Anda di halaman 1dari 58

Ns. Made Rismawan, S.Kep., MNS.

STIKES Bali
2018
Outline
 Pendahuluan
 Materi rancangan penelitian eksperimental
 Aplikasi rancangan penelitian eksperimental
Tujuan Pembelajaran
 Mahasiswa mampu:
 Memahami rancangan penelitian eksperimental dalam
suatu karya ilmiah.
 Mengaplikasikan rancangan penelitian eksperimental
dalam suatu karya ilmiah.
Research Methods
 Qualitative versus quantitative
 Understanding the relationship between objectives
(research question) and variables is critical
 Information ≠ data
 Information = data + analysis
 Planning in advance is a must
 To include how data will be analyzed
Quantitative Research Methods
 Natural Phenomenon
 Mathematical modeling
 Experiments
 Optimization
 Game theory
 Surveys
 Bottom line – statistic are a must
RANCANGAN EKSPERIMEN
 Semua proses yang diperlukan dalam merencanakan
dan melaksanakan eksperimen
 Langkah-langkah berurutan, menyeluruh dan
lengkap, yang disusun terlebih dahulu, serta cara
pelaksanaan eksperimen (percobaan), agar data yang
diperoleh dpt diperoleh dianalisis secra obyektif
 Merencanakan eksprimen sedemikian rupa sehingga
diperoleh informasi yang relevan dengan problema
yang diteliti serta memungkinkan analisis yang
obyektif untuk memperoleh kesimpulan yang valid.
The Experimental Design Process
Research Question

Design Experiment

Collect Data

Analyze Data

Draw Conclusion
Methodology Experimentation
 Why do we perform experiments ?
 [Exploration] Try to get our head around an issue
 [Comparison] Compare two or more things (algorithms)
 [Explanation] Explain how / why some property works
 [Demonstration] Demonstrate a point, proof of concept,
etc.
 [Theory Validation] Validate some theoretical result
MANFAAT
 Mendapatkan secara maksimum informasi yang
relevan dengan problema yang diteliti

 Efisien dan efektif dalam hal :


 Waktu, dana, tenaga, bahan
 Statistika
Penelitian Eksperimen
 Ciri : adanya perlakuan (treatment) oleh
peneliti
 Perlakuan (treatment) : satu set tindakan
khusus yang dikenakan atau dilakukan
terhadap unit eksperimen dalam batas-
batas disain yang digunakan
Komponen Penelitian
Eksperimen

 Variabel Independen dan Dependen


 Pretest dan Posttest
 Kelompok Studi (Eksperimen) dan
Kelompok Kontrol
Variabel Independen dan
Dependen
 Penelitian eksperimen meneliti pengaruh variabel
independen (cause) terhadap variabel dependen
(effect)
 Variabel independen = stimulus (ada atau tidak ada),
sering disebut FAKTOR
 Harus didefinisikan secara operasional sebelum
penelitian dilaksanakan

Menentukan metode pengumpulan data


(pengukuran)
Pretest dan Posttest
 Pengukuran variabel dependen sebelum
perlakuan diberikan
 Pengukuran ulang variabel dependen
setelah perlakuan diberikan
 Membandingkan hasil pengukuran sebelum
dan setelah perlakuan diberikan
 Masalah validitas
Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol
 Kelompok eksperimen = kelompok yang mendapat
perlakuan (stimulus)
 Kelompok kontrol = kelompok yang tidak mendapat
perlakukan (stimulus)
 Obat : Placebo
 Manfaat kelompok kontrol
 Mengendalikan faktor eksternal
 Sebagai kelompok pembanding yang memiliki karakteristik
yang sama dengan kelompok eksperimen, kecuali tidak
adanya perlakuan (stimulus) yang diteliti pengaruhnya
 Dapat lebih dari 1 kelompok eksperimen atau kontrol
Kelompok Kelompok
Eksperimen Kontrol

Pengukuran Sama ? Pengukuran


Variabel Dependen Variabel Dependen

Pemberian
Stimulus

Pengukuran ulang Berbeda? Pengukuran ulang


Variabel Dependen Variabel Dependen
PEMILIHAN SUBYEK
(Unit Eksperimen)
 Kelemahan penelitian eksperimen :
 Generalisasi (keterwakilan populasi dalam
sampel)
 Sampel (replikasi) kecil
 Non random (kelompok eksperimen dan kontrol)
 Randomisasi  alokasi random
 Membangi unit eksperimen ke dalam
kelompok-kelompok (eksperimen dan kontrol)
secara random)
MATCHING
 Proses menyamakan kondisi kelompok ekspermen
dengan kelompok kontrol, dalam hal karakteristik
yang tidak diteliti
 Agar perbedaan respon yang terjadi benar-benar
karena pemberian perlakukan (stimulus)
 Efisien : menggunakan matriks kuota (quota matrix)
Desa Kota
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

< 20 thn 8 12
12 10 16

20-35 thn 18 30 14
14 28

> 35 thn 12 20 12 22

Kelompok Kelompok
Eksperimen Kontrol

6 6

7 7
VALIDITAS dalam Penelitian
Eksperimental
 Validitas eksternal :
 Berkaitan dengan generalisasi
 Sampling  sampel mewakili populasi
 Sulit dipenuhi

 Validitas internal :
 Menjawab pertanyaan apakah perbedaan yang
terjadi benar-benar disebabkan oleh perlakukan
yang diberikan, bukan faktor lain
3 Prinsip Dasar Penelitian
Eksprimental
1. Replikasi : pengulangan dari percobaan dasar
Untuk mendapatkan variasi hasil pengukuran
variabel dependen (error percobaan)  Uji
signifikansi
Jumlah replikasi tergantung :
 Jenis unit eksprimen
 Derajat ketelitian eksperimen
 Ketersediaan alat, bahan, dan lain-lain
2. Randomisasi : alokasi random
 Agar pengamatan terdistribusi secara
bebas
 Menghilangkan selection bias
 Uji signifikansi lebih valid
3. Kontrol Internal
 Banyaknya pertimbangan (balancing), grouping dan blocking
unit eksperimen yang digunakan
 Grouping : membagi eksperimen dalam kelompok-
kelompok yang homogen
 Blocking : membagi unit eksperimen ke dalam kelompok-
kelompok yang homogen, tetapi tiap kelompok unit
eksperimen dibagi lagi dalam beberapa kelompok yang lain
 Balancing : cara seorang peneliti membagi unit eksperimen
ke dalam kelompok-kelompok dan menentukan jumlah unit
eksperimen tiap kelompok sehingga terdapat suatu
kesimbangan antar kelompok
 Tujuan : menghilangkan pengaruh variabel penggangu
(confounding variables)
Kelebihan Penelitian Eksperimen
 Dapat dibuat perencanaan yang sistematis
 Jumlah dan jenis analisis yang digunakan dapat
ditentukan lebih dahulu dengan tingkat kepercayaan
yang tinggi
 Pengaruh variabel yang diteliti dapat diukur lebih
tepat
 Kesimpulan yang diperoleh lebih pasti
Kelemahan Penelitian
Eksperimen
 Disain dan analisis eksperimen selalu dinyatakan
dalam ‘bahasa’ statistika
 Umumnya diperlukan biaya besar dan waktu yang
lebih lama
PENELITIAN EKSPERIMENTAL
3 Prinsip Dasar
1. Replikasi / pengulangan
2. Randomisasi
3. Kontrol

 Bila lengkap ketiganya  True Experimental


 Bila tidak lengkap (biasanya tidak ada randomisasi) 
Quasi Experimental
PENELITIAN EKSPERIMENTAL
 MACAM (Campbell & Stanley)
1. Pra Experimental
2. Eksperimental semu
(QUASI EXPERIMENTAL)
3. Eksperimental murni/Sungguhan
(TRUE EXPERIMENTAL)
PENELITIAN PRA
EXPERIMENTAL
 TIDAK MEMENUHI SEMUA SYARAT DARI SUATU
DISAIN EKSPERIMEN
 MACAM:
1. THE ONE SHOT CASE STUDY
2. ONE GROUP PRETEST-POSTEST DESIGN
3. THE STATIC GROUP COMPARISON
THE ONE SHOT CASE STUDY
T+
E

 Perlakuan dikenakan pada suatu kelompok unit


eksperimen tertentu
 Dilakukan pengukuran terhadap variabel
dependen (tanpa pretest)
THE ONE SHOT CASE STUDY
 Keuntungan
 Berguna untuk pendahuluan atau penelitian
eksploratori

 Kelemahan
 Validitas eksternal tidak ada (tidak mempunyai
kontrol), juga validitas interanal lemah (kesimpulan
yang diperoleh tidak dijamin ketepatannya)
 Tidak mempunyai dasar untuk membuat perbandingan
(kesimpulan subyektif dan intuitif )
ONE GROUP PRETEST-POSTTEST
DESIGN
T+
E E’

 Perlakuan dikenakan pada sekelompok unit


eksperimen dengan 2 kali pengukuran (pretest dan
posttest)
 Perbaikan dari disain the one shot case study
ONE GROUP PRETEST POSTTEST
DESIGN
 Keuntungan :
 Dapat dilakukan perbandingan pretest posttest (ada pretest
an kedua test – pretest dan posttest – dilakukan terhadap unit
eksperimen yang sama)

 Kelemahan :
 Validitas internal kurang, tidak ada jaminan bahwa
perbedaan antara E dan E’ hanya disebabkan oleh perlakuan
T
 Banyak terdapat error karena : efek testing, efek instrumen,
efek maturasi, efek historis, error regresi, bias pemilihan, dan
efek mortalitas (secara umum disebut sebagai efek
confounded)
Efek ‘confounded’
 History : selama mendapat perlakuan
sebagian subyek pindah ke tempat yang
lebih baik atau orang tua lebih menaruh
perhatian terhadap kegiatan anak
 Maturation : menjadi lebih dewasa, lelah
atau menjadi kurang perhatian / makin
antusias
Efek ‘confounded’
 Testing Effect : pengalaman mendapat
pretest dapat menyebabkan perubahan
(motivasi, sikap, dll) pada subyek penelitian
 Changing effect of Instrumentation :
perubahan pada cara test, cara skoring,
teknik observasi atau wawancara
menyebabkan perubahan pada pre dan post
test
Efek ‘confounded’
 Statistical regression : apabila terdapat
kelompok atau nilai-nilai ekstrim yang
dibandingkan dalam pre dan posttest
 Selection biases and mortality : apabila
terjadi separate sample (subyek yang sama
tidak mengambil kedua test – pre dan
posttest)  perbedaan subyek penelitian
pre dan posttest.
THE STATIC GROUP
COMPARISON
= RANDOMIZED CONTROL-GROUP POSTEST ONLY
DESIGN

T+
E
T-
C

 Unit percobaan dibagi secara random menjadi 2 kelompok


(kelompok eksprimen dan kelompok kontrol)
 Variabel dependen diukur saat posttest saja
THE STATIC GROUP
COMPARASION
 Keuntungan
 Validitas lebih tinggi, ada randomisasi dan
kontrol
 Efek testing tidak ada (tidak ada pretest)

 Kelemahan
 Beberapa pengaruh luar belum dapat
dihilangkan, misalnya efek histori, maturasi,
instrumentasi dan mortalitas
PENELITIAN
QUASI EXPERIMENTAL
 BELUM MEMENUHI KRITERIA EKSPRIMEN
SEBENARNYA  Variabel-variabel yang
seharusnya dikontrol/dimanipulasi tidak dapat
dikontrol atau dimanipulasi, sehingga validitas
penelitian tidak memadai sebagai penelitian
eksperimen murni
 Terdapat kekurangan pada (salah satu)
randomisasi, replikasi atau kontrol internal,
biasanya randomisasi
PENELITIAN
QUASI EXPERIMENTAL
 MACAM :
1. NON RANDOMIZED CONTROL GROUP PRETEST-
POSTTEST DESIGN

T+
E E’

C C’
PENELITIAN
QUASI EXPERIMENTAL
2. THE TIME SERIES DESIGN

T+
E1 E2 E3 E4 E5 E6

3. CONTROL GROUP TIME SERIES DESIGN


T+
E1 E2 E3 E4 E5 E6
T-
C1 C2 C3 C4 C5 C6
PENELITIAN
QUASI EXPERIMENTAL
4. EQUIVALEN TIME SAMPLES DESIGN
(E1  T1)  (E2  T2)  (E1  T3)  (E2  T4)

5. SEPARATE SAMPLE PREST-POSTTEST DESIGN


6. SEPARATE SAMPLE PRETEST-POSTTEST
CONTROL-GROUP DESIGN
7.EQUIVALENT MATERIAL DESIGN
8. COUNTER BALANCED DESIGN
9. DLL
PENELITIAN
TRUE EXPERIMENTAL
 Memenuhi kriteria :
1. Replikasi
2. Randomisasi
3. Kontrol

 Keuntungan :
 Validitas eksternal >>, ada randomisasi
 Validitas internal >>, ada replikasi dan kontrol
PENELITIAN
TRUE EXPERIMENTAL
 MACAM :
1. RANDOMIZED CONTROL-GROUP PRETEST-
POSTTEST DESIGN
2.RANDOMIZED SOLOMON FOUR GROUP DESIGN
3.TREATMENT BY SUBJECT DESIGN = RANCANGAN
SAMA SUBYEK
4.FACTORIA DESIGN
RANDOMIZED CONTROL-GROUP
PRETEST-POTSTTEST DESIGN
T+
E E’
Random

S
C C’

Contoh :
Penelitian untuk mengetahui pelatihan terhadap kinerja
perawat di rumah sakit, dimana perawat dibagi dalam 2
kelompok secara random
RANDOMIZED CONTROL-GROUP
PRETEST-POTSTTEST DESIGN
 Perluasan rancangan
T1
E1 E 1’

T2
E2 E2’

C C’
RANDOMIZED CONTROL-GROUP
PRETEST-POTSTTEST DESIGN
 Kombinasi desain dengan dan tanpa pengukuran awal
(pretest)
TREATMENT BY SUBJECT
DESIGN
RANCANGAN SAMA SUBYEK
 Beberapa perlakuan dikenakan pada subyek yang
sama dengan interval waktu tertentu (untuk
menghindari residual effect)
 Keuntungan :
1. Variasi antar individu (unit eksperimen) dapat
dihilangkan
2. Jumlah subyek penelitian dapat diperkecil
Penting untuk penelitian dengan unit eksprimen
manusia
TREATMENT BY SUBJECT DESIGN
 Rancangan :
TREATMENT BY SUBJECT
DESIGN
 Kelemahan
Adanya efek bawaan (residual effect) tiap perlakuan

Diatasi dengan Cross Overn Design


FACTORIAL DESIGN
 Untuk mengetahui efek kombinasi dua atau lebih
perlakuan (faktor)
 Contoh :
Ingin diteliti efek obat anti hipertensi yang
diberikan bersama-sama obat tidur terhadap
tekanan darah
 Rancangan paling sederhana menggunakan 2
faktor dan masing-masing faktor menggunakan 2
kategori  Rancangan Faktorial 2x2
FACTORIAL DESIGN
FAKTORIAL DESIGN
Dapat diteliti 3 macam efek
1. Efek Utama (Main Effect)
Perbedaan efek L1 dan L2 terlepas dari efek T1 dan T2,
dan sebaliknya
2. Efek Sederhana (Simple Effect)
Perbedaan antar L pada tiap T, dan sebaliknya
3. Efek Interaksi (Interaction Effect)
Apakah perlakuan L memberikan efek seiring dengan
perlakuan T.

Anda mungkin juga menyukai