Skenario 3 Blok 13
Skenario 3 Blok 13
Jadwal Imunisasi
RM
Prosedur Imunisasi
KIPI
Kontraindikasi Pemberian
Imunisasi
Imunisasi
•Sebelum diberikan imunisasi, hal yang
penting ditanyakan :
• usia
• riwayat imunisasi
• penandatanganan surat persetujuan
tindakan oleh orangtua / wali
Imunisasi
Tujuan Imunisasi:
•Anak menjadi kebal terhadap penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi
•Menurunkan mortalitas
Imunisasi
Jenis imunisasi:
Imunisasi aktif
◦ Imunisasi aktif alamiah
◦ Imuniasai aktif buatan
Imunisasi pasif
Macam-macam imunisasi :
Dasar: (BCG DPT Polio Campak Hepatitis B)
Dianjurkan : (MMR, Hib, Pneumokokus
Konjugata,Hipa Hepatitis A, Varicella)
Imunisasi Hepatisis B
Vaksin HB pertama (monovalen) diberikan 12 jam setelah lahir
dan didahului pemberian suntikan vitamin K1 minimal 30 menit
sebelumnya.
Jadwal pemberian vaksin HB monovalent adalah usia 0,1, dan 6 bulan.
Bayi lahir dari ibu HBsAg positif, diberikan vaksin HB dan imunoglobulin
hepatitis B
(HBIg) pada ekstremitas yang berbeda. Apabila diberikan HB kombinasi
dengan DTPw, maka jadwal pemberian pada
usia 2, 3, dan 4 bulan. Apabila vaksin HB kombinasi dengan DTPa, maka
jadwal pemberian pada usia 2, 4, dan 6 bulan.
Imunisasi Polio
•Menjadi permasalhan pemerintah, karena memakan
banyak korban
•Apabila lahir di rumah segera berikan OPV-0. Apabila lahir
di sarana kesehatan, OPV-0 diberikan saat bayi dipulangkan
•Selanjutnya, untuk polio-1, polio-2, polio-3, dan polio
booster diberikan OPV atau IPV. Paling sedikit
•harus mendapat satu dosis vaksin IPV bersamaan dengan
pemberian OPV-3
Imunisasi BCG
BCG adalah vaksin hidup yang dibuat dari
Mycobacterium bovis yang dibiak berulang
selama 1-3 tahun
Vaksin ini untuk bakteri tuberkulosis (TBC)
yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis.
Imunisasi BCG
Pemberian vaksin BCG dianjurkan sebelum usia 3 bulan, optimal usia 2
bulan. Apabila diberikan pada
usia 3 bulan atau lebih, perlu dilakukan uji tuberkulin terlebih dahulu.
Efek Samping Imunisasi BCG
Reaksi Normal
Bengkak kecil merah (>2minggu)
10mm besar bengkak, setelah 3 minggu menjadi abses kecil, mnjadi
jaringan parut (biarkan atau beri kasa kering atau beri antiseptic,)
Reaksi Berat
Kadang terjadi peradang, abses lebih dalam
Pemebesaran kel.Limfe(leher atau ketiak), akibat dosis berlebih atau
kesalahan lokasi penyuntikan
Reaksi Lebih Cepat
Proses imunisasi lebih cepat (<2minggu), terjadi 2 kemungkinan
Anak sudah menderita, atau sudah mendapat imunitas aktif alamiah
Imunisasi DPT
vaksin 3 in 1 (difteri, pertusis (batuk rejan) tetanus).
Difteri = suatu infeksi bakteri yang menyerang
tenggorokan dan dapat menyebabkan komplikasi
fatal.
DPT 3x pemberian, bayi usia 2-11 bulan dengan
interval minimal 4 minggu.
Booster dilakukan per 18 bulan untuk DPT
Imunisasi DPT
Efek Samping Imunisasi DPT
•Demam pada sore hari setelah mendapat imunisasi DPT, (hilang 1
hingga 2 hari).
•Anjurkan agar jangan dibungkus dengan baju tebal dan
•Rasa sakit di daerah suntikan (daerah M.Deltoid)
•Sebagian merasa nyeri, sakit, kemerahan, bengkak pada.
•Peradangan beberapa hari
•Bila pembengkakan terjadi seminggu atau lebih tetap terjadi
peradangan, akibat jarum suntik tidak steril
Imunisasi Campak
Imunisasi mencegah penyakit campak (virus
hidup yang dilemahkan).
Telah dikeluarkan permenkes no.42 tahun
2013 indikasi pemberian 2 kali, 9 bulan dan 6
tahun
Imunisasi dianjurkan
Imunisasi MMR
Imunisasi Hib
Imunisasi Pneumokokus Konjugata
Imunisasi Tipa
Imunisasi Hepatitis A
Imunisasi Varicela / cacar air
KIPI
KIPI (Kejadian Ikut Pasca Imunisasi) adalah suatu kejadian sakit dan
kematian yang terjadi setelah menerima imunisasi.