Anda di halaman 1dari 25

Waduk Karangkates

(Ir.Sutami)
Nama lain waduk karangkates adalah waduk sutami,disebut demikian
karena ir. Sutami lah yang mengerjakan proyek pembangunan waduk
karangkates tersebut.
Bendungan Karangkates atau yang sekarang biasa disebut dengan
Bendungan Sutami terletak di Desa Karangkates,Kecamatan
Sumberpucung, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. mulai dibangun
oleh pemerintah antara tahun 1975-1977 dengan dana sekitar US$37,97
juta atau Rp.10.093 milyar untuk dijadikan sebagai Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA). Bendungan ini dikelola oleh Perum Jasa Tirta I. Air
waduk ini berasal dari mata air di Gunung Arjuno, air sungai Brantas
dan ditambah air hujan.
Alasan Didirikan
Waduk Ir. Sutami, disebut juga Bendungan Sutami, Waduk Karangkates,
atau Bendungan Karangkates, merupakan bendungan yang menciptakan
suatu waduk karena tertahannya aliran Sungai Brantas. Waduk ini
terletak di Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa
Timur, Indonesia. Bendungan ini dikelola oleh Perum Jasa Tirta I. Air
waduk ini berasal dari mata air di Gunung Arjuno dan ditambah air
hujan.
Alasan Penggunaan
Bendungan yang airnya berasal dari Sungai Brantas ini mulai dibangun
oleh pemerintah antara tahun 1975-1977 dengan dana sekitar US$37,97
juta atau Rp.10.093 milyar untuk dijadikan sebagai Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA).
Struktur Bangunan
Waduk
Waduk Sutami memiliki luas daerah tangkapan sebesar 2.050 km2
dengan kapasitas tampungan waduk sebesar 343.000.000 m3 dan
tampungan sedimen rencana sebesar 90.000.000 m3.Dan mempunyai
luas keseluruhan sekitar 6 hektar
Merupakan Bendungan urugan (fill dams, embakment dams), Menurut
ICOLD definisinya adalah bendungan yang dibangun dari hasil
penggalian bahan (material) tanpa tambahan bahan lain yang bersifat
campuran secara kimia, jadi betul-betul bahan pembentuk bendungan
asli. Yang terdiri dari beberapa lapisan yaitu lapisan kedap air (water
tight layer), lapisan batu (rock zones, shell), lapisan batu teratur (riprap)
dan lapisan pengering (filter zones).
Tipe : Timbunan batu /Rock Fill
Pemanfaatan Waduk
sebagai tempat pariwisata
sebagai pengendali banjir
pemberian air irigasi
pembangkit listrik tenaga air (PLTA)
untuk air baku
perikanan air tawar
Sebagai Tempat
Pariwisata
Bendungan ini telah menjadi salah satu obyek pariwisata di Malang dan
telah dilengkapi dengan beberapa fasilitas seperti wahana olah raga,
tempat pemancingan ikan, lapangan tenis hingga lapangan golf. Wisata
Karangkates mempunyai dua lokasi taman wisata, yaitu taman wisata
Karangkates yang terletak di sebelah utara bendungan Sutami dan
taman wisata Bendungan Lahor yang terletak di sebelah selatan
Bendungan Lahor.
Sebagai Pengendali
Banjir
Berfungsi menahan semua atau sebagian air banjir dalam
tampungannya dan mengalirkan sesuai dengan kapasitas sungai.Waduk
Sutami atau karangkates ini menggunakan sistem spilway yang
berfungsi melepaskan bagian banjir yang tidak bisa
ditampung.Tampungan puncak banjir dalam waduk akan mengurangi
debit elevasi muka air banjir di bagian hilir waduk.
Pemberian Air Irigasi
Disamping manfaat waduk sebagai pariwisata dan PLTA, air tawar pada
waduk karangkates ini juga berfungsi untuk irigasi. Dengan mengatur
pemberian air irigasi di hilir, maka akan diperoleh penambahan daerah
penanaman padi seluas 1.100 Ha pada musim kemarau. Dengan
demikian akan menaikkan produksi padi dan palawija sebesar 9.800 ton
setiap tahunnya.
Pembangkit Tenaga
Listrik
Salah satu fungsi dari bendungan karangkates adalah sebagai penghasil
energi listrik (PLTA) untuk memenuhi sebagian konsumsi listrik di pulau
jawa dan bali. Energi yang dapat dihasilkan dari pembangkit ini adalah
sebesar 105 MW. PLTA yang paling konvensional mempunyai lima
komponen utama yaitu :
Bendungan, berfungsi menaikkan permukaan air sungai untuk
menciptakan tinggi jatuh air. Selain menyimpan air, bendungan juga
dibangun dengan tujuan untuk menyimpan energi.
Turbine, gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan
turbin berputar. Turbin air kebanyakan seperti kincir angin, dengan
menggantikan fungsi dorong angin untuk memutar baling-baling
digantikan air untuk memutar turbin. Selanjutnya turbin merubah energi
kenetik yang disebabkan gaya jatuh air menjadi energi mekanik.
Generator, dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi putar
sehingga ketika baling- baling turbin berputar maka generator
juga ikut berputar. Generator selanjutnya merubah energi
mekanik dari turbin menjadi energi elektrik. Generator di PLTA
bekerja seperti halnya generator pembangkit listrik lainnya.
Travo digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik
(AC) agar listrik tidak banyak terbuang saat dialirkan melalui
transmisi. Travo yang digunakan adalah travo step-up.
Jalur Transmisi, berfungsi menyalurkan energi listrik dari PLTA
menuju rumah-rumah dan pusat industri.Semua komponen
diatas akan dibahas berdasarkan urutan dengan ditambahkan
beberapa hal yang terkait dengan konteks fisika.
Untuk Air Minum

Pemanfaatan bendungan lebih dimaksimalkan ketika musim penghujan


karena di saat musim itu jumlah air sangat melimpah. Air merupakan
pemasok listrik yang paling murah dibandingkan pemasok lainnya.
Biasanya pihak PLN membeli air kepada Jasa Tirta dengan harga Rp 200
per liter. Sedangkan jika menggunakan BBM akan jauh lebih mahal
sekitar Rp 6000 per liter. Harga yang sangat murah itu membuat pihak
PLN selalu memanfaatkan bendungan dengan optimal, apalagi musim
penghujan.
Perikanan Air Darat.

Perikanan disini dilakukan oleh warga setempat dengan menggunakan


jaring terampung yang biasa disebut keramba.Pemeliharaan ikan
dengan memanfaatkan perairan di waduk Ir.Sutami ini terjadi semenjak
era reformasi.
Sedimentasi
Permasalahan sedimen pada waduk Sutami tidak dapat dilepaskan dari
masalah erosi yang terjadi pada lahan.Laju erosi yang masuk ke dalam
waduk Sutami juga dipengaruhi oleh erosi lahan yang terjadi di daerah
pengaliran sungainya.Besarnya laju erosi dapat dilihat pada tabel
berikut:
Dari Tabel dapat disimpulkan bahwa setelah selesai pembangunan
waduk Sutami pada tahun 1972 sampai dengan tahun 1987 laju sedimen
yang masuk ke dalam waduk Sutami sangat besar. Hal ini disebabkan
karena sedimen yang berasal dari erosi lahan sepanjang aliran sungai
kali Brantas, kali Lesti dan kali Metro langsung masuk ke dalam waduk
Sutami. Setelah selesai dibangun bendungan Sengguruh yang terdapat
pada bagian up stream waduk Sutami pada tahun 1988, laju sedimen
yang masuk ke dalam waduk Sutami menjadi sangat kecil. Hal ini
disebabkan karena sebagian besar material sedimen yang terbawa oleh
aliran kali Brantas dan kali Lesti tertampung pada waduk Sengguruh.
Pada tahun 1989 sampai dengan tahun 2004 telah diadakan
penghijauan pada lahan-lahan di sekitar daerah aliran sungai
kali Brantas dan memberikan hasil yang baik, hal ini
ditunjukkan dengan semakin menurunnya laju sedimen yang
masuk ke dalam waduk Sutami. Tetapi pada periode tahun
1992-1994, 1997-2002 dan 2002-2003 terjadi peningkatan laju
sedimen yang masuk ke dalam waduk Sutami yang disebabkan
karena terjadinya penebangan pohon secara liar dalam jumlah
yang sangat besar di lahan sekitar daerah aliran sungai kali
Brantas.Penebangan pohon secara liar ini secara tidak
langsung menyebabkan terjadinya perubahan tata guna lahan.
Besarnya volume sedimen yang masuk ke dalam waduk akibat erosi
lahandapat dikurangi dengan cara perbaikantata guna lahan kearah
peningkatan kualitas tanah lahan. Tata guna lahan yang ada di area
waduk Sutami dapat dilihat pada Tabel sebagai berikut :
Dari data yang ada pada Tabel 3, terlihat bahwa pada periode tahun
2003-2004 proporsi tata guna lahan yang paling luas adalah lahan
kering dengan luas 11.496,50 ha. Lahan kering yang ada disekitar
daerah pengaliran sungai kali Brantas sebenarnya merupakan hutan
pohon Jati. Dengan semakin meluasnya penebangan pohon Jati secara
liar maka semakin lama tata guna lahan mengalami perubahan dari
hutan menjadi lahan kering. Apabila terjadi hujan maka butirbutir air
hujan akan langsung jatuh mengenai permukaan tanah tanpa ada
perlindungan. Sehingga akan semakin banyak butir-butir tanah yang
terlepas dari ikatan tanah dan terbawa oleh aliran permukaan menuju
sungai, terbawa oleh aliran sungai dan diendapkan di dasar waduk.
Berdasarkan usaha-usaha yang telah dilakukan pada periode tahun
sebelumnya terutama pada periode tahun 1994-1995 dan periode tahun
1995-1997,usaha penghijauan memberikan hasil yang baik yaitu laju
sedimen yang masuk ke dalam waduk Sutami menjadi berkurang. Laju
sedimen yang masuk ke dalam waduk Sutami pada periode tahun 1994-
1995 sebesar 680.000 m3/tahun, pada periode ini terjadi pengurangan
laju sedimen dari 2.350.000 m3/tahun menjadi 680.000 m3/tahun dalam
jangka waktu 1 tahun sedangkan pada periode tahun 1995-1997 laju
sedimen yang masuk ke dalam waduk Sutami sebesar 585.000
m3/tahun, pada periode ini terjadi pengurangan laju sedimen dari
680.000 m3/tahun menjadi 585.000 m3/tahun dalam jangka waktu 2
tahun.
Proses Operasi dan
Pemeliharaan
Perum Jasa Tirta I (PJT I) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
diberi tugas dan wewenang untuk melaksanakan operasi dan
pemeliharaan.
Tugas operasi dan pemeliharaan antara lain ditujukan untuk melakukan
perlindungan terhadap bangunan prasarana sumber daya air utamanya
adalah bendungan-bendungan sebagai bangunan sumber daya air yang
berfungsi vital guna menyimpan cadangan air untuk musim kemarau,
pengendalian banjir, irigasi, PLTA, dll.
Dalam kondisi normal secara periodik Perum Jasa Tirta I selalu
melakukan pengamatan pada 8 (delapan) bendungan tersebut. Jenis
pengamatan rutin bulanan yang dilakukan pada bendungan tersebut,
adalah :
Pemeriksaan visual tubuh bendungan.
Pore Preesure Meter (PPM) : alat pemantau keamanan tubuh bendungan
untuk mengetahui tekanan air pori.
Seepage water / Leakage water / Spring water : rembesan / bocoran /
mata air pada tubuh bendungan.
Seepage water table : alat untuk mengetahui elevasi rembesan air pada
tubuh bendungan
Surface settlement : alat untuk mengetahui kestabilan elevasi puncak
bendungan.
Settlement layer : alat untuk mengetahui kestabilan lapisan / titik
tertentu pada tubuh bendungan.
Thank You

Kingsoft Office
Make Presentation much more fun

Anda mungkin juga menyukai