NPM : 0227 15 11 146 Kelas : IV-Akuntansi B Karakteristik perusahaan dagang adalah: a. Transaksi jual-beli BD merupakan aktivitas utama perusahaan b. Barang yang diperjual-belikan lazimnya memiliki perioda tidak lebih dari 1 tahun c. Perusahaan lazimnya memiliki sediaan BD. d.Terdapat biaya yang terkait langsung dengan pendapatan, yaitu antara biaya untuk pemerolehan BD dan pendapatan dari penjualan BD. Akuntansi Barang Dagangan
Terdapat 2 (dua) metoda pencatatan akuntansi untuk penyediaan
informasi keuangan tentang barang dagangan, yaitu:
1. Metoda periodik (disebut juga metoda fisik); pencatatan
informasi BD dilakukan secara periodik, lazimnya pada akhir perioda. Pencatatan perubahan sediaan BD dilakukan ketika perusahaan melakukan penghitungan fisik terhadap sediaan BD pada akhir perioda.
2. Metoda perpetual (disebut juga metoda kontinyu); pencatatan
informasi sediaan BD dilakukan setiap terjadi transaksi pembelian dan penjualan barang dagangan: saat terjadi pembelian BD maka akun Persediaan barang dagangan (PBD) bertambah, sedangkan saat terjadi penjualan maka akun PBD berkurang. Penentuan Harga Pokok Penjualan Penghitungan HPP adalah sbb: 1. Persediaan awal perioda BD (+) 3. Potongan pembelian selama 1 perioda (-) 2. Pembelian selama 1 perioda (+) 4. Retur dan keringanan pembelian (-) 5. Biaya angkut pembelian selama 1 perioda (+) 6. Persediaan akhir perioda BD (-) Penentuan Sistem Harga Pokok Penjualan terdapat 4 metoda yang masing-masing menggunakan asumsi tertentu, yaitu:
1) FIFO (First In First Out); diasumsikan bahwa BD yang pertama
masuk (dibeli) maka merupakan BD yang pertama keluar (dijual). 2) LIFO (Last In First Out); diasumsikan bahwa BD yang terakhir masuk (dibeli) justru merupakan BD yang pertama keluar (dijual). 3) Simple Average; diasumsikan bahwa harga pokok BD yang dijual adalah sebesar rata-rata dari harga perolehan BD yang dibeli. Menggunakan metoda ini, HPP sama dengan rata-rata dari harga perolehan per unit BD yang dibeli. 4) Weighted Average; diasumsikan bahwa harga pokok BD yang dijual adalah sebesar rata-rata dari total harga perolehan BD yang dibeli. Menggunakan metoda ini, HPP sama dengan rata-rata dari Penentuan Laba Bruto
Di samping laba bersih, perusahaan dagang membutuhkan
informasi khusus tentang laba/rugi dari transaksi BD yang lazim disebut laba bruto atau margin bruto (gross profit/gross margin). Laba bruto merupakan selisih antara penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan (HPP). Mengapa informasi laba bruto diperlukan? Karena laba bruto menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari transaksi BD dimana terdapat hubungan langsung antara pendapatan yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Informasi ini menjadikan manajer perusahaan dapat mengevaluasi kegiatan utamanya, yaitu pembelian dan penjualan BD.