Anda di halaman 1dari 30

BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

1 PENDAHULUAN
2 KONSEP KAMPUNG KB

3 BENTUK INTERVENSI
4
PENGUATAN MENYONSONG
LAUNCHING NASIONAL
Pendahuluan
LATAR BELAKANG

Audiensi dengan Presiden Jokowi


 “ Intruksikan kepada BKKBN agar segera
merealisasikan program Kampung KB untuk
dilaksanakan diseluruh wilayah Indonesia”

Kampung Anggaran BKKBN Tahun 2016


KB sebanyak Rp. 3,8 T

Program KB tidak lagi bergema dan


terdengar gaungnya seperti pada era Orde
Baru
LAUNCHING “KAMPUNG KB”
JANUARI 2016

Launching “Kampung KB” pada Bulan Januari 2016 oleh Presiden


Jokowi;

Kampung KB diharapkan menjadi “miniatur pelaksanaan program


KB” di tingkat terendah;

Diutamakan bagi daerah miskin, padat penduduk dan akses


kesehatan kurang;

LOKASI LOUNCHING KAMPUNG KB SECARA NASIONAL ADALAH DI


WILAYAH CIREBON ATAU BANJAR DENGAN KRITERIA DAERAH PANTAI,
MISKIN
KONSEP KAMPUNG KB
DEFINISI KAMPUNG KB

Satu kesatuan
wilayah setingkat Lintas
Sektor
dusun/RW dengan
Program
kriteria tertentu Bidang KB
KR
dimana terdapat
program KKBPK
yang terintegrasi

Program Program
Bidang Bidang
Kependuduk Kampung ADPIN
an
KB

Program
Bidang
KSPK
TUJUAN PEMBENTUKAN KAMPUNG KB

TUJUAN UMUM :
1. Membumikan Total Program KB di kehidupan masyarakat,
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi wilayah masing masing .
2. Memberikan arah dan pedoman bagi para Penanggungjawab
dan Pengelola Program KKB Tingkat Kecamatan dan Desa,
dalam melakukan penggerakan di wilayah kerjanya untuk
mempercepat pencapaian indikator output program KKB.

TUJUAN KHUSUS :
1. Meningkatkan advokasi kepada stakeholder
2. Meningkatkan KIE program KB kepada sasaran dan masyarakat
3. Meningkatkan mekop di tingkat lini lapangan
4. Meningkatkan koordinasi, kerjasama dan terintegrasinya program
5. Meningkatkan peran serta masyarakat
6. Meningkatkan segala informasi yang berhubungan dengan KB tepat
sasaran dan lebih cepat sampai ke masyarakat, sehingga yang
menjadi program pemerintah dapat dengan segera dicapai
SASARAN KAMPUNG KB

A. SASARAN PROGRAM:
1. Kependudukan;
2. KB dan Kesehatan Reproduksi;
3. Pembinaan Ketahanan Keluarga;
4. Pemberdayaan Keluarga;
5. Advokasi, KIE dan Penggerakan.
.

B. SASARAN WILAYAH:
1) Kecamatan
2) Desa/Kelurahan
3) RW
4) RT
SASARAN KAMPUNG KB (LANJUTAN)

C. SASARAN KHALAYAK:
1) Pejabat Struktural dan Fungsional SKPDKB Kab/Kota sebagai Tim
Fasilitasi Program KKBPK agar menjadi acuan dalam melaksanakan
pembinaan dan fasilitasi ke Tingkat Kecamatan, Desa, Dusun/R dan
Tingkat RT;
2) Camat, sebagai penangungjawab umum pembangunan di tingkat
Kecamatan dan UPTB Kecamatan, UPTD Kecamatan, TP PKK Kecamatan
sebagai Pembina teknis Oprasional agar menjadi acuan dalam
memberikan dukungan, evaluasi dan pembinaan;
3) PLKB/PKB/TPD dan PKK dipergunakan sebagai pedoman dalam
menjalankan tugas melakukan berbagai kegiatan strategis dalam
menggerakkan program KKBPK di wilayah kerjanya;
4) Kepala Desa/Lurah sebagai penanggungjawwab umum pembangunan di
tingkat desa/kelurahan agar memberikan dukungan, evaluasi dan
pembinaan;
5) IMP (PPKBD, SUBPPKBD, KELOMPOK KB, TOGA dan TOMA) sebagai
mitra kerja dalam penggerakan Program KKBPK di Desa/ Kelurahan.
1. Kampung KB meliputi RW (1 kampung kb = 1 rw)

2. Disahkan oleh Bupati atau Walikota

3. Kepengurusan terdiri dari pelindung, penasihat, pembina dan


pengurus

4. Antara kegiatan memiliki kesinambungan dan terus


berkembang

5. Menjalin kemitraan dengan semua instansi baik pemerintah


maupun swasta
KRITERIA PEMILIHAN WILAYAH
PEMBENTUKAN KAMPUNG KB

KRITERIA UMUM KRITERIA KHUSUS

Kumuh
KRITERIA KRITERIA KRITERIA
Wilayah Pesisir/Nelayan KEPENDUDUKAN PROGRAM KB PROGRAM PK
Daerah Aliran Sungai
(DAS)
Jumlah Anak CPR Modern < ASFR 15-19
Bantaran Kereta Api Usia Sekolah 50% Tinggi
Kawasan Miskin
perkotaan UKP < 21 Tahun
MKJP Rendah
Wilayah terpencil/
Perbatasan Jumlah Balita :
Unmet Need
Partisipasi Masyarakat Tinggi Minimal 20 Balita
Data Kependudukan
update Jumlah Kesertaan Jumlah Remaja :
KB Pria Rendah Minimal 20 Remaja
Komitmen Pemerintah
Tersedia Kader/ IMP Jumlah Lansia :
Miskin (KPS dan KS I) Minimal 20 Lansia
Tingkat Pendidikan
Rendah
Kepadatan
CWR (Child Woman
Ratio)
INDIKATOR KAMPUNG KB

• Meningkatnya peserta KB baru (PB)


1
• Meningkatnya peserta KB aktif (PA)
2
• Meningkatnya kualitas kesertaan ber KB (PA ganti cara ke MKJP)
3
• Unmetneed < 10 %
4
• Terbinanya Pusmupar dan Pospartum
5
• Semua Ibu Hamil, Ibu Menyusui terlayani kesehatan dan KB
6
• Semua anak usia 0-6 tahun terlayani program kesehatan dan
7 pendidikan sejak dini (Posyandu & PAUD)

• Semua keluarga yg punya anak 0-6 tahun terlayani BKB


8
INDIKATOR KAMPUNG KB

• Semua anak (0-18 th) mendapatkan akta kelahiran.


9

• Semua remaja dapat aktif dalam BKR dan PIK Remaja


10

• Meningkatnya partisipasi keluarga pra-s dan ks.i dalam


11 kelompok UPPKS

• Kelompok usila/lansia terlayani dalam BKL/Posbindu


12

• Terbinanya lingkungan/kampung yang ber-PHBS melalui PKLK &


13 KESLING

• Semua anak usia 7-12 th dan 13-15 tahun bersekolah


14

• Tidak ada perempuan yg buta aksara, melalui berbagai


15 kegiatan.
TAHAPAN PEMBENTUKAN KAMPUNG KB

TAHAPAN/ PROSES PEMBENTUKAN MODEL KAMPUNG KB


SEBAGAI BERIKUT :
1. Rapat Persiapan;
2. Workshop Tingkat Kabupaten;
3. Lokakarya Mini Tingkat Kecamatan;
4. Lokakarya Mini Tingkat Desa;
5. Pelatihan Kader;
6. Pendataan (segmentasi sasaran Intervensi);
7. Operasional kegiatan Kampung KB;
8. Pembinaan Kader dan Kelompok Sasaran;
9. Intervensi Program dan Kunjungan Rumah;
10. Evaluasi dan Review (Triwulanan, Semesteran dan Tahunan);
11. Pelaporan;
12. Penyegaran Kader (Refreshing).
VISUALISASI KAMPUNG KB

Terdapat simbol-simbol Program


Kependudukan Keluarga Berencana
Pembangunan Keluarga (KKBPK) seperti
tugu, umbul-umbul, mural KB di rumah-
rumah, plank nama, poster, leaflet, booklet,
lembar balik (media KIE).
.

BENTUK INTERVENSI

.
Langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum
intervensi kegiatan:

Analisa data potensi desa/kampung (hasil pendataan keluarga dan


data capil);

Penetapan sasaran program/kegiatan sesuai dengan hasil analisa


data potensi desa;

Meningkatkan komitmen dan kemitraan dengan sektor lain sesuai


dengan prioritaas program
BENTUK INTERVENSI

KRITERIA PROGRAM INTERVENSI LANGKAH-LANGKAH


Jumlah anak 1. Pendidikan 1. Sebaran modul 1. Koordinasi dengan kelompok
usia sekolah Kependudukan kependudukan; kegiatan BKB ( bahan bacaan
2. Sekolah Siaga 2. Diskusi materi kependudukan utk anak PAUD)
Kependudukan kependudukan dan BKR,PIK RR (lembar balik
(SSK ) kepada komunitas materi kependudukan);
anak putus sekolah; 2. Koordinasi dengan Dinas
Pendidikan untuk materi
3. Mengintegrasikan kependudukan jalur formal SD,
materi SMP dan SMA.
kependudukan
kedalam materi
pelajaran tertentu.
CPR modern 1. Peningkatan 1. KIE; 1. Koordinasi dengan tenaga
method kesertaan ber 2. KIP Konseling; provider (Bidan);
<50% KB 3. Penggerakan 2. Koordinasi dengan koselor;
sasaran; 3. Peta PUS sasaran .
4. Pelayanan KB
(statis dan
mobile).
BENTUK INTERVENSI
KRITERIA PROGRAM INTERVENSI LANGKAH-LANGKAH
MKJP 1. Meningkatkan 1. KIE MKJP 1. Penyediaan media KIE
rendah kesertaan MKJP 2. KIP Konseling MKJP MKJP;
3. Penggerakan sasaran 2. Koordinasi dgn Bidan CTU
MKJP dan Puskesmas yang
4. Pelayanan KB MKJP terdekat;
(statis dan mobile) 3. Penggerakan PLKB;
4. Penggerakan Kader.

Unmet Need 1. Menurunkan 1. KIE kepada 1. Segmentasi sasaran;


tinggi Unmet Need kelompok unmet 2. Sosialisasi pelayanan KB
need kpd masyarakat kelompok
2. KIP Konseling Unmet need;
kelompok unmet 3. Pemberiaan Alokon gratis;
need 4. Penggerakan Kader;
3. Penggerakan sasaran 5. Koordinasi dgn provider
kelompok unmet (Bidan dan Puskesmas)
need terdekat.
4. Pelayanan KB
kelompok unmet
need (statis dan
mobile)
BENTUK INTERVENSI
KRITERIA PROGRAM INTERVENSI LANGKAH-LANGKAH
Jumlah Peningkatan partisipasi 1. KIE KB pria 1. Koordinasi dgn
kesertaan pria 2. KIP Konseling KB Toga/Toma;
KB pria pria 2. Koordinasi dgn
rendah akseptor KB Pria
3. Penggerakan (testimoni);
sasaran KB pria 3. Koordinasi dengan
4. Pelayanan KB pria Dokter terlatih;
(statis dan mobile) 4. Koordinasi dgn
Puskesmas terdekat.
ASFR 15-19 Penurunan angka ASFR 15- 1. KIE tentang KRR 1. Pelatihan Pendidik
tahun tinggi 19 tahun 2. PIK RR Sebaya dan Konselor
3. Konseling Sebaya;
2. Program Genre;
UKP < 21 Peningkatan UKP 1. KIE tentang KRR 1. Koordinasi dgn aparat
tahun 2. PIK RR desa;
3. Konseling 2. Koordinasi dgn petugas
KUA.
Jumlah Peningkatan kualitas anak 1. Pembentukkan BKB 1. Koordinasi dgn aparat
Balita (tumbuh kembang anak) Holistic Integratif Desa;
(HI) 2. Pelatihan bagi kader
BKB;
3. Penyediaan sarana &
prasarana BKB;
4. Penyediaan Media dan
materi KIE BKB.
BENTUK INTERVENSI
KRITERIA PROGRAM INTERVENSI LANGKAH-LANGKAH
Jumlah Peningkatan pengetahuan 1. Pembentukan BKR 1. Koordinasi dgn aparat
Remaja remaja tentang Kesehatan Desa;
Reproduksi Remaja (KRR) 2. Koordinasi dgn Kader;
3. Pelatihan bagi kader
BKR;
4. Penyediaan sarana &
prasarana BKR;
5. Penyediaan Media dan
materi KIE BKR.

Jumlah 1. Mewujudkan lansia 1. Pembentukan BKL 1. Koordinasi dgn aparat


Lansia tangguh Desa;
2. Pembinaan ketahanan 2. Koordinasi dgn kader;
keluarga lansia 3. Pelatihan bagi kader
BKL;
4. Penyediaan sarana &
prasarana BKL;
5. Penyediaan Media dan
materi KIE BKL.
.

PENGUATAN MENYONSONG
LAUNCHING NASIONAL

.
PENYIAPAN TENAGA

Untuk mengisi kegiatan program yang dinamis di kampung KB


diperlukan tenaga- tenaga yang akan bersentuhan langsung
dengan masyarakat;

Untuk mengatasi kendala berkurangnya tenaga PLKB atau


tidak adanya tenaga PLKB di dusun (keterjangkauannya) 
mengoptimalkan peran IMP “Sebagai Ujung Tombak
Penggelola Program berbasis Masyarakat “;

IMP meliputi Kader PPKBD (Tingkat Dusun) dan


Sub PPKBD (Tingkat RW), Kelompok KB (Tingkat
RT), PKK, Toga/ Toma;
PENGUATAN DAN PEMANTAPAN IMP:

Diperlukan pelatihan teknis untuk tenaga Kader PPKBD dan Sub


1
PPKBD, Toga/Toma sampai Kepala Desa;;

Pemenuhan sarana dan prasarana kerja untuk tenaga PPKBD


2 dan Sub PPKBD melalui DAK;

3 Penguatan penggerakan PPKBD dan Sub PPKBD  APBN;

4 Penguatan koordinasi lintas sektor di tingkat Dusun;

6 Peran IMP1). Pengorganisasian, 2). Pertemuan, 3). KIE dan Konseling,


5 4). Pencatatan dan Pendataan, 5). Pelayanan Kegiatan dan 6).
Kemandirian.
PENGUATAN KOMITMEN

.
Menjadikan
Membangun Komitmen bertujuan untuk mendapatkan Program KKBPK
dukungan dari semua pihak terhadap program KKBPK, baik sebagai Program
dukungan politis, dukungan teknis dan dukungan individu
Urusan Bersama

.
untuk
Sasaran penguatan adalah Kepala Desa, BPD, LMPD, mendukung
LPMK, Para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, PKK, Kader, operasional
Bidan Desa program di
lapangan
.
• Minggon Desa
1

• Minggon Kecamatan
2
Membangun kesepakatan melalui forum forom pertemuan
• Rakor Kecamatan
seperti: 3
• Anjang Sana kepada Toga
4 dan Toma
EMPAT FAKTOR UTAMA YANG MENENTUKAN
KEBERHASILAN MODEL KAMPUNG KB

1. Komitmen yang kuat dari para pemangku Kebijakan di semua


Tingkatan
(Kabupaten, Kecamatan, Desa dan Kelurahan);

2. Intensitas Opini Publik ttg Program KKBPK

3. Optimalisasi fasilitasi dan Dukunngan

4. Semangat dan dedikasi para Petugas Lini Lapangan.


PERSIAPAN LAUNCHING KAMPUNG KB

• Untuk persiapan launching Kampung KB di bulan Januari


2016 maka setiap perwakilan BKKBN Provinsi harus
menyiapkan minimal I Kampung KB yang di launching
1. secara serentak ( Gubernur/ Walikota) dengan launching
nasional oleh Presiden;

• Untuk persiapan dilakukan semenjak bulan Oktober 2015


sampai launching di Bulan januari 2016 dengan
menggunakan anggaran tahun 2015 dengan cara
optimalisasi dari kegiatan-kegiatan terutama sosialisasi

2. advokasi KIE, penggerakan melalui momentum (untuk


fisik) sedangkan untuk mengisi kegiatan program yang
dinamis di kampung KB tersebut maka setiap bidang
berperan aktif dan bertanggung jawab dalam menyiapkannya.

Anda mungkin juga menyukai