Terapi Cairan
Terapi Cairan
Terapi Cairan
Insensible lose
Kebutuhan Basal
Kebutuhan Pengganti
TERAPI CAIRAN
Resusitasi Maintenance
Air + Elektrolit +
Kristaloid Koloid Nutrisi
Terapi Cairan :
Pemberian cairan kristaloid (NaCL 0,9% atau Ringer Laktat) maupun
Koloid
Luka Bakar
Derajat luka bakar
Terapi cairan pada luka bakar
• Hiperkalemia
Elektrolit
• Hiponatremia • Na >145 mmol/l.
• Gejala klinis >155 -160
• Hipernatremia mmol/l
• demam, gelisah, iritabel,
sopor, koma.
• Hipokalemia
• Terapi: cairan sampai defisit
cairan tergantikan
• Hiperkalemia • Cairan : dekstroe 5 % atau
Nacl 0,45%.
Elektrolit
• Hiponatremia • Kalium: <3,5 mmol/l.
• Gejala klinis :kelemahan tubuh,
depresi, konstipasi, ileus, gagal
nafas, ventrikel takikardi, atrial
• Hipernatremia takikardi.
• Terapi: KCl oral maupun IV
• Hipokalemia
• Hiperkalemia
Elektrolit
• Hiponatremia • Kalium > 5 mmol/l.
• Kelemahan, Parestesia, Flacyd
paralisis, Hipotensi dan
Bradikardia.
• Hipernatremia
• EKG:peninggian gelombang T.
• terapi:
• Hipokalemia - IV dekstrose, insulin
- IV Calsium klorida
- IV lasix
• Hiperkalemia
Terapi Elektrolit
Defisit Na
= 0,6 x BB x ∆Na
Defisit K
= 0,4 x BB x∆K
Referensi
Sudoyo, A.W., dkk. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta:
Interna Publishing. 2009.
Price, S.A., & Wilson, L.M. Patofisiologi: Konsep
Klinis dan Proses-proses Penyakit 6th ed. Jakarta:
EGC.2005.
Schwartz, S.I. Intisari Prinsip-prinsip Ilmu Bedah.
Jakarta: EGC.2000.
Sjamsuhidajat & De Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah.
Jakarta: EGC.2013.