Anda di halaman 1dari 18

Kelompok 1

Hospitalisasi adalah suatu keadaan krisis pada anak,


saat anak sakit dan dirawat di rumah sakit. Keadaan ini
terjadi karena anak berusaha untuk beradaptasi
dengan lingkungan asing dan baru yaitu rumah sakit,
sehingga kondisi tersebut menjadi faktor stressor bagi
anak baik terhadap anak maupun orang tua dan
keluarga
(Wong, 2009)
Faktor
kurangnya
informasi yang Faktor
didapat anak kehilangan
dan orang kebebasan dan
tuanya ketika kemandirian;
akan menjalani
hospitalisasi. Faktor
Faktor Berpisah pengalaman
dengan orang yang berkaitan
yang sangat dengan
berarti; pelayanan
kesehatan;

FAKTOR- Faktor perilaku


Faktor FAKTOR YANG atau interaksi
dengan
Lingkungan MEMPENGARU petugas rumah
rumah sakit; HI KOPING sakit; khususnya
ANAK perawat;
• Reaksi yang paling sering muncul pada anak usia ini adalah
Masa Bayi menangis keras sebagai bentuk perilaku protesnya.
(0-1 tahun)

• Biasanya anak berusaha memohon orangtuanya agar tetap


tinggal, berusaha menahan orangtuanya dan berusaha mencari
Masa Toddler orangtuanya yang sudah pergi, menunjukkan sikap temper
(1-3 tahun) tantrum, menolak melakukan rutinitasnya sehari-hari

• Anak usia pra sekolah tidak akan mengungkapkan amarahnya


secara langsung sehingga anak akan sering memecahkan benda,
Masa Pra memukul anak lain, bahkan menolak tindakan yang diberikan
Sekolah (3-6 perawat
tahun)
• Mereka sudah memiliki koping yang lebih baik dalam
menghadapi suatu ketidaknyamanan seperti
berpegangan dengan erat, mengepalkan tangan atau
mengatupkan gigi dan meringis. Secara umum anak
Masa Sekolah usia sekolah juga sudah dapat mengkomunikasikan
secara verbal nyeri yang mereka alami
( 6-12 tahun)

• Reaksi yang timbul akibat pembatasan aktifitas ini


adalah dengan menolak tindakan dan perawatan
yang dilakukan padanya atau anak tidak mau
Masa remaja kooperatif terhadap petugas atau menarik diri dari
keluarga, sesama pasien, dan petugas kesehatan.
(12-18 Tahun)
Perasaan
cemas Perasaan
dan sedih
takut
Mencegah atau meminimalkan
dampak dari perpisahan, terutama Mencegah perasaan kehilangan
pada anak usia kurang dari 5 kontrol
tahun.

Rooming In Physical Restriction


(Pembatasan Fisik)
Gangguan dalam
Partisipasi Orang tua memenuhi kegiatan sehari-
hari
Membuat ruang perawatan Memaksimalkan manfaat
seperti situasi di rumah dari hospitalisasi
Membantu anak Memberi support pada
mempertahankan kontak anggota keluarga
dengan kegiatan sekolah
Bermain merupakan cerminan kemampuan fisik, intelektual,
emosional dan sosial dan bermain merupakan media yang
baik untuk belajar kerena dengan bermain, anak-anak
akan berkata-kata (berkomunikasi), belajar menyesuaikan
diri dengan lingkungan, melakukan apa yang dapat
dilakukannya dan mengenal waktu, jarak, serta suara
(Wong, 2009).
Perkemban
gan sensori
motorik Perkemba
Keamanan ngan
mainan intelektual

Nilai Fungsi Sosialisa


moral
bermain si

Manfaat Kreativit
terapeutik as
Kesadar
an diri
Klasifikasi bermain dikategorikan menurut isi permainan
dan karakter social
1. Isi Permainan
a. Bermain Afektif Social
b. Bermain bersenang-senang
c. Bermain Keterampilan
d. Bermain Dramatik
e. Bermain Menyelidiki
f. Bermain Konstruksi
2. Karakter sosial
a. Bermain Onlooker
b. Bermain Soliter/Mandiri
c. Bermain Paralel
d. Bermain Asosiatif
e. Bermain kooperatif

Tahapan bermain
Adapun tahapan kegiatan bermain adalah sebagai berikut:
a. Permainan sensori motorik.
b. Permainan simbolik.
c. Permainan sosial yang memiliki aturan.
d. Permainan yang memiliki Aturan dan olahraga (sebelas tahun
keatas).
(Piaget)
Tahap
perkemba
ngan
anak

Alat dan FAKTOR YANG


Jenis MEMPENGARU Status
Permainan HI AKTIVITAS Kesehatan
BERMAIN

Lingkunga
n Tempat
Bermain
Usia 0-1 Tahun

Jenis permainan yang dianjurkan pada usia ini antara lain: bernda (permainan) aman
yang dapat dimasukkan kedalam mulut, gambar bentuk muka, boneka orang dan
binatang, alat permainan yang dapat digoyang dan menimbulkan suara, alat permainan
yang berupa selimut, boneka, dan lain-lain.

Usia 1-2 Tahun

Jenis permainan ini seperti semua alat permainanya yang dapat didorong dan ditarik,
berupa alat rumah tangga balok-balok, buku bergambar, kertas, pensil berwarna, dan
lain-lain
Usia 3-6 Tahun
jenis permainan yang dapat digunakan pada anak usia ini seperti benda-benda
sekitar rumah, buku gambar, majalah anak-anak, alat gambar, kertas untuk
belajar melipat, gunting, dan air

Usia 2-3 Tahun


Adapun jenis permainan pada usia ini yang dapat digunakan antara lain: alat-
alat untuk gambar, puzzle sederhana, manic-manik ukuran besar, berbagai benda
yang mempunyai permukaan dan warna yang berbeda-beda dan lain lain.
Prinsip Bermain di rumah sakit
a. Permainan tidak boleh bertentangan dengan terapi dan
perawatan yang sedang dijalankan pada anak.
b. Tidak membutuhkan energy yang banyak, singkat dan
sederhana.
c. mempertimbangkan keamanan anak.
d. Dilakukan pada kelompok umur yang sama.
e. Melibatkan orang tua.
• Pada usia bayi
Saat anak mengalami sakit ringan, alat mainan yang sesuai seperti balok dengan
warna yang bervariasi, buku bergambar, cangkir atau sendok, kotak musik, giring-
giring yang dipegang, boneka yang berbunyi. Sedangkan saat anak sakit sedang,
mainan yang dapat diberikan berupa kotak musik, giring-giring yang dipegang,
boneka yang berbunyi (Wong, et al, 2008).
• Pada anak toodler
Alat mainan yang dapat didorong dan ditarik, balok-balok, mainan bermusik, alat
rumah tangga, telephone mainan, buku gambar, kertas, crayon, dan manik-manik
besar dapat diberikan pada anak usia toodler saat mengalami sakit yang ringan.
Sedangkan pada saat anak sakit dalam tingkat yang sedang, mainan yang
diberikan dapat berupa mainan bermusik, alat rumah tangga, telephone mainan,
buku bergambar, dan manik-manik besar (Wong, et al, 2008).
• Pada usia pra sekolah
Saat mereka mengalami sakit ringan, alat mainan yang dapat diberikan berupa
boneka-bonekaan, mobil-mobilan, buku gambar, teka-teki, menyusun potongan
gambar, kertas untuk melipat-lipat, crayon, alat mainan bermusik dan majalah
anak-anak. Dan saat anak pra sekolah mengalami sakit sedang, mainan yang
diberikan dapat berupa boneka-bonekaan, mobilmobilan, buku bergambar, dan
alat mainan musik (Wong, 2009).
• Pada usia sekolah
Anak sudah mulai melakukan imaginasi. Maka alat mainan yang dapat diberikan
berupa permainan teka-teki, buku bacaan, alat untuk menggambar, alat musik
seperti harmonika.
• Pada saat remaja
Anak mulai mencurahkan kreativitas yang dimilikinya, maka alat mainan yang
diberikan dapat berupa permainan catur, alat untuk mengggambar seperti cat air,
kanvas, kertas, majalah anak-anak atau remaja, dan buku cerita.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai