Anda di halaman 1dari 16

GLOMERULONEFRITIS

• Glomerulonefritis digunakan untuk


berbagai penyakit ginjal yang etiologinya
tidak jelas, akan tetapi secara umum
memberikan gambaran histopatologi
tertentu pada glomerulus.
PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI
• Glomerulonefritis adalah suatu peyakit imun
yang disebabkan karena adanya inflamasi dan
peningkatan jumlah sel di daerah glomerulus
GAMBARAN KLINIS DAN DIAGNOSIS
• Gambaran klinis menurut Cameron JS adalah :
• Sindrom nefritik akut
• Sindrom nefrotik
• Kelainan urin persisten
• Renal insufisiensi kronik
• Gagal ginjal akut oligurik (sangat jarang)
Skema patogenesis dan gambaran klinis :

Antigen dari luar glomerulus Antigen asal glomerulus

Kompleks imun Kompleks imun Antigen+antibodi


timbul Dalam timbul di Asal glomerulus
sirkulasi glomerulus

GLOMERULONEFRITIS

Sindrom nefritik akut


1.Sindrom nefrotik
2.Glomerulonefritis progresif cepat
3.Kelaianan urin persiten (hematuria) tak bergejala
4.Glomerulonefritis kronik
SINDROM NEFRITIK AKUT
• Edama yang timbul mendadak,
• Hipertensi,
• Heamturia,
• Kadang oliguria,
• Penurunan laju filtrasi glomerulus
• Insufisiensi ginjal.
• Edema pumonal,
• Uremia
• Beberapa penderita dapat meninggal karena perdarahan otak atau
payah jantung yang sering terjadi pada fase akut.
• Sebagian penderita akan mengalami gagal ginjal akut (GGA)
• Sebagian lain menjadi sindrom nefrotik yang dapat berkembang
menjadi gagal ginjal kronik (GGK) atau menetap sebagai hematuria
tanpa gejala.
• Salah satu contoh klasik adalah terjadinya nefritis setelah infeksi
saluran napas atas oleh kuman streptokokus, tapi tidak semua
kasus streptokokus akan menjadi glomerulonefritis.
SINDROM NEFROTIK
• Sindrom ini ditandai dengan:
• Proteinuria,
• Hipoalbuminemia,
• Hiperlipidemia, dan
• Edema anasarka.
• Apabila kehilangan protein melalui urin terjadi secara massif, yaitu > 3,5
g/hari akan timbul hipoalbuminemia dengan akibat retensi air dan garam
serta edema anasarka.
• Gejala tersebut terjadi oleh karena defek fungsi glomerulus sebagai
penyaring.
• Membran basal glomerulus berperan sebagai barier penyaring protein.
Apabila besar pori atau muatan listriknya terganggu, akan banyak protein
yang difiltrasi. Oleh karena reabsorbsi protein pada tubulus proksimal
terbatas sehingga protein akan keluar melalui urin.
• Keadaan ini sering dicetuskan oleh infeksi saluran napas atas, reaksi alergi
akibat sengatan lebah atau zat kimia tertentu atau dermatitis kontak yang
akan berkembang menjadi edema dan proteinuria.
• Urin penderita biasanya keruh berbusa karena proteinuria dan pada
pemeriksaan sediment ditemukan badan lemak oval (Oval fat bodies) dan
silinder hialin.
• Hematuria mikroskopis dapat dijumpai pada 20 % sedangkan yang
makroskopis jarang.
KELAINAN URIN PERSISTEN TAK BERGEJALA
• Kelainan pada pemeriksaan urin seperti:
• Hematuria dan proteinuria tanpa disertai gejala lain.
• Disamping kelainan glomerular, perlu juga dipikirkan
kelainan lain seperti infeksi,keganasan, atau kelainan
vascular pada ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra.
• Hematuria kronik dan berulang tanpa disertai gangguan
laju filtrasi glomerular dan hipertensi.
• proteinuria glomerular bila jumlah albumin dalam urin
24 jam > 0,5 gram.
• Proteinuria terisolasi yang biasanya melebihi 150
mg/24 jam tapi masih kurang dari 1 gram/24 jam, tanpa
ada kelainan lain lebih sering dijumpai pada orang
dewasa normal.
• proteinuria ortostatik bila terjadinya pada
posisi berdiri saja dan disebut konstan bila
pada posisi berdiri ataupun berbaring tetap ada
proteinuria.
• Kedua golongan tersebut masih dibedakan lagi
menjadi persisten dan intermiten.
• Proteinuria terisolasi, persiten dan konstan
biasanya pada 70 % kasus akan menunjukkan
kelainan pada biopsy ginjalnya.
• Pada kelompok yang menunjukkan proteinuria
persiten dan hematuria persisten biasanya akan
berkembang menjadi insufisiensi ginjal.
GLOMERULONEFRITIS PROGRESIF CEPAT
• Adalah suatu sindrom klinik yang ditandai
dengan: Penurunan fungsi ginjal secara cepat
yaitu dalam 6 bulan penderita memerlukan
hemodialisa, yang dihubungkan dengan
kelainan patologik pada biopsy ginjal berupa
pembentukan kresen (bulan sabit) di sekitar
glomerulus.
• Awal penyakit insidius, tanpa gejala yang khas
• Sering disertai keluhan kelemahan,
• Anoreksia,
• Nausea dan pada keadaan ini sudah didaptkan
gangguan fungsi ginjal yang menurun secara
cepat, Hematuria dan oliguria atau anuria.
• Edema ditemukan pada sebagian besar kasus
dan gejala sindrom nefrotik dijumpai pada 10-30
%.
• Hipertensi ringan dan gejala seperti flu sering
dijumpai.
• Peningkatan kreatinin dan ureum dalam serum
sering dijumpai dan akan berkembang menjadi
gagal ginjal terminal dalam beberapa minggu
atau bulan.
• Adanya kompleks imun dalam sirkulasi dijumpai
pada 20-30 % kasus dan dijumpai pula endapan
imun pada glomerulus.
GAMBARAN HISTOPATOLOGI
• Lesi minimal
• Nefropati membranosa
• Glomerulonefritis fokal segmental
• Glomerulonefritis proliferatif
• Glomerulonefritis proliferatif eksudatif
• Glomerulonefritis mesangial
• Glomerulonefritis kresentik
• Glomerulonefritis mesangiokapiler
PENATALAKASANAAN
• Pengobatan simptomatik
• Diuretic golongan furosemid,
• Diet rendah garam
• Pada edema anasarka atau gangguan
pernafasan akibat asites massif, dapat
digunakan diuretic secara agresif dan
kombinasi dengan pemberian albumin
intravena.
Pengobatan kausal
• a. Prednison
– Lesi minimal menunjukkan respon yang baik sengan prednisone
secara oral dengan dosis 2 mg/kg BB perhari atau 60 mg/m2
luas permukaan badan.
• b. Siklofosfamid
– Obat ini hanya diberikan pada penderita yang dependent pada
steroid atau ada efek samping dengan prednisone.
– Dosis yang dipakai antara 2-5 mg/kg BB per hari dan biasanya
tidak diajurkan > 90 hari terus menerus.
– Leukopenia, rambut rontok dan sistitis merupakan efek samping
yang mungkin timbul.
• c. Klorambusil
– Lebih sering digunakan pada anak-anak dan mempunyai efek
samping seperti siklofosfamid
– Dosis yang dianjurkan 0.1- 0,2 mg/kg BB per hari.
PROGNOSIS
• Pada sindrom akut, sebagian besar kasus
akan sembuh, sebagin kecil akan menetap
dengan proteinuria atau hematuria tanpa
gejala yang sebagian akan sembuh dan
sebagian berkembang menjadi GGK.
• Pada glomerulonefritis progresif cepat,
prognosis buruk karena sebagian besar
kasus akan berkembang menjadi gagal
ginjal terminal yang biasanya tidak pulih
kembali.

Anda mungkin juga menyukai