Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN KASUS

SEORANG ANAK 10 bulan DENGAN DIARE AKUT


DEHIDRASI RINGAN SEDANG, RHINOFARINGITIS
AKUT DAN GIZI BAIK
Rr. Unyar Leresati
G6A 009 143
Pembimbing : dr. Adhie Nur Radityo
 Penguji : dr. Omega Mellyana, Sp.A
Pendahuluan
DADRS dan Diare adalah penyebab utama kesakitan dan kematian tertinggi pada

anak terutama di bawah usia 5 tahun di negara berkembang,


termasuk di Indonesia.

Rhinofaringitis Penyebab utama kematian karena diare adalah dehidrasi sebagai


akibat kehilangan cairan dan elektrolit.



Rhinofaringitis adalah salah satu bentuk infeksi saluran pernafasan

Akut akut bagian atas yang bermanifestasi inflamasi pada hidung, faring,
dan tonsil.


Kemampuan penegakan diagnosis dan

Tujuan pengelolaan diare akut dehidrasi ringan


sedang dan rhinofaringitis akut.
Identitas Pasien
Nama : An. T
Agama : Islam
Umur /tgl lahir : 10 bulan/14-01-2009
No. CM : 6178280
Jenis kelamin :Perempuan
Bangsal : CILII
 Alamat : Batursari, Kayon
RW 1 RT 5, Demak
Identitas Orang Tua

Nama : Tn. N

Umur : 25 tahun
Ayah ●
Pekerjaan : Buruh swasta

Pendidikan: SMP


Nama : Ny. B

Umur : 23 tahun
Ibu ●
Pekerjaan : Buruh pabrik

Pendidikan: SMA
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang
Alloanamnesis dengan ibu penderita tanggal 23 November 2009 pukul 20.30 WIB
Keluhan utama : mencret

3 hari 2 hari
Riwayat Penyakit Sekarang (cont’d)

1 hari Hari MRS


Riwayat Penyakit dahulu


Riwayat ganti susu disangkal, riwayat makan makanan busuk disangkal.

Riwayat perubahan pola makan dan makan tidak teratur disangkal.

Penderita pernah sakit panas, batuk, dan pilek tapi sembuh dengan diberi obat dari warung.

Riwayat Penyakit Keluarga


Keluarga dan tetangga tak ada yang sakit seperti ini (diare).

Riwayat Sosial Ekonomi


Ayah bekerja sebagai buruh swasta dan ibu bekerja sebagai buruh pabrik. Penghasilan keluarga
kira-kira Rp. 500.000,-/ bulan. Biaya perawatan dengan biaya sendiri (umum) kelas III.

Kesan: sosial ekonomi cukup.
Riwayat ●
●Di bidan setiap bulan, TT 2 kali.
●Riwayat penyakit kehamilan disangkal.

●Riwayat minum obat selama kehamilan disangkal.


Prenatal
●Minum jamu saat hamil tua.

●minum vitamin dan tablet tambah darah dari bidan.


Riwayat ●
Penderita adalah anak tunggal,
♀ aterm, spontan, 2800 gr,
Kelahiran bidan, sehat, langsung menangis

Riwayat ●
Pemeliharaan post natal di
bidan 1 kali. Kondisi bayi sehat.
Postnatal
Riwayat Makan dan Minum Anak
SGM 1 (1 - 6 bln);

Sejak lahir – 1 bulan SGM 2 (7 – 10 bln);


SGM 3 (10 bln – skrg) 1 – 7 bulan 7 - 10 bulan

1-3 bln  1 botol bayi kecil (50 cc) @ 1 - 1½ sendok takar, habis 3 kali sehari @ 1½ sendok makan diencerkan 3 kali sehari @ 1 mangkok kecil, isi bubur adalah nasi,
Berhenti karena ibu harus bekerja 3 – 10 bln  1 botol ukuran medium (120 cc) @ 2½ sendok takar, habis
dalam 1 mangkok kecil; habis wortel/bayam, cakar/hati, gula, garam, tanpa minyak; habis

Susu
Form Bubu
ula r Bubu
ASI
(SG susu r tim
M 1, SUN
2,3)
Riwayat KB Orangtua
Ibu penderita
Riwayat Perkembangan menggunakan KB
Riwayat Imunisasi dan Pertumbuhan suntik periode 3
Imunisasi Dasar Perkembangan anak bulan. Berniat
Lengkap sesuai sesuai umur menggunakan IUD
umur. Pertumbuhan anak setelah KB suntik
sulit dinilai selesai periodenya.
Sikap : yakin dan
percaya
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik tanggal 23 November 2009 pukul 20.30 WIB
Anak perempuan, umur 10 bulan, BB timbang 7 kg, PB 68 cm.
Kesan umum : sadar, rewel, kurang aktif, tanda dehidrasi (+)
 Tanda vital :
 N : 130 x/menit, isi dan tegangan cukup
 RR : 32 x/menit
t : 38,30C
 Kepala : mesosefal, ubun-ubun besar cekung.
 Rambut : hitam, tidak mudah dicabut
 Kulit : turgor kembali lambat
 Mata : cekung +/+ , air mata -/- , conjungtiva palpebra anemis
-/-, sklera ikterik -/-
 Telinga : tidak ada sekret, tidak ada nyeri tekan di tragus
 Hidung : nafas cuping -/-, discharge +/+ hijau kental
 Mulut : bibir kering, sianosis (-), selaput lendir mulut kering
 Tenggorokan : T2-2, faring hiperemis (+), palatal petekie (-)
 Leher : simetris, pembesaran kelenjar limfe -/-
 Thorax :
 Pulmo :
 Inspeksi : simetris statis dinamis, retraksi (-)
 Palpasi : stem fremitus kanan = kiri
 Auskultasi : suara dasar vesikuler, suara tambahan
tidak ada
 Cor :
 Inspeksi : ictus cordis tak tampak
 Palpasi : ictus cordis teraba pada sela iga V kiri, 2
cm medial garis medioclavicularis
sinistra, tidak melebar,
tidak kuat angkat
 Perkusi : batas jantung sulit dinilai
 Auskultasi : bunyi jantung I dan II normal, bising (-), gallop (-).
 Abdomen :
 Inspeksi : kembung, supel, venektasi (-)
 Auskultasi : bising usus (+) normal
 Perkusi : tympani, pekak sisi (+) normal, pekak alih (-)
 Palpasi :
 kembung, supel, turgor kembali lambat

 hepar tak teraba dan lien (S0)

 Alat kelamin : perempuan, dalam batas normal


 Kelenjar : tak ada pembesaran kelenjar inguinal
 Ekstremitas : Superior Inferior
 Akral dingin -/- -/-
 Pucat -/- -/-
 Sianosis -/- -/-
 Kelainan lain : anus ekskoriasi (+), kelainan kongenital
(-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan Darah :
Tanggal 23 November 2009 pukul 18.03 WIB
Hb : 11,8 gr % 9,50 – 12,50
Ht : 31,5 % 32,0 – 44,0
Eritrosit : 5,02 juta / mm3 3,80 – 5,20
MCV : 69,90 fl 83,0 – 110,0
MC : 23,40 pg 24,0 – 34,0
MCHC : 33,50 gr/dl 29,0 – 36,0
Lekosit : 16,6 ribu/mm3 5,0 – 24,0
Trombosit : 577 ribu/mm3 150 – 400
RDW : 15,00 % 11,60 – 14,80
MPV : 6,60 fl 4,0 – 11,0
Kesan: trombositosis

GDS : 145 mg/dl 80,0 – 110,0


Natrium : 139 mmol/L 136,0 – 145,0
Kalium : 2,5 mmol/L 3,50 – 5,10
Chlorida : 109 mmol/L 98,0 – 107,00
Calsium : 2,63 mmol/L 2,12 – 2,52
Kesan: hipokalemia, hiperkalsemia
Pemeriksaan Urine
Tanggal 24 November 2009 pukul 10.28 WIB

Makroskopis : warna kuning, jernih, BJ : 1,015, pH :5,00


Kimia :
Protein : - mg /dL
Reduksi : - mg /dL
Urobilinogen : - mg /dL
Bilirubin : - mg /dL
Aseton : - mg /dL
Nitrit : - mg /dL 
Sedimen :
Epitel : 1,4 / µL
Leukosit : 2 / µL
Eritrosit : 3 / µL
Kristal : 0,1 / µL
Silinder hialin : 0,48 / µL
Silinder pato : 0,48 / µL
(granula kasar, granula halus, epitel, eritrosit, leukosit) : neg/LPK
Mukus : neg
 
Yeast cell : 0 / µL
Epitel tubulus : 0 / µL
Bakteri : 56,5 / µL
Sperma : 0 / µL
Kepekatan : 12,3 mS/cm
 Pemeriksaan Feses
Tanggal 24 November 2009 pukul 10.28 WIB
Warna : Kuning
Konsistensi : Slym
Mikroskopis
Ascaris, Ankilostoma, Trichiuris, Oxyuris : - / LPK
A Histolitika, Amoeba coli, Kista : - / LPB
Sisa makanan, lemak, karbohidrat, protein, daging : - / LPK
Granula amilum: - / LPK
Globul lemak : - / LPK
Sisa Tumbuhan : - / LPK
Sudan III : neg
Sel (eritrosit, leukosit, epitel) : - / LPB
Bakteri : - / LPK
Kesan: dalam batas normal
PEMERIKSAAN KHUSUS
Tanda-tanda dehidrasi menurut Depkes
Dehidrasi
Ringan
Turgor : Sedang
kembali
lambat

Keadaan
umum : sadar,
Haus : ada
rewel, kurang
aktif

Selaput Ubun-ubun
mukosa : besar :
kering cekung

Mulut : Mata :
kering cekung
Air mata :
tidak ada
Antropometri Status gizi menurut WHO Anthro 2007
(Z-SCORE)
Perempuan, 10 bln, berat badan 7 kg, panjang badan 68 cm

=
HAZ = - Skor McIsaac
1,88

WHZ = - Temperatur > 38OC 1


1,13 Tanpa batuk 0
Adenopati servikal anterior 0
Peradangan tonsil dan eksudat 1
Gizi Baik Usia 3 -14 tahun 0
Usia 14 – 44 tahun 0
Usia ≥ 45 tahun 0

2
DAFTAR MASALAH
DAFTAR MASALAH
No Problem Aktif Tanggal No Problem Inaktif Tanggal

1. Diare Akut 23 -11 -2009 1. Sosial Ekonomi 23 - 11 -2009


Dehidrasi Ringan Cukup
Sedang
2. Rhinofaringitis 25 - 11 - 2009 2. Gizi Baik 23 - 11- 2009
Akut
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS BANDING
1 2 3
Diare Akut Dehidrasi
Ringan Sedang

DD - Faktor psikis
DD -Infeksi DD - Protozoa
- Faktor konstitusi parenteral - Bakteri
- Faktor makanan - Infeksi - Viral
- Faktor infeksi :
enteral : (Rotavirus)
Gizi baik

DIAGNOSIS
KERJA

Rhinofari
ngitis
Akut

Diare akut
dehidrasi ringan
sedang
INITIAL PLANS
1. Diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
Dx Rx Mx Ex

RL 75 cc/ kgBB/
Tetap memberikan
4 jam 2A½ N makan dan minum
480/20/5 tpm
S =- KCL otsuka 28
cc (4mEq)
dalam 500 cc Oralit bila diare
keadaan
2A½ N
umum, tanda
Paracetamol 1
cth (t ≥ 38OC) vital, tanda
dehidrasi Tanda-tanda
Zn 1 x 20 mg
dehidrasi
O = feses Oralit 50 – 100
rutin + pH, cc
clinitest 3 x bubur tempe
Kebersihan
6 x 80 cc susu
lingkungan
LLM
2. Rhinofaringitis Akut
Dx Rx Mx Ex

Hindari
makanan yang
S =- merangsang
Injeksi keadaan tenggorokan
Ampicillin 3 x umum,
250 mg i.v kondisi lokalis
(skin test) hidung dan
O = swab Ambroxol 3 x tenggorokan,
hidung dan 3,5 mg lokasi
Penyakit dan
tenggorok, penyebarannya
kultur dan tes
sensitivitas
PERJALANAN PENYAKIT
Hari 1

Hari 3
Mencret 5-6 x
Muntah 4 x
T: 38,3ºC Mencret (-)
UUB cekung Muntah (-)
Mata cekung(+) T: 38,1ºC
Mukosa kering (+) Hari 2 UUB datar
Faring hiperemis (+) Mata cekung (-)
Abd. Kembung, Faring hiperemis (+)
turgor kembali lambat Mencet (-) Abd. Kembung,
Hipokalemia (+) Muntah 1 x turgor kembali cepat
T: 38,4ºC Px Feses rutin, Urin rutin dbn
UUB datar
Mata cekung (-), mukosa kering (-)
Faring hiperemis (+)
Abd. Kembung, turgor kembali cepat
Px Urin rutin dbn
Hasil konsul THT: Rhinofaringitis akut
Hari 4

Mencret (-) Hari 6


Muntah (-)
T: 37,2ºC
UUB datar
Mata cekung (-) Mencret (-)
Faring hiperemis (+) Hari 5 Muntah (-)
Abd. Kembung (-), Pasien minta pulang
turgor kembali cepat karena merasa sudah baik
Mencret (-)
Muntah (-)
T: 37ºC
UUB datar
Mata cekung (-)
Faring hiperemis (-)
Abd. Kembung (-), turgor kembali cepat
KUNJUNGAN RUMAH
Status
Ruma
Rumah

h
sendiri
10 x 15 m, ada

Uku halaman
ran depan cukup
luas,
● ada teras
Dinding :
Dindin
g dan papan kayu
lantai Lantai : Tanah

Rua ●
9
ngan ruangan
Ventilasi
Ventilasi Ventilasi dan

dan
dan
Pencaha
Pencaha
pencahayan
yaan
yaan cukup
Sumber air :
Air sumur artetis untuk beberapa rumah, jarak ± 50 meter dari rumah,
dialirkan dengan pipa PVC ukuran kecil. Air untuk mandi, mencuci dan
minum. Air untuk minum direbus sampai mendidih terlebih dahulu.

Kebersihan : Kurang
Tempat Sampah :
Tidak ada, sampah dibuang di tanah samping rumah, terbuka dan banyak
lalat. Sampah dibakar 3 hari sekali.

Kebiasaan Sehari-hari
Penderita tinggal bersama ayah, ibu, kakek, nenek, dan bibinya. Ayah dan
ibu bekerja pukul 7.00 - 16.00. Cuci tangan sebelum makan (+). Alat makan
dicuci dengan sabun. Mandi 2 x sehari. BAB di sungai kecil di dekat rumah,
air dibawa dari rumah. Pakaian kotor dicuci tiap hari. Rumah disapu 2 x
sehari. Sampah dibuang di tanah samping rumah. Bila sakit diperiksakan ke
puskesmas dan bidan. Anak mempunyai 5 buah botol susu ukuran sedang.
Cara pencucian botol salah. Botol susu sering dibiarkan terbuka tanpa
ditutup.
KM 1,5 m

Lingkungan Dapur

Rumah penderita 1,5 m

terletak jauh dari jalan


raya. Jarak antar rumah Kamar Tidur
Ruang Makan

2,5 m
tidak berdempetan.
Banyak pepohonan di
sekitar rumah. Ada Kamar Tidur

sungai kecil di samping Ruang

Keluarga Kamar Tidur


5,0 m

rumah yang airnya


mengalir cukup lancar,
bila hujan deras
terkadang banjir. Ruang Tamu
4,0 m
Pemeriksaan Fisik
KU: sadar, aktif, tidak rewel, mata tidak
cekung, tidak pucat, tanda dehidrasi (-)
• Kulit: kering (-)

Tanda Vital • Turgor: kembali


cepat
HR: 100

x/minute Perempuan, 10 bulan • Ubun-ubun besar:


datar
RR: 24x/minute

•Air mata: (+)

Pulse: Regular

BB: 7,3 kg, PB: 68 cm • Hidung: nafas
cuping (-)
Temp: 36,8◦C

• Bibir, mulut,
mukosa: kering (-)

Tenggorok: T1-1, faring hiperemis (-), granulasi (-)


Abdomen: datar, lemas, BU (+) N
Anal: Ekskoriasi anus (-)
Gambar 1. Rumah Tampak Depan

Gambar 2. Kamar Tidur Penderita


Gambar 3. Tempat BAB di Sungai

Gambar 4. Dapur
Gambar 7. Tempat Sampah

Gambar 5. Kamar Mandi

Gambar 6. Selokan di belakang rumah


PEMBAHASAN
Lingkungan
- Rumah
- Higiene, sanitasi Agen
- Pendidikan
- Sosial ekonomi

Promotif Rhinofaringitis Diare


Preventif Akut

Daya tahan
tubuh Dehidrasi

Bagan Intervensi : Asuh

Masalah - Promotif
- Rehabilitatif Asih
- Preventif
Asah
Tumbuh Kembang Optimal
Diare Akut Makanan
Psikis

Konstitusi Etiologi
Infeksi

Komplikasi

Diare Akut
Hipokalemia

Berat
Derajat
Ringan - Sedang Dehirasi

Tanpa Tanda Dehidrasi


Pengelolaan
 Rehidrasi
Dehidrasi Ringan Sedang  Rencana terapi B
atau  Protap Bagian Anak RSDK
Rencana Terapi B :
1. Rehidrasi oral (ORS)  400-700 ml (4-12 bulan) dalam 4 jam
2. Setelah 4 jam, nilai ulang derajat dehidrasi anak

Protap Bagian Anak RSDK:


3. Rehidrasi dengan oralit 75 cc/kgBB dalam 4 jam pertama, dilanjutkan;
4. Pemberian kehilangan cairan yang sedang berlangsung sesuai umur ( < 2tahun 
50 – 100 cc)

Pada pasien ini diberikan :


1. Infus RL 75cc/kgBB/4 jam  evaluasi 4 jam  bila tanda dehidrasi (-), maka
dilanjutkan;
2. Infus 2A½ N 480/20/5 tpm (maintenance), dan;
3. KCL otsuka 28 cc (4mEq) dalam 500 cc 2A½ N.
Dukungan Nutrisi
Diet  - 3 x bubur tempe
- 6 x 80 cc susu
Bubur tempe : * mudah dicerna,
* kandungan protein tinggi (asam amino)
* sumber karbohidrat (glukosa primer) dan
* mengandung MCT (Medium Chain
Triglycerides) yang dapat dengan mudah
diserap oleh epitel usus secara langsung,
tanpa bantuan enzim lipase dan garam
empedu.
Suplementasi Zinc
Mengurangi lama dan beratnya diare, mencegah
berulangnya diare pada 2-3 bulan
Dosis anak >6 bulan : 20 mg (1 tablet) per hari
Zinc : kofaktor enzim superoxide dismutase (SOD)
integritas epitel usus.
 Zinc: antioksidan  stabilisator intramolekuler.
Zinc : menghambat sintesis Nitric Oxide (NO) yang
bersifat reaktif.
Zinc: penguatan sistem imun.
Zinc: menjaga keutuhan epitel usus
Antibiotik Selektif Edukasi Orang Tua
 Tidak diberikan Saat di rumah sakit
Saat di rumah

•Pencegahan penularan fekal


- oral
PENCEGAHAN • Sanitasi  sendiri, keluarga,
• Pemberian ASI rumah, lingkungan.
• Memperbaiki cara • Status Gizi  nutrisi tinggi,
penyapihan
monitoring pertumbuhan,
• Menggunakan air bersih
pelayanan kesehatan
• Mencuci tangan
• Menggunakan jamban
• Membuang tinja bayi
secara baik dan benar
Rhinofaringitis Bakteri

Akut Virus

Etiologi

Diagnosis

Rhinofaringitis
Skoring McIsaac Akut

Medikamentosa
Pengelolaan
Dietetik dan Keperawatan

Edukasi
PROGNOSIS
ad
Bonam

Quo ad
Fungsionam

Quo ad Quo ad
Sanam Vitam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai