Modul Ajar 1.1 1.2
Modul Ajar 1.1 1.2
HYDRO
HYDRODYNAMICS
MECHANICS
HYDROLICS
FLUID
MECHANICS
AEROSTATICS
AERO THEOROTICAL
MECHANICS AERODYNAMICS
EXPERIMENTAL
AERODYNAMICS
Ditinjau dari mekanika aliran, terdapat dua
macam aliran yaitu aliran saluran tertutup
dan aliran saluran terbuka. Dua macam
aliran tersebut dalam banyak hal
mempunyai kesamaan tetapi berbeda dalam
satu ketentuan penting. Perbedaan tersebut
adalah pada keberadaan permukaan
bebas; aliran saluran terbuka mempunyai
permukaan bebas, sedang aliran saluran
tertutup tidak mempunyai permukaan bebas
karena air mengisi seluruh penampang
saluran.
Dengan demikian aliran saluran terbuka
mempunyai permukaan yang
berhubungan dengan atmosfer, sedang
aliran saluran tertutup tidak mempunyai
hubungan langsung dengan tekanan
atmosfer.
Di dalam modul ini yang dibahas adalah
aliran saluran terbuka (open channel
flow) yang sangat erat hubungannya
dengan teknik sipil.
Garis arus adalah
garis menerus
(continous) yang
lurus atau melengkung
di dalam cairan
dimana garis
singgung pada setiap
titiknya menunjukkan
arah kecepatan
gerak partikel cairan
pada garis arus
tersebut.
Contoh garis arus adalah seperti pada Gb.1.1
dibawah ini:
y S
V
Vy
Vx
m1 1 .V1 . A1
dan
( 1.1)
m2 2 .V2 . A2
Dimana:
m = jumlah massa cairan per-satuan waktu (slug atau kg)
V = kecepatan rata-rata penampang (ft/s atau m/s)
A = luas penampang (ft2 atau m2)
ρ = kerapatan cairan (slug atau slug/ft2 atau kg/m3)
indeks 1 dan 2 menunjukkan harga-harga tersebut pada penampang 1 dan
pada penampang 2.
Seperti yang harus diketahui, air
mengalir dari hulu ke hilir (kecuali ada
gaya yang menyebabkan aliran ke arah
sebaliknya) sampai mencapai suatu elevasi
permukaan air tertentu, misalnya:
permukaan air di danau
atau
permukaan air di laut
Tendensi/kecenderungan ini ditunjukkan oleh
aliran di saluran alam yaitu sungai.
y d
Penampang melintang
Datum θ Datum
Keliling basah
B
A ( 1.3)
R
Pw Dimana:
R = Jari-jari hydraulik (ft/m)
.D 4 D
2
A = Luas penampang (ft2 atau m2)
Rlingkaran
.D 4 Pw
D
=
=
Keliling basah (ft atau m)
Diameter pipa (ft atau m)
dari suatu penampang
aliran adalah luas A
penampang dibagi D ( 1.4)
m1 1 . A1.V1 m2 2 . A2 .V2
untuk kerapatan tetap 1 = 2, sehingga
persamaan tersebut menjadi :
Q
V (1.7)
A
Dimana:
V = Kecepatan rata – rata aliran (ft/s atau m/s)
Q = Debit aliran (ft3/s atau m3/s )
A = Luas penampang aliran (ft2 atau m2)
Gambar 1.6
menunjukkan
pembagian
kecepatan
diarah vertical
dengan
kecepatan
Gambar 1.6. Pembagian kecepatan maksimum di
(velocity distribution) di arah vertikal
permukaan air
dan kecepatan
nol pada dasar.
Misalnya kecepatan aliran di suatu titik
adalah v dan kecepatan rata rata aliran
adalah V maka debit aliran adalah :
Q V . A v .dA (1.8)
A
V
A
v . dA
(1.9)
A
Aliran tetap (steady flow) merupakan
salah satu jenis aliran; kata “tetap”
menunjukkan bahwa di seluruh analisis
aliran diambil asumsi bahwa debit alirannya
tetap. Apabila aliran melalui saluran
prismatis maka kecepatan aliran V juga
tetap, atau kecepatan aliran tidak berubah
menurut waktu.
V
0
t
sebaliknya
apabila
kecepatan
aliran berubah
V
menurut waktu, 0
aliran disebut t
aliran tidak
tetap (unsteady
flow)
Aliran seragam (uniform
flow) merupakan jenis sebaliknya apabila
aliran yang lain; kata kecepatan
“seragam” menunjukkan berubah menurut
bahwa kecepatan aliran tempat maka
disepanjang saluran adalah aliran disebut
tetap, dalam hal kecepatan aliran tidak
aliran tidak tergantung pada seragam
tempat atau tidak (nonuniform
berubah menurut flow).
tempatnya.
V
0
V s
0
s
Aliran seragam dan tetap disebut aliran
beraturan
V V
0 dan 0
t s
h1
(a)
Air balik (backwater)
Laut
(b)
(c) Laut
Dimana:
Re = Angka Reynold (tanpa satuan)
V = Kecepatan rata-rata (ft/s atau m/s)
R = Jari-jari hydraulik (ft atau m)
= Viskositas kinematis, tersedia dalam tabel
sifat-sifat cairan (ft2/s atau m2/s)
Menurut hasil percobaan oleh
Reynold, apabila angka Reynold
kurang daripada 2000, aliran
biasanya merupakan aliran
laminer. Apabila angka Reynold
lebih besar daripada 4000,
aliran biasanya adalah turbulen.
Sedang antara 2000 dan 4000
aliran dapat laminer atau
turbulen tergantung pada faktor-
faktor lain yang mempengaruhi.
Efek dari gaya gravitasi pada suatu
aliran ditunjukkan dalam perbandingan
atau rasio antara gaya inersia dan gaya
gravitasi. Rasio antara gaya-gaya
tersebut dinyatakan dalam angka Froude,
yaitu :
V
FR ( 1.11)
g.L
V
FR Angka Froude
g.L
Dimana:
FR = angka Froude (tidak berdimensi/ tidak
mempunyai satuan)
V = kecepatan rata-rata aliran ( ft/s atau m/s )
L = panjang karakteristik (dalam ft atau m)
Dalam aliran saluran terbuka panjang karakteristik
disamakan dengan kedalaman hydraulik D.
Dengan demikian untuk aliran saluran terbuka
angka Froude adalah:
V
FR Dimana :
( 1.12)
g.D D=A/T
V g.D ( 1.13)
Dimana:
c gD
Dalam hal ini aliran disebut dalam
kondisi kritis, and aliran disebut aliran kritis
(critical flow). Apabila harga angka FR lebih
kecil daripada satu atau V g . D
aliran disebut aliran sub-kritis (subcritical
flow).
y
y 1
z
B
B
(a) Trapesium (b) Persegi empat
T
T
d0
y 1 y
z
Jawaban:
Kemiringan tebing : 1 (vertikal) : 0 (horizontal)
Luas Penampang : A = B x y
= 6m x 0,80m = 4,80 m2
Keliling basah : P = B + 2y = 6m + 2 x 0,80m
= 7,60 m
Lebar permukaan :T=B=6m
Jari-jari hydraulik : A 4,80 m2
R 0,6316m
P 7,6
Kedalaman hydraulik : A 4,8m 2
D 0,80 m
T 6m
Faktor Penampang aliran kritis : Z A D
4,80 m 2 4,80 m
4,29 m 2,5
Contoh Soal 1.2 : Sifat dan tipe aliran
A 4,5
Re
4VR
4 6,67 m s 0,75 m
20.000.000
1.00 10 6
m s2
31,47 106
V m
y
Ao 1 4 d o
2
2
y / do (dalam π) Sin A/Ao=(-sin) / 2 π
A Ao 0,86
1
Ao d o 2 1,767
4
0,9
y 0,8
d0
0,7
0,6
A0
A/
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0,86
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 1,1 1,2 1,3
Gb.1b
Soal no 2 Nama / NRP :
P / Po 0,705 P 0,705 Po
1 1,41
Po d o 1,50 3,322 m
2 2
P 0,705 3,322 m 2,342 m
1,0
0,9
y 0,8
d0
0,7
0,6
0,5
0,4
0
P/P
0,3
0,2
0,1
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 1,1 1,2 1,3
Gb.2
Soal no 3 Nama / NRP :
R Ro 1,217
0,9
y 0,8
d0
0,7
0,6
0,5
0,4
R0
0,3 R/
0,2
0,1
1,217
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 1,1 1,2 1,3
Gb.3
Soal no 4 Nama / NRP :
2
T d o 0,80
0,9
y 0,8
d0
0,7
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2 d0
T/
0,1
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 1,1 1,2 1,3
Gb.4
Soal no 5 Nama / NRP :
1 sin
D do
8 sin
1
2
0,10 2 cos-1 (1-2x0,1) = 0,41 π 0,96 0,60 1/8 (0,41 π - 0,96) / 0,60 = 0,07
0,20 2 cos-1 (1-2x0,2) = 0,59 π 0,96 0,80 1/8 (0,59 π - 0,96) / 0,80 = 0,14
0,30 2 cos-1 (1-2x0,3) = 0,74 π 0,73 0,92 1/8 (0,74 π - 0,73) / 0,92 = 0,22
0,40 2 cos-1 (1-2x0,4) = 0,87 π 0,39 0,98 1/8 (0,87 π - 0,39) / 0,98 = 0,30
0,60 2 cos-1 (1-2x0,6) = 1,13 π - 0,39 0,98 1/8 (1,13 π + 0,39) / 0,98 = 0,50
0,70 2 cos-1 (1-2x0,7) = 1,26 π - 0,73 0,92 1/8 (1,26 π + 0,73) / 0,92 = 0,64
0,80 2 cos-1 (1-2x0,8) = 1,41 π - 0,96 0,80 1/8 (1,41 π + 0,96) / 0,80 = 0,84
0,90 2 cos-1 (1-2x0,9) = 1,59 π - 0,96 0,60 1/8 (1,59 π + 0,96) / 0,60 = 1,24
0,9
y 0,8
d0
0,7
0,6
0
d
D/
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0,821
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 1,1 1,2 1,3
Gb.5
Soal no 6 Nama / NRP :
2 sin
1, 5
Z
2,5
0,5
d o
32 1
sin
2
0,62
2, 5
Z do
Z 0,62 1,502,5 2,756 m2,5
1,0
0,9
y 0,8
d0
5
2,
0,7 d0
Z/
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0,62
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 1,1 1,2 1,3
Gb.6
Contoh Soal 7
do
Gb.1
y / y0 A / A0 P / P0 R / R0 D / d0 T / d0 Z / d02,5
0,9
y 0,8
d0
5
2,
0,7 d 0
Z/
0,6
0
d
A0
D/
A/
0,5
0,4
0
P
P/
R0
0,3 R/
0,2 d0
T/
0,1
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 1,1 1,2 1,3
Gb.7
Soal no 8 Nama / NRP :
T
Suatu penampang saluran
berbentuk bujur sangkar dengan
yo sisi = yo seperti pada Gb.1.
y
Kalau :
A = By ; P = B+2y ;
B
Gb.1 By
R
B 2y
T = B ; D = y ; Z = B y1,5
A , untuk harga y
Hitung besarnya :
A0 y0
sebagai berikut :
y / y0 A / A0 y / y0 A / A0
A B y yo y y
Ao B y o y o 2 2
2
Ao y o yo yo
a) Dari hasil perhitungan tersebut agar
diplot pada Gb.8.
b) Apabila diketahui :
yo = 1,50 m
y = 1,35 m
Berapa besar A ?
y 1,35
0,9
y o 1,50
A
0,9
Ao
A 0,9 Ao 0,9 y o
2
0,9 1,5 2
2,025 m 2
1,0
0,9
y 0,8
y0
0,7
0,6
0
A
A/
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 1,1 1,2 1,3
Gb.8
Soal no 9 Nama / NRP :
T
Suatu penampang saluran
berbentuk bujur sangkar dengan
yo
y sisi = yo seperti pada Gb.1.
Kalau :
B A = By ; P = B+2y ;
Gb.1
By
R
B 2y
T = B ; D = y ; Z = B y1,5
P , untuk harga y
Hitung besarnya :
P0 y0
sebagai berikut :
y / yo P / Po y / yo P / Po
Po B 2 y o y o 2 y o 3 y o
P y 2y 1 2 y
o
Po 3 yo 3 3 yo
a) Dari hasil perhitungan tersebut agar
diplot pada Gb.9.
b) Apabila diketahui :
yo = 1,50 m
y = 1,35 m
Berapa besar P ?
y 1,35 P
0,9 0,93
y o 1,50 Po
P 0,93 Po
Po B 2 yo 3 yo
P 0,93 3 1,50 4,29 m
1,0
0,9
y 0,8
y0
0,7
0,6
0,5
0
P/P
0,4
0,3
0,2
0,1
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 1,1 1,2 1,3
Gb.9
Soal no 10 Nama / NRP :
T Suatu penampang saluran
yo
berbentuk bujur sangkar dengan
y sisi = yo seperti pada Gb.1.
Kalau :
B
Gb.1
A = By ; P = B+2y ;
By
R
B 2y
T = B ; D = y ; Z = B y1,5
R , untuk harga y
Hitung besarnya :
R0 y0
sebagai berikut :
y / yo R / Ro Y / yo R / Ro
2
B yo yo R yo y 3 3y
Ro
B 2 yo 3 yo Ro y o 2 y y o y o 2 y
a) Dari hasil perhitungan
tersebut agar
diplot pada Gb.10.
b) Apabila diketahui :
yo = 1,50 m
y = 1,35 m
Berapa besar R ?
2
B yo y R
Ro o 0,96
B 2 yo 3 yo Ro
1 R 0,96 Ro
Ro yo
3 0,96 0,50
1
1,50 0,50 0,48 m
3
1,0
0,9
y 0,8
y0
0,7
0,6
0,5
0,4
R0
0,3 R/
0,2
0,1
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 1,1 1,2 1,3
Gb.10
Soal no 11 Nama / NRP :
T
Suatu penampang saluran
berbentuk bujur sangkar dengan
yo
y sisi = yo seperti pada Gb.1.
Kalau :
B A = By ; P = B+2y ;
Gb.1
By
R
B 2y
T = B ; D = y ; Z = B y1,5
T , untuk harga y
Hitung besarnya :
T0 y0
sebagai berikut :
y / yo T / To Y / yo T / To
0,1 0,6
0,2 0,7
0,3 0,8
0,4 0,9
0,5 1,0
T
T B yo 1
To
a) Dari hasil perhitungan tersebut agar
diplot pada Gb.11.
b) Apabila diketahui :
yo = 1,50 m
y = 1,35 m
Berapa besar T ?
T 1,50 m
1,0
0,9
y 0,8
y0
0,7 T/T 0
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 1,1 1,2 1,3
Gb.11
Soal no 12 Nama / NRP :
T
Suatu penampang saluran
berbentuk bujur sangkar dengan
yo
y sisi = yo seperti pada Gb.1.
Kalau :
B A = By ; P = B+2y ;
Gb.1
By
R
B 2y
T = B ; D = y ; Z = B y1,5
D , untuk harga y
Hitung besarnya :
D0 y0
sebagai berikut :
y / yo D / Do Y / yo D / Do
0,1 0,1 0,6 0,6
D y
D y Do y o
Do y o
a) Dari hasil perhitungan tersebut agar
diplot pada Gb.12.
b) Apabila diketahui :
yo = 1,50 m
y = 1,35 m
Berapa besar D ?
D y 1,35
0,9
Do y o 1,50
D 0,9 Do 1,35 m
1,0
0,9
y 0,8
y0
0,7
0,6
0,5
0
D
D/
0,4
0,3
0,2
0,1
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 1,1 1,2 1,3
Gb.12
Soal no 13 Nama / NRP :
T Suatu penampang saluran
yo
berbentuk bujur sangkar dengan
y sisi = yo seperti pada Gb.1.
Kalau :
B
Gb.1
A = By ; P = B+2y ;
By
R
B 2y
T = B ; D = y ; Z = B y1,5
y
Hitung besarnya : Z2,5 , untuk harga
B y0
sebagai berikut :
y / yo Z / B2,5 Y / yo Z / B2,5
0,1 0,11,5 = 0,03 0,6 0,61,5 = 0,47
1, 5
Z yo y y
1, 5
2,5
2,5
B yo yo
a) Dari hasil perhitungan tersebut agar
diplot pada Gb.13.
b) Apabila diketahui :
yo = 1,50 m
y = 1,35 m
Berapa besar Z / B2,5 ?
y 1,35
0,9
y o 1,50
Untuk y
0,9
yo
Z
2,5
0,85 m
B
1,0
0,9
y 0,8
y0
0,7
5
2,
0,6 B
Z/
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 1,1 1,2 1,3
Gb.13
Contoh Soal 14
T
yo
y
B
Gb.1
y
Pembuatan kurva hubungan antara yo dengan
A P R D T Z
, , , , dan .
Ao Po Ro yo yo B 2,5
0,8316 m 2
A 0,95 0,8316 0,79 m 2
1,0
0,9
0,8
0,7
0,6
0,5
A/A0
0,4
0,3
0,2
0,1
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0
Gb.15
Soal no 16 Nama / NRP :
y0
sin 60 0 0,3 0,3 yo 1/3 + 2/3 x 0,3 = 0,53
Z
y 0,4 0,4 yo 1/3 + 2/3 x 0,4 = 0,60
Z 0
1,155 y
sin 60 0,5 0,5 yo 1/3 + 2/3 x 0,5 = 0,67
P B 2 Z 1,155 y 0 2 (1,155 y )
0,6 0,6 yo 1/3 + 2/3 x 0,6 = 0,73
1,155 ( y 0 2 y )
P0 B 2(1,155 y 0 ) 0,7 0,7 yo 1/3 + 2/3 x 0,7 = 0,80
0,9
0,8
0,7
0,6
0,5
P/P 0
0,4
0,3
0,2
0,1
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0
Gb.16
Soal no 17 Nama / NRP :
2 y0 y y yo=1,125
2 y0 2 y 0,6 0,6 yo 3 (2yo – 0,6yo) 0,6yo / (yo+2x0,6yo) yo=1,15
2
0,58 y0 y 0,7 0,7 yo 3 (2yo – 0,7yo) 0,7yo / (yo+2x0,7yo) yo=1,14
R0 0
3,465 y0 6
0,8 0,8 yo 3 (2yo – 0,8yo) 0,8yo / (yo+2x0,8yo) yo=1,11
R 0,58 2 y0 y y 6
R0 1,155 y0 2 y y0 0,9 0,9 yo 3 (2yo – 0,9yo) 0,9yo / (yo+2x0,9yo) yo=1,06
3 2 y0 y y 1,0 1,0 yo 3 (2yo – 1,0yo) 1,0yo / (yo+2x1,0yo) yo=1,00
y0 2 y y
a) Dari hasil perhitungan tersebut agar diplot
pada Gb.2.
b) Apabila diketahui :
yo = 1,20 m ; y = 0,75 m
Berapa besar R ?
y 0,75
0,625
y0 1,20
R
1,14
R0
y0 1,20
R0 0,20
6 6
R 1,14 0,20 0,228 m
1,0
0,9
0,8
0,7
0,6
0,5
0,4
R/R0
0,3
0,2
0,1
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 1,1 1,2
Gb.17
Soal no 18 Nama / NRP :
y 0,75
0,625
y 0 1,20
T
0,43
y0
T 0,43 y 0 0,43 1,20
0,516 m
1,0
0,9
0,8
0,7
0,6
0,5
T/y 0
0,4
0,3
0,2
0,1
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 1,1
Gb.18
Soal no 19 Nama / NRP :
D
2 y0 y y 1,2375
1,18
2 y0 y 0,9
1,18 1,52 1,8 m 2
1,0
0,9
0,8
0,7
0,6
0,5
0,4 D/y 0
0,3
0,2
0,1
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 1,1 1,2
Gb.19
Soal no 20 Nama / NRP :
0,9
0,8
0,7
2,5
Z/B
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0
Gb.20
Soal no 21 Nama / NRP :
0,9
0,8
0,7
0,6
0,5
T/T 0
0,4
0,3
0,2
0,1
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0
Gb.21
Soal no 22 Nama / NRP :
0,9
0,8
0,7
P/P0
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0
Gb.22
Soal no 23 Nama / NRP :
2 1,0 1,0 yo 1
2
A Z y2 y
2
A0 0,58 y0 y0
a) Dari hasil perhitungan tersebut agar diplot
pada Gb.2.
b) Apabila diketahui :
yo = 1,50 m ; y = 0,975 m
Berapa besar A ?
y 0,975
0,65
y0 1,50
A
0,43
A0
1,1547 1,5 2
2
1,1547 y0
A0 1,299
2 2
A 0,43 1,299 0,559 m 2
1,0
0,9
0,8
0,7
A/A0
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0
Gb.23
Soal no 24 Nama / NRP :
2 y0 0 0 0
B
tg 60 0 0,1 0,1yo 0,1
1,1547 y0 0,2 0,2 yo 0,2
1
1: Z y0 : B 0,3 0,3 yo 0,3
2
1 2B 0,4 0,4 yo 0,4
Z
y0 0,5 0,5 yo 0,5
1 2 1,1547 y0
0,6 0,6 yo 0,6
y0
0,7 0,7 yo 0,7
0,577
A 0,577 y 2 0,8 0,8 yo 0,8
R 0,25 y
P 2,31 y 0,9 0,9 yo 0,9
2
A 1,1547 y0 1,0 1,0 yo 1,0
R0 0 0,25 y0
P0 2 2,31 y0
a) Dari hasil perhitungan tersebut agar diplot
pada Gb.2.
b) Apabila diketahui :
yo = 1,50 m ; y = 0,825 m
Berapa besar R ?
y 0,825
0,55
yo 1,50
R
0,55
R0
R0 0,25 y0 0,25 1,50 0,375
R 0,55 0,375 0,2063
1,0
0,9
0,8
0,7
0,6
R/R0
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0
Gb.24
Soal no 25 Nama / NRP :
y 0,675
0,45
y0 1,50
D
0,225
y0
D 0,225 0,675 0,152 m
1,0
0,9
0,8
0,7
0,6
D/y 0
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0
Gb.25
Soal no 26 Nama / NRP :
T 0,8 0,8 yo
0,9 0,9 yo
A 1,0 1,0 yo
ZA
T
a) Dari hasil perhitungan tersebut agar diplot
pada Gb.2.
b) Apabila diketahui :
yo = 1,50 m ; y = 0, 675 m
Berapa besar T ?
1,0
0,9
0,8
0,7
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0
Gb.26
Garis arus adalah garis
lurus atau lengkung
dimana garis singggung
pada setiap titiknya
y S
merupakan arah dari V
Vy
kecepatan dari gerak
partikel cairan yang Vx
melaluinya. Dalam suatu
x
system koordinat
kartesian kecepatan
aliran di arah arus
mempunyai komponen di
arah x dan diarah y.
Sekumpulan garis-garis arus
yang diawali dan diakhiri
dengan lengkung tertutup
disebut pipa arus. Sekumpulan
pipa-pipa arus yang berada di
antara batas padat disebut
aliran di suatu saluran yang
mempunyai penampang
melintang (tegak lurus arah
arus) dengan luas A.
Dengan menggunakan hukum
ketetapan massa yaitu dengan
menganggap tidak ada
pengurangan maupun
penambahan massa melalui batas
padat disepanjang aliran yang
ditinjau, dapat diturunkan
persamaan dasar aliran yang
disebut “persamaan kontinuitas”
(continuity equation).
Q A1V1 A2V2
Untuk mempelajari lebih lanjut
aliran saluran terbuka dibutuhkan
“elemen geometri aliran” yaitu:
Lebar Dasar (B), Lebar
permukaan (T), Kedalaman Aliran
Luas Penampang (A), Keliling
Basah (P), dan Jari jari Hydraulik
(R). Elemen geometrik ini dapat
diukur dan dihitung untuk berbagai
bentuk penampang saluran.
Kriteria aliran dibedakan ditetapkan
menurut perubahan kecepatan atau
kedalaman aliran menurut waktu dan
tempat. Dari perubahan kecepatan
atau kedalaman aliran tersebut dapat
dibedakan antara : aliran tetap
(steady flow) dan alairan tidak tetap
(unsteady flow), aliran seragam
(uniform flow) dan aliran tidak
seragam (ununiform flow). Aliran
seragam dapat berupa aliran
berubah lambat laun (gradually
varied flow) dan aliran berubah
dengan cepat (rapidly varied flow).
Sifat aliran dapat ditunjukkan dengan
hubungan antara kecepatan aliran
dengan faktor geometri dan viskositas
cairan. Hubungan ini dinyatakan dalam
Angka Reynold (Re) yang tidak
berdimensi. Angka tersebut
menunjukkan adanya Aliran Laminer dan
Aliran Turbulen.
4VR
Re
Tipe aliran dapat ditunjukkan
dengan hubungan antara
kecepatan aliran dengan faktor
geometri dan gaya gravitasi. V
Hubungan tersebut dinyatakan FR
dalam Angka Froude (FR) yang gD
tidak berdimensi. Angka Froude
tersebut menunjukkan adanya
aliran kritis, aliran Sub kritis dan
Aliran Superkritis.
Bentuk aliran laminer, aliran
turbulen, aliran kritis, aliran
sub kritis dan aliran superkritis
dapat dilihat pada CD
terlampir.