Anda di halaman 1dari 14

KEPERAWATAN GAWAT

DARURAT
“PENATALAKSANAA DAN PASCA PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK DAN LABORATORIUM
PADA KEGAWATDARURATAN BERBAGAI SISTEM”

Kelompok 2
Febrian, adi satriawan, ayu sulastri, novika dian , nur fitriani
Gawatdarurat Sistem kardiovaskuler

PEMERIKSAAN
 Pemeriksaan Rontgen thorax
 Pemeriksaan EKG
 Echocardiography
Penatalaksanaan
 Pemberian obat diuretik
 Pemberian obat inotropic seperti digoksin
Gawatdarurat Sistem pencernaan
 Untuk ketepatan diagnosa perlu adanya pemeriksaan-pemeriksaan penunjang
seperti hematologi (Hb, Leukosit, Hematokrit, PT,APTT), radiologi (BNO/foto polos
abdomen, servikal lateral, thoraks anteroposterior/AP dan pelvis) Diagnostic
Peritoneal Lavage/DPL, USG, CT SCAN
Penatalaksanaan
 segera pasang intra venous line berikan cairan kristaloid Ringer Laktat untuk
dewasa pemberian awal 2 liter..
 Pasang cateter untuk menilai output cairan, terapi cairan yang diberikan dan
tentu saja hal penting lainnya adalah untuk melihat adanya perdarahan pada
urine.
 Pasien dipuasakan dan dipasang NGT (Nasogastrik tube) utnuk membersihkan
perdarahan saluran cerna, meminimalkan resiko mual dan aspirasi, serta bila
tidak ada kontra indikasi dapat dilakukan lavage. Observasi tstus mental, vomitus,
nausea, rigid/kaku/, bising usus, urin output setiap 15 – 30 menit sekali.
Gawatdarurat system hematologi

Kasus Demam Berdarah


Penatalaksanaan
 Penimbangan berat badan.
 Obat pertama yang harus diberikan pada kegawatan DBD adalah oksigen.
 Pemasangan akses vena
 Pemasangan kateter
 Pemasangan pipa oro / nasogastrik.
 Resusitasi cairan.
Gawatdarurat system saraf

KASUS CEDERA KEPALA


 Pemeriksaan Penunjang
 CT-Scan (dengan atau tanpa kontras)
 MRI : Digunakan sama dengan CT-Scan dengan atau tanpa kontras
radioaktif.
 Cerebral Angiography
 Serial EEG
 X-Ray
Penatalaksanaan

Konservatif
 Bedrest total.
 Pemberian obat-obatan.
 Observasi tanda-tanda vital (GCS dan tingkat kesadaran).
Tindakan Resusitasi
 Jalan napas (airway)
 Pernafasan (breathing)
 Sirkulasi (circulation)
Kegawatdaruratan Pada Sistem
Integumen
Combutio
Luas luka bakar dapat dinilai dengan rule of Wallace yaitu :
 Kepala dan leher : 9%
 Lengan masing-masing 9% : 18%
 Badan depan 18%, badan belakang 18% : 36%
 Tungkai masing-masing 18% : 36%
 Genetalia/perineum : 1%
 Total : 100%
penatalaksanaan

Resusitasi A, B, C.
 Pernafasan :Udara panas → mukosa rusak → oedema → obstruksi.
Efek toksik dari asap : HCN, NO₂, HCL, bensin → iritasi → bronkhokontriksi →
obstruksi → gagal napas.
 Sirkulasi : Gangguan permeabilitas kapiler : cairan dari intra vaskuler pindah
ke ekstra vaskuler → hipovolemi relative → syok → ATN → gagal ginjal.
 Infuse, kateter, CVP, oksigen, laboraturium, kultur luka.
Resusitasi cairan → Baxter.

 Dewasa : Baxter.
RL 4cc x BB x % LB/ 24 jam.
 Anak : jumlah resusitasi + kebutuhan faal :
RL : Dextran = 17 : 3
2cc x BB x % LB.
 Kebutuhan faal :
< 1 tahun : BB x 100cc
1 - 3 tahun : BB x 75cc
3 – 5 tahun : BB x 50cc
1/₂ → diberikan 8 jam pertama
1/₂ → diberikan 16 jam berikutnya.
selanjutnya

 Monitor urine dan CVP.


 Topical dan tutup luka
 Obat-obatan
Kegawatdaruratan system muskulo

 FRAKTUR
 Inspeksi bagian tubuh yang fraktur
 Inspeksi adanya laserasi, bengkak dan deformitas
 Observasi angulasi, pemendekan dan rotasi
 Palpasi nadi distal untuk fraktur dan pulsasi semua perifer
 Kaji suhu dingin, pemucatan, penurunan sensasi atau tidak adanya pulsasi; hal tersebut
menandakan cedera pada saraf atau suplai darah terganggu
 Tangani bagian tubuh dengan lembut dan sesedikit mungkin gerakan yang
kemungkinan dapat menyebabkan gerakan pada tulang yang fraktur
Berikan bebat sebelum klien
dipindahkan
 Imobilisasi sendi diatas dan dibawah daerah fraktur. Tempatkan satu
tangan distal terhadap fraktur dan berikan satu penarikan ketika
menempatkan tangan lain diatas fraktur untuk menyokong.
 Pembebatan diberikan diberikan meluas sampai sendi dekat fraktur.
 Periksa status vaskuler ekstremitas setelah pembebatan; periksa warna,
suhu, nadi dan pemucatan kuku.
 Kaji untuk adanya deficit neurologi yang disebabkan oleh fraktur.
 Berikan balutan steril pada fraktur terbuka
LANJUTNYA….

 Kaji adanya keluhan nyeri atau tekanan pada area yang


mengalami cedera.
 Pindahkan klien secara hati-hati dan lembut, untuk meminimalisasi gerakan
yang dapat menyebabkan gerakan pada patahan tulang.
 Lakukan penanganan pada trauma yang spesifik.
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai