Anda di halaman 1dari 40

ANALISIS

KARBOHIDRAT
Bambang Kun

1
KARBOHIDRAT
Monosakarida Disakarida Polisakarida
Heksose Sukrose (G + K.H. rantai
F) panjang :
-Glukose
-Amilose dan
-Fruktose
Laktose (G amilopektin)
-Galaktose
+Glk)
-Glikogen
Pentose Maltose (G + (komp. jar. hwn
dg banyak
-Ribose G)
cab.)
(RNA)
(Struktur dasar
-Deoksi keduanya
ribose adalah 2
Monosakarida

a. Heksosa b. Pentosa
- glukosa -arabinosa
- fruktosa - ksilosa
- galaktosa
- manosa

3
KH1-USD-11 4
KH1-USD-11 5
KH1-USD-11 6
7
Struktur kimia
O
H2-C-OH
C
H
C=O
H-C-OH

HO-C-H
HO-C-H

H-C-OH
H-C-OH

H-C-OH H-C-OH

H2-C-OH H2-C-OH

Glukosa Fruktosa
8
SIFAT
 Gugus aldehid dan keton pada gula akan
mereduksi pereaksi-pereaksi yang me-
ngandung :

Cu, Ag, Hg, dan ion logam lain

Logam bebas atau Oksidanya


9
Pereaksi Benedict
R / Cu (Cupri) SO4
Na sitrat
Na karbonat

Dengan adanya gula, warna biru tua


kompleks Cu++ kuning merah
bata

Cu++ Cu2O

10
SIFAT MEREDUKSI
Gula memiliki sifat mereduksi dalam
suasana :
- netral
- sedikit asam
- sedikit alkali

Pada suasana tersebut, gula


memiliki struktur kimia yang
berbeda.
11
Glukosa Mereduksi

dlm. as. lemah/


dlm. lrt. air dlm. lrt. basa
netral

btk. half-acetal btk. aldehid btk. enediol


(siklis) sangat tak stabil(reduktor kuat)

12
Glukose
O H-C-OH
C
HO-C-H H
C-OH
H-C-OH
CH2OH H-C-OH
O HO-C-H HO-C-H
H H HO-C-H
H O
H H-C-OH H-C-OH
OH H-C-OH
OH OH
H-C H-C-OH H-C-OH
H OH
H2-C-OH H2-C-OH H2-C-OH
dalam
netral / asam lemah alkali / basa
13
Aldose & Ketose

Dilaporkan bahwa :

Iodium ( I2 ) dapat mengoksidasi


aldose, sedangkan pada ketose,
- reaksi tersebut tidak dapat
berlang-
sung

14
2. DISAKARIDA
Golongan ini dikenal sebagai
anhidrida dari dua monosakarida.
Misal :
1. Sakarosa (sucrosa) = gula
Sumber : gula tebu, gula bit

2. Laktosa = glukosa + galaktosa


Terjadi dalam susu mamalia

15
Sakarosa

CH2OH

O O H
HO-CH2
H H
H
OH H H OH
O CH2OH
OH

H OH OH H

16
Sirop
Adalah sakarosa yang sebagian
telah
diinversikan menjadi
glukosa + fruktosa

Gula mereduksi
Utamanya adalah campuran
Glukosa + fruktosa
17
3. Polisakarida

Termasuk dalam kelompok ini adalah


senyawa yang tersusun dari banyak
monosakarida
misal :

tepung = amilum
glikogen

18
19
20
DEPROTEINISASI

Metode yang paling umum


digunakan adalah :
Pengendapan protein
sebagai garam yang tidak
larut
21
Pengaruh pH

Protein

pH rendah ( asam kuat ) pH tinggi ( basa kuat )

muatan positif muatan negatif


22
Pengaturan pH
Sampel (protein) Sampel (protein)

pH larutan < pH larutan >


titik isoelektrik titik isoelektrik

protein sbg protein sbg


kation anion

bereaksi dng bereaksi dng kation


anion ttt. ttt. membentuk
membentuk garam tak larut 23
PRECIPITATING AGENTS

Anionik Kationik

• pikrat Ion-ion logam berat


spt. :
• molibdat - seng (Zn)
• tungstat - merkuri (Hg)
• sulfosalisila - Kadmiu (Cd)
t - m (U)
• metafosfat - uranium (Fe)
• perklorat - besi (Cu)
• trikloroaset - tembag (Pb)
at a
timbal 24
Deproteinisasi dgn dehidrasi

Bila sejumlah tertentu air


dihilangkan dari protein
maka

Protein akan mengendap

SENTRIFUGASI 25
ANALISIS
KARBOHIDRAT
Untuk menganalisis / menentukan
kadar karbohidrat dalam ekstrak air,
adanya bahan-bahan pengganggu
harus dihilangkan terlebih dahulu

Bahan pengganggu a. l. :
Lipid
Klorofil
Kekeruhan
26
Bahan pengganggu

Lipid & Klorofil


dihilangkan dengan cara ekstraksi
menggunakan

Petroleum eter
( suhu 40 - 50 0C )

27
Kekeruhan

Bila sampel keruh, sebelum


dilakukan penentuan kadar gula
dalam sampel ekstrak air maka perlu
dilakukan penjernihan lebih dahulu

Dasar
Ion-ion logam berat dapat
mengendapkan bahan-bahan
koloidal
misal : protein
28
Bahan pengendap

- Pb asetat base : sbg pendeproteinisasi


( sebagai kationik precipitating agent )

- Al (OH)3 : mengendapkan koloid


kurang baik untuk non-
koloid

29
Hidrolisis / inversi

Hidrolisis/inversi dapat terjadi oleh


adanya asam-asam organik selama
ekstraksi pada suhu tinggi.

Untuk mengatasi hal tersebut :


Lakukan penetralan dengan cara :
Tambahkan CaCO3

30
Clarifying Agent
Clarifying agents (bahan penjernih) yang
biasa digunakan a. l. :
1. Carrez solution
R/K4Fe(CN)6.3H2O 150 g
ZnSO4.7H2O 300 g
Tambahkan akuades ad 1000 mL
guna :
Untuk mengendapakan protein

31
Campuran bahan

Ba (OH)2 + ZnSO4

CuSO4 + Basa

Hg(NO3)2 + Alkali
Fungsi : pengendap protein
32
Pengendap protein
 Asam trikloro asetat (TCA)
 Asam fosfotungstat

Harus dihindari dalam jumlah berlebihan

33
KADAR GULA

Prinsip Umum Metode:


Sejumlah berlebih tertentu pereaksi
(misal : CuSO4-alkali tartrat) di + kan ke
dalam larutan sampel yang mengandung
gula

Refluks
Endapan Cu2O
( merah bata )
34
Metode Luff Schoorl

Pereaksi Luff Schoorl :

CuSO4. 5 H2O
Asam sitrat
Na2CO3.10 H2O
Air

35
Metode Luff Schoorl
Prinsip :
Refluks
Sampel + CuSO4 Cu 2O
( gula ) >>> ttt
Dinginkan :
HCl
CuSO4 sisa + 2 KI I2
I2 + 2 Na2S2O3 Na 2S4O6
+ 2 NaI

Lakukan : Blangko
Indikator : Larutan amilum
36
Metode Luff Schoorl

Kelebihan :
a. Tanpa proses penyaringan
b. Dapat untuk menetapkan
semua gula mereduksi
c. Prosedur sederhana

Bagaimana dengan selektivitasnya ???

37
Metode Iodometri

Prinsip :
Iodium dalam suasana basa
diubah cepat  hipoiodit ( IO - )
yang dapat mengoksidasi aldose
menjadi gugus karboksilat Na.

Sementara ketose hanya


teroksidasi < 1%, atau bahkan
sama sekali tidak teroksidasi
38
Metode Iodometri
Perhatikan :
a. Setelah sampel gula diberi I2 dan larutan
NaOH , larutan harus digojog cepat-cepat

b. Bila tidak, I2 akan  IO -   IO3 -


IO3 - : tidak dapat mengoksidasi gula dalam
suasana alkalis

c. Etanol dan aseton tidak boleh ada


Potensial oksidasi:

I2 = 0,54 Volt ; IO - IO3 - = 1,19 Volt


39
Glukosa ( Iodometri )
O
C
H C
O

ONa
H-C-OH H-C-OH

+I2 +3 NaOH HO-C-H

HO-C-H H-C-OH

>>>, ttt H-C-OH

H-C-OH H2-C-OH

H-C-OH

H2-C-OH

Kmdn +HCl Note: pH < 9


I2 sisa +2 Na2S 2O3 2 NaI +Na2S 4O6

Indikator : larutan Amilum 40

Anda mungkin juga menyukai