DISUSUN OLEH :
1. MUFID BANGKIT ( P27220015 157)
2. ROYANTORO ( P27220015 168)
3. SINDHUNG AGRA S ( P27220015 170)
4. TINO PUTRA P ( P27220015 173)
5. ZUVITA TAHTA ( P27220015 178)
A. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : Sabtu, 25 juni 2016
Waktu : 14.00 WIB
Ruang/RS : Geranium/ RSUD Pandan Arang Boyolali
Biodata
Identitas pasien
Nama : Ny.S
Umur : 65 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Pendem RT 03/ RW 03 tegalsari, karanggede, boyolali
No. Register : 134299910
Diagnosa Medis : Colelitiasis
• Penanggung Jawab
Nama : Ny. N
Jeniskelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Pendem RT 03/ RW 03
tegalsari, karanggede,
boyolali
Hubungan dengan pasien : Anak
B. Keluhan Utama
Pre operasi
Pasien mengatakan nyeri pada perut.
Pengkajian nyeri :
P : nyeri pada abdomen bagian bawah
Q : nyeri seperti berdenyut
R : di abdomen bagian bawah
S :4
T : Nyeri hilang timbul
Post operasi
Klien mengatakan 2 jam setelah selesai operasi, ia merasakan nyeri
di bagian abdomen yang baru saja di bedah.
Pengkajian nyeri :
P : post operasi benjolan
Q : perih, seperti di gores dengan benda tajam
R : Di abdomen
S : 10
T : nyeri terus-menerus
C. Riwayat Keperawatan
• Riwayat Keperawatan Sekarang dan Catatan Masuk
Pasien datang dengan mengeluh nyeri perut
bawah, lemas, perut sakit.
• Riwayat Keperawatan Dahulu
Ny S mengatakan dahulu pernah berobat ke
dokter dengan keluhan nyeri perut dan lemas
• Riwayat Keperawatan keluarga
Di dalam keluarga pasien tidak ada yang pernah
mempunyai riwayat penyakit herediter maupun
menular.
D. PolaFungsional (Gordon)
1. Pola Manajemen Kesehatan
Sehat menurut pasien adalah sehat jasmani
dan juga sehat rohani. Hal tersebut sangat
penting baginya karena jika dalam keadaan
sehat, pasien dapat melakukan segala aktivitas.
Apabila pasien sakit, biasanya pasien pergi ke
puskesmas dekat rumah. Namun bila sakitnya
agak parah pasien biasanya pergi ke dokter atau
ke poliklinik di rumah sakit.
2. Pola nutrisi
- Sebelum sakit
Pasien makan 3x sehari dengan porsi sepiring
habis, pasien minum air putih dan teh manis.
- Saat sakit
Pasien makan 3x sehari dengan porsi sepiring
habis, pasien minum air putih dan teh manis.
3. Pola aktifitas
- Sebelum sakit
Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan √
Minum √
Berpakaian √
Eliminasi √
Berpindah √
Ambulansi √
Naik tangga √
Makan √
Minum √
Berpakaian √
Eliminasi √
Berpindah √
Ambulansi √
Naik tangga √
Makan √
Minum √
Berpakaian √
Eliminasi √
Berpindah √
Ambulansi √
Naik tangga √
F. PROGRAM TERAPI
Parenteral : RL 20 tpm
Injeksi : injeksi ceftriaxon 1gr/ 12 jam
injeksi Ketorolac 30 mg/8 jam
injeksi ranitidine 50 mg/12jam
G. DATA FOKUS
- DATA SUBYEKTIF
Pre operasi : Pasien mengatakan nyeri pada abdomen bagian bawah
Post operasi : pasien mengatakan nyeri pada luka operasi
- DATA OBYEKTIF
• Pre operasi :
P : nyeri pada abdomen bagian bawah
Q : nyeri seperti berdenyut dan tertekan merasa lebih nyeri ketika merubah posisi
R : pada bagian abdomen
S : Skala nyeri 4
T : nyeri terjadi hilang timbul
TTV :
TD : 140/80
Suhu : 36,6
N : 88x/menit
RR : 22x/menit
• Post operasi :
P : nyeri pada perut post operasi batu empedu
Q : nyeri seperti berdenyut
R : pada bagian abdomen
S : skala nyeri 10
T : nyedi dirasakan terus menerus
• ANALISIS DAN SINTETIS DATA
No. Tgl/Jam Data Fokus Masalah Etiologi
1. 25 Juni 2016, DS : Pre operasi, klien mengatakan merasa Gangguan kebutuhan rasa nyaman Agen injuri fisik
pukul nyeri di abdomen bagian bawah. ( nyeri )
14.00 WIB DO :
P : nyeri pada abdomen bagian bawah
Q : nyeri seperti berdenyut dan tertekan
merasa lebih nyeri ketika merubah posisi
R : pada abdomen bagian bawah
S : Skala nyeri 4
T : nyeri terjadi terus menerus
TTV : TD : 140/80
Suhu : 36,6
N : 88x/menit
RR : 22x/menit
2. 27 juni 2016, DS : Post operasi, klien mengatakan merasa Pembedahan Terputusnya kontinuitas nyeri
. pukul 08.00 nyeri pada luka operasi
WIB DO :
P : nyeri pada perut post operasi batu empedu
Q : nyeri seperti berdenyut denyut
R : pada bagian abdomen
S : skala nyeri 10
T : nyedi dirasakan hilang timbul
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
- Nyeri berhubungan dengan agen injuri fisik -
- Nyeri berhubungan dengan terputusnya
kontinuitas jaringan akibat tindakan operasi
ditandai dengan pasien merasakan nyeri pada
luka OP
J. INTERVENSI
No Tujuan dan criteria hasil Intervensi Rasional
DX.
1. 08.30 • Mengkaji DS :
nyeri, lokasi, P : pasien
tipe durasi megatakan nyeri
frekuensi nyeri di abdomen
bagian bawah
Q : nyeri seperti
berdenyut dan
tertekan merasa
lebih nyeri
ketika merubah
posisi
R : di abdomen
bagian bawah
S : skala nyeri 4
T : Nyeri terjadi
terus
DO : pasien
tampak meringis
menahan nyeri ,
pasien tampak
lemah