Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN PRAKTIK MANAJEMEN KEPERAWATAN

DI RUANG NILAM (PENYAKIT DALAM)


RS.dr. MOCH.ANSARI SALEH BANJARMASIN

Oleh : DEWI INDRIYANI, S. Kep


Ners B IKE NURMANINGSIH, S. Kep
Kelompok 1 KUNTARI RAHAYU, S. Kep
MARPUAH, S. Kep
NURSIAH, S. Kep
NUR AISYAH, S. Kep
PAUZI ANSARI, S. Kep
REZA SAFIQRI, S. Kep
RUDI SAPUTRA, S. Kep
SRI SUPATMININGSIH, S. Kep
YULIA, S. Kep
VISI DAN MISI RUMAH SAKIT

VISI :
“Terwujudnya Pelayanan Prima (Excellent Service) Bagi
Masyarakat Tahun 2015”
MISI :
• Mengembangkan pusat rujukkan pelayanan kesehatan
dengan unggulan penyakit syaraf, penyakit infeksi dan
penyakit tropic di provinsi Kalimantan Selatan
• Mengembangkan aspek pendidikan dan penelitian bagi
tenaga medik dan tenaga kesehatan lainnya
• Mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya
kesehatan
VISI DAN MISI RUANG NILAM
VISI :

“ Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu Secara Profesional”

MISI :

1. Meningkatkan dan Mengembangkan Kualitas Pelayanan Khususnya


Dalam Bidang Keperawatan

2. Menjalankan Fungsi Manajemen Asuhan Keperawatan Profesional


(MAKP) Secara Optimal

3. Menciptakan Lingkungan Yang Tenang Dan Nyaman.

4. Meningkatkan Kemampuan Dan Pengetahuan Karyawan Dalam


Asuhan Keperawatan Yang Berkualitas
STRUKTUR ORGANISASI
INPUT

Data Pasien Tanggal 30 dan 31 Maret 2015


No Kelas Rawat 30 Maret 2015 31 Maret 2015

1 Kelas I 8 Orang 8 Orang

2 Kelas II 8 Orang 7 Orang

3 Kelas III 16 Orang 11 Orang

4 Isolasi 2 Orang 1 Orang

Pasien masuk 5 Orang 1 Orang

Pasien keluar 5 Orang 6 Orang

Total 34 Orang 27.Orang


Penyakit Terbanyak diRuang Nilam
TAHUN 2014

1. CHF : 221 orang


2. DM : 216 orang
3. SNH : 84 orang
4. HIPERTENSI : 83 orang
5. TB PARU : 57 orang
6. CKD : 39 orang
7. GEA : 34 orang
8. AKI : 26 orang
9. HEMATEMESIS : 24 orang
10.ANEMIA : 22 orang
DEMOGRAFI

Ruang Nilam Terletak Di Lantai 2


dibatasi oleh:
1. Sebelah Atas : Ruang Safir
2. Sebelah Bawah : Ruang Alexandria
Mahasiswa Praktik di Ruang Nilam (Penyakit Dalam) RS
Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin

No Mahasiswa Praktik Jumlah

1 DIII Muhammadiyah 6 Orang

2 DIII Pandan Harum 7 Orang

3 Profesi Perawat STIKES Muhammadiyah 9 Orang

Total 22.Orang
M1/ MAN
Ketenagaan di Ruang Nilam
a) Perawat
–Sarjana Keperawatan Ners : 7 orang
–Sarjana Keperawatan : 4 orang
–D III Keperawatan : 14 orang
Jumlah perawat adalah 25 orang
b) Administrasi : 2 orang
–Pekarya : 1 orang
–Cleaning Servis : 4 orang
C) Status kepegawaian
PNS : 12 orang
Magang : 13 orang
Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja Ruang Nilam

1. Jumlah Tenaga Perawat berdasarkan tingkat


ketergantungan
Jumlah Jam Perawatan
Jam Kerja Per Shift (5 jam)
= 30 x 3,5
5
= 21
2. Loss Day
Jlh hr minggu dlm setahun + Cuti + Hari besar x A
Jumlah hari kerja efektif
= (52 + 12 + 13) x 21
288
= 1615 = 5,61
288
3. Faktor Koreksi
= ( A + B ) x 25%
= (21 + 5,61 ) x 25%
= 6,65

4. Penentuan standar kebutuhan tenaga


kerja
Jumlah tenaga = A + B + C
= 21 + 5,61 + 6,65
= 33,26
= 33
Berdasarkan perhitungan standar kebutuhan perawat
menurut Depkes 2005

Berdasarkan perhitungan standar kebutuhan perawat


menurut Depkes 2005 Ruang Nilam yang dihitung pada
tanggal 31 Maret 2015 perawat sebanyak 33 orang
yang terdiri dari 27 perawat dan 6 tenaga lainnya
(administrasi, pekarya dan Cleaning servis) sedangkan
di ruang Nilam memiliki 25 tenaga perawat, 1
administrasi, 4 cleaning servis dan 1 pekarya, jadi
berdasarkan Depkes 2005 kebutuhan tenaga perawat
di Ruang Nilam kekurangan 2 tenaga perawat.
ALUR PASIEN MASUK

1. Pasien dari poliklinik yang dinyatakan rawat inap daftar di TPPO


dengan diketahui petugas IGD, tetapi tidak dilakukan tindakan di IGD
dan langsung diantar petugas rekam medis.
2. Setiap Pasien, masuk melalui Unit Gawat Darurat untuk mendapatkan
Pelayanan Medis sebelum ke Ruang Perawatan
3. Petugas IGD melaksanakan Pelayanan Medis sesuai Instruksi Medis
Dokter atau Prosedur Tetap RS Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin
4. Petugas IGD membuat Registrasi dan mencacat di Lembar Status
Penderita
5. Petugas IGD mengantar Penderita ke Ruang Perawatan sesuai
Kriteria
6. Petugas IGD melakukan serah terima dengan Petugas Perawatan,
Penderita diperkenankan pulang setelah membayar biaya perawatan
7. Setiap Penderita diberikan Kwitansi dan Catatan Medis pasca
perawatan
8. Apabila Penderita perlu dirujuk, maka Pasien dirujuk setelah
mendapatkan tindakan stabilisasi
M2/ Material
•Berdasarkan data daftar barang di
Ruang Nilam
Terdapat masalah pada sarana dan prasarana
khususnya untuk alat kesehatan, Ruang Nilam
hanya memiliki satu buah Nebulizer
sedangkan pasien yang di rawat di ruang
nilam sejumlah 33 bed, sedangkan untuk
oksigen sudah ada oksigen sentral namun
belum dapat difungsikan oksigen tabung
hanya 13 buah.
M3/ Metode
Penerapan model
•1.. Metode asuhan keperawatan yang digunakan
belum berjalan maksimal, tidak semua perawat
mengerti atau memahami model asuhan
keperawatan yang digunakan.
2. Standar operasional prosedur pada cuci tangan
sebelum melakukan tindakan belum maksimal,
masih banyak perawat yang belum cuci tangan
sebelum melakukan tindakan keperawatan.
3. Standar operasional pada pelaksananaan
pemberian injeksi intavena setelah melakuikan
pelaksanakan tindakan seharusnya spuit dan
needle langsung di buang di safety box tanpa di
tutup tetapi dalam pelaksanaannya banyak yang
menutup kembali jarum setelah melakukan injeksi,
baru dibuang ke safety box.
4. Ronde Keperawatan
Tidak pernah dilakukan ronde keperawatan
5. Sentralisasi Obat
Sentralisasi obat tidak ada masalah, ruangan menerapkan
sentralisasi obat dengan tepat dan benar.
6. Supervisi
Ruang nilam tidak memiliki supervuisor ruangan, supervisi
hanya dilakukan oleh perawat supervisor rumah sakit.
7. Timbang Terima
Timbang terima sudah dilakukan dengan baik, namun mereka
belum memperkenalkan diri dan memeperkenalkan perawat
yang bertanggung jawab terhadap pasien.
8. Discharge Planing
Pelaksanaan discharge planing sudah dilakukan dengan baik
serta pendokumentasiannya sudah optimal.
M4/ MONEY

Tidak terdapat masalah money di Ruang Nilam


M5/ Market
Efisiensi Ruang Rawat (BOR, LOS, BTO, TOI)
• BOR = 886 x 100 % = 86,61 %
33 x 31

• LOS = 849
113
= 7,51 = 8 Hari

• BTO = 886
33
= 26,85 = 27 kali

• TOI = (33 x 31) – 886


113
= 1,21 hari
Rekapitulasi Evaluasi SAK (Instrumen A)
No. Aspek yang dinilai % Hasil
1. Pengkajian 100 %
2. Diagnosa 100 %
3. Rencana 83,3 %
4. Tindakan 92,5 %
5. Evaluasi 100 %
6. Catatan keperawatan 96 %
Rata – rata 95,3 %
Rekapitulasi Hasil Observasi Pelaksanaan Tindakan
Keperawatan di Ruang Nilam (Instrumen C)

No Kegiatan % Hasil

1 Observasi Pelaksanaan Tindakan Pemberian 96.87%


injeksi Intravena
2 Observasi Pelaksanaan Tindakan Transfusi Darah 90%

3 Observasi Pelaksanaan Tindakan Nebulizer 85.42

4 Observasi Pelaksanaan Tindakan Cuci Tangan 83,53%

5 Observasi Pelaksanaan Tindakan Pemberian 90%


Oksigen
6 Observasi Pelaksanaan Tindakan Pemasangan 96,70%
Kateter
Rata – rata 90,42 %
Rekapitulasi Kepuasan Persepsi Kepuasan
Pasien/keluarga

Jadi distribusi persentasi tentang


persepsi pasien terhadap Mutu Asuhan
Keperawatan yang diberikan di Ruang
Nilam sebanyak 78 % dengan kategori
Puas. Ada beberapa item yang berada
dalam kategori kurang.
Beberapa kategori yang kurang
1. Perawat atau kepala ruangan menginformasikan pasien
tentang perawat yang bertanggung jawab terhadap
pasien di Ruang Nilam (38 %)
2. Perawat menjelaskan paraturan atau tata tertib rumah
sakit saat pasien pertama kali masuk rumah sakit (50%)
3. Perawat memperkenalkan diri kepada pasien dan
keluarga(53%)
4. Perawat menjelaskan fasilitas yang tersedia dirumah
sakit pada pasien pada saat pertama kali masuk rumah
sakit(56 %)
5. Perawat menjelaskan dimana tempat-tempat yang
penting untuk kelancaran perawatan (kamar mandi,
ruang perawat, tata usaha, dll)(59%)
Kepuasan Karyawan

Dari hasil evaluasi kepuasan


karyawan di Ruang Nilam RS.dr.
Moch. Ansari Saleh Banjarmasin,
didapatkan bahwa rata-rata
sebagian besar perawat
memberikan jawaban puas
sebesar 69,4%, cukup puas
sebesar 27%, dan yang tidak puas
sebesar 3,6 %.
ANALISA
SWOTT
Ketenagaan
Kekuatan Kelemahan Kesempatan Ancaman
- 100% perawat mengatakan - Jumlah perawat masih - 80% perawat - Rumah sakit kurang
bahwa struktur organisasi belum seimbang dengan mempunyai memfasilitasi beasiswa
yang ada sesuai jumlah pasien (kurang 2 kemauan untuk untuk pelatihan dan
kemampuan perawat perawat) melanjutkan melanjutkan
- 84% perawat mengatakan pelatihan dan pendidikan
Pembagian tugas sesuai pendidikan - Adanya tuntutan yng
dengan struktur organisasi tambahan tinggi dari masyarakat
- 100% perawat mengatakan - Rumah sakit untuk mendapat
kepala ruangan berperan memberikan izin pelayanan yang lebih
optimal dalam terhadap perawat professional
menjalankan tugas yang ingin
- Pendidikan perawat S1 = meningkatkan
11 orang dan DIII = 14 tingkat pendidikan
- Perawat banyak yang ikut
seminar dan pelatihan
Sarana dan Prasarana
Kekuatan Kelemahan Kesempatan Ancaman
• Mempunyai • Terdapat masalah • Adanya • Adanya
sarana dan pada sarana dan kesempatan tuntutan yang
prasarana untuk prasarana menambah tinggi dari
pasien dan khususnya untuk anggaran untuk masyarakat
tenaga alat kesehatan, sarana dan untuk
kesehatan. ruang nilam hanya prasarana melengkapi
• Terdapat memiliki satu buah sarana dan
administrasi nebulizer prasarana
penunjang dan sedangkan pasien • Adanya
Nurse Station. yang dirawat di kesenjangan
ruang nilam antara jumlah
sejumlah 33 bed pasien dengan
• Oksigen sentral peralatan yang
belum dapat diperlukan
difungsikan,
oksigen tabung
hanya 13 buah.
METHOD
Penerapan Model

Kekuatan Kelemahan Kesempatan Ancaman

o Sudah ada modul o Kurangnya o Adanya kebijakan o Persaingan


asuhan keperawatan kemampuan pemerintah dengan RS lain.
yang digunakan yaitu perawat tentang o Tuntutan
metode tim. dalam profesionalisme. masyarakat akan
o Modul yang digunakan pelaksanaan o Adanya pelayanan yang
sesuai dengan visi dan model yang kerjasama maksimal.
misi ruangan. telah ada dengan institusi
o Modul yang digunakan klinik independen
diruangan efisien
o Memiliki standar SAK
dan SOP
o Terlaksana komunikasi
yang baik antar profesi
o Job description
diruangan selama ini
sudah baik.
Ronde Keperawatan

Kekuatan Kelemahan Kesempatan Ancaman

 Perawat • Tidak pernah Adanya • Adanya


ruangan melakukan kesempatan dari tuntutan dari
mendukung ronde kepala ruangan pasien dan
adanya ronde keperawatan. untuk melakukan keluarga
keperawatan. • Tidak ada tim ronde untuk
 Adanya untuk ronde keperawatan. mendapatkan
kemauan keperawatan. pelayanan
perawat untuk yang lebih
berubah. profesional
Sentralisasi Obat

Kekuatan Kelemahan Kesempatan Ancaman


 Adanya • Kerjasama yang • Adanya
sentralisasi obat baik antara tuntutan dari
bisa dilihat perawat dan pasien dan
dengan adanya mahasiswa. keluarga untuk
ruang • Adanya mendapatkan
penyimpanan mahasiswa pelayanan yang
obat yang praktik lebih
 Perawat diberi manajemen. professional.
wewenang
dalam
sentralisasi obat
 Perawat sudah
mengerti
tentang
sentralisasi obat
Supervisi
Kekuatan Kelemahan Kesempatan Ancaman
• Merupakan • Belum ada • Adanya • Adanya
rujukan dari petugas supervisi rumah tuntutan dari
rumah sakit supervisi sakit tetapi pasien dan
daerah. diruangan. bukan supervise keluarga untuk
• Adanya • Belum ada ruangan. mendapatkan
kemauan format yang • Adanya pelayanan yang
perawat untuk baku dalam mahasiswa lebih
berubah pelaksanaan praktik professional
supervisi. manajemen. dan bermutu
• Kurangnya sesuai dengan
program peningkatan
pelatihan dan biaya
sosialisasi perawatan
tentang
supervise.
Timbang Terima
Kekuatan Kelemahan Kesempatan Ancaman
• Merupakan kegiatan • Pembagian • Adanya • Adanya tuntutan
rutin 3x sehari. tugas secara mahasiswa yang masyarakat untuk
• Timbang terima diikuti lisan tentang praktik mendapat
oleh semua perawat pelaksanaan manajemen pelayanan
yang telah dan akan perencanaan • Adanya kerjasama keperawatan yang
dinas. pulang belum yang baik antara professional.
• Timbang terima maksimal. perawat dan • Meningkatnya
dipimpin oleh kepala mahasiswa. kesadaran
ruangan pada saat masyarakat
operan jaga pagi dan tentang tanggung
siang jawab dan
• Adanya validasi ke tanggung gugat
ruangan dan interaksi perawat sebagai
dengan pasien. pemberi asuhan
• Kepala ruangan keperawatan
mengevaluasi kesiapan
perawat yang akan
dinas.
Discharge Planning
Kekuatan Kelemahan Kesempatan Ancaman
- Adanya kemauan perawat - Pembagian tugas secara - Adanya kerjasama yang - Adanya tuntutan
memberikan pendidikan lisan tentang pelaksanaan baik antara mahasiswa dan masyarakat untuk
kesehatan kepada pasien perencanaan pulang belum perawat mendapat pelayanan
dan keluara pasien maksimal - Kemauan pasien atau keperawatan yang
- Saat pasien akan pulang keluarga terhadap anjuran professional
perawat memberikan - Makin tingginya kesadaran
pendidikan kesehatan masyarakat akan
- Perawat menggunakan pentingnya kesehatan
bahasa yang mudah
dipahami pasien saat
melakukan perencanaan
pulang
- Perawat memahami
tentang pelaksanaan
perencanaan pulang
Dokumentasi
Kekuatan Kelemahan Kesempatan Ancaman

- Memiliki format - - Adanya program - Adanya kesadaran


yang baku pelatihan tentang pasien dengan
- Perawat sudah pendokumentasia keluarga akan
melakukan n keperawatan tanggung jawab
pendokumentasia - Adanya dan tanggung
n yang baik kerjasama yang gunggat
- Perawat baik antara - Akreditasi rumah
melakukan perawat dan sakit tentang
dokumentasi mahasiswa system
segera setelah dokumentasi
melakukan
tindakan
SOP Menyuntik IV

Kekuatan Kelemahan Kesempatan Ancaman


• Adanya SOP - Jarum spuit - Adanya - Tuntukan
menyuntik IV
• Adanya setelah program masyarakat
kemauan dipakai masih safety di K3 untuk
untuk
berubah ditutup oleh pegawai mendapatkan
• Kesadaran RS pelayanan
petugas akan
pentingnya K3 yang lebih
(Kesehatan profesional
Keselamatan
Kerja)
SOP cuci tangan

Kekuatan Kelemahan Kesempatan Ancaman

- Adanya SOP - Perawat tidak - Adanya - Tuntutan


cuci tangan melakukan program masyarakat
- Adanya cuci tangan pasien safety untuk
kemauan sebelum dan K3 dari mendapatkan
perawat untuk melakukan perawat RS pelayanan
berubah tindakan kesehatan
yang
maksimal
Prioritas Masalah

• M3-Ronde Keperawatan
• M3-Timbang Terima
• SOP Cuci Tangan
• SOP Injeksi Intravena
Planning Kegiatan Kelompok

 Melaksanakan timbang terima.


(memperkenalkan diri dan
memperkenalkan perawat yang
bertanggung jawab saat validasi
keruangan)
 Melaksanakan ronde keperawatan
 Melakukan Cuci tangan sebelum
melakukan tindakan
 Membuang spuit + needle tanpa di tutup
kembali
Sekian….
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai