Anda di halaman 1dari 13

FLOUR ALBUS/LEUKOREA

DEFINISI

 Leukorea (vaginal discharge, fluor albus, keputihan): “keluarnya


cairan dari organ genitalia atau vagina yang berlebihan dan
bukan darah”
 Terbagi menjadi dua macam: fisiologis & patologis
 Komposisi leukorea :
- Sekresi cairan dari kelenjar serviks +
- Bakteri +
- Sel-sel vagina yang terlepas +
- Sekresi dari kelenjar Bartolin dan Skene +
Sekret vagina yang normal

 Jernih, putih keruh / kekuningan ketika mengering


pada pakaian.
 Non-irritan, tidak mengganggu, tidak terdapat
darah, pH 3,5-4,5.
 Flora normal vagina : Corinebacterium,
Bacteroides, Peptostreptococcus, Gardnerella,
Mobiluncuc, Mycoplasma dan Candida spp.
 pH asam  lactobacilli
Fisiologik

 Cairan yang terkadang berupa lendir atau mukus dan


mengandung banyak epitel dengan leukosit yang jarang
 Ditemukan pada:
 Bayi baru lahir : sisa estrogen dari plasenta terhadap uterus
dan vagina janin
 Menarche : peningkatan estrogen.
 Saat koitus : pengeluaran transudasi dari dinding
vagina
 Sekitar ovulasi : sekret kelenjar serviks uteri
 Kehamilan : peningkatan mucus serviks
 Kontrasepsi hormonal atau mengubah metode kontrasepsi
Patologik

 Merupakan cairan eksudat dan mengandung banyak leukosit


 Penyebab:
Infeksi mikroorganisme seperti jamur (Candida albicans),
parasit (Trichomonas), bakteri (E.coli, Staphylococcus, Treponema
pallidum). Ataupun akibat benda asing yang tidak sengaja atau
sengaja masuk ke dalam vagina, neoplasma jinak, lesi, prakanker,
dan neoplasma ganas
Infeksi

 Infeksi jamur : Candida albicans (80-95%)


- keputihan kental seperti keju, bewarna putih susu, rasa gatal, dan
sebagian melekat pada dinding vagina akibatnya terjadi kemerahan dan
pembengkakan pada mulut vagina
- penurunan kekebalan tubuh seperti penyakit kronis, serta memakai
pakaian dalam yang ketat dan terbuat dari bahan yang tidak menyerap
keringat.
 Infeksi bakteri
- Gardnerella vaginalis: clue cell (+), berbau amis, dan bewarna
keabu-abuan
- Neisseria gonorrhoe: hubungan seksual, keputihan yang bewarna
kekuningan atau nanah dan rasa nyeri saat berkemih
- Chlamydia trachomatis: hubungan seksual, keputihan mukopurulen,
berbau dan gatal
Infeksi

 Infeksi parasit
- Trichomonal vaginalis: berbentuk seperti buah pir, flagela
uniseluler. Keputihan encer sampai kental, bewarna kuning
kehijauan, dan kadang-kadang berbusa disertai bau busuk,
serta terasa gatal dan panas
 Infeksi virus
- Kondiloma: kutil-kutil yang sangat banyak dan sangat berbau
- herpes bentuknya seperti luka melepuh, terdapat di sekeliling
liang vagina, mengeluarkan cairan gatal, dan terasa panas.
- Infeksi virus dapat memicu terjadinya kanker mulut rahim
PATOGENESIS

Lingkungan vagina yang normal



Hubungan yang dinamis : Lactobacillus acidophilus dengan flora endogen lain,
estrogen, glikogen, pH vagina dan hasil metabolit lain

pH vagina 3,8-4,5

menghambat pertumbuhan bakteri lain

Kondisi tertentu

Lingkungan vagina berubah

Mempermudah pertumbuhan bakteri patogen
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Pemeriksaan spesimen basah (pemeriksaan swab vagina dan ditetesi dengan


NaCl 0,9% dan atau KOH 10%)
 Pemeriksaan sampel urin
 Sitologi atau kultur sekret vagina
 Kultur urin untuk melihat adanya infeksi bakteri
 Pewarnaan gram
 Test Amin/Whiff test
 Penilaian pH cairan vagina
 PCR (Polymerase Chain Reaction) dan Ligase Chain Reaction
 Pap Smear
Penatalaksanaan

 Tergantung penyebabnya, golongan flukonazol untuk


mengatasi infeksi jamur dan golongan metronidazol untuk
mengatasi infeksi bakteri dan parasit.
 Sediaan obat yang diberikan dapat berupa sediaan oral (berupa
pil, tablet, kapsul), sediaan topikal seperti krim yang dioleskan,
dan uvula yang dimasukkan ke dalam liang vagina
 Pada penderita yang sudah memiliki pasangan, sebaiknya
pasangannya juga diberi pengobatan, serta diberi anjuran
untuk tidak berhubungan seksual selama dalam pengobatan (
Pencegahan

 Pola hidup sehat meliputi diet seimbang, waktu istirahat yang cukup, tidak
mengkonsumsi alkohol dan rokok, mengendalikan stress, dan menjaga berat
badan tetap ideal dan seimbang
 Jika sudah memiliki pasangan, setialah terhadap satu pasangannya.
 Selalu menjaga kebersihan daerah genitalia agar tidak lembab dan tetap kering
 Membasuh vagina dengan cara yang benar yaitu dari depan ke belakang tiap kali
selesai buang air kecil ataupun buang air besar.
 Penggunaan cairan pembersih vagina sebaiknya tidak berlebihan karena dapat
mengganggu keseimbangan flora normal vagina.
 Hindari penggunaan bedak talkum, tisu, atau sabun dengan pewangi pada daerah
genitalia (vagina) karena dapat mengakibatkan iritasi.
 Jangan membiasakan meminjam barang-barang yang mempermudah penularan
misalnya peminjaman alat mandi
 Jangan mengkonsumsi jamu-jamuan untuk mengatasi keputihan, konsultasikan ke
dokter terlebih dahulu
Komplikasi

 Terjadinya infeksi pada saluran berkemih dan


abses kelenjar bartholin
 Jika ibu hamil mengalami keputihan akibat infeksi
trikomonas dapat mengakibatkan kelahiran
prematur
 Infeksi yang menyebar ke atas atau ke organ
reproduksi seperti endometrium, tuba fallopi, dan
serviks menyebabkan terjadinya penyakit
inflamasi pada panggul (PID) yang sering
menimbulkan infertilitas dan perlengketan saluran
tuba yang memicu terjadinya kehamilan ektopik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai