Anda di halaman 1dari 28

BAROTRAUMA

SAFRILIA GANDHI M
1310211081
DEFINISI
 Kerusakan jaringan atau sekuelnya yang terjadi akibat perbedaan antara
tekanan udara rongga fisiologis dalam tubuh dengan tekanan udara di
lingkungan sekitar

 Merupakan proses adaptasi dari tubuh yang sesuai dengan hukum Boyle

PxV=C
EPIDEMIOLOGI
Terjadi pd semua aktifitas yang berhubungan dengan perubahan tekanan
terhadap tubuh, contoh :
Penyelaman

Hiperbarik okigen terapi

Penerbangan

Terjun payung, dll


BAROTRAUMA BERDASARKAN PATOGENESISNYA
1. Waktu turun (Descent Barotrauma / squeeze)
Lebih sering terjadi di bandingkan ascent barotrauma
2. Waktu naik (Ascent Barotrauma / reverse squeeze)
Barotrauma waktu turun Barotrauma waktu naik
Sinus Paru - Paru
Paru – paru Saluran pencernaan
Tubuh Gigi
Muka Sinus
Kulit telinga
Gigi
Telinga : luar, tengah, dalam
Untuk barotrauma dalam tubuh, harus terdapat keadaan :
1. Harus ada udara

2. Pada tempat yang dipisahkan oleh dinding yang keras

3. Pada tempat tertutup

4. Terjadi perubahan tekanan dari lingkungan sekitar (Hukum Boyle)


MEKANISME BAROTRAUMA
 As altitude ↑ environmental pressure ↓
 As depth increases during diving , pressure
increases
 One atmospheric pressure increase for every 10
mtrs

Relationship between
altitude and barometric pressure
BAROTRAUMA TELINGA
 KEGAGALAN MENYAMAKAN TEKANAN DI RUANG TELINGA TENGAH SELAMA
TURUN / KOMPRESI
 AKIBAT TEKANAN NEGATIF DI TELINGA TENGAH , MEMBRAN TIMPANI
TERDORONG, OEDEMA, DAN PERDARAHAN MUKOSA,SAMPAI PERFORASI
 RUPTUR MEMBRAN TIMPANI BILA GRADIEN TEKANAN > 100 mmhg
BAROTRAUMA TURUN TELINGA LUAR
 Tjd jika perbedaan tek air dan udara dlm rongga canalis acusticus externus
150 mmHg/lebih, sedalam 1,5 – 2 meter
 Etiologi : tertutupnya auris externus ec cerumen/corpus alinum, ear plug,
tight fitting hood dari pakaian selam
 Gejala : nyeri tdk terlalu hebat, perdarahan telinga
 Pemeriksaan : perdarahan ptechie, perdarahan subkutan bila membesar tjd
kongesti pemb darah pd memb timpani
 Terapi : mengusahakaan canalis akustikus eksternus ttp kering, boleh
dibersihkan dgn larutan H202, dilarang menyelam sampai epitel permukaan
pulih
 Pencegahan : jaga kebersihan telinga, jgn memakai earplug/ penutup kepala
yg tidak ada lubangnya di bag telinga saat menyelam
BAROTRAUMA TURUN TELINGA TENGAH
 Mekanisme : sering terjadi pada kedalaman 10 m pertama

 Etiologi : Sumbatan tuba eustachius, Otitis media, Obstruksi mekanis (polip), Genetik

 Manifestasi klinis :

 Nyeri bervariasi intensitasnya

 Dijumpai darah di sekitar hidung/mulut akibat perdarahan dari cavum timpani

 Perasaan tuli konduksi ringan


BAROTRAUMA TURUN TELINGA TENGAH
 Px otoskopi :
Derajat 0 : hanya keluhan tanpa gejala dengan pada membran timpani

Derajat 1 : injeksi dengan perdarahan sedikit pada membran timpani

Derajat 2 : perdarahan sedang pada membran timpani

Derajat 3 : perdarahan luas pada membran timpani

Derajat 4 : membran timpani biru gelap karena ada darah dalam cavum timpani

Derajat 5 : perforasi membrane timpani dan perdarahan bekas dari cavum timpani
BAROTRAUMA TURUN TELINGA TENGAH
 Penatalaksanaan
 Istirahat, dilarang menyelam/manuver valsava
 Dekongestan atau anti histamin via nasal
 Antibiotik
 Pencegahan
 Tidak menyelam jika ada gangguan fungsi hidung atau telinga
 Selama menyelam berhenti dan mengurangi kedalaman bila sudah terdapat nyeri telinga
 Prognosis
 Derajat 0-4 : 2-7 hari dapat sembuh
 Derajat 5 : 1-3 bulan
BAROTRAUMA TURUN TELINGA DALAM
 Komplikasi dari barotrauma telinga tengah krn manuever valsava terlalu
dipaksa
 Gejala : tuli tipe sensoris, perasaan buntu, tinitus, vertigo, ataxia
 Pengobatan : operasi rekonstruksi mikroskopis dr membran foramen
rotundum yg rupture, simtomatik,dilarang menyelam
 Pencegahan : dilarang menyelam bila manuever valsava di permukaan
menimbulkan vertigo
BAROTRAUMA NAIK TELINGA
 Patof : waktu naik, tuba eustacius tdk mau membuka → udara yg mengembang dlm

cavum timpani terperangkap → peningkatan tek dlm cavum timpani

 Manifestasi klinis : rasa ada suatu penekanan / nyeri, Transient vertigo, Gangguan

pendengaran, Tinnitus

 Px otoskopi : injeksi dr memb timpani, perdarahan - ruptura

 Pengobatan : dilarang menyelam, dekongestan, antibiotik


BAROTRAUMA PARU
BAROTRAUMA TURUN PARU
 Penyebab kenaikan tekanan tidak diikuti kestabilan volume paru
 Terjadi pada penyelam tahan nafas
 Volume paru dikendalikan mendekati volume residu paru
 Sering terjadi pada penyelaman dengan kapasitas volume paru yang kecil
 Berlanjut sebagai ateletaksis paru
BAROTRAUMA TURUN PARU
 Pd penyelaman breath hold diving (selam tanpa alat) → krn penyelam tdk
punya suplai udara untuk mengequalisasikan tek intrapulmonal dgn tek
sekeliling

 Terapi : O2 100% & intermiten positive pressure inhibition therapy, cegah


infeksi, general supportive care, bila ada perdarahan/ eksudasi berat →
tambahkan bronkodilator dan garvitational drainage
BAROTRAUMA NAIK PARU
 Penyebab, penurunan tekanan tidak diikuti dengan pengurangan volume
paru

 Terjadi pada penyelam dengan alat

 Volume pada penyelam sewaktu menuju ke permukaan

 Sering terjadi pada kegawat daruratan penyelam atau latihan ascape

 Ruptul dan dapat berlanjut sebagai emboli udara


BAROTRAUMA NAIK PARU
 Etio : peristiwa naik ke permukaan terlalu cepat + ekshalasi inadekuat panic (menghisap air
secara tidak sengaja, obstruksi saluran nafas), Elastisitas paru kurang  perbedaan tekanan
gas di alveoli dan air > 50 – 100 mmhg  gas bergerak bebas menembus alveoli
 4 kemungkinan akibat barotrauma paru :
 Kerusakan jar paru
 Empisema surgikalis
 Pneumotoraks
 Emboli udara
BAROTRAUMA NAIK PARU
 Etio : peristiwa naik ke permukaan terlalu cepat + ekshalasi inadekuat panic (menghisap air
secara tidak sengaja, obstruksi saluran nafas), Elastisitas paru kurang  perbedaan tekanan
gas di alveoli dan air > 50 – 100 mmhg  gas bergerak bebas menembus alveoli
 4 kemungkinan akibat barotrauma paru :
 Kerusakan jar paru
 Empisema surgikalis
 Pneumotoraks
 Emboli udara
BAROTRAUMA SINUS TURUN
• Patof : ada sumbatan sal sinus → kegagalan equalisasi→kenaikan tek dr luar akan dihantarkan
lewat dinding sinus→ pd waktu lama timbul tek negatif relatif dlm sinus karna kontraksi udara dlm
sinus→jk batas elastisitas mukosa terlewati→ tjd perdarahan dlm mukosa → msk ke mukosa sinus

• Gejala : nyeri di daerah sinus dan sekitarnya, epistaksis

• Px sinar X : pembengkakan jar & bayangan cairan dlm sinus yg terkena

• Terapi : bebaskan saluran dan sumbatan, dekongestan nasal, antibiotik, drainage

• Pencegahan : dilarang menyelam, jgn turun terlalu cepat


BAROTRAUMA SINUS NAIK
• Patof : udara keluar dari sinus waktu naik terganggu → terjadi peningkatan tek dalam sinus
• Gejala : rasa penuh/ nyeri daerah sinus wakt naik, epistaksis, dpt terjadi mukosa/astium
robek dan keluar lewat cavum nasi
• Terapi : tidak perlu pengobatan khusu
• Pencegahan : kecepatan naik ke permukaan td koleh terlalu cepat
Barotrauma wajah
•Etio : memakai masker → terbentuk rongga udara di wajah penyelam
•Patof : bila tdk dpt menyamakan tek waktu menyelam lewat udara dari hidung → wajah akan
tertarik ke rongga tsb
•Gejala : pembengkakan jar wajah. Khususnya di bawah mata, hemorragi konjungtiva
•Terapi : simptomatis, kompres bag yg edema, dilarang menyelam sementara
Barotrauma Gigi
•Etio & patof :
-Pd akar gigi yg infeksi/di sekeliling tambalan dari gigi berlubang → tjd ruangan berisi udara→
saat naik udara yg terjebak akam menggelembung → nyeri
-Rongga dlm gigi akibat karies dgn lapisan cement yg tipis → jk tek bertambah ec udara yg
terperangkap mengembang → dinding yg tipis bisa tertekan dan pecah
Barotrauma kulit
Etiologi : memakai dry/wet suit yg tidak cocok
Patof : terjadi rongga udara antara kulit & pakaian → saat turun, tek dalam rongga udara tadi jd
relatif – terhadao tek di sekelilingnya → kulit terhisap pd rongga udara tersebut
Gejala : timbul garis hiperemis sesuai lipatan pakaian yg membentuk rongga udara
Prognosis : sembuh dlm beberapa hari
Barotrauma kepala & badan
•Etio & patof :
-Jk menyelam, tp udara tdk bertambah di dlm helmet → kepala penyelam terhisap ke helmet
-Dpt terjadi jika penyelam jatuh dr sangkarnya / terperosok ke dlm jurang laut / bila udara
pernapasan dr kompressor tiba2 berhenti
•Gejala : kepala / mata menjadi besar, rasa tertekan pd dada, edema pd bagian tubuh yg kontak
dgn helmet, hemorragi dr kulit wajah konjungtiva leher bahu
Barotrauma intestinal
•Faktor predisposisi :
-Pd penyelam pemula dmn cenderung adanya aerophagia, dan melakukan manuever valsava
disertai menelan udara
-Sebelum menyelam minum minuman mengandung karbonat
-patofisiologi : pada waktu naik terjadi pengembangan gas → kembung, flatus, kolik
-Terapi : menurunkan kecepatan waktu naik, rekompresi

Anda mungkin juga menyukai