Anda di halaman 1dari 12

LARUTAN ISOTONIK,

HIPOTONIK, DAN HIPERTONIK


KELOMPOK 6

Nama Anggota:

1. Hapsyah Nurhayati (108116043)


2. Tria Oktaviana Rahajeng (108116045)
3. Myelinda Aryanti (108116047)
4. Vivi Nurafni Septiana (108116051 )
5. Arizal Setyawan (108116056)
ISOTONIK
Larutan isotonik adalah suatu larutan yang
mempunyai konsentrasi zat terlarut yang sama
(tekanan osmotik yang sama) seperti larutan yang
lain, sehingga tidak ada pergerakan air.

Larutan isotonik dengan larutan pada sel tidak


melibatkan pergerakan jaringan molekul yang
melewati membran biologis tidak sempurna.

Larutan – larutan yang tersisa dalam


kesetimbangan osmotik yang berhubungan dengan
membran biologis tertentu disebut isotonik.
HIPOTONIK

Larutan hipotonik adalah suatu larutan dengan konsentrasi


zat terlarut lebih rendah (tekanan osmotik lebih rendah)
dari pada yang lain sehingga air bergerak ke dalam sel.

Dengan menempatkan sel dalam lingkungan hipotonik,


tekanan osmotik menyebabkan jaringan mengalirkan air ke
dalam sel, sehingga menyebabkan sel pecah dan tidak
berfungsi.
HIPERTONIK

Larutan hipertonik adalah suatu larutan


dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi
(tekanan osmotik yang lebih tinggi) dari pada
yang lain sehingga air bergerak ke luar sel.

Dalam lingkungan hipertonik, tekanan osmotik


menyebabkan air mengalir keluar sel. Jika
cukup air dipindahkan dengan cara ini,
sitoplasma akan mempunyai konsentrasi air
yang sedikit sehingga sel tidak berfungsi lagi.
Tekanan osmotik dalam cairan tubuh dipertahankan
dalam rentang sempit yaitu 285 - 5 mOsm/L.

Larutan-larutan dengan tekanan osmotik


kira-kira sama disebut isotonik.

Larutan dengan tekanan osmotik lebih


rendah disebut hipotonik,

Larutan dengan tekanan osmotiknya lebih


tinggi dari cairan tubuh disebut hipertonik.
Larutan Isotonik, Hipotonik, dan Hipertonik
(Kesehatan/Keperawatan)
1. Larutan isotonik : Infus dengan tekanan sama seperti cairan tubuh normal.
Contoh : Normal Saline (Na Cl 0,9%), larutan Ringer Laktat

2. Larutan hipotonik : Infus dengan ekanan osmotik lebih rendah dari cairan tubuh.
Contoh : Dekstrosa 5% dan cairan rumatan (Seri KAEN) disebut hipotonis
karena kandungan glukosanya yang masuk kedalam tubuh akan
cepat diserap dan dimetabolisme dalam sel.
3. Larutan hipertonik: infus dengan tekanan osmotik lebih tiggi dari plasma darah.
Contoh : larutan saline yang digunakan untuk memberikan cairan intravena.
Apa perbedaan antara hipotonik dan Larutan
hipertonik?
1. Larutan (air) memiliki konsentrasi yang tinggi dalam larutan
hipotonik sedangkan konsentrasi larutan lebih rendah dalam
larutan hipertonik.
2. Konsentrasi zat terlarut dari larutan hipertonik tinggi
sedangkan larutan hipotonik rendah.
3. Molekul air bergerak ke dalam sel saat sel direndam dalam
larutan hipotonik. Sebaliknya, molekul air meninggalkan keluar
sel (air di dalam sel itu sendiri) ketika direndam dalam larutan
hipertonik.
4. Ketika sebuah sel dengan sitoplasma yang direndam dalam
larutan hipotonik, endosmosis berlangsung
Lanjutan…
5. Larutan hipertonik menyebabkan sel
menyusut sementara larutan hipotonik
menyebabkan sel membengkak.
6. Sitolisis dapat terjadi pada sel-sel
karena larutan hipotonik sedangkan
plasmolisis dapat terjadi pada sel-sel
tumbuhan karena larutan hipertonik.
7. Saat dehidrasi, larutan hipotonik dapat
digunakan dan saat hemoragi larutan
hipertonik dapat digunakan.

Anda mungkin juga menyukai