Anda di halaman 1dari 27

OM SWASTYASTU

MENJALIN KEMITRAAN BISNIS

OLEH :
GUSTI AYU KETUT DESI WIDIANTARI (086)
PUTU SHARMILLA PRAMESTY DEWI (100)
LUH PUTU ROSITA DEWI (114)
PENGERTIAN

• Mitra: teman, kawan kerja, pasangan kerja, rekan.


• Kemitraan artinya : perihal hubungan atau jalinan kerjasama sebagai
KBBI mitra

• Strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam
Dr. M. Jafar jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan
Hafsah (1999: prinsip saling membutuhkan dan saling membesarkan.
43)

• Sebuah cara melakukan bisnis di mana pemasok dan pelanggan


Ian Linton berniaga satu sama lain untuk mencapai tujuan bisnis bersama
(1997: 10)
• Menurut Undang-Undang Nomor. 9 Tahun 1995 Pasal 1
Ayat 8 tentang Usaha Kecil
Kemitraan: kerja sama usaha antara Usaha Kecil dengan
Usaha Menengah atau dengan Usaha Besar disertai
pembinaan dan Pengembangan oleh Usaha Menengah
atau Usaha Besar dengan memperlihatkan prinsip
saling memerlukan, saling memperkuat, dan saling
menguntungkan.
• Menurut Peraturan Pemerintah Nomor. 44 Tahun 1997
Pasal 1 Ayat 1 tentang kemitraan
Kemitraan: kerja sama usaha antara Usaha Kecil dengan
Usaha Menengah dan atau Usaha Besar dengan
memperlihatkan prinsip saling memerlukan, saling
memperkuat dan saling menguntungkan.
Etika Kemitraan
• Saling mengerti dan memahami
• Saling memberi manfaat
• Saling menerima dan memberi
• Saling mempercayai
(Astamoen dalam Rusdiana (2014: 195))
Unsur-unsur Kemitraan
1. Kerjasama usaha
→ Kedudukan yang setara
Tidak ada pihak yang dirugikan
Tidak ada ekspoitasi satu sama lain
Rasa saling percaya dalam
mengembangkan usahanya
2. Antara pengusaha besar atau menengah
dengan pengusaha kecil
→ Menjalin kerjasama yang saling
menguntungkan
Pengusaha kecil akan lebih berdaya dan
tangguh
3. Pembinaan dan pengembangan
Pembinaan dalam akses modal yang lebih besar
Pembinaan manajemen usaha
Pembinaan peningkatan SDM
Pembinaan manajemen produksi
Pembinaan mutu produksi
Pembinaan dalam pengembangan aspek institusi
kelembagaan, fasilitas alokasi serta investasi
Prinsip Kemitraan
1. Saling memerlukan
Perusahaan besar dapat menghemat tenaga
dalam mencapai target tertentu dengan
menggunakan tenaga kerja yang dimiliki oleh
perusahaan yang kecil. Sebaliknya perusahaan
yang lebih kecil, yang umumnya relatif lemah
dalam hal kemampuan teknologi, permodalan
dan sarana produksi melalui teknologi dan sarana
produksi yang dimiliki oleh perusahaan besar.
2. Prinsip saling memperkuat
Pengusaha besar atau menengah mampu
membimbing dan membina pengusaha kecil
mitranya agar mampu (berdaya)
mengembangkan usahanya
Saling mengisi serta melengkapi kekurangan-
kekurangan yang ada.
3. Prinsip saling menguntungkan
“win-win solution partnership”
kesejajaran kedudukan →rasa saling
percaya→meningkatkan keuntungan atau
pendapatan melalui pengembangan
usahanya
Tujuan Kemitraan
1. Tujuan dari aspek ekonomi
• Meningkatkan pendapataan usaha kecil dan
masyarakat.
• Meningkatkan perolehan nilai tambah bagi
pelaku kemitraan.
• Meningkatkan pemerataan dan
pemberdayaan masyarakat dan usaha kecil.
• Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
pedesaan, wilayah dan nasional.
• Memperluas kesempatan kerja.
• Meningkatkan ketahanan ekonomi nasional.
2. Tujuan dari aspek sosial dan budaya
Pengusaha besar berperan sebagai faktor
percepatan pemberdayaan usaha kecil
sesuai kemampuan dan kompetensinya
Pemberian pembinaan dan pembimbingan
kepada pengusaha kecil
3. Tujuan dari aspek teknologi
Pengusaha besar melaksanakan pembinaan
dan pengembangan teknologi terhadap
pengusaha kecil berkenaan dengan teknik
berproduksi untuk meningkatkan
produktivitas dan efisiensi.
4. Tujuan dari aspek manajemen
Peningkatan produktivitas individu yang
melaksnakan kerja
Peningkatan produktivitas organisasi di dalam
kerja yang dilaksanakan
Model dan Jenis Kemitraan
1. Model I (Networking atau building linkages)
Berbentuk jaringan kerja saja
Masing-masing mitra memiliki program
tersendiri
Terbentuk karena persamaan pelayanan atau
sasaran pelayanan atau karakteristik lainnya.
2. Model II
Setiap mitra memiliki tanggung jawab yang
lebih besar terhadap program bersama
Visi, misi, dan kegiatan-kegiatan dalam
mencapai tujuan kemitraan direncanakan,
dilaksanakan dan dievaluasi bersama.
• Potential Partnership
Pelaku kemitraan saling peduli satu sama lain tetapi belum bekerja
bersama secara lebih dekat.
• Nascent Partnership
Efisiensi kemitraan tidak maksimal
• Complementary Partnership
Partner/mitra mendapat keuntungan dan pertambahan pengaruh melalui
perhatian yang besar pada ruang lingkup aktivitas yang tetap dan relatif
terbatas seperti program delivery dan resource mobilization.
• Synergistic Partnership
Memberikan mitra keuntungan dan pengaruh dengan masalah
pengembangan sistemik melalui penambahan ruang lingkup aktivitas baru
seperti advokasi dan penelitian.
(Beryl Levinger dan Jean Mulroy, 2004)
Pentingnya Menjalin Kemitraan
• Meningkatkan profit atau sales pihak-pihak yang
bermitra
• Memperbaiki pengetahuan situasi pasar
• Memperoleh tambahan pelanggan atau para
pemasok baru
• Meningkatkan pengembangan produk
• Memperbaiki proses produksi
• Memperbaiki kualitas
• Meningkatkan akses terhadap teknologi
Bidang-Bidang yang Dapat Dimitrakan
• Sektor Kesehatan (Lintas Program)
Seperti : Gizi, Imunisasi, Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA), Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Masyarakat (JPKM), Kesehatan Lingkungan dan
lain-lain.
• Sektor di luar kesehatan dan Legislatif
Seperti : Departemen Pendidikan Nasional,
Departemen Pertanian, Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN),
Departeman Tenaga Kerja, Perguruan Tinggi dan
lain-lain
• Organisasi Profesi
Seperti: Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan
Bidan Indonesia (IBI), PPNI, Ikatan Ahli
Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), dll
• Organisasi Sosial Masyarakat/LSM/Organisasi
Wanita, Organisasi Pemuda, Organisasi
Keagamaan, dan lain-lain.
• Kelompok Media massa
• Swasta/dunia usaha
Peran pelaku kemitraan yang dapat mendukung
kemitraan antara lain :
1. Sebagai inisiator (Sektor Kesehatan (Lintas
Program))
2. Sebagai motor/dinamisator (Sektor
Kesehatan (Lintas Program))
3. Sebagai fasilitator
4. Sebagai anggota aktif
5. Sebagai pemasok input teknis (Organisasi
Profesi dan LSM )
6. Sebagai pendukung sumber daya (swasta)
Strategi Membangun Jaringan
Kemitraan
1. Membangun jejaring kerja bukan sekedar bertukar kartu
nama dan berkenalan.
2. Jadilah pendengar yang baik
3. Upayakan dalam 72 jam kita harus berusaha menjalin
komunikasi dengan mereka agar mereka tidak melupakan
kita begitu saja.
4. Bersikap sabar tetapi aktif dan proaktif dalam memberi
5. Bersikap lebih cerdas dan selalu menyampaikan informasi
yang akurat dan apa adanya.
6. Kesinambungan komunikasi
7. Membangun citra diri sebagai wirausaha
8. Masuk ke lingungan organisasi profesi
Strategi Bersaing
1. Strategi Perencanaan (Plan)K
Konsep strategi tidak lepas dari aspek perencanaan, arahan atau
acuan gerak langkah perusahaan untuk mencapai suatu tujuan di
masa depan
2. Strategi Pola (Patern)
Menurut Mintzberg, strategi adalah pola (strategy is patern) yang
selanjutnya disebut sebagai intended strategy, karena belum
terlaksana dan berorientasi ke masa depan atau disebut juga
sebagai realized strategy karena telah dilakukan oleh perusahaan.
3. Strategi Posisi (Position)
Strategy is position yaitu memposisikan produk tertentu ke pasar
tertentu yang dituju. Strategi ini menyangkut bagaimana suatu
perusahaan benar-benar menerapkan strategi generiknya dalam
kegiatan praktis
4. Strategi Perspektif (Perspektif)
Pada strategi perspektif cenderung melihat
ke dalam organisasi dan juga ke atas melihat
grand vision dari perusahaan.
5. Strategi Permainan (Play)
Strategi adalah suatu maneuver tertentu
untuk memperdaya lawan atau pesaing.
Evaluasi Kemitraan
• Dilaksanakan secara berkala oleh Tim Pengelola
Program Kemitraan dan yang bermitra.
• Dilakukan dengan cara menyampaikan daftar
pertanyaan kepada pihak-pihak yang terlibat
dalam program kemitraan.
• Hasil evaluasi digunakan sebagai masukan untuk
memperbaiki kekurangan dan meningkatkan
keefektifan pelaksanaan program.
OM
SANTHI SANTHI SANTHI
OM

Anda mungkin juga menyukai