• Dipengaruhi: kebudayaan,
sosial ekonomi, keluarga,
pendidikan, persepsi ttg kesehatan,
gaya hidup dan tingkat perkembangan.
Macam-macam Personal
1. Perawatan kulit Higiene
kepala dan
rambut 5. Perawatan kuku
2. Perawatan mata kaki dan tangan
3. Perawatan hidung 6. Perawatan
genitalia
4. Perawatan telinga
7. Perawatan kulit
8. Perawatan tubuh
secara
keseluruhan
Tujuan Perawatan Personal
Higiene
• Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
• Pencegahan penyakit
• Menciptakan keindahan
Faktor-faktor yg mempengaruhi
personal higiene
Kebiasaan
Citra tubuh Kondisi fisik
seseorang
Sosio
Pengetahuan
ekonomi
Dampak yg timbul pada masalah PH
1. Dampak fisik
• Ggn fisik yg sering terjadi: gangguan
integritas kulit
• Ggn membran mukosa mulut
• Infeksi mata dan telinga
• Ggn fisik pada kuku
2. Dampak psikososial
• Ggn kebutuhan rasa nyaman
• Kebutuhan dicintai dan mencintai
• Kebutuhan harga diri
• Aktualisasi diri
• Ggn interaksi sosial
Tanda-tanda seseorang kurang PH
Diagnosa
Evaluasi
keperawatan
Intervensi &
Implementasi
Rasional
1. PENGKAJIAN
Riwayat
Keluhan Utama Pemeriksaan fisik
keperawatan
• Pola kebersihan • Pasien merasa • Rambut
tubuh tidak nyaman • Kepala
• Perlengkapan dengan • Mata
personal higiene kebersihan diri
• Hidung
yg dipakai • Pasien
• Mulut
• Faktor-faktor yg mengatakan
tidak dapat • Gigi
mempengaruhi
PH melakukan • Telinga
makan, mandi, • Kulit
dan eliminasi • Kuku tangan dan
secara mandiri kaki
• Pasien merasa • Genitalia
rendah diri thd • Tubuh secara
kondisi dirinya umum
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisit perawatan diri/kebersihan diri
(makan, mandi, berpakaian, eliminasi)
(NANDA, 2012 – 2014)
2. Gangguan integritas kulit (NANDA, 2015 –
2019)
3. Gangguan membran mukosa mulut
(NANDA, 2015 – 2019)
4. Resiko gangguan integritas kulit
(NANDA, 2015 – 2019)
Dx 1. Defisit perawatan diri/kebersihan diri
(makan, mandi, berpakaian, eliminasi)
• Kemungkinan berhubungan dengan:
– Kelemahan fisik
– Imobilisasi
– Penurunan kesadaran
– Kehilangan fungsi sensorik dan penglihatan
• Tujuan yang diharapkan:
– Kebersihan tubuh pasien terjamin
– Pasien merasa nyaman
– Keadaan rambut dan kulit bersih
– Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara
mandiri
Dx: Kurangnya perawatan diri/kebersihan diri
(makan, mandi, berpakaian, eliminasi)
INTERVENSI RASIONAL
Kaji kemampuan pasien dalam Menentukan bantuan yang akan
melakukan perawatan diri dilakukan oleh perawat
Kaji pola kebersihan diri pasien: Jadwal kebiasaan pasien yg sama
waktu, berapa x sehari, memungkinkan pasien dapat lebih cepat
penggunaan sabun dan shampoo beradaptasi
Observasi keadaan kulit, rambut, Menentukan prioritas yg harus dilakukan
mulut, mata, hidung, dan kuku dalam perawatan diri pasien
Libatkan keluarga pasien dalam Meningkatkan rasa nyaman pasien
melakukan kebersihan diri
Lakukan perawatan rambut, kulit, Menjaga kebersihan dan kenyamanan
mulut dan kuku sesuai kebutuhan pasien dan mengurangi resiko inos
Bantu pasien memenuhi Memenuhi kebutuhan aktifitas
kebutuhan sehari2: makan, harian/ADL pasien
kebersihan diri, berpakaian, dan
eliminasi
Dx 2. Gangguan integritas kulit
• Kemungkinan berhubungan dengan:
– Bagian tubuh yg lama tertekan
– Imobilisasi
– Terpapar zat kimia
– Pembedahan
– Trauma tajam atau tumpul
• Tujuan yang diharapkan:
– Keadaan kulit kembali utuh
– Luka tidak ada
– Perluasan luka tidak terjadi
– Infeksi tidak ada
Dx: Gangguan integritas kulit
INTERVENSI RASIONAL
Kaji penyebab ggn integiritas kulit Untuk menentukan tindakan
keperawatan yg tepat
Observasi keadaan kulit sekitar Dapat mengidentifikasi perkembangan
luka: warna, sensasi, dan suhu luka, perluasan/infeksi dan vaskularisasi
Observasi & catat keadaan luka: Mengetahui perkembangan/perbaikan
luka bersih, pus, dan granulasi kondisi luka serta jenis perawatan luka
Lakukan pemeriksaan TTV tiap 4 Peningkatan TTV merupakan indikasi
jam adanya infeksi dari luka
Lakukan perawatan luka secara Menjaga kebersihan luka
steril
Jaga kebersihan kulit pasien Keadaan tubuh yg kotor menjadi sumber
MO shg menimbulkan infeksi
Jaga kebersihan tempat tidur Mencegah terjadinya infeksi nosokomial
pasien / laken
Dx 3. Gangguan membran mukosa mulut
INTERVENSI RASIONAL
Kaji pola kebersihan mulut pasien Agar pasien dapat beradaptasi dengan
keadaan dirinya
Kaji keadaan mulut pasien : Mulut yg kotor dapat mengganggu
stomatitis, bau mulut & kotor kenyamanan dan mengurangi nafsu mkn
Bantu pasien dalam melakukan Pasien mungkin tidak dapat melakukan
perawatan mulut sendiri perawatan mulut
Gunakan sikat gigi yg lembut Mencegah terjadinya trauma dan
perdarahan mukosa mulut
Bersihkan mulut dgn larutan merupakan larutan fisiologis shg
garam/ NaCl atau baking soda membantu melembabkan mukosa,
meningkatkan granulasi, dan menekan
pertumbuhan bakteri
Berikan penkes ttg pentingnya Memberikan pemahaman dan motivasi
menjaga kebersihan mulut pentingnya kebersihan mulut pasien
Dx 4. Resiko gangguan integritas kulit