Anda di halaman 1dari 12

NASIONALISME

SUPREMASI PERPOLITIKAN NEGARA

ATIYATNA KUSUMADJATI PUTRI


01051170230
DEFINISI NEGARA
Negara adalah suatu
organisasi kemasyarakatan
yang bertujuan dengan
kekuasaannya mengatur
serta menyelenggarakan
suatu masyarakat Negara merupakan alat
masyarakat untuk
Logemann mengatur hubungan
antara manusia dengan
manusia dan manusia
dengan negara
Negara merupakan struktur politik
yang diatur oleh hukum, yang
mencakup suatu komunitas manusia
yang hidup dalam suatu wilayah
tertentu dan menganggap wilayah
yang bersangkutan sebagai milik
mereka untuk tempat tinggal dan
penghidupan mereka
Max Weber
ASAL USUL NEGARA

Pendudukan Peleburan Penyerahan Penaikan Pengumuman


(Occupatie) (Fusi) (Cessie) (Accesie) (Proklamasi)
Sleeswijk ➡ Prusia Delta Sungai Nil
Federasi jerman
Liberia (1847) (Jerman) oleh Indonesia
(1871) ➡ Mesir
Austria

Teori Terbentuknya Negara

Teori Bersifat Spekulatif Teori Bersifat Evolusi

Teokratis (Ketuhanan)

Perjanjian Masyarakat

Kekuasaan/Kekuatan
Unsur-unsur Negara

Pemerintah yang Pengakuan dari


Rakyat Wilayah
Berdaulat Negara Lain

Dibedakan secara
Penduduk dan bukan Asli
De facto
Dibagi atas

penduduk

Bersifat
Permanen

Warga negara dan Tidak terbagi-bagi


bukan warga negara
De jure
Tidak terbatas
NASIONALISME

Rasa cinta
Nasionalisme Nation Bangsa Patriotisme
tanah air

Paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri; sifat kenasionalan, kesadaran
keanggotaan dalam suatu bangsa

Nasionalisme etnis Ikatan kebangsaan yang dibangun berdasarkan persamaan bahasa,


(Ethnic Nationalism) kebudayaan, dan darah keturunan kelompok etnis tertentu, (Illiberal) e.g
Catalan, Waloon, Wales, Aceh

Nasionalisme sipil Ikatan kebangsaan yang dibangun ketika sebuah pemerintahan berdiri
(Civic Nationalism) bukan semata mata basis kesamaan sejarah, etnisitas atau bahasa, tetapi
ide bahwa negara dan sekelompok masyarakat bersatu dibawah
perangkat hak dan kewajiban yang disediakan pemerintah (Liberal)
Legitimasi

Diartikan sebagai keabsahan, dalam arti mengoperasikan jalannya


pemerintahan dengan persetujuan dari rakyat dan menyediakan cara untuk
memberikan atauu tidak memberikan persetujuan; keterangan yang
mengesahkan atau membenarkan bahwa pemegang keterangan adalah
benar benar orang yang dimaksud
PERKEMBANGAN NASIONALISME dan
LEGITIMASI di Indonesia
FAKTOR INTERNAL pergerakan NASIONALISME di
Indonesia

1. Penderitaan
Pergerakan rakyat akibat
nasionalisme oleh politik Drainage,
Muncul kelompok intelektual kelompok
tanamintelektual
paksa
2. Diskriminasi sosial

Abad 20 Abad 20 20 Mei 1908


FAKTOR INTERNAL LEGITIMASI di Indonesia
1. Kejayaan masa lalu
2. Penderitaan rakyat akibat politik drainage
3. Diskriminasi
4. Munculnya golongan cendekia
Sistem Pendidikan di Muncul kesadaran bangsa Boedi Oetomo berdiri, “Hari
Indonesia berkembang Indonesia sebagai sebuah bangsa Kebangkitan Nasional"
PERKEMBANGANUsaha NASIONALISME dan
membangun nasionalisme bangsa juga
LEGITIMASI di Indonesia
dipengaruhi peristiwa luar negeri
Globalisasi yang memiliki dampak positif (era
Trikoro Dharmo, Organisasi transparasi pemerintahan, meningkatkan
Partai Nasional Indonesia
pemuda kedaerahan pertama, kehidupan ekonomi dan kualitas hidup) dan
negatif (mengikis rasa cinta dan bangga
terhadap tanah air, paham liberal yang dapat
25-12-1912 30 April-2 Mei1926menggeser Pancasila) 27-28 Oct. 1928

Adapun faktor eksternal perkembangan

7-3-1915 legitimasi di Indonesia


4 Juli 1927 di pengaruhi oleh
1. Kemenangan Jepang atas Rusia
2. Kebangkitan nasionalisme negara negara
Indische Partij, 3Serangkai, Asia
Kongres Pemuda I, pidato Kongres Pemuda II, lahirnya
semangat nasionalisme 3. Masuknya paham paham luar (contoh:
tentang pentingnya Indonesia Sumpah Pemuda
modern, Partai politik pertama liberalisme
bersatu
Nasionalisme dan Legitimasi
Kekuasaan Legitimasi: Kekuasaan yang bersumber pada jabatan yang dipegang pemimpin

Legitimasi yang ada di Indonesia:


Pengelompokkan Legitimasi menurut Andrain:
1. Legitimasi
Legitimasi tradisional: pengakuan dan dukungan kepada pemimpin ideologi,
pemerintahan legitimasi
berdasarkan kualitas
keturunan
pemimpin “berdarah biru”
2. Legitimasi Ideologi: dukungan kepada pemimpin pemerintahanpribadi, legitimasi
karena pemimpin prosedural
dianggap dan
sebagai penafsir
dan pelaksana ideologi
3. legitimasi
Legitimasi Kualitas Pribadi: memberikan pengakuan dan dukungan instrumental
kepada pemerintah karena pemimpin
tersebut memiliki kualitas pribadi berupa kharismatik dan penampilan pribadi dan prestasi cemerlang
dalam bidang tertentu
4. Legitimasi Prosedural: pengakuan dan dukungan terhadap pemerintah karena pemimpin tersebut
mendapat kewenangan menurut prosedur yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang undangan
5. Legitimasi instrumental: pengakuan dan dukungan terhadap pemerintah karena pemimpin menjanjikan
atau menjamin kesejahteraanmateriil kepada masyaraka
Pentingnya Legitimasi bagi Pemimpin Pemerintahan:
1. Mendatangkan stabilitas politik
2. Menciptakan pemerintahan yang stabil
3. Lebih mudah mengatasi permasalahan

Cara Mempertahankan Legitimasi


1. Simbolis: Kepribadian yang baik, menjunjung tinggi nilai, budaya, tradisi
2. Prosedural: Menjanjikan kesejahteraan materiil
3. Materiil: mengadakan pemilu
Membangun Nasionalisme Sebuah
Bangsa

Lingkungan keluarga: mengaplikasikan sistem demokrasi yang sederhana dalam


kehidupan berkeluarga

Lingkungan sekolah: upacara bendera, menyayikan lagu nasional, pelajaran


sekolah; pendidikan kewarganegaraan, merayakan hari kemerdekaan 17 Agustus

Lingkungan masyarakat: mengaplikasikan nilai nilai Pancasila dalam kehidupan


sehari hari, penggunaan media dan pers untuk mendukung semangat lokal
KESIMPULAN

Masyarakat Indonesia sedang mengalami ancaman hilangnya nasionalisme


karena faktor globalisasi dan situasi dari ekonomi, sosial, dan politik dalam
negeri. Hal ini membuat masyarakat kurang percaya terhadap nasionalisme
sendiri dan lebih memilih pindah nasionalitas dan sifat nasionalismenya
berkurang.

Legitimasi di Indonesia sedang dipertanyakan karena UU yang berlaku tidak


sepenuhnya dilaksanakan oleh warga Indonesia dan berakibat pada
kurangnya pengakuan terhadap institusi penegak hukum sehingga
masyarakat menjadi lebih apatis dan sifat nasionalismenya juga memudar

Anda mungkin juga menyukai