Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 3

Lalu Wisnu Arsyani


165030401111036
Mina Vera Nurdiyan
16503040111125
Kebijakan Kebijakan fiskal
tingkat pertumbuhan ekonomi
Stabilisasi dan moneter
yang dapat mengurangi
kesenjangan dan mengurangi
kemiskinan

Intervensi
Era globalisasi pemerintah tersedianya bahan
pokok sehari-hari dan
jasa yang mencukupi
Fungsi perlindungan kepada
pemerintah konsumen atas barang
tingkat stabilitas harga
dan jasa
yang masih dijangkau
rakyat
Persaingan yang terjadi
pada ekonomi pasar Pada aspek stabilisasi,
kebijakan pemerintah mempertahankan atau
mencapai kesempatan
kerja yang tinggi
•Kebijakan yang mencegah stabilitas
terjadinya persaingan
perekonomian
• monopoli, oligopoly Seperti
Kebijakan Fiskal ?

Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi


dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian
untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah
penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan
ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur
jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih
menekankan pada pengaturan pendapatan dan
belanja pemerintah.
LANJUTAN

Kebijakan fiskal berhubungan erat dengan kegiatan pemerintah sebagai pelaku


sektor publik. Kebijakan fiskal dalam penerimaan pemerintah dianggap sebagai
suatu cara untuk mengatur mobilisasi dana domestik, dengan instrumen
utamanya perpajakan.

Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah


yang berhubungan erat dengan pajak. Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif
pajak yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak diturunkan maka
kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri akan dapat
meningkatkan jumlah output. Dan sebaliknya kenaikan pajak akan menurunkan
daya beli masyarakat serta menurunkan output industri secara umum.

Perubahan tingkat dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat


memengaruhi variabel-variabel berikut:
1. Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomi
2. Pola persebaran sumber daya
3. Distribusi pendapatan
LANJUTAN

Dengan kebijakan fiskalnya pemerintah dapat


mengusahakan terhindarnya perekonomian dari keadaan-
keadaan yang tidak diinginkan seperti keadaan dimana
banyak penganggura, inflasi, neraca pembayaran
internasional yang terus menerus defisit dan
sebagainya. Ada analisis yang dipakai dalam kebijakan
fiskal, yaitu:
1. Analisis kebijaksanaan fiskal dalam sistem perpajakan
yang sederhana
2. Analisis kebijaksanaan fiskal dalam system perpajakan
yang Built-in Flexible
LANJUTAN

Kebijakan fiskal
pemerintah

ekspansif kontraktif
LANJUTAN

Kebijakan Anggaran atau Politik Anggaran :


1. Anggaran Defisit (Defisit Budget) / Kebijakan
Fiskal Ekspansif
2. Anggaran Surplus (Surplus Budget) / Kebijakan
Fiskal Kontraktif
3. Anggaran Berimbang (Balanced Budget)
LANJUTAN

Tujuan Kebijakan Fiskal :


Mencapai atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui upaya:
1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
2. Memperluas lapangan kerja dalam rangka mengurangi pengangguran dan
menanggulangi kemiskinan.
3. Menstabilkan harga-harga barang, khususnya mengatasi inflasi.

Kebijakan fiskal tersebut dapat dibedakan kedalam :


A. Di bidang Pendapatan Negara, antara lain :
 Pemberian pajak ditanggung pemerintah (DTP); PPh panas bumi dan bunga
obligasi internasional, PPN minyak goring, PPN BM bersubsidi, PPN Impor
(PDRI) dan bea masuk impor (PDRI)
B. Di bidang Belanja Negara, antara lain :
 Peningkatan stimulus melalui pembangunan infrastruktur.
 Pengalokasian anggaran subsidi yang lebih tepat sasaran untuk menjaga
stabilitas hraga dan perlindungan kesejahteraan masyarakat
 Perlindungan social, diantaranya melalui pendidikan, kesehatan, dan PNPM.
 Peningkatan kesejahteraaan aparatur Negara dan pensiunan.
SEKITAR KEBIJAKAN BAIL OUT CENTURY

Atas permintaan BI pada tanggal 13 Nopember 2008 dilakukan rapat


konsultasi pertama kali antara BI dengan Menteri Keuangan mendiskusikan
permasalahan kesulitan likuiditas Bank Century. Pada saat inilah Menteri
Keuangan untuk pertama kalinya mengetahui adanya permasalahan di Bank
Century.

Pada rapat tersebut sudah terjadi perdebatan sengit tentang berbagai isu yang
berkaitan dengan Bank Century misal, apakah perlu di bail out? dan kalau iya
apa kriteria yang bisa digunakan untuk menyatakan bahwa terjadi krisis
perbankan yang sistemik dan kalau tidak dilakukan apa dampak yang bisa
terjadi ?
Kebijakan Moneter ?

Kebijakan moneter adalah suatu usaha dalam mengendalikan


keadaan ekonomi makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang
diinginkan melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam
perekonomian. Usaha tersebut di lakukan agar terjadi kestabilan
harga dan inflasi serta terjadinya peningkatan output
keseimbangan.
LANJUTAN

Pengaturan jumlah uang beredar pada masyarakat diatur dengan


cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar.
Kebijakan moneter dapat di golongkan menjadi dua, yaitu:
 Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy
Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang
edar.
 Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy
Adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang
yang edar. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money
policy).
LANJUTAN

Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan


menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu
antara lain:
 Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
 Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
 Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement
Ratio)
 Himbauan Moral (Moral Persuasion)
LANJUTAN

Kebijakan stabilisasi dalam perekonomian merupakan tugas dari pemerintah, seperti yang
dinyatakan oleh Keynes dan pendukungnya.Sistem ekonomi pasar yang mengandalkan
respon individu dan mekanisme pasar yang bertumpu pada supply dan demand sebagai
“invisible hand” ternyata tidak bekerja sebagaimana diharapkan sepenuhnya untuk berlaku
dalam perekonomian. Dalam ekonomi setiap individu pada dasarnya hanya selalu berusaha
memaksimalkan keuntungan dengan mendahulukan kepentingannya sendiri dan tidak
peduli terhadap kepentingan pihak lain dan lingkungannya. Sejarah membuktikan bahwa
kepentingan individu selalu berbenturan dengan kepentingan individu lainnya karena
kepentingan pribadilah yang umumnya selalu mendahului kepentingan bersama. Cara
pandang dan kepentingan individual dan kelompoknya yang berbeda akan menimbulkan
praktek penguasaan yang kuat terhadap yang lemah dan menyebarkan praktek rent
seeking. Oleh karena itu diperlukan intervensi pemerintah yang berfungsi sebagai
regulator yang diharapkan dapat menjembatani semua kepentingan dan masalah
masyarakat yang timbul dalam kegiatan perekonomian.
Dalam perkembangan terakhir dengan terjadinya krisis ekonomi global yang
bertubi-tubi telah membuktikan bahwa peran pemerintah itu ternyata menjadi semakin
vital, yaitu tidak saja menjadi regulator yang menetralisir distorsi yang terjadi pada
perekonomian, bahkan menjadi penyelamat perekonomian. Dengan stimulus fiskalnya,
maka pemerintah telah banyak berperan dalam menyelamatkan perusahaan privat yang
bangkrut, mengendalikan PHK, menyediakan lapangan kerja, menstabilkan harga-harga
termasuk harga BBM, menjaga nilai mata uang dan neraca perdagangan.

Anda mungkin juga menyukai