KELOMPOK 1 :
ALWIN SANTINUS TELAUMBANUA
BASTIAN BUULOLO
DIKARI HARITA
FEBRINA MADUWU
RENY SARIKA
SAMUEL RICARDO
WIDYA DAMAYANTI
ZAINAB NASUION
Ilmu Farmasi
• Pelayanan farmasi merupakan salah satu kegiatan di rumah sakit yang menunjang
pelayanan kesehatan yang bermutu. Hal tersebut diperjelas dalam Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit,
yang menyebutkan bahwa pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak
terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang berorientasi kepada
pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik,
yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
Tujuan Pelayanan Farmasi
Tugas Pokok:
• Melangsungkan pelayanan farmasi yang optimal
– Menerima perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan yang berlaku
– Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat dan alat kesehatan
– Mencegah dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan obat dan alat kesehatan
Petugas depo farmasi menerima resep dan CPO dari ruang perawatan.
Petugas depo farmasi melakukan konfirmasi ke dokter jika penulisan resep tidak
jelas, dan jenis obat dan alkes yang diresepkan tidak tersedia.
Petugas depo farmasi mengantar obat dan alat medis habis pakai mengantar ke
ruang perawatan,sebelum obat dan alat medis habis pakai diserahkan petugas depo
farmasi melakukan telaah resep tahap akhir dan memeriksa kesesuai jumlah
perbekalan farmasi yang akan diserahkan bersama CPO ke Perawat, kemudian
perawat paraf pada kolom penerima resep.
Petugas depo farmasi menyimpan obat dan alat medis habis pakai pasien pada
container penyimpanan bahan farmasi pasien.
Petugas Farmasi menarik obat dan alat medis habis pakai dari ruang perawatan
jika atas instruksi dokter obat dan alat kesehatan tersebut dihentikan
penggunaannya.
Petugas farmasi memberi catatan retur pada CPO untuk obat yang ditarik dari
ruang perawatan. Selanjutnya dientry pada computer.
Bagi Pasien Rawat Jalan
Resep datang dari counter rawat jalan.
Sebelum menyiapkan resep, asisten apoteker wajib memeriksa kelengkapan resep sebagai berikut:
2. Nama dokter
4. Nama obat, jenis obat (tablet, kapsul, sirup, atau injeksi) dan jumlah obat.
7. Nama pasien
8. Umur pasien
9. Alamat pasien
Selesai memeriksa resep, petugas farmasi yang menerima resep member stempel HTKP
(Harga, Timbang, Kemas, Penyerahan) pada resep, menulis nama dan membubuhi paraf pada
kolom H.
Jika ada obat racikan, dihitung sesuai dengan dosis. Selesai meracik obat, petugas yang
meracik menulis nama dan membubuhi paraf di kolom T.
Obat diberi etiket sesuai dengan resep dokter. Petugas yang memberi etiket pada obat
menulis nama dan membubuhi paraf pada kolom K.
Sebelum obat diserahkan, petugas yang menyerahkan obat meneliti kembali obat yang telah
disiapkan sesuai dengan resep serta dikonfirmasi ulang data pasien tersebut, seperti:
2. Cara pakai
Petugas yang menyerahkan obat menuliskan nama dan membubuhi paraf di kolom P.
Kesimpulan