Slide Hipertensi Gestasional PKM Pattingalloang
Slide Hipertensi Gestasional PKM Pattingalloang
Oleh
Muchlis Zainuddin
Fadhliani Kartono
Ratna Budiaty Paisal
Urfatun ita
)
Pembimbing :
dr. Hj. Nurhayati Musada, DPDK
Menurut permenkes 75 tahun 2014, puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya.
Gambaran Umum PKM
Pattingalloang
80
70
60
50
40 78
74 73
30
20
25
10
14
10 8 7 5
0 1
Demam Diare Dispepsia ISPA Hipertensi Vertigo Faringitis Kolik Campak Asma
tifoid Akut Abdomen Bronkial
Jumlah Pasien
Grafik 2. Distribusi Komplikasi Obstetri di Puskesmas Pattingalloangpada
bulan Januari-September tahun 2017
35
30
25
20
15
10
0
Perdarahan Post KPD Abortus Partus Lama Hipertensi dalam Retensio Plasenta
Partum Kehamilan
Tabel 1. Indikator Kinerja Pelayanan Rawat Inap Umum dan Persalinan
Puskesmas Pattingalloang Bulan Januari-Agustus 2017
No Bulan Jumlah Pasien keluar Jumlah hari Jumlah lama BOR (%)
tempat tidur Hidup + Mati perawatan dirawat
Tanda Vital
• Tekanan Darah : 110/70 mmHg
• Nadi : 80x/menit
• Pernapasan : 22x/menit
• Suhu : 36.5ºC
Pemeriksaaan Fisik
• Mata : anemis (-/-), ikterus (-/-)
• Jantung : S1/S2 tunggal, regular,murmur (-), gallop (-)
• Paru : Vesikular (+/+), rokhi (-/-), wheezing (-/-)
• Abdomen : Nyeri tekan abdomen regio umbilicalis, pristalttik (+)
• Ekstremitas : Tangan dan kaki sering keram-keram.
Diagnosa Kerja :
dyspepsia
Diagnosis Banding
Gastritis
Penatalaksanaan :
Farmakoterapi
Ranitidine 2x1
Antasida 3x1
Hyorex 2x1
Vitamin B1, B6, B12 2x1
Paracetamol 3x1
Nonfarmako Terapi
Tirah baring
Hindari pencetus
EDUKASI
Mengenali dan menghindari jenis makanan dan faktor
stres yang dapat menjadi pencetus dispepsia.
Pola makan yang teratur dengan porsi kecil tetapi
sering.
Sebaiknya tidak mengonsumsi makanan yang
berkadar asam tinggi, cabai, alcohol.
Bila mesti mengonsumsi obat karena penyakit, maka
gunakan obat secara wajar dan tidak mengganggu
fungsi lambung
Follow Up
TANGGAL HASIL TERAPI
PERJALANAN PENYAKIT
LABORATORIUM
Hari pertama S : Sakit ulu hati (+), sakit perut (+).Mual •Ivfd RL 28
(+),muntah(+)frekuensi 3x, kembung (+), nafsu tetes/menit
24/11/2017 makan menurun, sakit kepala (+), beringus (+), •Ranitidine 2x1
hidung dirasakan tersumbat (+), batuk (-) dan •Antasida 3x1
kadang-kadang badan terasa hangat. Sakit •Hyorex 2x1
punggung (+). BAK tidak ada keluhan, BAB •Vitamin B1, B6, B12
seperti biasa. 2x1
O: •Paracetamol 3x1
TD : 110/70 mmHg
N: 80x
P : 22 x/menit,
S: 36.5 oC
Follow Up
TANGGAL HASIL TERAPI
PERJALANAN PENYAKIT
LABORATORIUM
Hari kedua S : Nyeri pada ulu hati berkurang, mual (+) muntah (-). •Ivfd RL 28
tetes/menit
nyeri kepala berkurang, beringus (+), hidung dirasakan
25/11/2017 •Antasida 3x1
tersumbat (+), batuk (-). Sakit punggung (+). Nafsu •Hyorex k/p
makan berkurang, BAK tidak ada keluhan, Belum BAB •Vitamin B1, B6, B12
1 hari. 2x1
•Paracetamol 3x1
O:
•Ctm 3x1
TD : 120/80 mmHg •Ranitidine 2x1
N : 80 x/menit
P : 20 x/menit
T : 36.5 C
Follow Up
TANGGAL HASIL TERAPI
PERJALANAN PENYAKIT
LABORATORIUM
Hari ketiga S ;Sakit pada ulu hati berkurang, Sakit perut berkurang, •Ivfd RL 28
tetes/menit
mual (+) muntah (-). Beringus (+), hidung dirasakan
26/11/2017 •Antasida 3x1
tersumbat (+),batuk (-) nyeri kepala (-), sakit punggung •Hyorex k/p
(+). Nafsu makan (-) BAK tidak ada keluhan, Belum •Vitamin B1, B6, B12
BAB 2 hari. 2x1
•Paracetamol 3x1
O
•Ctm 3x1
TD : 140/80 mmHg •Ranitidine 2x1
N : 85 x/menit
P : 21 x/menit
T : 36.5c
Follow Up
TANGGAL HASIL TERAPI
PERJALANAN PENYAKIT
LABORATORIUM
•Antasida 3x1
Hari keempat S : sakit pada ulu hati berkurang, •Hyorex k/p
27/11/2017 mual (-) muntah (-). Beringus •Vitamin B1, B6, B12 2x1
•Paracetamol 3x1
berkurang, hidung dirasakan •Ctm 3x1
tersumbat berkurang , nyeri •Ranitidine 2x1