Anda di halaman 1dari 12

TERAPI

Penanganan Pertama di luar Faskes


• Hindarkan pasien dari kerumunan massa dan benda-benda berbahaya di sekitar.
• Posisikan pasien ke posisi lateral decubitus, untuk mencegah aspirasi jika ada muntah.
• Longgarkan pakaian pasien yang mengikat.
• Jangan memasukkan apapun ke mulut pasien.
• Jangan menahan gerakan pasien.
• Terus berbicara pada pasien selama bangkitan untuk menenangkan dan menyadarkan pasien.
• Amati bentuk dan lamanya kejang.
• Hubungi ambulans jika:
• Bangkitan terjadi di air
• Terdapat kesulitan bernapas,
• Bangkitan >5menit atau terjadi bangkitan susulan segera setelah bangkitan pertama
• Terdapat trauma
• Terdapat nyeri kepala yang menetap setelah bangkitan
• Terdapat gangguan penglihatan
• Penurunan kesadaran pascabangkitan
• Pupil anisokor/midriasis bilateral
• Pasien muntah.
Waktu untuk memulai terapi

• Diagnosis epilepsi telah tegak


• Minimum 2 bangkitan dalam satu tahun, kecuali bila ditemukan:
• Defisit neurologi
• Riwayat epilepsi pada saudara sekandung
• Riwayat trauma kepala berat, stroke, infeksi SSP
• Bangkitan pertama berupa status epileptikus
• Terhadap penderita dan keluarga telah dilakukan informed consent
Prinsip terapi

• Terapi dimulai dengan monoterapi, menggunakan Obat Anti Epilepsi (OAE)


pilihan utama sesuai dengan jenis kejang/bangkitan.
• Pemberian dimulai dari dosis rendah dan dinaikkan/titrasi bertahap sampai
dosis efektif (dosis terkecil yang dapat menghentikan bangkitan) tercapai.
• Dosis rumatan OAE memadai.
• Hindari faktor pencetus/bangkitan seperti: tidur teratur, menghindari
stress, menghindari kelelahan berlebihan, menghindari pencetus spesifik
untuk epilepsi reflex.
• Pemberian asam folat 1-5 mg/hari, terutama pada pasien wanita usia
reproduktif untuk mencegah cacat janin.
Tabel Efektivitas Obat Anti Epilepsi (OAE) untuk tiap
jenis bangkitan
OAE Bangkitan Bangkitan BU Tonik-Klonik Bangkitan Lena Bangkitan Mioklonik
Fokal Umum
Sekunder
As. Valproat +B +B +C +A +D
Carbamazepin +A +A +C - -
Clonazepam +D - - - -

Fenobarbital +C +C +C 0 ?+

Fenitoin +A +A +C - -

Gabapentin +C +C ?+D 0 ?-

Lamotrigin +C +C +C +A +-

Levetiracetam +A +A ? +D ?+ ?+

Oxcarbazepin +C +C +C - -

Topiramat +C +C +C ? ?+D

Zonisamid +A +A ?+ ?+ ?+

• A: efektif sebagai monoterapi; B: sangat mungkin efektif sebagai


monoterapi; C: mungkin efektif sebagai monoterapi; - tidak dapat
digunakan.
Tabel Jenis-jenis OAE

Jumlah
OAE Titrasi Dosis Rumatan Dosis/hari Efek samping

100-200mg/hari, ↑ 100 mg bila hepatotoksik, anemia aplastik, SJS, lupus-like


Carbamazepine perlu/1 minggu 400-1200mg 3x syndrome
anemia aplastik, hepatotoksik, SJS, lupus-like
100mg/hari, ↑ 30-100mg bila syndrome, pseudolymphoma, hipertrofi gusi,
Fenitoin perlu setelah 1 bln 200-500mg 1-2x hirsutisme, nistagmus
30-50mg malam hari, ↑ 30mg
Fenobarbital bila perlu setelah 1bln 90-120mg, max 180mg 1x hepatotoksik, SJS, ataksia, nistagmus

25mg/hari (2mgg), ↑ 25mg


Lamotrigine (2mgg), ↑ 50mg (2mgg) 200-600mg 2x SJS, teratogenik, ruam, pusing
500-1000mg/hari, ↑500-1000g
Levetiracetam bila perlu setelah 2mgg 750-4000mg 2x mual, nyeri kepala, mengantuk

500mg/hari ↑250mg bila perlu hepatotoksik, leukopenia, trombositopenia,


Asam valproat setelah 7hari 500-2000mg max 3000 2-3x peningkatan berat badan, amenore, PCOS

100mg/hari, ↑100mg bila perlu


Zonisamid setiap 2mgg 100-400mg 2x batu ginjal, anemia aplastik, ruam kulit, mual
PENGHENTIAN OAE
Pada dewasa; penghentian OAE secara bertahap dapat dipertimbangkan setelah 3-5 tahun
bebas bangkitan. Syarat umum untuk menghentikan pemberian OAE adalah sebagai
berikut:

• Setelah minimal 3 tahun bebas bangkitan dan gambaran EEG normal

• Penghentian OAE disetujui oleh penyandang atau keluarganya.

• Harus dilakukan secara bertahap, 25% dari dosis semula setiap bulan dalam jangkat
waktu 3-6 bulan

• Bila dilakukan lebih dari 1 OAE, maka penghentian dimulai dari 1 OAE yang bukan utama.
Kekambuhan setelah penghentian OAE akan lebih besar kemungkinannya pada keadaan sebagai berikut:

• Semakin tua usia kemungkinan timbul kekambuhan semakin tinggi

• Epilepsi simtomatis Gambaran EEG yang abnormal

• Bangkitan yang sulit terkontrol dengan OAE

• Tergantung bentuk sindrom epilepsi yang diderita, sangat jarang pada sindrom epilepsi benigna dengan gelombang tajam pada daerah
sentrotemporal, 5-25% pada epilepsi lena masa anak kecil,25-75%, epilepsi parsial kriptogenik/simtomatis, 8595% pada epilepsi mioklonik
pada anak, dan JME.

• Penggunaan lebih dari satu OAE.

• Telah mendapat terapi 10 tahun atau lebih (kemungkinan kekambuhan lebih kecil pada penyandang yang telah bebas bangkitan selama 3-5
tahun, atau lebih dari lima tahun).20 Bila bangkitan timbul kembali maka gunakan dosis efektif terakhir (sebelum pengurangan dosis OAE),
kemudian dievaluassi kembali. Rujukan ke spesialis epilepsi perlu ditimbangkan bila:6

• Tidak responsive terhadap 2 OAE pertama

• Ditemukan efek samping yang signifikan dengan terapi


TERAPI TERHADAP EPILEPSI RESISTEN OAE
Yang dimaksud dengan epilepsi resisten OAE adalah kegagalan setelah
mencoba dua OAE pilihan yang dapat ditoleransi, dan sesuai dosis ( baik
sebagai monoterapi atau kombinasi) yang mencapai kondisi bebas bangkitan.
Penanganan epilepsi resisten OAE mencakup hal-hal sebagai berikut:
• Kombinasi OAE
• Mengurangi dosis OAE ( pada OAE induced seizure)
• Dipikirkan penggunaan terapi nonfarmakologis.
Terapi NonFarmakologis

• Stimulasi N.Vagus
• Terapi ajuvan untuk mengurangi frekuensi bangkitan pada penyandang
epilepsi refrakter usia dewasa dan anak-anak yang tidak memenuhi syarat
operasi. Dapat digunakan pada bangkitan parsial dan bangkitan umum.

• Deep Brain Stimulation

• Diet ketogenik

• Intervensi Psikologi
• Relaksasi, behavioral cognitive therapy, dan biofeedback

Anda mungkin juga menyukai