Anda di halaman 1dari 38

UKK GASTROHEPATOLOGI

 Merupakan masalah kesehatan yang sering


ditemukan.
 Eropa dan USA (paling banyak),7-20%
Caucasians(terendah di Eropa Utara),80-
95% Amerika Natif,65-75% Afrika dan
Afrika-Amerika, 50% Hispanik
 Asia Tenggara: cenderung menurun
 Bervariasi sesuai umur
 Pada bayi Laktosa merupakan 35-55% dari kalori
harian yang dicerna.
 Laktosa juga sering dikonsumsi pada anak yang
sedang mendapat makanan tambahan
 Rata-rata orang dewasa mencerna 300 gram
karbohidrat per hari (52% starch,37% sukrosa,5%
laktosa (terutama di susu),3% fruktosa
 Primer  Sekunder

 Ras/etnik tertentu  Bakteri


 Defisiensi enzim laktase overgrowth/stasis
yang berlanjut  Injuri mukosa GIT yang
 Defisiensi enzim laktase menyebabkan
kongenital penumpulan villi
 Reduksi aktivitas dari enzim laktase
 Malabsorbsi laktosa yang sering ditemukan
 Masalah utama dari populasi dunia berkembang
,enzim laktase di sal.cerna bawah selama masa
kanak-kanak ( sekitar usia 5 tahun)
 Banyak ditemukan di Asia dan Afrika,jarang
ditemukan Caucasian dan Skandinavian
 Dasar molekuler belum jelas sampai sekarang
 Kadar laktase yang rendah bisa
disebabkan dari prematuritas.
 Aktivitas laktase pada fetus meningkat
pada akhir gestasi
 Bayi premature yang lahir 28-32
minggu mengalami penurunan
aktivitas laktase
 Disorder autosomal resesif yang jarang (Populasi
Finnish)
 Ditandai oleh absennya aktivitas laktase di usus
halus,dengan temuan histologik yang normal.
 Gen yang bertanggungjawab berada pada kromosom
yang sama dengan gen yang mengatur enzim laktase.
 Individu yang terkena menderita diare dari
lahir,hiperkalsemia dan nefrokalsinosis.
 Gen pada laktosa tolerance diturunkan oleh alel
dominan,sedangkan laktosa intolerance oleh trait
autosomal resesif.
 Pada mamalia normal ,penurunan konsumsi
laktosa menurun pada saat weaning periode
sehingga pada saat itu terjadi penurunan produksi
enzim laktase(spesifik periode waktu tertentu)
 Pada populasi yang jarang mengkonsumsi produk
susu terjadi penurunan hampir 90% produksi
enzim laktase pada 4 tahun pertama dikarenakan
terjadi mutasi pada kromosom kedua.
 Peningkatan fermentasi dari diet
laktosa di usus halus,menyebabkan
gejala intoleransi laktosa.
 Suspek didapatkan dari gejala klinik
dan tes hidrogen yang meningkat awal
selama tes chalange
 Penumpulan villi usus atau kerusakan
epithel usus .
 Celiac Disease
 Crohn’s Disease
 Enteritis karena radiasi,kemoterapi
 Enteropati HIV
 Whipple’s Disease
 Malnutrisi
 Enzim laktase biasanya pertama kali
mempengaruhi pemecahan
disakarida,karena lokasi di distal dari
villus.
 Terapi dari kelainan primer dapat
menyembuhkan aktivitas enzim
laktase.
 Abdominal pain,cramp,disekitar area
periumbilikal, atau kuadrant bawah.
 Kembung
 Keluas gas
 Diare akut (jarang) dan kronis (sering)
 Muntah
 Feses biasanya cair, berbuih
 Makanan dengan osmolalitas yang tinggi dan
mengandung lemak menyebabkan perlambatan
pengosongan lambung dan menurunkan
keparahan
 Gerakan usus yang cepat menyebabkan gerakan
gula yang diabsorbsi dengan cepat.
 Individu yang terkena biasanya kembung yang
disebabkan laktosa yang tidak tercerna yang
menstimulasi influks air ke dalam lumen atau
produksi gas berlebihan
Tanda-tanda :
 Diare yang sangat sering
 Diare berbau asam
 Meteorismus
 Flatulens
 Kolik abdomen
 Diaper rash.
 Irritable bowel disease
 Inflammatory bowel disease
 Cystic fibrosis
 Diverticulitis
 Celiac sprue
 Acute gastroenteritis
 Giardiasis
 Tes absorbsi (Tes absorbsi laktosa)
 Tes malabsorbsi (Tes Hydrogen Nafas)
:
 Tes PH Feses:
_ untuk memeriksa PH feses
_ menggunakan kertas lakmus
_ Laktosa yang tidak tercerna menghasilkan
asam laktat dan beberapa asam lemak yang
bisa terdeteksi pada feses.Glukosa bisa juga
ditemukan pada feses sebagai hasil dari
laktosa yang tidak tercerna.
 Beri susu rendah laktosa (Low Lactose Milk, Almiron) /
Susu Free Lactose Milk (susu bebas laktosa)  Selama
2-3 bulan  kembali ke susu biasanya
 Jika tidak ada penyakit yang mendasari,
terapi terdiri dari 4 prinsip:
 Kurangi intake laktosa, berikan susu
rendah/bebas laktosa
 Substitusi dengan sumber nutrisi lain untuk
mempertahankan kebutuhan energi dan intake
protein.
 Substitusi dengan enzime yang dijual di
pasaran
 Maintenance intake kalsium
 Konsentrasi tertinggi secara di susu dan es
krim,sedikit lebih rendah di keju.
 Restriksi komplet makanan yang
mengandung laktosa diperlukan beberapa
waktu untuk meyakinkan spesifitas dari
diagnosa.
 Jika pasien telah dapat mentolerir secara
bertahap laktosa pada intake,maka boleh
diberikan pada diet secara bertahap juga
dengan penuh kewaspadaan timbulnya
gejala.
 Telah beredar di pasaran beberapa
produk enzim laktase yang berbahan
dasar bakteri atau β galaktosidase .
 Lactaid,Lactrase,LactAce,Dairy
Ease,Lactrol
 Mulai dengan 2 Lactaid tablet dan
sesuaikan antara dosis dengan kadar
toleransi terhadap laktosa
 Pembatasan terhadap produk susu dan produk-
produk berbahan susu dapat menyebabkan resiko
terhadap osteoporosis dan frakture
 Pemberian Kalsium Karbonat
 Untuk anak dan bayi gunakan Kalsium glukonat
 Yogurt yang mengandung laktosa biasanya bisa
ditolerir oleh pasien,dan yogurt juga mengandung
beberapa patogen yang memproduksi laktase
LIMA LANGKAH
TATA LAKSANA DIARE
REHIDRASI

DUKUNGAN NUTRISI

SUPLEMENTASI ZINC

ANTIBIOTIK SELEKTIF

EDUKASI
 Sesuai derajat dehidrasi
 Tanpa dehidrasi  rencana terapi A
 Dengan dehidrasi tak berat  rencana terapi B
 Dengan dehidrasi berat  rencana terapi C
Oralit Lama Oralit Baru
Untuk Kolera Untuk kolera dan non kolera
Risiko hipernatremia pada non Dibuat karena banyak laporan
kolera hipernatremia
Osmolaritas lebih tinggi Osmolaritas lebih rendah
Kandungan Kandungan
•Natrium sebanyak 90 mmol/L •Natrium 75 mmol/L
•Kalium 20 mmol/L •Kalium 20 mmol/L
•Sitrat 10 mmol/L •Klorida 65 mmol/L
•Klorida 80 mmol/L •Sitrat 10 mmol/L
•Glukosa 111 mmol/L •Glukosa 75 mmol/L
•Dengan total osmolaritas 311 •Total osmolaritas 245 mmol/L
mmol/L
 Tetap diteruskan sesuai umur anak  menu sama
pada anak sehat
 ASI tetap diteruskan  frekuensi lebih sering dari
biasanya
 Tujuan  mencegah gizi buruk
 Adanya perbaikan nafsu makan  fase kesembuhan
 Pemberian zinc
 Mengurangi lama dan beratnya diare
 Mencegah berulangnya diare selama 2-3 bulan
 Mengembalikan nafsu makan anak

 Dosis zinc untuk anak


 Anak di bawah umur 6 bulan : 10 mg(1/2 tablet) per
hari
 Anak di atas umur 6 bulan : 20 mg (1 tablet) per hari

 Diberikan selama 10-14 hari berturut-turut


meskipun anak sudah sembuh dari diare
 Kofaktor enzim superoxide dismutase (SOD)
 Stabilisator intramolekular
 Mencegah pembentukan ikatan disulfida
 Berkompetisi dengan tembaga (Cu) dan besi (Fe)
 Mampu menghambat sintesis nitric oxide (NO) oleh
enzim nitric oxide synthase type-2
 Zinc berperan :
 Antioksidan
 Penguat sistem imun
 Aktivasi limfosit T
 Menjaga keutuhan epitel usus
 Indikasi :
diare berdarah (disentri) dan kolera

 Disentri
Beri antibiotik selama 5 hari yang masih sensitif
terhadap shigella menurut pola setempat
WHO
 golongan Quinolon seperti Ciprofloxacin dengan
dosis 30-50 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis
selama 5 hari

 Pantau setelah 2 hari pengobatan :


demam, diare berkurang, darah dalam feses,
peningkatan nafsu makan
 Membaik  HENTIKAN ANTIBIOTOK
 Tidak membaik  hentikan pemberian antibiotik
sebelumnya dan berikan antibiotik yang sensitif terhadap
shigella berdasarkan area
 Jika kedua jenis antibiotika tersebut di atas tidak
memberikan perbaikan maka amati kembali adanya
penyulit atau penyebab selain disentri
 pasien rawat jalan dianjurkan pemberian sefalosporin
generasi ketiga seperti sefiksim 5 mg/kgBB/hari per
oral

 Kontrol
 Tidak membaik atau bertambah berat
 muncul tanda-tanda komplikasi (panas tinggi, kejang,
penurunan kesadaran, tidak mau makan dan menjadi
lemah)
 Memperpanjang lamanya diare
 mengganggu keseimbangan flora usus
 Clostridium difficile tumbuh

 Mempercepat resistensi kuman terhadap antibiotik


 Kembali segera jika
 Demam
 Tinja berdarah
 Muntah berulang
 Makan atau minum sedikit
 Anak sangat haus
 Diare makin sering
 Belum membaik dalam 3 hari
 Intolerasi laktosa penyebab diare yang serius
 Penyebabnya primer dan sekunder
 Terapinya pengurangan/hindari laktosa dalam
makanan

Anda mungkin juga menyukai