Anda di halaman 1dari 19

Departemen Ilmu Bedah

Fakultas Kedokteran
Univeritas Muslim Indonesia
2018

MINI REFERAT

HIPERTROFI
STENOSIS PYLORIC
Pendahuluan
• Stenosis pylorus  ditandai dengan Obstruksi gastric outlet dan penebalan abnormal dari otot
antrum piloricum  sfingter pilorus gagal berelaksasi untuk mengalirkan makanan dari lambung ke
dalam duodenum.
• Usia antara 3 sampai 6 minggu setelah lahir
• Pria : wanita (4:1)
• Jarang ditemukan pada dewasa
Insidens
• Terjadi 3:1.000 kelahiran hidup di Amerika serikat
• orang kulit putih > kulit hitam
• Riwayat peyakit sama pada ibu berisiko lebih tinggi
• Stenosis pylorus sering pada bayi golongan darah B dan O
• Tidak jarang disertai dengan kelainan bawaan lain seperti fistula trakeoesofagus.
Etiologi
Bisa disebabkan multifaktorial:
• Defisiensi dari Nitrit Oksida Sintase (NOS) gangguan relaksasi
otot pyloric
• Innervasi abnormal dari plexus myenterikus
• Paparan dari penggunaan antibiotic seperti obat golongan makrolid
(eritromisin)teratogenik
Patogenesis
• Stenosis pylorus terjadi karena adanya hipertrofi dua lapisan otot pylorus
• Kanalis pylorus menjadi panjang
• Dinding otot pylorus mengalami penebalan, diikuti dengan penebalan dan edema dari mukosa
Patogenesis
• Hypertrophied muscles
• Gasric outlet obstruction
• Non bilious projectile vomiting
• Gastric fluid loss
• Hypochloraemic hypokalemic alkalosis
• Paradoxical aciduria
Gejala
• Muntah non Klinis
proyektil nonbilious
• Bayi selalu terlihat lapar
• Terdapat tanda-tanda dehidrasi
• Inbalance cairan (alkalosis
metabolic hipokloremik)
• Ikterus
• Kegagalan pertumbuhan dan
kehilangan BB
• Obstipasi
Pemeriksaan fisik
• Inspeksi : Kontour dan peristalsis lambung
terlihat di abdomen bagian atas
• Auskutasi : peristaltik (+) kesan
• Palpasi : Teraba “tumor” di daerah
epigastrium atau hipokondrium kanan
• Perkusi : hipertimpani di daerah lambung
Pemeriksaan radiologi
Abdominal x-ray
• Tampak frothy appearance (busa
sabun) dalam lambung
• Distribusi udara usus dan colon
minimal
• Penebalan pada spinchhter pyloric
Foto MD (Maag Duodenum) atau Barium
Meal
• string sign
• double-track sign
• the pylorus indents the contrast-filled antrum
• shoulder sign
• mushroom sign
Penebalan pada spinchhter
pyloric
Penatalaksanaa
• Perbaikan keadaan umum n
• Koreksi untuk keadaan dehidrasi, hipokalemi, hipokloremi, dan alkalosisnya.
Transfuse darah dan atau plasma/albumin bila terdapat anemia tau defisiensi protein
serum
• NGT dekompressi
• Lambung dibilas dengan larutan NaCl untuk mengeluarkan sisa barium bila bayi
dilakukan foto barium-meal
• Pembedahan : Piloromiotomi Ramstedt
Koreksi cairan, Asam-Basa, Elektrolit
Pemberian cairan intravena:
NaCl 0,9% + dekstrosa 10% + kalium klorida 30-50 mEq/L. Target  kadar bikarbonat serum
kurang dari 30 mEq/L (alkalosis teratasi) dan klinis dehidrasi teratasi
PROGNOSI
S
Setelah pembedahan bayi masih sekali-sekali muntah,
sembuh sempurna setelah 2-3 hari pasca bedah
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai