Anda di halaman 1dari 21

With

Therapeutics Communication
And Good Performance

By : IGD Team
Critics... Pro... Kontra...
“ Pelayanan petugas RS anda tidak memuaskan,
80 % dari karyawan anda tidak ramah “.

RSKU... ??

Perawat IGD judess,


Pelayanan IGD galaak, pelayanan IGD
bagus, memuaskan... lemot...
IGD go to change.., to be excellent service
Terlaksananya Motto IGD RSKU :
C ekatan
E mpati
P rofesional Patient Oriented
A man
T anggap

“ With Therapeutics Communication “


“ Komunikasi Terapeutik “
Komunikasi adalah suatu seni untuk dapat menyusun dan menghantarkan
suatu pesan dengan cara yang mudah sehingga orang lain dapat mengerti dan

menerima maksud serta tujuan pemberi pesan Nursalam (2007).

Komunikasi Terapeutik adalah Komunikasi yg direncanakan secara sadar,

bertujuan dan dipusatkan untuk kesembuhan pasien. Komunikasi terapeutik

mengarah pada bentuk komunikasi interpersonal. Northouse (1998:12),

Kemampuan atau keterampilan tim kesehatan untuk membantu pasien

beradaptasi terhadap stres, mengatasi gangguan psikologis, dan belajar

bagaimana berhubungan dengan orang lain. Stuart G.W. (1998),


Cekatan…???
A. Skill ( Trampil )
Kemampuan untuk mengoperasikan suatu pekerjaan
secara mudah dan cermat yang membutuhkan
kemampuan dasar (basic ability) Menurut Robbins
(2000 : . 494-495)
id.shvoong.com/business-management/human-resources/2197108-pengertian-keterampilan-
Sumber: http://
dan-jenisnya/#ixzz2EOH7E9xa

EMERGENCY SKILL with


Therapeutics Communication and
Good Performance
N Tenaga 2012 2013 2014 dst
o Medis IGD
1. Dokter Konsulen 24 jam, kadang sulit 24 jam, mudah 24 jam, standby
untuk dihubungi. dihubungi (no
khusus)

2. Dokter Umum 24 jam, 11 orang tiap 24 jam, tiap shift 1 24 jam, tiap shift 1 - 2
shift 1 dokter jaga IGD + dokter jaga khusus dokter jaga khusus IGD
ranap + HCU+ Poli, IGD, ATLS, ACLS dgn skill penanganan
ATLS, ACLS ≤ 80 % ≥ 80% pasien EMERGENCY
TRIASE disertai bukti
ATLS, ACLS 100%,
3. Perawat 24 jam, ∑1 4 0rg : 1 KaRu, 24 jam, shift 24 jam, tenaga perawat
2 Pengawas, 11 pelaksana pagi 4-5 trampil terpenuhi
Pelaksana, shift dan org, siang 5-6 org, dengan skill komunikasi
PATIENT ruang masih terbagi dgn mlm 3-4 org, terpisah dan tindakan
poli dr.pamudji.SpOt , dgn poli dr.pamudji, EMERGENCY disertai
& TIME jaga malam : 2 org, SpOt, BTCLS > 80% bukti BTCLS 100%
BTCLS < 80%

4. Penunjang 24 jam, masih 24 jam, Terpisah , 24 jam, tenaga dan alat


( Lab, Ro, Apotik ) bergabung dengan penambahan tenaga cukup sesuai dengan
kebutuhan pasien ranap, disertai alat dan kebutuhan ∑ pasien ada
poli, HCU, OK ( tenaga, penanganan alur atau loket / pintu
alat terbatas ??) diutamakan pasien masuk khusus untuk
EMERGENCY pasien EMERGENCY.
N Tenaga Non
O Medis 2012 2013 2014 dst
1. Pendaftaran Ada, 24 jam, pendft Ada, 24 jam, pendft Ada, 24 jam, pendft
pasien poli , IGD, pasien IGD dan poli pasien IGD, poli/ rajal,
informasi msh jd satu. terpisah, tenaga ckp Informasi terpisah,
Realisasi 80% tenaga ckp Realisasi
≥ 80 % - 100%
2. Bell boy, Belum ada Ada, terlatih PPGD Ada, 24 jam, terlatih
Injektor dasar terutama saat PPGD dasar ≥ 80% -
mobilitas pasien IGD 100%
≤ 80%
3. Satpam / Ada, 24 jam, skill Ada, 24 jam, Skill Ada, 24 jam, Skill
security PPGD umum / dasar PPGD dasar > 80 %. PPGD dasar 100 %.
saat mobilitas pasien
masuk IGD < 80 %.
4. Cleaning Ada, 24 jam, kadang Ada, 24 jam, standby Ada, 24 jam, standby,
Service sulit dicari. 1 org dan terlatih dan terlatih PPGD
PPGD dasar ≤ 80 %. dasar ≥ 80 -100 %
5. Gizi Ada, belum 24 jam, Ada, 24 jam, skill Ada, 24 jam, skill
skill u/ skrining skrining kebutuhan skrining kebutuhan
PATIENT kebutuhan gizi oleh gizi pasien dan gizi pasien dgn variasi
& TIME ahli gizi pasien belum variasi menu 80% . menu ≥ 80 %
terealisasi.
Usul…..Njieh………..
 Program Pelatihan Kegawatdaruratan untuk tim medis dan non medis
yang bersertifikat standar / diakui .
Untuk unit kegawatan ( HCU, ICU, IGD ) update ilmu dan refresh ilmu
emergency minimal 2 th sekali jangan tunggu ED.
Untuk unit Ranap dan non medis bisa 3 – 5 th sekali mengingat kasus
yang dihadapi jarang. Dengan tetap mengikuti inhouse training
emergeny skill di RS / tahun.
Biaya : - masa kerja < 2 th biaya sendiri.
- masa kerja ≥ 2 th biaya sebagian dari RS.
- masa kerja ≥ 5 th atau pegawai tetap biaya dari RS.
kecuali yg biaya sendiri , sebagai jaminan sertifikat asli disimpan RS.
Bila karyawan tsb mengundurkan diri biaya tersebut dikembalikan ke
RS.
Harapan : “ Gratis “.
Lanjutannya….
Skill disertai good performance…
Usulan :
a. Penampilan
1. Seragam yang bernuansa islami tetep modis dan berkarakter, sehingga
menimbulkan kesan profesional dan good looking. Bagi pasien anak –anak
masuk RSKU tidak menakutkan…
2. Seragam disesuaikan dengan jenis profesi, sehingga tidak ambigu bagi
pasien.
3. Bahan nyaman dipakai , tidak mudah gerah / panas.
b. Komunikasi
1. Penyetaraan bahasa yang digunakan yaitu bahasa indonesia yang baik
dan benar kecuali, pada pasien yang hanya bisa bahasa jawa atau bahasa
asing.
2.SOP komunikasi yang baik dalam tindakan (Perkenalan - Terminasi).
Empati…..???
Empati adalah kemampuan seseorang untuk share-feeling yang dilandasi
kepedulianThomas F. Mader dan Diane C. Mader (1990)
Ada pemikiran dari Daniel Goleman (2001) soal melatih empati.” Untuk
melatih empati, Goleman menyarankan lima hal, yaitu:
1. Cepat menangkap isi perasaan dan pikiran orang lain (under-standing
others).
2. Memberikan pelayanan yang dibutuhkan orang lain (service
orientation).
3. Memberikan masukan-masukan positif atau membangun orang lain
(developing others).
4. Mengambil manfaat dari perbedaan, bukan menciptakan konflik dari
perbedaan (leveraging diversity).
5. Memahami aturan main yang tertulis atau yang tidak tertulis dalam
hubungan kita dengan orang lain (political awareness).
Realisasi Empati …
N 2013 2014 dst
O
1. Pembuatan SOP ttg penanganan SOP sudah terealisasikan, disertai evaluasi
pasien emergency datang tanpa ttg tindakan, penggunaan obat dll.
keluarga .
2. Pembuatan alur pelayanan pasien Alur pelayanan pasien dengan emergency
emergency dan tidak emergency di dan tidak emergency di igd tersosialisasi
igd. dan terealisasikan.
3. Pembuatan SOP ttg penanganan SOP ttg penanganan pasien emergency
pasien emergency dengan indikasi dengan indikasi ICU dan CT-Scan sudah
ICU dan CT-Scan. terealisasikan
4. Pembuatan SOP ttg komunikasi saat SOP tsb tersosialisasi dan terealisasi dengan
motivasi pasien yang akan dilakukan baik
tindakan ( Penyampaian Informed
Consent yang tepat ).
5. Pembuatan SOP tentang cara SOP tsb tersosialisasi dan terealisasi dengan
komunikasi kepada keluarga pasien baik
dengan kondisi terminal dan atau
sudah meninggal dunia
Profesional…
Profesionalisme adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang
merupakan ciri suatu profesi atau ciri orang yang profesional. (1)
bersifat profesi (2) memiliki keahlian dan keterampilan karena
pendidikan dan latihan, (3) beroleh bayaran karena keahliannya
itu J.S. Badudu (2003).
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa profesionalisme
memiliki dua kriteria pokok, yaitu keahlian dan pendapatan
(bayaran). Kedua hal itu merupakan satu kesatuan yang saling
berhubungan. Artinya seseorang dapat dikatakan memiliki
profesionalisme manakala memiliki dua hal pokok tersebut,
yaitu keahlian (kompetensi) yang layak sesuai bidang tugasnya
dan pendapatan yang layak sesuai kebutuhan hidupnya
N Tenaga 2012 2013 2014 dst
O
1. Dokter < 50 % dr. Spesialis > 50 % dr. spesialis bedah Terealisasi
Spesialis bedah tidak memiliki memiliki dokter pengganti,
dokter pengganti atau mudah dihubungi, tersedia dr.
dokter pengganti sulit spesialis bedah yg lain : dr, sp
dihubungi. bedah syaraf, dr. sp bedah
plastik , digestive, vaskuler, dll
2. Dokter < 80 % dokter jaga ≥ 80 % dokter jaga pengalaman Terealisasi
jaga pengalaman IGD < 2th IGD > 2th, full timer, dan disertai skill
dan tidak disertai disertai kemampuan ATLS. komunikasi yang
kemampuan ATLS. baik .
3. Perawat 14 perawat dgn Perawat dgn pendidikan DIV Terealisasi 100 %
pendidikan DIII, < 80 medikal bedah, > 80 % perawat Kepala ruang :
% perawat tidak disertai kemampuan BTCLS Skep.
disertai kemampuan dan komunikasi yang baik (in
BTCLS dan skill house training skill
komunikasi yang baik. komunikasi).
Patient
4. Penunjan = diatas… Program Pendidikan yang Oriented
g medis berkesinambungan bagi & Time
setiap karyawan sesuai
profesi.
Usulannya….
 Berdasarkan kebutuhan tenaga profesional yang sesuai dengan
kebutuhan pasien terutama di RS Khusus Bedah,
Biaya : - masa kerja < 2 th biaya sendiri.
- masa kerja ≥ 2 th biaya sebagian dari RS.
- masa kerja ≥ 5 th biaya dari RS atau pegawai tetap.
kecuali yg biaya sendiri , sebagai jaminan ijazah asli disimpan RS. Bila
karyawan tsb mengundurkan diri biaya tersebut dikembalikan ke RS.
Harapan : “ Gratis “.
“ Dengan kriteria tertentu yang mungkin bisa disesuaikan
dengan kinerja karyawan tersebut dan disertai seleksi untuk
mendapatkan beasiswa “.
 “ jika seseorang meninggal dunia maka terputuslah amalannya kecuali
tiga perkara yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan do’a anak
yang sholeh “. ( HR. Muslim No.1631 )
Next…
“ seseorang dapat dikatakan memiliki profesionalisme manakala memiliki dua hal
pokok, yaitu keahlian (kompetensi) yang layak sesuai bidang tugasnya dan
pendapatan yang layak sesuai kebutuhan hidupnya “

Oleh karena itu,


1. Ada kejelasan prosedur tentang pegajian karyawan, misalkan :
disesuaikan dengan kinerja atau masa kerja dan jenis profesi
berdasatkan UMR disertai kebijakan dari RS tentang prosedur
kenaikan atau pemotongan gaji karyawan serta tersosialisasi .
2. Ada kejelasan tentang bonus, reward atau punishment diluar gaji,
sebagai Penyemangat / support dalam bekerja atau pemberian
pelayanan ke pasien.
“ Dengan keterbukaan tentang hal yang sensitif, senantiasa
memunculkan positif respon for everything”
Aman ……..

Aman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan


dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu
kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari),
kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi), dan transenden
(keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah dan
nyeri) Kolcaba (1992, dalam Potter & Perry, 2006).

Safety for patient in IGD ??????


No 2012 2013 2014 dst
1. Kebutuhan peralatan dan Peralatan dan perlengkapan Emergency Terealisasi, alat
perlengkapan Emergency memenuhi standar, terealisasi misal : terawat
belum memenuhi standar a. Penggantian 4bed ranap menjadi (kondisi baik )
Misal : bed emergency atau brankat yang
a. Bed emergency ada 1 buah, disertai tempat O2.
brankat 2 buah, 4 bed tidak b. Memiliki 2 monitor, 1 untuk ruang
sesuai untuk pasien observasi dan 1 untuk ruang (IGD
emergency. depan )tindakan emergency.
b. Monitor hanya ada 1 buah, c. Ada alat saturasi O2 digital
kadang dipinjam HCU. (oxymetri ), bila monitor hanya 1
c. Belum ada alat saturasi O2 buah.
digital. d. Memiliki DC shock.
d. Belum punya Dc shock e. O2 central sehingga always standby
e. O2 punya 5 flowmeter atau tidak lagi dipinjam unit lain.
kadang masih dipinjam
ranap dan HCU.
2. Pelayanan pasien terganggu Pelayanan IGD terpisah dengan poli dan Terealisasi
karena ruang IGD masih tidak digunakan sebagai ranap fungsi IGD
bergabung dengan Poli dr. secara maximal
Pamudji, pasien ranap & ODC.
3. Ada ruang tindakan dan ruang Sudah ada ruang tindakan dan ruang Terealisasi,
observasi , tetapi belum ruang observasi khusus. ruangan
khusus ( hanya bersekat kondisi baik.
korden.
Tanggap..... !!!!!!

Tanggap terhadap kehadiran orang asing, siap siaga dan menjalankan


triase kegawatan pasien / klien sesuai repon time pasien

Jalankah Triase IGD


RSKU ?????
Kesimpulan....
 Triase di IGD kadang masih belum terlaksana dengan baik dikarenakan hal –
hal tersebut.
 Salah satu penyebab keterlambatan penanganan pasien Emergency di IGD
RSKU adalah hal – hal tersebut.
 Kemajuan atau kemunduran pelayanan pasien IGD bisa dimulai dari
perubahan diri sendiri anggota IGD dengan ditunjang fasilitas yang
mendukung baik bagi pasien maupun karyawannya.

“ Apabila hari ini lebih baik dari hari kemarin maka ia beruntung,
tidak ada kinerja yang terbaik, tetapi selalu ada kinerja yang lebih baik. Tidak
ada cara yang terbaik, tetapi selalu ada cara yang lebih baik..”

Man Jadda Wa Jadda.....


IGD
RSKU

Anda mungkin juga menyukai