masyarakat 2. Dari sudut pandang akademis 3. Dari sudut pandang industri farmasi 4. Dari sudut pandang badan regulasi Sudut pandang kesehatan masyarakat
• Masyarakat terhindar dari efek samping
obat yang merugikan • Masyarakat akan lebih hati-hati dalam menggunakan obat • Masyarakat mendapatkan informasi yang memadai tentang penggunaan obat Sudut pandang akademis
• Farmakoepidemiologi merupakan tantangan bagi
komunitas akademis, sehingga harus dikuasai dan dikembangkan secara terus menerus. • farmakoepidemiologi disiplin ilmu yang diperlukan untuk memahami bagaimana mengoptimalkan terapi • Berbagai Elemen terus mendorong isu-isu risiko & manfaat terapi ke dalam kesadaran publik Lanjutan
• Kalangan akademisi dapat membuat pendekatan baru
yang dapat menyediakan dasar2 bagi disiplin ilmu terapetik. • Suatu lembaga pendidikan dan penelitian dapat melakukan perubahan dengan menciptakan kondisi yang dinamis dengan menciptakan consortium dan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan di masyarakat. Tugas akademisi
• Melakukan riset dan memberikan pendidikan yang
dapat meningkatkan penggunaan obat secara optimal . • Misi ini dicapai melalui beberapa aktivitas: – Mengembangkan pengetahuan mengenai terapi dan bagaimana menggunakannya dengan tepat, – menngatur resiko yaitu dengan cara mengukur keuntungan dan kerugian dari efek terapi yang digunakan, – meningkatkan praktek dengan cara mengatur strategi untuk menjamin bahwa terapi yang dilakukan merupakan terapi yang seharusnya dilakukan, Lanjutan
– menginformasikan pada pembuat kebijakan
mengenai tujuan ilmu klinis, efeknya saat ini dan tujuan dari kebijakan. – dengan membawa konsep farmakoepidemiologi, dan studi mengenai terapetik pada umumnya, dapat meningkatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat PROBLEM YANG ADA
• Dasar pengetahuan yang kurang memadai
• Praktek yang masih dibawah batas optimal • Kebijakan yang tidak produktif Dasar pengetahuan yang kurang memadai
• Ada kesenjangan antara banyaknya terapi
dilakukan dengan pengetahuan yang dimiliki. • Kesenjangan ini terjadi karena kurangnya kemajuan pembelajaran dalam terapetik. • semakin majunya teknologi namun tidak diimbangi dengan kemampuan SDM-nya Praktek yang masih dibawah batas optimal
• kesenjangan antara praktek tenaga
kesehatan dengan pengetahuan yang dimiliki mengakibatkan DRP. • Pengetahuan yang kurang, kadang membuat tenaga kesehatan tidak setuju dengan indikasi yang ada, sehingga terjadi DRP Kebijakan yang tidak produktif
• Kebijakan yang tidak produktif
berakibat terhadap optimalisasi terapi. • Misalnya suatu asuransi kesehatan menerapkan kebijakan pembatasan penggunaan obat, terpi tidak optimal. PERAN YANG DILAKUKAN AKADEMISI 1. Meningkatkan pengetahuan 2. Memperkuat farmakologi klinik 3. Membuat database 4. Meningkatkan praktik Meningkatkan pengetahuan • Peningkatan pengetahuan merupakan langkah awal untuk mengatasi kesenjangan antara pengetahuan dan praktik. • Usaha yang dilakukan adalah memberikan pelatihan kepada perawat, apoteker, dokter, dokter gigi dan sekolah kesehatan Memperkokoh farmakologi klinik
• Dengan memperkokoh famakologi klinik obat
akan lebih aman dan banyak memberikan manfaat, sehingga dampak buruk akibat penggunaan obat dapat dihindari. • Misal : perlu dilakukan adanya penelitian pengembangan suatu obat shg obat lebih aman dan banyak memberikan manfaat, sehingga resiko yang buruk dapat dihindari. Membuat database
• Data empiris dari farmakoepidemiologi
merupakan salah satu pedoman untuk memberikan terapi secara individual, membuat suatu kebijakan. • Data yang disimpan merupakan data yang sudah diolah dan dianalisis dengan tepat. Meningkatkan praktik
• Setelah tenaga kesehatan melakukan
pelatihan, maka diharapkan meningkatkan praktik mereka. • Selain itu, mereka juga diharapkan dapat memahami dan menggunakan teknologi untuk kemajuan pelayanan di masa depan Dari sudut pandang industri REGULASI BARU
Industri Memberikan jaminan keaman
tentang produk obat yang beredar hinga dikonsumsi pasien. Peranan epidemiologi
- Perencanaan & Pengembangan
- Evaluasi & keselamatan - komersialisasi EPIDEMIOLOGI DALAM INDUSTRI FARMASI
A.EVALUASI KEAMANAN OBAT
B.POLA PENGGUNAAN & MANFAAT OBAT A. EVALUASI KEAMANAN OBAT
• Penyelidikan pertama menggunakan agen pada
manusia -> pasca persetujuan dari siklus produk. • Dua sumber utama untuk informasi mengenai keamanan obat-obatan: uji klinis dan laporan langsung yang diterima di seluruh dunia.
Metode epidemiology praktis
UJI KLINIK • percobaan klinis biasanya tidak dimaksudkan atau dirancang untuk semua potensi yang berkaitan dengan isu-isu keamanan tertentu Dalam Uji Klinis - Sampel Pasien Sehat (Kelompok Khusus spt wanita hamil, anak-anak sering dikecualikan)
Sebaliknya, setelah obat dipasarkan – kondisinya
sangat berbeda Sistem Pelaporan Langsung
Sistem pelaporan langsung sangat
bernilai u/ mengidentifikasi kejadian yg relatif langka & merupakan cara memberikan sinyal tentang kemungkinan serius masalah keamanan, khususnya sehubungan dgn obat baru. Deteksi sinyal
Umumnya pemeriksaan medis diandalkan
untuk meyakinkan kriteria klinis dan frekuensi kegiatan untuk mengidentifikasi potensi sinyal. Studi Epidemiologi deskriptif
• Studi epidemiologis dilakukan sebelum persetujuan
produk yang berguna untuk membangun prevalensi / kejadian faktor risiko dan co-morbiditas di antara pasien yang akan menggunakan obat baru • mengidentifikasi pola pemanfaatan perawatan kesehatan dan pengobatan saat disetujui. • mengukur tingkat latar belakang kematian dan kejadian nonfatal serius. Pasca persetujuan Studi Keamanan
• Untuk menyediakan bukti yang
bermanfaat klinis dan menurunkan peningkatan resiko besar yang umum terjadi Hasil Jangka Panjang
• Metode epidemiologi menyediakan
satu-satunya cara praktis untuk mempelajari hubungan antara obat dan efek dengan periode laten yang sangat panjang Evaluasi efek obat pada Kehamilan dan Kelahiran bayi
• Untuk memperoleh informasi tentang keamanan obat
baru selama kehamilan. Informasi yang diberikan memungkinkan profesional kesehatan dan pasien untuk mengerti lebih mengenai informasi tentang pilihan untuk melanjutkan atau memulai suatu obat yang digunakan selama kehamilan. Epidemiologi dan Manajemen Risiko
• Epidemiologi telah digunakan untuk membantu
memahami risiko yang melekat pada populasi, memberikan rincian lebih lanjut mengenai penyakit, membandingkan harga antara obat, dan bahkan dalam mengevaluasi efektivitas program-program yang dirancang untuk meminimalkan risiko PERENCANAAN & PENGEMBANGAN
• Data epidemiologi memberikan informasi
penting untuk pengambilan keputusan: - Pengembangan Obat - Potensi pasar dari produk obat B. POLA PENGGUNAAN & MANFAAT OBAT
• Setelah obat disetujui, metode epidemiologic dapat
digunakan untuk memantau penggunaannya dan jenis pasien yang menerima obat. • Pengamatan studi mungkin informatif untuk frekuensi off- label use pada penggunaan beberapa obat • Untuk memantau tren di persepan produk farmasi tertentu, perubahan pada karakteristik pengguna atas waktu, atau untuk mengetahui pola penggunaan obat di antara populasi berisiko yang tinggi, seperti orang tua dengan pasien yang mempunyai penyakit kronik Dari sudut pandang badan regulasi Regulasi sediaan farmasi • Farmakoepidemiologi memiliki peranan penting dalam regulasi bidang kefarmasian • Pemerintah mengatur obat-obatan untuk melindungi masyarakat dari penggunaan obat yang tidak berkualitas, tidak efektif, atau produk yang tidak aman. • farmakoepidemiologi menjadi suatu alat yang paling baik yang pernah ada. Lanjutan • Data farmakoepidemiologi digunakan untuk memastikan manfaat maksimal dan resiko yang minimal bagi pengguna obat-obatan. • farmakoepidemiologi memungkinkan untuk membuat keputusan berdasarkan data yang lebih kuat, serta merupakan alat bantu untuk mengurangi resiko obat-obatan yang masuk di pasaran. Siklus perjalanan obat • PRA-PERIJINAN • Penilaian Keamanan • Peran Ilmiah (Regulatory) Advice Selama pengembangan obat • PERIJINAN • PASCA-PERIJINAN Pra perijinan • Informasi tentang keamanan obat dapat digunakan dalam pengambilan keputusan tentang obat-obatan. • Selama pengembangan obat-obatan, cara tradisional untuk mempelajari tentang keamanan produk yang sistematis adalah melalui kumpulan data efek samping yang diambil secara random. PERIJINAN • Obat diberi izin edar jika telah dipastikan bahwa bahwa obat tersebut berkualitas, aman, dan efektif dipasaran • Untuk itu laporan dari uji preklinik, dan studi klinis yang memberikan bukti-bukti untuk mendukung kualitas, keamanan, dan kemanjuran produk mutlak diperlukan. PASCA-PERIJINAN