Anda di halaman 1dari 19

MERGER & AKUISISI

Natasha Nadia RK 155020300111053


Silvya Ramadhanty 155020300111056
MERGER

Merger adalah proses difusi atau penggabungan dua


perseroan dengan salah satu di antaranya tetap berdiri
dengan nama perseroannya, sementara yang lain lenyap
dengan segala nama dan kekayaannya dimasukan dalam
perseroan yang tetap berdiri tersebut.
AKUISISI

Akuisisi adalah pengambilan kepemilikan atau


pengendalian atas saham atau asset suatu perusahaan
oleh perusahaan lain, dan dalam peristiwa ini baik
perusahaan pengambilalih atau yang diambil alih tetap
eksis sebagai badan hukum yang terpisah
JENIS-JENIS MERGER

1. Merger Horisontal
-Merger antara dua atau lebih perusahaan yang bergerak
dalam industri yang sama

-Tujuan : untuk mengurangi persaingan atau untuk


meningkatkan efisiensi melalui penggabungan aktivitas
produksi, pemasaran dan distribusi, riset dan pengembangan
dan fasilitas administrasi

- Efek : semakin terkonsentrasinya struktur pasar pada


industry tersebut.
JENIS-JENIS MERGER

2.Merger vertical
Merger vertical adalah integrasi yang melibatkan
perusahaan -perusahaan yang bergerak dalam tahapan-
tahapan proses produksi atau operasi

Merger dan akuisisi vertical dilakukan oleh perusahaan –


perusahaan yang bermaksud untuk mengintegrasikan
usahanya terhadap pemasok dan/atau pengguna
produk dalam rangka stabilisasi pasokan dan pengguna.
JENIS-JENIS MERGER

3. Merger Konglomerat
- Merger dua atau lebih perusahaan yang masing –
masing bergerak dalam industry yang tidak terkait

- Merger dan akuisisi konglomerat terjadi apabila


sebuah perusahaan berusaha mendiversifikasi bidang
bisnisnya dengan memasuki bidang bisnis yang
berbeda sama sekali dengan bisnis semula.
JENIS-JENIS MERGER

4.Merger Ekstensi Pasar


Merger yang dilakukan oleh dua atau lebih perusahaan
untuk secara bersama-sama memperluas area pasar.

Tujuan merger dan akuisisi ini terutama untuk


memperkuat jaringan pemasaran bagi produk masing –
masing perusahaan
JENIS-JENIS MERGER

5. Merger Ekstensi Produk


- Merger yang dilakukan oleh dua atau lebih
perusahaan untuk memperluas lini produk masing-
masing perusahaan
- Merger dan akuisisi ini dilakukan dengan
memanfaatkan kekuatan departemen riset dan
pengembangan masing – masing untuk mendapatkan
sinergi melalui efektifitas riset sehingga lebih
produktif dalam inovasi.
AKUISISI
Menurut Reksohadiprojo dalam Wiharti (1999)
akuisisi dapat dibedakan dalam tiga kelompok
besar, yaitu:

1. Akuisisi horizontal, yaitu akuisisi yang dilakukan oleh


suatu badan usaha yang masih dalam bisnis yang
sama
2. Akuisisi vertical, yaitu akuisisi pemasok atau
pelanggan badan usaha yang dibeli
3. Akuisisi konglomerat, yaitu akuisisi badan usaha
yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan
badan usaha pembeli.
Klasifikasi berdasarkan obyek yang
diakuisi

1. Akuisisi saham
- Istilah akuisisi digunakan untuk menggambarkan
suatu transaksi jual beli perusahaan, dan transaksi
tersebut mengakibatkan beralihnya kepemilikan
perusahaan dari penjual kepada pembeli

- Akuisisi saham merupakan salah satu bentuk akuisisi


yang paling umum ditemui dalam hampir setiap
kegiatan akuisisi.
Klasifikasi berdasarkan obyek yang
diakuisi

2. Akuisisi Asset
Apabila sebuah perusahaan bermaksud memiliki
perusahaan lain maka ia dapat membeli sebagian atau
seluruh aktiva atau asset perusahaan lain tersebut. Jika
pembelian tersebut hanya sebagian dari aktiva
perusahaan maka hal ini dinamakan akuisisi parsial
ALASAN MELAKUKAN MERGER & AKUISISI

a. Pertumbuhan atau
Diversifikasi
Perusahaan yang b. Sinergi
menginginkan pertumbuhan Sinergi dapat tercapai ketika merger
yang cepat, baik ukuran, pasar menghasilkan tingkat skala ekonomi
saham, maupun diversifikasi (economies of scale). Tingkat skala
usaha dapat melakukan ekonomi terjadi karena perpaduan
merger maupun akuisisi. biaya overhead meningkatkan
Perusahaan tidak memiliki pendapatan yang lebih besar
resiko adanya produk baru. daripada jumlah pendapatan
Selain itu, jika melakukan perusahaan ketika tidak merger.
ekspansi dengan merger dan Sinergi tampak jelas ketika
akuisisi, maka perusahaan perusahaan yang melakukan merger
dapat mengurangi perusahaan berada dalam bisnis yang sama
pesaing atau mengurangi karena fungsi dan tenaga kerja yang
persaingan. berlebihan dapat dihilangkan
ALASAN MELAKUKAN MERGER & AKUISISI

c. Meningkatkan dana d. Menambah ketrampilan


Banyak perusahaan tidak dapat manajemen atau teknologi
memperoleh dana untuk melakukan Beberapa perusahaan tidak dapat
ekspansi internal, tetapi dapat berkembang dengan baik karena
memperoleh dana untuk melakukan tidak adanya efisiensi pada
ekspansi eksternal. Perusahaan manajemennya atau kurangnya
tersebut menggabungkan diri dengan teknologi. Perusahaan yang tidak
perusahaan yang memiliki likuiditas dapat mengefisiensikan
tinggi sehingga menyebabkan manajemennya dan tidak dapat
peningkatan daya pinjam perusahaan membayar untuk mengembangkan
dan penurunan kewajiban keuangan. teknologinya, dapat menggabungkan
Hal ini memungkinkan meningkatnya diri dengan perusahaan yang memiliki
dana dengan biaya rendah. manajemen atau teknologi yang ahli
ALASAN MELAKUKAN MERGER & AKUISISI

e. Melindungi diri dari f. Meningkatkan likuiditas


pengambilalihan pemilik
Hal ini terjadi ketika sebuah Merger antar perusahaan
perusahaan menjadi incaran memungkinkan perusahaan
pengambilalihan yang tidak memiliki likuiditas yang lebih
bersahabat. Target firm mengakuisisi besar. Jika perusahaan lebih
perusahaan lain, dan membiayai besar, maka pasar saham akan
pengambilalihannya dengan hutang, lebih luas dan saham lebih
karena beban hutang ini, kewajiban mudah diperoleh sehingga
perusahaan menjadi terlalu tinggi lebih likuid dibandingkan
untuk ditanggung oleh bidding firm dengan perusahaan yang lebih
yang berminat kecil
KELEBIHAN & KEKURANGAN MERGER

Kelebihan Merger Kekurangan Merger


Pengambilalihan melalui Dibandingkan akuisisi merger
merger lebih sederhana dan memiliki beberapa
lebih murah dibanding kekurangan, yaitu harus ada
persetujuan dari para
pengambilalihan yang lain
pemegang saham masing-
(Harianto dan Sudomo,
masing perusahaan,sedangkan
2001, p.641) untuk mendapatkan
persetujuan tersebut
diperlukan waktu yang lama.
(Harianto dan Sudomo, 2001,
p.642)
Kelebihan Akuisisi

a. Akuisisi Saham tidak memerlukan rapat pemegang saham dan


suara pemegang saham sehingga jika pemegang saham tidak
menyukai tawaran Bidding firm, mereka dapat menahan
sahamnya dan tidak menjual kepada pihak Bidding firm

b. Dalam Akusisi Saham, perusahaan yang membeli dapat


berurusan langsung dengan pemegang saham perusahaan
yang dibeli dengan melakukan tender offer sehingga tidak
diperlukan persetujuan manajemen perusahaan.
Kelebihan Akuisisi

c. Karena tidak memerlukan persetujuan manajemen dan


komisaris perusahaan, akuisisi saham dapat digunakan untuk
pengambilalihan perusahaan yang tidak bersahabat (hostile
takeover)

d. Akuisisi Aset memerlukan suara pemegang saham tetapi tidak


memerlukan mayoritas suara pemegang saham seperti pada
akuisisi saham sehingga tidak ada halangan bagi pemegang
saham minoritas jika mereka tidak menyetujui akuisisi (Harianto
dan Sudomo, 2001, p.643-644).
KEKURANGAN AKUISISI

a. Jika cukup banyak pemegang saham minoritas yang tidak


menyetujui pengambilalihan tersebut, maka akuisisi akan batal.
Pada umumnya anggaran dasar perusahaan menentukan paling
sedikit dua per tiga (sekitar 67%) suara setuju pada akuisisi agar
akuisisi terjadi.
b. Apabila perusahaan mengambil alih seluruh saham yang dibeli
maka terjadi merger.
c. Pada dasarnya pembelian setiap aset dalam akuisisi aset harus
secara hukum dibalik nama sehingga menimbulkan biaya legal
yang tinggi. (Harianto dan Sudomo, 2001, p.643)

Anda mungkin juga menyukai