ia berkomitmen dan konsisten menjalankan Visi Misi,
bahkan sampai memberikan hidupnya untuk itu.
II. KEPEMIMPINAN YANG HEROIK
 DUNIA TIDAK MENCARI PEMIMPIN YANG:
 Lahir di palungan
 Hidup sebagai anak tukang kayu
 Berbicara dengan pelacur
 Mengajak pemungut cukai untuk menjadi pengikut
 Memberikan pipi kiri sesudah pipi kanan ditampar
 Memaafkan hingga tujuh puluh kali tujuh kali
 Dielu-elukan kedatangannya dengan menunggang keledai
 Memakai mahkota duri
 Dicemooh dan diludahi
 Tergantung di kayu salib sebagai seorang penjahat paling keji, di
antara 2 pencuri
II. KEPEMIMPINAN YANG HEROIK
 CIRI-CIRI KEPEMIMPINAN YANG MELAYANI:
 Berempati, mendengar dengan “HATI”
 Membalut luka dan menyembuhkan
 Meyakinkan bukan memaksakan, sambil mengingat Yohanes 6:66
 Komitmen untuk melayani
 Melayani secara adil bukan secara sama
 Memastikan pertumbuhan rohani semua orang
 Membangun Komunitas yang berbuah berlipat-lipat ganda
 Punya relasi cinta yang mesra dengan Allah. Nemo dat quod non habet.

Tetapi hendaknya jangan pula disalahmengerti.


Kepemimpinan yang melayani jangan disama artikan dengan kelemahan atau tiadanya
keberanian.
Rendah hati, tetapi bukan rendah diri.
II. KEPEMIMPINAN YANG HEROIK
• Laut Merah terbelah karena Iman.
• Gereja Katolik Awali/Purba hanya ada Uskup,
Imam, Diakon, dan Awam.
• Sebagian besar Martir awal dalam Gereja
Katolik adalah Awam.
• Awam di masa sekarang pun harus berjiwa
heroik iman, militan tapi bukan radikal.
• Sebagaimana di masa Gereja Purba, awam
Katolik di masa sekarang ini.
• KTM harus menjadi yang terdepan dalam
semangat missioner ini.
• Para Pelayan WAJIB terus-menerus
mengingatkan anggota-anggotanya akan
tanggung jawab ini.
II. KEPEMIMPINAN YANG HEROIK
• Keteladanan beriman itu perlu.
• “Menyadari diri sendiri membuat kita berlutut dengan rendah hati.
• Anggota-anggota KTM tidak mungkin diharapkan apalagi dituntut untuk
berkomitmen, kalau para Pelayan mereka tidak lebih dulu berkomitmen.
• Imam Kudus, saleh, atau hanya sekadar baik?
• Anggota hadir Misa Harian 1x, kamu harus 2x. Anggota puasa sekali
seminggu, kamu harus dua kali seminggu. Anggota ngaku dosa sekali
dalam 3 bulan, kamu harus setiap bulan.
• Berlebihan??? Menuntut???
• St. Yohanes Paulus II mengaku dosa sekali seminggu.
• Adakah di antara kita sekalian yang merasa lebih suci dari Bapa Suci?
II. KEPEMIMPINAN YANG HEROIK
“Mati hidupnya Sel tergantung pula pada semangat dan dedikasi
ada di tangan para Pelayan Sel.
Karena itu seorang Pelayan Sel mempunyai suatu tugas yang luhur
dan indah, karena dia dipanggil untuk mengambil bagian dalam
karya penggembalaan Kristus secara istimewa.
Ia harus terbeban untuk menjadi seorang gembala kecil yang mau
mengasuh domba-dombanya, membimbing Sel pada semangat
doa dan persaudaraan sejati, memperhatikan suka-duka mereka,
mendampingi mereka dalam perjuangan hidupnya, mendampingi
anggota Sel dalam mencapai cita-cita hidupnya, yaitu menghayati
Injil dan mentaati semua peraturan Komunitas sesuai dengan
Statuta.”
(Statuta KTM pasal 15)
II. KEPEMIMPINAN YANG HEROIK
• Heroisme butuh kecerdasan
• Jangan mati konyol. Jangan pula maju ke medan
tempur tanpa perlengkapan perang.
• Kiranya TUHAN menjauhkan KTM dari anggota apalagi
para Pelayan yang masa bodoh atau malas
mendalami Imannya.
• Paus Emeritus Benediktus XVI mengingatkan kita semua
untuk mengenali Iman kita.
• Jangan jadi Pelayan KTM yang hanya bisa bengong
saat berada dalam situasi dimana kita harus
mempertanggung jawabkan iman kita.
• Cari tahu…cari tahu…cari tahu…
• Para Pelayan juga harus menanamkan kerinduan yang
sama dalam diri anggotanya.
• Seorang Pelayan harus mengutamakan Kehendak
ALLAH di atas segalanya.
II. KEPEMIMPINAN YANG HEROIK
 MENJADI RASUL TUHAN BERARTI MENJADI PELAYAN
 Pelayan itu rendah hati – tidak menarik perhatian pada dirinya sendiri.
 Pelayan itu rajin – giat bekerja dan tidak malas.
 Pelayan itu sibuk melayani – sibuk dengan urusan pelayanan, namun sekaligus juga
adalah seorang pendoa yang hidup di hadirat ALLAH.
 Pelayan itu mampu mengajar dan mengobarkan api kerasulan.
 Pelayan itu ramah, sabar dan tidak suka bertengkar.
 Pelayan itu “TAAT” – “sikap yang mutlak harus ada”. Ketiadaan ini menyebabkan
banyak orang yang bermasalah dalam pelayanan.
 Pelayan itu memberikan hidupnya – punya komitmen penuh pada jiwa-jiwa yang ia
layani.
 Pelayan itu waspada – berjaga-jaga terhadap pencuri jiwa, si jahat.
 Pelayan itu percaya – percaya pada “Tuannya”, menghormati dan tidak
membantah.
 Pelayan yang sejati hidup dalam kuasa Roh, seirama dengan nada-nada cinta
TUHAN. Kekuatannya untuk melayani bukan berasal dari diri sendiri, melainkan pada
ketergantungannya untuk dibimbing oleh Roh Allah.
II. KEPEMIMPINAN YANG HEROIK
• Seorang Pelayan dituntut untuk “berani” melepaskan segala, untuk beroleh
Kristus, Sang Segala. Ia dipanggil untuk melayani tanpa kelekatan, tanpa
mengenal kata bosan, patah semangat, cemas, apalagi malas.
• Mengosongkan diri, sama seperti Kristus. Kosong.
• Hapus kata “malas” dari kamus atau perbendaharaan kata kita.
• Tidak ada yang namanya “Me time”. Yang ada hanyalah “GOD’s time”.
• “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak
Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” ~ Matius
8: 20 (bdk. Lukas 9: 58)
• Zelo zelatus sum pro Domino Deo exercituum.
II. KEPEMIMPINAN YANG HEROIK
• Tuhan Yesus = Hamba Allah Yang Menderita
• Seorang Pelayan yang menerima tugas kepemimpinan rohani, tetapi
tidak mau menderita? Menyandang predikat Hamba Tuhan tapi mau
hidup makmur dan enak, kenyang dan nyaman? KTM’ers tapi tidak
mau sakit, terluka, ditolak, dikucilkan, difitnah, dibenci, dan tidak mau
dicaci-maki?
• GILA, GAGAL PAHAM, SALAH PILIH JALAN.
• Sama seperti Kristus Jalan hidup kita adalah jalan kecil yang bertaburan
penderitaan. Tetapi, jika kita sanggup menapakinya dalam kesetiaan
dan keberanian, maka pada akhirnya tapak-tapak derita itu akan
diubahkan Tuhan menjadi tapak-tapak cinta, yang memenangkan
tidak hanya jiwamu, melainkan juga jiwa-jiwa yang dipercayakan
kepadamu.
II. KEPEMIMPINAN YANG HEROIK
• Hidup seorang Pelayan harus senantiasa
menunjuk kepada Yesus.
• Kepemimpinan Rohani yang melayani berarti
mengajak anggota-anggotanya untuk
mengarahkan pandangan kepada “DIA”,
bukan kepada “dirinya sendiri”.
• Sebagaimana hatimu tidak boleh melekat pada
satu anggota saja, demikian pula tidak boleh
ada satu anggota pun yang melekatkan
hatinya pada Pelayan Selnya.
• Heroisme seorang Pelayan nampak secara
gemilang manakala ALLAH semakin besar, dan
ia semakin kecil.
• Pandang Yesus…Pandang Yesus…Pandang
Yesus…
• SANGKAL DIRI, PIKUL SALIB, IKUT AKU.
III. KEPEMIMPINAN YANG MEMBIMBING
• Cinta Itu Membimbing.
• Seorang Pemimpin Rohani harus punya kesabaran ekstra dan kerendahan hati untuk
mendengar. Jangan bebal (Filipus, Petrus)
• Iman timbul dari pendengaran…mintalah bimbingan Roh Kudus sebelum membimbing
jiwa-jiwa yang dipercayakan kepadamu.
• Discernment itu mutlak perlu bagi seorang Pemimpin Rohani dalam membimbing jiwa-
jiwa.
• Buah-buah Roh
• Berilah dirimu dipimpin oleh Roh Allah
• Pemimpin Rohani mem.bimbing jiwa-jiwa dengan murah hati, tidak pelit, tidak
menyembunyikan apalagi mengubur talenta.
• Seluruh sendi kehidupan Gereja, termasuk KTM, memerlukan bimbingan Roh Kudus.
AKHIR KATA
• “Anak manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani.” ~
Matius 20: 28
• “Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat
sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu…Sesungguhnya seorang hamba
tidaklah lebih tinggi daripada tuannya…Jikalau kamu tahu semua ini, maka
berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya.” ~ Yohanes 13: 15-17
• Seorang Pelayan adalah juga seorang Pemimpin Rohani yang menyalurkan
Pengharapan.
• “Semoga dunia ini…yang sedang mencari, kadang disertai dengan penderitaan,
kadang dengan harapan, menerima Kabar Gembira (Injil) bukan dari pewarta
yang kecewa, patah semangat, tidak sabar, dan cemas, melainkan dari para
pelayan Tuhan yang hidupnya disinari oleh semangat, yang pernah menerima
sukacita Yesus Kristus.” ~ St. Paus Paulus VI
• Pertobatan adalah usaha sekejap, pengudusan diri adalah usaha seumur hidup,
Tidak ada kata terlambat. Sama seperti Bunda Maria, mulailah dengan
menjawab “YA”.
• Hidup ini adalah Panggilan. Hidup ini adalah Kesempatan. Tinggalkan Jejak.

Anda mungkin juga menyukai