Fungsi meningen:
1. Pelindung sistem saraf pusat
2. Sebagai bantalan saraf
• Kortek Serebri:
Terdiri atas selaput tipis, mengandung
banyak neuron dengan ketebalan 2 – 5
milimeter. Menutupi seluruh permukaan
serebrum, luas total kira-kira ¼ meter
persegi, mengandung kira-2 100 milyard
neuron.
Korteks Serebri:
mengandung 3 macam sel:
1. granular (sel stelata),
mempunyai interneuron pendek, fungsi sebagai
interneuron intrakortikal.
Melepaskan neurotransmiter eksitatorik
glutamat dan inhibitorik GABA (asam gama amino
butirat).
2. fusiformis
3. piramidal
Sel piramidal dan fusiformis menjulurkan hampir
seluruh serat keluar korteks. Kedua serat raraf tersebut
merupakan sumber serat saraf panjang.
Lapisan lapisan korteks serebrum
b.Diensefalon:
1.Thalamus
2.Hipothalamus
3.Pituitari
4.Pineal gland
Anatomi otak
Korteks serebri:
- Sensory fields : fungsi persepsi
(pusat sensorik)
- Motor areas : pergerakan otot rangka
- Assosiation areas : integrasi informasi
gerak volunter
Nukleus Basalis : gerakan
Sistem Limbik dibedakan atas:
- Amygdala : emosi dan memori
- Hipokampus : learning dan memori
Anatomi otak dan Fungsi
Lobus Oksipitalis:
Terletak dikepala bagian belakang,
Menerima prosessing input visual
Lobus temporalis:
Terletak dilateral kepala, menerima sensasi
suara
Lobus Parietalis:
Pusat sensorik primer:
Raba, tekan, panas, dingin, nyeri dari per-
mukaan. Sensasi posisi tubuh, propioseptif.
Organisasi Fungsi Kortek Serebri
Lobus Frontalis:
Dibedakan atas tiga fungsi:
1. Aktivitas motorik volunter:
merencanakan gerakan kompleks dan koordi
nasi gerakan kompleks.
2. Korteks assosiasi preprontal:
perencanaan aktivitas volunter dan berfikir
3. Broca’s area:
korteks primer bicara yang mengontrol otot-
otot artikulasi.
Organisasi Fungsi Kortek Serebri
Wernicke’s area:
Terletak antara korteks parietalis, temporal dan
lobus oksipitalis
Terutama kemampuan bahasa :
Memahami pesan bicara dan tulisan.
Wernicke’s area menerima input visual dari
korteks visual lobus oksipitalis dan
input suara dari korteks auditorius
lobus temporalis.
Fungsional area korteks serebri
Jaras (Traktus) SSP dari korteks,
mesensefalon, medula oblongata
dan medula spinalis
Sisanya (20 %)
Membentuk traktus kortikospinalis anterior atau
ventralis memotong garis tengah sampai se
tingkat tempat traktus ini bersinaps dengan
neuron motorik.
Daerah Motorik Korteks
Kemampuan bahasa:
Memerlukan informasi sensorik terutama dari
pendengaran dan penglihatan.
Prosesnya melibatkan berbagai pusat di
korteks serebri, dan koordinasi out put motorik
bicara dan menulis.
Integrative Physiology I:
Kontrol Gerak Tubuh
Contoh:
Pada pemain basket yang secara cepat bergerak dan tiba-
tiba harus berdiri tegak untuk memasukkan bola ke kranjang.
Kontrol Gerak Tubuh
Refleks tungkai,batuk,
Contoh
refleks postural
Kurang kompleks,
Kompleksitas pusat integrasi pada spinal
dengan modulasi pusat yg lebih tinggi
Stimulus/
Eksternal atau kemauan
rangsang
Stimulus/
Inisiasi dan terminasi volunter
rangsang
Medula
spinalis
Area motorik
kortek serebri
Integrasi refleks otot.
Banyak refleks otot merupakan
refleks spinal sederhana.
Informasi sensoris di
transmisikan ke otak melalui jaras
asending, dan otak mengirim
pesan ke pusat Integrasi spinalis
melalui jaras desending.
1.Tingkat spinal:
Gerak sederhana
Muscle spindle
Sensorik reseptor
input dari
Refleks spinal
Integrasi di Golgi tendon organ
Medula spinalis
Propioseptor sendi
Catatan: ada juga impuls dikirim ke pusat yang lebih tinggi yaitu:
Batang otak, serebelum, talamus/korteks serebri.
Kontrol Saraf Terhadap Gerak
3.Tingkat
Area motorik korteks otak
4.Tingkat serebelum
Perencanaan motorik
Gambar :3
Reseptor sensorik otot: muscle spindle merupakan reseptor regang terdapat peda serat ekstrafusal.
Golgi tendon organ reseptor menghubungkan tendo dan otot. Regangan pada kolegen tendon organ
membangkitkan potensial aksi.
Putaran respon: diawali adanya stimulus dan berakhir sebagai respon
Merupakan mekanisme homeostasis