Anda di halaman 1dari 18

DASAR-DASAR MANAJEMEN

---KEPEMIMPINAN---

KELOMPOK 3
GINA APRILIANI PUTRI
H A S F I R A A R I WA R G I
HELMI MUTI SOFIE
INTAN APRILIA
ISMI ANDINI
M E L I N DA N U R R A H M AWA T I
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan sebagai suatu kemampuan menghendel
orang lain untuk memperoleh hasil yang maksimal denga friksi
sesedikit mungkin dan kerjasama yang besar, kepemimpinan
merupakan kekuatan semangat/moral yang kreatif dan terarah.
Pimpinan adalah individu yang memiliki program rencana
dan bersama anggota kelompok bergerak untuk mencapai tujuan
dengan cara yang pasti.
PENGERTIAN MANAJEMEN
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan
sumber daya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

Seorang pemimpin biasanya seorang manager, dan seorang


manager bekum tentu seorang pemimpin
PERBEDAAN PEMIMPIN DAN MANAJER
PEMIMPIN MANAJER
1. Pokok pekerjaan mempengaruhi orang 1. Pokok pekerjaan mengola sumber daya
2. Perencanaan berdasarkan visi 2. Perencanaan berdasar usaha
3. Daya pengaruh pada personal power 3. Daya pengaruh mengandalkan position power
4. Bawahan mengolah sendiri 4. Bawahan dikendalikan
5. Pengarahan dan pengendalian 5. Pengarahan dan pengendalian menggunakan
menggunakan inspirasi standar
6. Berurusan dengan inovasi / perubahan 6. Berurusan dengan ketatalaksanaan/ketertiban
7. Berusaha melakukan 7. Menjaga/meningkatkan yang ada dengan baik
peningkatan/pengembangan
8. Berorientasi pada sistem/peraturan
8. Berorientasi pada manusianya 9. Berkaitan dengan tugas jk.pendek dan operasional
9. Berkaitan dengan tugas jk.panjang dan
10. Bagaimana ?
strategis
11. Menegakan aturan
10. What and why ?
12. Mengurusi kompleksitas
11. Membangun komitmen
13. Menyusun anggaran
12. Mengurusi perubahan
14. Mengembangkan kapasitas untuk merealisasikan
13. Menetapkan arah tujuan
rencana
14. Melakukan persamaan pandangan dr orang
lain.
FUNGSI KEPEMIMPINAN
DALAM PENCAPAIAN TUJUAN

Kepemimpinan dalam organisasi terdapat dua kepentingan


yang orientasinya sama secara mendasar:

1. Kepentingan Tujuan Organisasi;


2. Kepentingan Tujuan Orang didalam organisasi;
TIPE KEPEMIMPINAN
1. Tipe Otokratik
Semua ilmuan yang berusaha memahami segi
kepemimpinan otokratik mengatakan bahwa pemimpin yang
tergolong otokratik dipandang sebagai karakteristik yang
negative. Gaya kepemimpinan yang dipergunakan pemimpin
yang otokratik antara lain :
• Menuntut ketaatan penuh dari para bawahannya
• Dalam menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya
Bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi
• Menggunakan pendekatan punitive dalam hal terjadinya
penyimpangan oleh bawahan.
2. Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistic hanya terdapat di
lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional,
umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu cirri utama
masyarakat tradisional adalah rasa hormat yang tinggi
yang ditujukan oleh para anggota masyarakat kepada
orang tua atau seseorang yang dituakan.
Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan
atau panutan masyarakat. Biasanya tokoh-tokoh adat,
para ulama, dan guru. Pemimpin ini sangat
mengembangkan sikap kebersamaan.
3. Tipe Kharismatik
Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literature
yang ada tentang criteria kepemimpinan yang
kharismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu
daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu
memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang
sangat besar.
Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik
adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut
meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat
menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut
dikagumi
4. Tipe Laissez Faire
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi
akan berjalan lancar dengansendirinya karena para anggota
organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang
mengetahui apa yang menjadi tujuan dari organisasi, sasaran-sasaran
apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus dilaksanakan oleh
masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.
Karakteristik dan gaya kepemimpinan tipe ini adalah :
• Pendelegasian wewenang terjadi secara ekstensif
• Pengambilan keputusan diserahkan kepada para pejabat pimpinan
yang lebih rendah dan kepada petugas operasional, kecuali dalam
hal-hal tertentu yang nyata-nyatanya menuntut keterlibatan
secara langsung.
• Status quo organisasi tidak terganggu.
5. Tipe Demokratik
Pemimpin yang demokratik biasanya memandang
peranannya selaku coordinator dan integrator dari
berbagai unsure dan komponen organisasi.
Menyadari bahwa mau tidak mau organisasi harus
disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara
jelas aneka ragam tugas dan kegiatan yang tidak bisa tidak
harus dilakukan demi tercapainya tujuan.
Melihat kecenderungan adanya pembagian
peranan sesuai dengan tingkatnya.
Memperlakukan manusia dengan cara yang
manusiawi dan menjunjung harkat dan martabat manusia.
Seorang pemimpin demokratik disegani bukannya
ditakuti.
CIRI-CIRI KEPEMIMPINAN
• Pengetahuan umum yang luas, semakin tinggi kedudukan
seseorang dalam hirarki kepemimpinan organisasi, ia semakin
dituntut untuk mampu berpikir dan bertindak secara generalis.
• Kemampuan bertumbuh dan berkembang.
• Kapasitas integrative,pemimpin harus menjadi seorang integrator
dan memiliki pandangan holistic mengenai organisasi.
• Keterampilan berkomunkiasi secara efektif, fungsi komunikasi
dalam organisasi antara lain : fungsi motivasi, fungsi ekspresi
emosi, fungsi penyampaian informasi dan fungsi pengawasan.
• Keterampilan mendidik, memiliki kemampuan menggunakan
kesempatan untuk meningkatkan kemampuan bawahan,
mengubah sikap dan perilakunya dan meningkatkan dedikasinya
kepada organisasi.
TEORI KEPEMIMPINAN
1. Teori Genetic
Inti dari teori ini tersimpul dalam mengadakan “leaders are
born and not made”. bahwa penganut teori ini mengatakan bahwa
seorang pemimpin akan karena ia telah dilahirkan dengan
bakat pemimpin.Dalam keadaan bagaimana pun seorang
ditempatkan pada suatu waktu ia akn menjadi pemimpin karena ia
dilahirkan untuk itu. Artinya takdir telah menetapkan ia menjadi
pemimpin.

2. Teori Ekologis
Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis
dan teori sosial. Penganut-ponganut teori ini berpendapat bahwa
seseorang hanya dapat menjadi pemimpin yang baik apabila pada
waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, bakat
mana kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan
pangalaman-pengalaman yang memungkinkannya untuk
mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang memang telah
dimilikinya itu.
3. Teori Situasional (Situasional Theory)
Teori ini berpendapat bahwa keberhasilan seorang
pemimpin disebabkan oleh situasi yang ada disekitarnya, bukan
karena sifat-sifatnya, bole dikatakan bahwa teori ini
mengamsusikan bahwa seorang pemimpin dapat berhasil karena
“ kebetulan” situasi disekitarnya mendukung. Menurut teori ini,
ada beberapa faktor yang menjadikan seorang pemimpin berhasil
secara kebetulan :

4. Teori Sosial
Jika teori genetis mengatakan bahwa “leaders are born
and not made”, make penganut-penganut sosial mengatakan
sebaliknya yaitu :
“Leaders are made and not born”.
Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa setiap
orang akan dapat menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan
dan kesempatan untuk itu.
5. Teorisosio-behavioristik
Teori ini mengatakan bahwa kepemimpinan dilahirkan oleh hal-hal berikut:
a. Bakat, turunan, dan kecerdasan yang alamiah
b. Pengalaman dan kepemimpinan
c. pembentukan formal dalam organisasi
d. situasi lingkungan
e. pendidikan dan pelatihan
f. kesepakatan social dan kontrak politik
Kepemimpinan yang berkaitan dengan kekuasaan politik, system
konstitusional suatu Negara, kesepakatan sosial, perilaku organisasi, dan
sebagainya, secara keseluruhan merupakan pertimbangan-pertimbangan
dari teori sosio-behavioristik.
Teori ini lebih komprehensif dalam memandang kenyataan manusia dilihat
dari proses pembentukan perilaku kepemimpinannya. Pada awalnya, bakat
alami sudah ada dalam diri manusia, minimal dalam memimpin dirinya
sendiri berkaitan dengan proses survivalnya, kemudian manusia
mengembangkan perilakunya melalui imitasi perilaku terhadap orang
terdekatnya. Manusia pun berkembang dengan pengalaman eksternal yang
lebih luas, yang menjadi stimulus utama perkembangan kepemimpinan.
SUMBER DAYA KEKUATAN KEPEMIMPINAN

15%

50%

35%

Kekuatan Pribadi Kekuatan Pengetahuan Kekuatan Peran


KEKUASAAN
Kekuasaan adalah kemampuan untuk
menggunakan pengaruh pada orang lain; artinya
kemampuan untuk mengubah sikap atau tingkah laku
individu atau kelompok Kekuasaan juga berarti
kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok,
keputusan, atau kejadian.

Kekuasaan tidak sama dengan wewenang,


wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan tanpa
wewenang akan menyebabkan konflik dalam
organisasi.
SUMBER KEKUASAAN
1. Kekuasaan menghargai (reward power)
Kekuasaan yang didasarkan pada kemampuan seseorang pemberi
pengaruh untuk memberi penghargaan pada orang lain yang dipengaruhi
untuk melaksanakan perintah. (bonus sampai senioritas atau persahabatan)

2. Kekuasaan memaksa (coercive power)


Kekuasaan berdasarkan pada kemampuan orang untuk
menghukum orang yang dipengaruhi kalau tidak memenuhi perintah atau
persyaratan. (teguran sampai hukuman).

3. Kekuasaan sah (legitimate power)


Kekuasaan formal yang diperoleh berdasarkan hukum atau aturan
yang timbul dari pengakuan seseorang yang dipengaruhi bahwa pemberi
pengaruh berhak menggunakan pengaruh sampai pada batas tertentu.
4. Kekuasaan keahlian (expert power)
Kekuasaan yang didasarkan pada persepsi atau
keyakinan bahwa pemberi pengaruh mempunyai keahlian
relevan atau pengetahuan khusus yang tidak dimiliki oleh
orang yang dipengaruhi. (professional atau tenaga ahli).

5. Kekuasaan rujukan (referent power)


Kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok
yang didasarkan pada indentifikasi pemberi pengaruh yang
menjadi contoh atau panutan bagi yang dipengaruhi. (karisma,
keberanian, simpatik dan lain-lain).
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai