Anda di halaman 1dari 15

INFEKSI FOKAL

Salma nabillah
130112140562
DEFINISI

• Infeksi fokal  metastase baik mikroorganisme/toksin mikroba


dari suatu fokus infeksi yang menyebar menjadi infeksi
sekunder ke berbagai jaringan dan organ tubuh

• Fokus infeksi  area atau jaringan terlokalisir yang terinfeksi


oleh mikroorganisme patogen
CARA PENYEBARAN

• Hematogen (blood)
• Limfogen (lymphatic)
• Prekontinuitatum (perluasan infeksi dalam jaringan)
• Traktus GI dan pernapasan akibat tertelannya atau
teraspirasinya materi infektif (toksin mikroba)
• Reaksi imun
1. MEKANISME TRANSMISI DARAH

infeksi dan inflamasi :


aliran darah >> semakin banyak organisme & toksin masuk

Vena-vena (dari rongga mulut & sekitarnya) mengalir ke pleksus vena pterigoid
vena pterigoid :menghubungkan sinus kavernosus dengan pleksus vena faringeal &
vena maksilaris interna melalui vena emisaria.

Terjadi penyempitan pembuluh vena karena perubahan tekanan dan edema


dan karena vena pada daerah ini tidak berkatup

maka aliran darah di dalamnya Drainase ke vena jugularis


dapat berlangsung dua arah, interna dan eksterna

Penyebaran infeksi di Jantung


dalam mulut ke
kepala atau faring
2. MEKANISME ALIRAN LIMFATIK
• kaya dengan aliran limfatik, sehingga infeksi pada
rongga mulut mudah menjalar ke kelenjar limfe
regional.
• Penyebaran infeksi ke kepala / leher / melalui duktus
torasikus dan vena subklavia ke bagian tubuh lainya
3. PREKONTINUITATUM
Perluasan langsung infeksi
• Tulang tanpa pointing : Area yang terkena terbatas hanya di
dalam tulang, menyebabkan osteomyelitis. Kondisi ini terjadi
pada rahang atas atau yang lebih sering pada rahang bawah.
DI rahang atas, letak yang saling berdekatan antara sinus
maksila dan dasar hidung menyebabkan mudahnya
ketelibatan mereka dalam penyebaran infeksi melalui tulang.
• Tulang dengan pointing : perluasan tidak terlokalisis
melainkan melewati tulang menuju jaringan lunak dan
kemudian membentuk abses. Di rahang atas proses ini
membentuk abses bukal, palatal, atau infraorbital.
Selanjutnya, abses infraorbital dapat mengenai mata dan
menyebabkan edema di mata. Di rahag bawah, pointing dari
infeksi menyebabkan abses bukal. sepanjang bidang fascia
4. PENYEBARAN KE TRAKTUS
GASTROINTESTINAL dan PERNAPASAN
• Bakteri yang tertelan dan produk-produk septik yang tertelan dapat
menimbulkan tonsilitis, faringitis, dan berbagai kelainan pada lambung.
• Aspirasi produk septik dapat menimbulkan laringitis, trakeitis, bronkitis,
atau pneumonia.
SUMBER INFEKSI
• Periodonitum
• Periapikal
• Pulpa gigi
• Etc: kuman-kuman penyakit di sekitat daerah gusi, sisa
fragmentasi gigi tertinggal, lubang baru setelah pencabutan,
bekas akar gigi
• Periodontium : Jaringan mengikat gigi didalam tulang
alveolus.
• Pada serabut periodonsium yang mengalami rusak, gigi akan
goyang, dan kuman-kuman akan lebih mudah mencapai
daerah ujung akar gigi dan masuk saluran darah.
• Pyorhea (gejala keluarnya nanah dari satu gusi yang berasal
dari peradangan karena rusaknya periodonsium
• Periapikal : Ujung dari akar gigi.
• Penyebab yang berasal dari periapikal adalah yang paling
sering.
• Pulpa gigi yang nekrosis akibat karies profunda memberi jalan
bagi bakteri untuk masuk ke dalam jaringan periapikal.
• Infeksi akan menyebar ke daerah yang minimal resistensi
3. Pulpa Gigi
• Berasal dari kuman-kuman di daerah gusi, juga sisa-sisa
fragmen gigi yang tertinggal, karies, dan lubang-lubang baru
setelah pencabutan, bekas tempat akar gigi.
• Mikroorganisme yang mempengaruhi dental pulp dapat
tersebar ke gigi lain yang berdekatan atau daerah periapical
melalui ekstensi atau melalui pembuluh darah.
• Trauma, iritasi, dan peradangan adalah kontributor utama
penyebaran infeksi di pulpa
eg. Fokus infeksi -> infeksi fokal:

1. Pulpitis irreversible kronis


2. Peridontitis apikalis kronis
3. Periodontitis kronis
4. Abses periapikal kronis
5. Abses periodontal kronis
6. Perikoronitis kronis
7. Gingivitis marginalis kronis
Penyakit sistemik yang berkaitan
langsung dengan infeksi oral :
• Arthritis (Rheumatoid Arthritis)
• Heart diseases  Valvular heart disease (Subbacterial
Endocarditis), RHD
• Gastrointestinal disease  karena tertelan
• Lung disease  karena teraspirasi
• Ocular disease  uveitis
• Skin disease  seborreheic dermatitis, tinea, eczema, dermatitis
venerata, impetigo, urticaria, psoriasis, pityriasis rosea
• Renal disease  glomerulonefritis
• Limfadenopati
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai