Anda di halaman 1dari 16

PENGENDALIAN MIKROBA

Dosen pengampu:Yessy Velina, M.Si

Disusun oleh:

Agum Gumelar 1411060005


Ayu Kurnia Sari 1411060021
Dewi Puspo Rini 1411060032
Echa Riyanti 1411060052
Fadli Alamsyah 1411060060
Apa tujuan dari
Pengendalian
Pertumbuhan Mikroba?

Pengendalian pertumbuhan mikroba pada


prinsipnya adalah menghambat atau mencegah
pertumbuhan mikroorganisme.

Sehingga dengan pengendalian mikroba


kita dapat mencegah penyebaran penyakit dan
infeksi, membasmi mikroorganisme pada inang yang
terinfeksi, dan mencegah pembusukan dan
perusakan bahan oleh mikroorganisme.
Back Next
Pengendalian
Pertumbuhan Mikroba

Pengendalian dengan agensia Pengendalian dengan agensia


fisik kimia

Suhu Tinggi Suhu rendah


Antimikroba Antibiotik
Filtrasi Radiasi Pengawet

Pengeringan (peng
angkatan H2O)

Back Next
A. Pengendalian dengan agensia fisik
1. Suhu Tinggi
Pada suhu-suhu tertentu mikroorganisme dapat
dihambat pertumbuhannya bahkan dimatikan.
Waktu yang diperlukan tergantung dengan
jumlah organisme, spesies, sifat produk yang
dipanaskan, pH, dan suhu.

1. Pemanasan basah
Pemanasan dapat dilakukan melalui dua cara: 2. Pemenasan kering

Back Next
2. Suhu rendah
Penggunaan suhu rendah hanya dapat
menghambat pertumbuhan, tidak
membunuh mikroba.
Umumnya mikroorganisme hanya tumbuh
sangat sedikit atau tidak sama sekali pada
Suhu 0 o C.

Back Next
3. Pengeringan (pengangkatan H2O)
Sebagian besar mikroorganisme tidak dapat
tumbuh pada keadaan kekurangan air.
Pengeringaan sel mikroba serta lingkungannya
sangat mengurangi atau menghentikan aktivitas
metabolik.
1. Jenis mikroorgaanisme
2. Bahan pembawa yang akan
dipakai untuk mengeringkan
Faktor yang mempengaruhinya mikroorganisme
3. Kesempurnaan proses
pengeringan
4. Kondisi fisik

Back Next
4. Radiasi
Energi dalam bentuk elektromagnetik.

a. Radiasi Ultraviolet
Ultraviolet merupakan unsur bakterisidal utama pada
sinar matahari yang menyebabkan perubahan-perubahan
di dalam sel berupa :
 Denaturasi protein
 Kerusakan DNA
 Hambatan replikasi DNA
 Pembetukan H2O2 dan peroksida organik di dalam
pembenihan
 Merangsang pembentukan kolisin pada kuman kolisigenik
dengan merusak penghambatnya di dalam sitoplasma.
b. Radiasi sinar-X dan pengion lainnya
Radiasi sinar X dan pengion memiliki kapasitas
lebih besar untuk menginduksikan perubahan
perubahan yang mematikan pada DNA sel.

Dua bakteri penyebab penyakit penting yang


Dapat dikendalikan oleh radiasi
meliputi Escherichia coli dan spesies Salmonella.
5. Filtrasi b. Filter udara
Filter udara berefisiensi tinggi untuk
a. Filter Bakteriologis menyaring udara berisikan partikel

Diantara jenis filter bakteri (High Efficiency Particulate Air


Filter atau HEPA) memungkinkan
yang umum digunakan adalah :
dialirkannya udara bersih ke dalam
Berkefeld (dari fosil diatomae), ruang tertutup dengan sistem aliran
Chamberland (dari porselen), udara laminar (Laminar Air Flow).
Seitz (dari asbes) dan selulosa.
B. Pengendalian dengan agensia
kimia
1.Antimikroba
Termasuk bahan pengawet kimia dan
antiseptik, serta obat yang digunakan dalam
pengobatan penyakit menular pada tanaman
dan hewan.

Berasal dari alam, dan mereka


memiliki efek atau sidal statis pada
mikroorganisme.
a. Antiseptik
menghambat dan merusak sel-sel bakteri,
spora bakteri jamur, virus dan protozoa,
tanpa merusak jaringan tubuh.

Efektifitas antiseptik dalam menghambat dan


membunuh mikroorganisme bergantung
pada beberapa faktor, misalnya konsentrasi
dan lama paparan.
Beberapa contoh antiseptik diantaranya
adalah hydrogen peroksida, garam merkuri,
boric acid, dan triclosan.

Mekanisme kerja antiseptik sebagai berikut :

penginaktifan Mengubah
enzim Pembentukan
permeabilitas
tertentu kelat

Interkalasi
Denaturasi
protein kedalam
DNA
b. Pengawet
Pengawet merupakan bahan statis yang
digunakan untuk menghambat pertumbuhan
mikroorganisme, dan paling sering
digunakan dalam makanan.

Contohnya adalah kalsium propionat,


natrium benzoat, formaldehida, nitraat dan
belerang dioksida.
c. Antibiotik
Antibiotik digunakan untuk mengobati
berbagai jenis penyakit infeksi seperti
saluran pernafasan (pneumonia, TBC,
Sinusitis, Faringitis dan sebagainya), infeksi
kulit (selulitis, bisul, dll), infeksi saluran
pencernaan (penyakit tipes, disentri, dll).
Berdasarkan sumber pembuatannya
antibiotik dibedakan menjadi 3 yaitu :

-Antibiotik sintetik: dari mikroba maupun virus.

-Antibiotik alami: dihasilkan oleh


mikroorganisme yang dapat membunuh
atau menghambat mikroorganisme lainnya.

-Antibiotik semisintetik: molekulnya diproduksi


suatu mikroba kemudia dimodifikasi oleh ahli
kimia organik untuk meningkatkan sifat
antimikroba
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai