Anda di halaman 1dari 13

PERSIAPAN LAHAN

Oleh kelompok 4
Anggota :
• Aditya zulfadliyah
• Atika
• Bima panji setiawan
• Cucu
• Devy
• Dhika maharani
• Eldira marintha utami
• Ervi
• Hotlan albert adventus sitompul
• Jerry
• Nada nabilah
• Sefi
• Vinka leonita
Faktor-faktor lingkungan yang perlu mendapat perhatian dalam
penentuan lokasi meliputi:

• keadaan air,
• keadaan tanah,
• kondisi topografi tanah (derajat kemiringan tanah),
• keadaan geografi tanah (ketinggian tanah) dan
• potensi sumber daya alam di sekitar lokasi.
Keadaan Air
Budidaya ikan membutuhkan ketersediaan air yang cukup dengan
kualitas yang baik.Oleh karena itu, ketersediaan air di lokasi budi daya
harus diperhitungkan menurut luas lahan (kolam) yang akan dibangun.
Sumber-sumber air yang dapat digunakan berasal dari sungai atau air
irigasi.
Kebersihan dan Kesehatan Air
Kebersihan dan Kesehatan air mutlak diperlukan pada budi daya ikan secara
insentif. Air yang kurang bersih sering mengandung kuman penyakit atau zat-
zat yang bersifat racun, sehingga dapat mengganggu kesehatan ikan yang
hidup di dalamnya.Sumber air yang baik adalah sebagai berikut:
1. air bukan berasal dari sungai yang digunakan untuk membuang limbah
industri.
2. Sumber air bukan berasal dari comberan, umumnya mengandung
kuman-kuman penyakit yang dapat menyerang ikan.
3. Sumber air belum terpolusi oleh bahan-bahan yang berbahaya,
misalnyaminyak
Temperatur Air
Temperatur air sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan ikan.Temperatur air yang tidak cocok, misal terlalu
tinggi atau terlalu rendah, dapat menyebabkan ikan tidak dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik.Temperatur air yang cocok untuk
pertumbuhan ikan adalah berkisar antara 150C – 300C dan perbedaan
suhu antara siang dan malam kurang dari 50C.
Derajat Keasam Air (pH)

Derajat keasaman (pH) air dapat mempengaruhi pertumbuhan ikan.


Derajat keasaman air yang sangat rendah atau sangat asam dapat
menyebabkan kematian ikan dengan gejala gerakannya tidak teratur.
Kadar amoniak
Kadar amoniak yang tinggi dapat mengganggu pertumbuhan ikan.
Amoniak dapat berasal dari penumpukan sisa-sisa makanan dan dari
kotoran ikan. Makin banyak sisa-sisa makanan dan kotoran ikan di
dasar kolam, maka kadar amoniak akan berambah besar.
Derajat Kekeruhan
Air yang terlalu keruh dapat menyebabkan ikan mengalami gangguan
pernafasan (sulit bernafas) karena insangnya terganggu oleh
kotoran.Disamping itu, air yang keruh dapat menurunkan atau bahkan
dapat melenyapkan selera makan karena daya penglihatan ikan
terganggu.
Keadaan Tanah
Keadaan tanah di lokasi budi daya perlu diteliti, terutama tekstur
tanahny a(penyusun tanah) dan tingkat kesuburannya.Tekstur tanah
yang baik adalah tanah liat dengan sedikit berpasir (3:2). Tanah yang
liat dan sedikit berpasir dapat menahan air dengan baik karena tidak
mudah merembes keluar sehingga tidak mengalami kebocoran kolam.
Topografi (Kemiringan) Tanah

Derajat kemiringan tanah yang cocok untuk usaha perikanan adalah


berkisar 2% - 5%. Artinya, setiap jarak 100 m tanah horizontal
(mendatar) terjadi perubahan ketinggian setinggi 2 – 5 m.
Kandungan Oksigen
Oksigen sangat diperlukan untuk pernafasan dan metabolisme ikan dan
jasad-jasad renik dalam air. Kandungan oksigen yang tidak mencukupi
kebutuhan ikan dan biota lainnya dapat menyebabkan penurunan daya
hidup ikan.Pengaliran air yang baik dan permukaan kolam yang selalu
terbuka dapat meningkatkan kadar oksigen dalam air.
Letak Geografi Tanah
Ikan gurami, ikan nila dan ikan mas pada dasarnya dapat hidup pada
berbagai ketinggian tempat. Untuk pertumbuhan ikan yang baik, ikan
memerlukan ketinggian tertentu,seperti ikan gurami membutuhkan
ketinggian tempat 50 – 800 m dpl, ikan mas 150 – 160 m dpl dan ikan
nila 0 – m dpl.Ketinggian tempat lebih dari m dpl, sudah tidak
menguntungkan lagi bagi usaha budi daya perikanan, ikan tidak dapat
tumbuh dan berkembang biak dengan baik karena suhu udaranya
sangat rendah yang tidak sesuai dengan kehidupan ikan.
Sumber Daya Alam di Sekitar Lokasi Budi Daya

Kekayaan sumber daya alam di sekitar lokasi budi daya dapat dimanfaatkan
untuk menunjang efisiensi usaha budi daya ikan dan proses produksinya.
Oleh karena itu, lokasi perikanan yang dipilih harus memiliki kekayaan
sumber hayati yang dapat dijadikan pupuk untuk meningkatkan kesuburan
kolam. Misalnya, pada lokasi tersebut banyak sumber-sumber biota perairan
(jasad renik) yang bermanfaat untuk makanan ikan (protozoa, ganggang,
plankton, cacing dll).Ketersediaan sumber daya manusia disekitar lokasi juga
sangat dibutuhkan baik untuk pekerjaan-pekerjaan teknis maupun
nonteknis, misalnya untuk pemeliharaan ikan, penjagaan keamanan dan lain-
lain.Faktor lain yang perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi budi daya
adalah lokasi tersebut bukan daerah yang sering kena bencana banjir pada
waktu musim hujan dan bukan termasuk daerah yang direncanakan untuk
pemukiman penduduk.

Anda mungkin juga menyukai