Anda di halaman 1dari 34

Pengolahan Limbah

Biologis Aerob
Team
Penyusun

Bunga Leliana Dwi Putri


Berliana

Dewi Ratna Nur Lailatur Rohmah

Renanda Indra Oktavianto

Pengolahan Limbah Biologis Aerob


Limbah Pabrik Industri

Pengolahan Limbah Biologis Aerob


Komponen Limbah Cair dari Berbagai Industri

1 Industri Etanol Air bekas pencucian tangki dan alat lain


Limbah bahan sisa fermentasi
Minyak fusel, salah satu fraksi dari kolom destilasi.
Air dari sisa pemprosesan
2 Industri Karet Sedikit latex yang tidak menggumpal
Serum yang mengandung bahan organik dan anorganik.
Limbah cair dari kegiatan sterilisasi, penjernihan,dan hidrosiklon
3 Industri Minyak Kelapa Sawit Air cuci dari kegiatan pemerasan minyak, pemisahan biji atau
serat, dan pencucian daging dalam
Air pendingin dan kondensor barometrik
4 Industri Gula Air dari proses pencucian pada penghilangan warna, pencucian
endapan saringan, dan pencucian alat.
Kondensat yang mengandung amonia, nitrogen organik, urea, dan
5 Industri Pupuk Nitrogen
metanol.

Pengolahan Limbah Biologis Aerob


Kandungan
DO
Nitrogen
Bahan Padat
TOC

BOD
Tersuspensi

Bahan Padat
TOD
Terlarut
COD pH

Karakteristik Limbah Cair Organik


• Karakteristik limbah cair diketahui dari berbagai parameter kualitas
limbah cair tesebut.

Pengolahan Limbah Biologis Aerob


Pengolahan Air Limbah Secara
Biologis

Pengolahan Limbah Biologis Aerob


Pengolahan Air Limbah Secara Biologis

Reaktor pertumbuhan tersuspensi Reaktor pertumbuhan lekat


(suspended growth reaktor) (attached growth reaktor)
Proses lumpur aktif yang banyak dikenal Di dalam reaktor pertumbuhan lekat, mikroorganisme
berlangsung dalam reaktor jenis ini. Proses tumbuh di atas media pendukung dengan membentuk
lumpur aktif terus berkembang dengan lapisan film untuk melekatkan dirinya. Berbagai modifikasi
berbagai modifikasinya, antara lain: telah banyak dikembangkan selama ini, antara lain trickling
oxidation ditch dan kontak-stabilisasi filter, cakram biologi, filter terendam dan reaktor fludisasi

Pengolahan Limbah Biologis Aerob


Pengolahan Air Limbah Secara Biologis

Pengolahan Limbah Biologis Aerob


Kelebihan Dan Kekurangan Kekurangan
Pengolahan Aerobik Dalam 1. Membutuhkan area
Pengolahan ALI yang lebih luas
2. Pemakaian energi
lebih tinggi dengan
adanya aerator
Kelebihan 3. Lumpur yang
dihasilkan banyak
1. Sudah dikenal dan banyak
digunakan pada umumnya
digunakan untuk kapasitas kecil
sampai besar.
2. Diterapkan dalam pengolahan air
limbah dengan konsentrasi BOD
dan COD rendah pada temperatur
5 - 30 oC.
3. Effluen dapat langsung dibuang ke
badan penerima (sungai, dsb).

Pengolahan Limbah Biologis Aerob


Proses Biomassa Tersuspensi

Pengolahan Limbah Biologis Aerob


Mekanisme Penguraian Limbah
Cair Organik Secara Aerob

Pemanfaatan aktivitas mikroba aerob dalam


kondisi aerob untuk menguraikan zat organik
yang terdapat dalam air limbah menjadi zat
inorganik yang stabil dan tidak memberikan
dampak pencemaran terhadap lingkungan

Pengolahan Limbah Biologis Aerob


Mikroba Aerob yang Berperan dalam Proses
Mikrobiologis Aerob
• bakteri penting karena kultur bakteri dapat digunakan untuk menghilangkan bahan organik dan mineral-mineral yang tidak diinginkan dari air
limbah. Kebanyakan bakteri adalah kemoheterotrofik yaitu menggunakan bahan organik sebagai sumber energi dan karbon
Bakteri • Contoh: Methylococcus capsulatus, Pseudomonas sp, Nitrobacter sp, Nitrosomonas sp, Zooglea ramigera

• Merupakan mikroorganisme nonfotosintetik, bersel jamak, aerob, bercabang, berfilamen yang memetabolisme makanan yang tidak terlarut
• Kapang akan berkompetisi lebih baik dalam limbah yang mempunyai kadar nitrogen yang rendah daripada yang dibutuhkan untuk sintesis
Kapang /
bakteri
Jamur

• Protozoa penting dalam penanganan limbah karena organisme ini akan memakan bakteri sehingga jumlah sel bakteri yang ada tidak
berlebihan
Protozoa • Contoh : ciliata dan flagelata

• . Dalam proses penguraian limbah secara mikrobiologis, ganggang (C106H180O45N16P) bersimbiosis dengan bakteri, dimana ganggang
memperoleh energi dari sinar matahari dan menggunakan bahan anorganik.
Ganggang • CO2 + H2O Cahaya matahari CH2O +O2

Pengolahan Limbah Biologis Aerob


Pengolahan Air Limbah Secara Mikrobiologis

• Secara aerobik
Limbah Organik + mikroorganisme sel baru + CO2,
NH3,H2O
• Kecepatan reaksi mikrobiologis ini dikontrol oleh adanya
enzim sebagai katalis biologis yang dihasilkan oleh mikroba

Pengolahan Limbah Biologis Aerob


Trickling Filter (Saringan Tetes)
• Trickling Filter merupakan salah satu aplikasi
pengolahan air limbah dengan memanfaatkan
teknologi Biofilm.
• Trickling filter terdiri dari suatu bak dengan
media fermiabel untuk pertumbuhan
organisme yang tersusun oleh materi lapisan
yang kasar, keras, tajam dan kedap air.
• Contoh aplikasi : pengolahan limbah cair
domestik dan industri obat herbal

Pengolahan Limbah Biologis Aerob


Activated Sludge (Lumpur Aktif)
• Merupakan metode pengolahan limbah
cair dengan cara limbah cair disalurkan ke
sebuah tangki dan di dalamnya limbah
dicampur dengan lumpur yang kaya akan
bakteri aerob.

Pengolahan Limbah Biologis Aerob


Proses pada pengolahan sistem lumpur aktif :

/02 Tangki pengendapan /04 Penghilangan lumpur sisa

/01 Tangki aerasi /03 Resirkulasi lumpur

Pengolahan Limbah Biologis Aerob


Permasalahan dalam
Activated Sludge Process

Pengolahan Limbah Biologis Aerob


Permasalahan dalam Activated Sludge Process
Masalah Penyebab masalah Pengaruh terhadap sistem

Effluent menjadi tidak keruh, sludge


Pertumbuhan
Mikroorganisme dalam sludge tidak membentuk flok, namun terdispersi menjadi flok kecil yang mengendap pada bak
terdispersi
sehingga sulit mengendap. pengendapan akhir sedikit sehingga
(Dispersed Growth)
jumlah sirkulasi lumpur berkurang

Kecepatan pengendapan lumpur


Nonfilamentous Mikroorganisme berada dalam jumla yang besar dan membentuk berkurang. Pada kondisi buruk dapat
bulking eksopolisakarida dalam jumlah besar (biofilm) mengakibatkan lumpur terlepas dari bak
pengendapan akhir.
Terbentuk flok berbentuk bola kasar dengan ukuran yang sangat kecil dan
kompak. Ukuran flok yang lebih besar mempunyai kecepatan
Pinpoint Floc SVI rendah, efluen keruh
pengendapan yang lebih beasr, sedangkan agregat yang lebih kecil
akan lebih lama mengendap.
Ekses dari proses denitrifikasi sehingga partikel lumpur menempel Efluen yang keruh, menurunkan
Rising Sludge
pada gelembung gas nitrogen yang terbentuk dan naik ke permukaan. efisieni penghilangan BOD

Foaming or Terjadi buih pada permukaan bak aerasi


Terdapat senyawa surfaktan yang tidak dapat terurai, serta akibat
Scum dalam jumlah yang besar dan dapat
berkembang biaknya Nocardia dan Micothrix parvicella
Formation meluap menuju bak pengendapan akhir.

Filamentous Terjadi ekses pertumbuhan mikroorganisme berfilamen dengan Mengurangi efektivitas kompaksi
Bulking jumlah besar lumpur

Pengolahan Limbah Biologis Aerob


Oxidation Ditch

Pengolahan Limbah Biologis Aerob


Extended Aeration
 Aerasi adalah suatu bentuk proses atau usaha untuk
menambahkan konsentrasi oksigen yang terkandung
di dalam air limbah, sehingga proses oksidasi biologi
dari mikroba tersebut bisa berjalan dengan baik.

Tuj

Pengolahan Limbah Biologis Aerob


Karakteristik Bakteri Aerob

 1. Bakteri aerob memerlukan suhu yang tinggi agar dapat bekerja maksimal.
2. Bakteri ini akan efektif bekerja pada kisaran pH 6,5 sampai dengan 8,5.
 3. Memiliki kebutuhan energi yang tinggi untuk prosesnya dengan tingkat
pengolahan 60-90 persen.
 4. Produksi lumpur yang akan dihasilkan untuk pengolahannya tinggi.
 5. Bakteri aerob memerlukan nutrien yang tinggi untuk beberapa limbah
industri.
 6. Tidak ada bau yang dihasilkan dari pengolahan limbahnya.

Pengolahan Limbah Biologis Aerob


Tipe Aerator
 Gravity aerator
 Surface aerator
Gravity aerator
 Diffusier aerator Diffusier aerator

 Turbine aerator
 Kombinasi

Surface Aerator
Turbine Aerator

Pengolahan Limbah Biologis Aerob


Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Aerator

Kelebihan Kekurangan

Biaya Pemeliharaan Rendah Membutuhkan lahan luas

Effluent dihasilkan baik Membutuhkan energi besar, untuk pengadukan dan


oksigen
Dapat menampng air limbah dengan kapasitas besar

Tidak menimbulkan bau

Pengolahan Limbah Biologis Aerob


Proses Biomassa Melekat

Pengolahan Limbah Biologis Aerob


Rotaring Biological Container
• rotating biological contactor atau RBC adalah
proses pengolahan biologis yang digunakan
dalam pengolahan air limbah
• RBC terdiri dari serangkaian cakram paralel
berjarak dekat, dipasang pada poros berputar
yang didukung tepat di atas permukaan air
limbah.
• Mikroorganisme tumbuh di permukaan
membentuk suatu lapisan yang terdiri dari mikro-
organisme yang disebut biofilm (lapisan biologis)

Pengolahan Limbah Biologis Aerob


Proses Kerja Menggunakan RBC

/02 Mikroorganisme menyerap


oksigen diatas permukaan air
/04
Mikroorganisme semakin tebal,
kemudian mengelupas dan
terbawa air

/01 Biofilm mengalami


/03 Hasil Metabolisme
kontak dengan air keluar, padatan
tersuspensi tertahan

Pengolahan Limbah Biologis Aerob


Faktor yang mempengaruhi kinerja
RBC
• Jumlah kompartemen (jumlah
media tempel)
• Temperatur air limbah,
• Waktu tinggal hidrolis,
• Rasio volume tangki terhadap
luas permukaan media,
• Kecepatan rotasi media,

Pengolahan Limbah Biologis Aerob


Kelebihan dan Kekurangan RBC

/01 Kelemahan RBC /02 Kelebihan RBC

Dibandingkan dengan unit lumpur aktif RBC memiliki keunggulan yakni waktu kontaknya lebih lama,
konvensional, biaya investasi RBC menjadi mahal bisa mencapai 8-10 jam, kebutuhan lahan relatif sempit,
kalau debit air olahannya besar. Oleh sebab itu, RBC permukaan kontaknya relatif luas, peluruhan biomassa
lebih cocok diterapkan pada debit kecil, misalnya berlebihnya efektif. Konsumsi atau kebutuhan energi listriknya
untuk air limbah rumah sakit, hotel, pabrik, kampus. juga rendah. RBC juga mampu mengolah air limbah yang
mengandung senyawa beracun, besi, sianida, selenium, dll.

Pengolahan Limbah Biologis Aerob


PENGOLAHAN LIMBAH CAIR MINYAK • Baku Mutu Air Limbah Fasilitas Eksplorasi dan
BUMI SECARA Produksi Migas Fasilitas Darat (OnShore) Baru,
BIOLOGI AEROB PROSES BATCH untuk parameter COD 200 mg/L, BOD 100
mg/l. Limbah cair minyak bumi yang akan di
buang ke laut harus memenuhi standar Baku
Mutu Air Limbah untuk COD 200 mg/L dan
BOD 100 mg/L
• Tujuan penelitian :
 mendapatkan waktu terbaik perlakuan
aerasi biologi terhadap penurunan COD
dan BOD Limbah Cair Minyak Bumi
 mengetahui pengaruh konsentrasi
mikroorganisme terhadap penurunan COD
dan BOD Limbah Cair Minyak Bumi dan
untuk mengetahui persentase penurunan
kadar COD dan BOD pada Limbah Cair
Semakin banyak mikroorganisme yang ditambahkan maka nilai COD akan
semakin menurun. Sedangkan semakin lama waktu aerasi, penurunan
nilai COD akan bertambah. Oleh karena itu disimpulkan bahwa untuk
waktu aerasi yang terbaik adalah 2 jam pada konsentrasi
mikroorganisme 1600mg/L, COD sebesar 172,52 mg/L dengan
persentase penurunan COD sebesar 86,35%

Penurunan BOD yang terbaik adalah pada konsentrasi


mikroorganisme 1600 mg/L dengan waktu aerasi 10 jam sebesar
52,36 mg/L dan persentase penurunan : 90,28%.
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
PATI SECARA AEROB
MENGGUNAKAN MIKROBA
DEGRA SIMBA
Tujuan :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh konsentrasi Degra Simba yang
ditambahkan terhadap COD limbah dan
mengetahui pengaruh waktu terhadap
kecepatan peruraian bahan organik
Semakin lama waktu operasi maka semakin besar penurunan
konsentrasi COD dan semakin besar konsentrasi Degra Simba
untuk mengolah limbah maka semakin besar pula penurunan
konsentrasi COD.
Hal ini dapat dijelaskan bahwa semakin besar konsentrasi
Degra Simba yang ditambahkan menyebabkan semakin banyak
pula zat organik yang terurai karena aktivitas mikroba sehingga
kebutuhan oksigen untukmenguraikan zat-zat organik secara
kimia (COD) menjadi berkurang.
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR MINYAK
BUMI SECARA
BIOLOGI AEROB PROSES BATCH
Questions?

Pengolahan Limbah Biologis Aerob

Anda mungkin juga menyukai